KLINIK SANITASI
UNTUK PUSKESMAS
DIPERBANYAK OLEH
DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA TIMUR
DIPERBANYAK OLEH
DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA TIMUR
Terbitan Buku Klinik Sanitasi :
SUTJIPTO
D. ANWAR MUSYADAD
MUHADJIR
SUPRAPTO
NURUL AINI
BAMBANG SUKOTJO
ANY ADELINA
KATA PENGANTAR
Klinik sanitasi merupakan suatu wahana bagi masyarakat melalui perbaikan kondisi
kesehatan lingkungan untuk mencegah berbagai penyakit menular dengan bimbingan,
penyuluhan dan bantuan teknis dari petugas Pukesmas. Petugas Pukesmas sebagai
pengelola klinik sanitasi dituntut mempunyai pengetahuan dan ketrampilan dalam
membantu menemukan dan menyelesaikan masalah lingkungan yang berkaitan dengan
penyakit berbasis lingkungan yang banyak diderita masyarakat. Dengan demikian akan
terwujud upaya pemberantasan penyakit yang terpadu dengan perbaikan/ intervensi
lingkungan yang berfokus pada kelompok penderita atau kelompok resiko tinggi di
wilayah Pukesmas.
Buku Standar Prosedur Operasional Klinik Sanitasi Untuk Puskesmas ini disusun
sebagai pegangan bagi petugas klinik sanitasi dalam menjalankan tugasnya, baik di dalam
gedung (Puskesmas) maupun diluar gedung (lapangan). Buku ini berisi uraian tentang
langkah – langkah yang harus dilakukan oleh petugas klinik sanitasi di Puskesmas yang
terkait dengan penyakit : diare, malaria, demam berdarah, kulit, kecacingan, ISPA, TB
paru, keracunan makanan, keracunan bahan kimia/ petisida. Untuk lebih mempermudah
petugas Puskesmas dalam menjalankan tugasnya buku ini dilengkapi pula dengan Bagan
Standar Prosedur Operasional Klinik Sanitasi.
Kami sangat mengharapkan, masukan dan tanggapan dari semua pihak untuk lebih
menyempurnakan buku ini.
Semoga buku ini bermanfaat bagi pelaksanaan kegiatan klinik sanitasi di lapangan.
Halaman
Kata Pengantar i-ii
I. PENDAHULUAN 1
II. TUJUAN DAN MANFAAT 2
III. RUANG LINGKUP 2
iii
I. PENDAHULUAN
Untuk itu dalam operasional klinik sanitasi, petugas klinik sanitasi perlu
dibekali suatu standar prosedur operasional (standard operating procedures =SOP)
klinik sanitasi, sehingga mereka dapat secara benar dan cepat menangani maslah
lingkungan dan perilaku yang berkaitan dengan kejadian penyakit berbasis
lingkungan.
1
II. TUJUAN DAN MANFAAT
A. Tujuan
1. Tujuan umum :
2. Tujuan khusus
B. Manfaat
1. Bagi program
a. Kegiatan klinik sanitasi menjadi lebih jelas dan terarah sehingga kegiatan
menjadi lebih efektif dan efisien
b. Sebagai acuan dalam jaga mutu program kesehatan lingkungan
2. Bagi petugas
a. Petugas mengetahui langkah – langkah penatalaksanaan faktor lingkungan
dan perilaku penyakit berbasis lingkungan.
b. Petugas dapat meyakinkan lintas sektor guna memperoleh dukungan
perbaikan/ penyelesaian maslah lingkungan dan perilaku penyakit
berbasis lingkungan.
Ruang lingkup standar prosedur operasional klinik sanitasi meliputi 4 (empat) hal,
yakni :
a. Penyakit – penyakit yang berhubungan dengan air, meliputi penyakit diare, DBD,
malaria dan kulit.
Apabila didapatkan pasien menderita penyakit yang berhubungan erat dengan faktor
lingkungan, maka petugas medis/ paramedis di Poliklinik merujuk pasien ke petugas
klinik sanitasi. Kriteria utama penderita penyakit berbasis lingkungan yang dirujuk
petugas poliklinik sanitasi antara lain sebagai berikut.
Pasien penderita penyakit yang diduga kuat berkaitan dengan faktor lingkungan
?
Pada kunjungan sebelumnya pasien pernah menderita penyakit yang sama
?
(berulang)
Dalam 1 keluarga terdapat 2 orang atau lebih penderita penyakit yang sama.
?
Khususnya untuk penderita TB paru BTA + harus dirujuk ke petugas klinik
sanitasi.
Adanya kecenderungan jumlah penderita meningkat atau potensial KLB.
?
Bila pasien/ klien yang hendak dikunjungi disuatu wilayah jumlahnya relatif
?
banyak, atau
Alamat pasien/ klien berda di lokasi daerah endemis.
?
Hasil kegiatan dan temuan petugas klinik sanitasi selanjutnya disampaikan pada forum
lokakarya mini Puskesmas untuk dibahas dan dicarikan jalan penyelesaiannya sehingga
permasalahannya dapat diselesaikan secara terintegrasi dan komprehensif, terutama
dalam pelaksanaan tindak lanjutnya.
Kegiatan luar gedung dilakukan sebagai tindak lanjut dari hasil wawancara/
konseling didalam gedung (Puskesmas). Tujuan kunjungan lapangan pada dasarnya
untuk lebih memastikan faktor lingkungan atau perilaku yang sebelumnya diduga kuat
sebagai faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit dengan cara melakukan
pengamatan dan pemeriksaan langsung.
4
Alur Kegiatan Klinik Sanitasi
PUSKESMAS
D
A
Penderita L Pulang L
o Apotik A
k Poliklinik
M
Klien e
t G
Ptg.Klinik E
Sanitasi D
U
N
Lokakarya Mini G
Puskesmas
Informasi ke Koordinasi L
aparat lintas U
desa/masy program/ A
? Kadus sector R
? Toma ? Pustu
? Kader ? Bides G
Kesling ? PU E
? Pertanian D
U
N
G
Kunjungan rumah,
lingkungan, TTU, TP2M,
Tempat kerja, Transportasi
Rekomendasi &
implementasi
perbaikan Pemantauan &
Keterangan penilaian
lingkungan dan
Alur penderita
Alur klien perilaku
Alur petugas
Umpan balik
5
V. STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KLINIK SANITASI
Standar prosedur operasional klinik sanitasi secara umum meliputi standar prosedur
operasional didalam gedung (puskesmas) dan diluar gedung (lapangan).
a. Dalam gedung
1) Penderita
2) Klien
6
e) Bila diperlukan dapat dibuat kesempatan jadwal pertemuan berikutnya
atau jadwal kunjungan lapangan/ rumah klien.
b. Luar gedung
Sesuai dengan jadwal yang telah disepakati antara penderita/ klien atau
keluarganya dengan petugas, petugas klinik sanitasi melakukan kunjungan
lapangan /rumah dan diharuskan melakukan langkah – langkah sebagai berikut.
1) Mempelajari hasil wawancara atau konseling didalam gedung
(puskesmas)
2) Menyiapkan dan membawa berbagai peralatan dan kelengkapan lapangan
yang diperlukan seperti formulir kunjungan lapangan, media penyuluhan,
dan alat sesuai dengan jenis penyakitnya.
3) Memberitahu atau menginformasikan kedatangan kepada perangkat desa/
kelurahan (kepala desa/ lurah, sekretaris, kepala dusun atau ketua RW/RT)
dan petugas kesehatan/ bidan didesa.
4) Melakukan pemeriksaan dan pengamatan lingkungan dan perilaku dengan
mengacu pada buku Pedoman Teknis Klinik Sanitasi untuk Puskesmas,
sesuai dengan penyakit/ masalah yang ada.
5) Membantu menyimpulkan hasil kunjungan lapangan.
6) Memberikan saran tindak lanjut kepada sasaran (keluarga penderita dan
keluarga sekitar).
7) Apabila permasalahan yang ditemukan menyangkut sekelompok keluarga
atau kampung, informasikan hasilnya kepada petugas kesehatan didesa/
kelurahan, perangkat desa/ kelurahan (kepala desa/ lurah, sekretaris,
kepala dusun atau ketua RW/RT), kader kesehatan lingkungan serta lintas
sektor terkait ditingkat kecamatan untuk dapat ditindak lanjuti secara
bersama.
a. Tindak lanjut
Tujuan tindak lanjut adalah untuk mengetahui perkembangan penyelesaian
permasalahan kesehatan lingkungan sesuai dengan rencana dan saran. Kegiatan tindak
lanjut diarahkan untuk :
1) Mengetahui realisasi atau kesesuaian antara rencana tindak lanjut penyelesaian
masalah kesehatan lingkungan dengan kenyataan.
2) Keterlibatan masyarakat, linyas program dan linta sektor dalam perbaikan/
penyelesaian masalah kesehatan lingkungan.
3) Perkembangan kejadian penyakit dan permasalahan kesehatan lingkungan.
Kegiatan tindak lanju dapat dilakukan secara insidentil dan berkala, antara lain melalui
kegiatan – kegiatan :
1) Forum lokakarya mini Puskesmas, dengan cara menanyakan kepada peugas
Puskesmas pembina desa atau petugas kesehatan yang ada didesa seperti petugas
pustu dan bidan didesa.
7
2) Rapat lintas sektor tingkat kecamatan dengan menanyakan tindak lanjut
yang dilakukan sektor teknis terkait.
3) Pertemuan tingkat desa, bisa dalam forum masyarakat atau badan
perwakilan desa/ kelurahan.
4) Kunjungan Pposyandu, pada saat pelaksanaan Posyandu dapat
dimanfaatkan untuk melihat perkembangan penyelesaian maslah
kesehatan lingkungan.
5) Observasi lapangan dan supervisi
6) Kegiatan survailans penyakit dan lingkungan
Data kegiatan klinik sanitasi dicatat ke dalam buku register untuk kemudian diolah
dan dianalisis. Selain berguna untuk bahan tindak lanjut kunjungan lapangan serta
keperluan monitoring dan evaluasi, data yang ada dapat digunakan bahan perencanaan
kegiatan selanjutnya.
Seluruh kegiatan klinik sanitasi dan hasilnya dilaporkan secara berkala kepada Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota sesuai dengan format laporan yang ada. Bentuk buku
register dan format laporan ada dalam buku 'Pedoman Klinik Sanitasi Untuk Puskesmas'.
b. Penyelesaian masalah
8
VII. PENUTUP
Buku standar prosedur operasional klinik sanitasi ini disusun sebagai pegangan bagi
petugas klinik sanitasi dalam menjalankan tugasnya, baik didalam gedung (Puskesmas)
maupun diluar gedung (lapangan), dengan adanya buku standar prosedur operasional ini
diharapkan kegiatan klinik sanitasi menjadi lebih terarah, efektif, dan efisien dalam
meningkatkan status kesehatan lingkungan masyarakat sehingga terhindar dari kejadian
penyakit berbasis lingkungan.
Untuk itu dalam pelaksanaan klinik sanitasi harus dilakukan secara terintegrasi dan
didukung pengetahuan dan ketrampilan di bidang lainnya seperti teknik komunikasi,
konseling, dan lain – lain.
9
DAFTAR ISI DAFTAR ISI
Halaman
1
DALAM GEDUNG
2
LUAR GEDUNG
Sesuai dengan jadwal yang telah disepakati antara penderita atau keluarganya dengan
petugas, petugas klinik Sanitasi melakukan kunjungan lapangan/rumah dan diharuskan
melakukan langkah - langkah sebagai berikut.
6) Memberikan saran tindak lanjut kepada sasaran (keluarga penderita dan keluarga
sekitar).
3
2
BAGAN
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
KLINIK SANITASI
5
DIARE
Salin dari catatan medik/kartu rujukan dan Catat dalam buku register:
Nama
n : ……… nUmur :………. tahun n
Alamat : …………………
Jenis kelamin : ………. n
n Pekerjaan : ………………………………………………….
•
Lama sakit 1 Sarankan pasien/klien untuk:
•
Makanan yang PENYEDIAAN • Gunakan air dari sumber terlindung
dimakan sebelum AIR TIDAK • Pelihara dan tutup sarana agar
sakit MEMENUHI terhindar dari pencemaran
•
Sumber air bersih SYARAT
•
Tempat buang air Sarankan pasien/klien untuk:
besar • Buang air besar di jamban
2
•
Pemilikan jamban • Buang tinja bayi di jamban
PEMBUANGAN
•
Memasak air KOTORAN • Bila belum punya, anjurkan untuk
•
Memberi ASI TIDAK membangun sendiri atau
•
Dll SANITER berkelompok dengan tetangga
*) Lingkari nomor
BUATLAH KESEPAKATAN
Masalah yang KAPAN DILAKUKAN
Sesuai dan berikan KUNJUNGAN RUMAH!
Saran sesuai Hari : ………………………
Dengan Tanggal : …………………..
masalahnya
7
DIARE
8
PANDUAN WAWANCARA
P2 DIARE DI KLINIK SANITASI
I. DATA UMUM
Nama Umur :
Nama orang tua/KK :
Pekerjaan :
Alamat RT/RW :
Kelurahan/Desa :
9
10. Bila memiliki jamban apakah jamban tersebut memenuhi syarat (mempunyai tempat
penampungan kotoran seperti septik tang?
a. Ya
b. Tidak
11. Dimanakah anggota keluarga biasanya berak?
a. Kakus/WC sendiri
b. Kakus/WC umum
c. Sungai
d. Kebun
e. Empang
f. ................................ ............. Lain-lain sebutkan
12. Bagaimana kebiasaan membuang tinja bayi/anak kecil?
a. Dikemas lalu dibuang dalam kakus/WC (bagi bayi)
b. Berak sendiri di kakus/WC (bagi anak kecil)
c. Berak sembarang
d. Dibuang sembarangan
13. Jika pasien adalah bayi yang masih menyusu, ditanyakan tentang susu yang
diminumnya?
a. Menyusu ibunya: ya ( ) tidak ( ) jika tidak
b. Apakah menyusu dengan botol: ya(… ), tidak ( ... ), jika ya
c. Tanyakan cara mencuci botol susu dan cara penyajiannya?
d. Lain-lain jawaban sebutkan
14. Apakah anggota keluarga biasa melakukan cuci tangan dengan sabun sesudah
berak?
a. Ya
b. Tidak
III. DUGAAN PENYEBAB
Dari hasil wawancara penyebab penyakit diare diduga ………………………............
………………………………………………………………………………........……
IV. SARAN
Saran diarahkan kepada pesan penyuluhan yang berkaitan dengan perilaku
………………………………………………………………………………........……
………………………………………………………………………………........……
10
PANDUAN KUNJUNGAN LAPANGAN
P2 DIARE
I. PERSIAPAN
1. Formulir inspeksi sanitasi menurut jenis sarana
2. Sanitarian Kit :
• Sanitarian Field Kit
• Water Test Kit
• Bahan-bahan pendukung lainnya.
3. Bahan penyuluhan :
Materi dan jenis media disesuaikan dengan masalah yang ada
11
9. Dimanakah anggota keluarga biasanya berak?
a. Kakus/WC sendiri
b. Kakus/WC umum
c. Sungai
d. Kebun
e. Empang
f. Lain-lain sebutkan …………………………
10. Bagaimana kebiasaan membuang tinja bayi/anak kecil?
a. Dikemas lalu dibuang dalam kakus[WC (bagi bayi)
b. Berak sendiri di kakus[WC (bagi anak kecil)
c. Berak sembarang
d. Dibuang sembarangan
11. Jika pasien adalah bayi yang masih menyusu, ditanyakan tentang susu yang
diminumnya?
a. Menyusu ibunya: ya ( .... ), tidak (…), jika tidak
b. Apakah menyusu dengan botol: ya(… ), tidak (…..), jika ya
c. Tanyakan cara mencuci clan penyajiannya? ………………..
d. Lain-lain jawaban sebutkan ………………………………..
12. Apakah anggota keluarga biasa melakukan cuci tangan dengan sabun sesudah
berak?
a. Ya
b. Tidak
12
MALARIA
BAGAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENYAKIT MALARIA DI KLINIK SANITASI
DALAM GEDUNG
Salin dari catatan medik/ kartu rujukan dan Catat dalam buku register:
n Nama : ………n Umur : ……….tahun n Alamat : …………………
n Jenis kelamin : ……….n Pekerjaan : ………………………………………………….
n
Pernah sakit Sarankan pasien/klien untuk:
sebelum nya 1 n Memasang kawat kasa pads
n
Ada anggota LINGKUNGAN ventilasi/lu bang penghawaan
rumah- RUMAH/ n Jauhkan kandang ternak dari
tangga lain yang VENTILASI rumah. Buat kandang kolektif
sakit KURANG BAIK n Buka jendela dan pasang genting
n
Keadaan selokan kaca agar terang dan tidak lembab
n
Semak-semak
n
Genangan air
2 Sarankan pasien/klien untuk:
n
Kandang ternak n Sering membersihkan rumput/
n
Ventilasi LINGKUNGAN
SEKITAR semak -semak di sekitar rumah
n
Penggunaan dan tepi selokan
kelambu RUMAH TIDAK
TERAWAT n Genangan air dialirkan atau
n
Kebiasaan tidur ditimbun
n
Kebiasaan n Memelihara tambak ikan dan
begadang bersihkan lumut
n
dll. n Menebar ikan pemakan jentik
(Gunakan secara
lengkap PANDUAN Sarankan pasien/klien untuk:
WAWANCARA 3 n Melipat dan menurunkan
PENDERITA MA - PERILAKU kain/baju yang bergantungan
LARIA dalam buku TIDAK SEHAT n Tidur dalam kelambu
PEDOMAN TEKNIS n Pada malam hari berada di dalam
KLINIK SANITASI rumah
UNTUK
PUSKESMAS dan
PANDUAN
KONSELING BALI *) Lingkari nomor
BUATLAH KESEPAKATAN
PETUGAS KLINIK Masalah yang KAPAN DILAKUKAN
SANITASI DI Sesuai dan berikan KUNJUNGAN RUMAH!
PUSKESMAS) Saran sesuai Hari : ……………………
Dengan Tanggal : ………………..
Masalahnya
13
MALARIA
BAGAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENYAKIT MALARIA DI KLINIK SANITASI
LAPANGAN
n
Ventilasi 1 Sarankan pasien/klien untuk:
n
Sinar matahari LINGKUNGAN n Memasang kawat kasa pada
masuk dalam RUMAH/ ventilasi/lubang penghawaan
rumah
VENTILASI n Jauhkan kandang ternak dari
n
Genangan air
KURANG BAIK rumah. Buat kandang kolektif
n
Kandang temak di
sekitar rumah • Buka jendela dan pasang genting
n
Penyimpanan pakaian kaca agar terang dan tidak lembab
di kamar
n
Kebiasaan cuci Langan
Sarankan pasien/klien untuk:
n
dll. 2
n Sering membersihkan rumput/
LINGKUNGAN semak -semak di sekitar rumah
(Gunakan secara SEKITAR dan tepi selokan
lengkap PANDUAN RUMAH TIDAK
WAWANCARA n Genangan air dialirkan atau
TERAWAT
PENDERITA MA - ditimbun
LARIA dalam buku n Memelihara tambak ikan dan
PEDOMAN TEKNIS bersihkan lumut
KLINIK SANITASI n Menebar ikan pemakan jentik
UNTUK
PUSKESMAS dan Sarankan pasien/klien untuk:
PANDUAN 3 nMelipat dan menurunkan
KONSELING BALI kain/baju yang bergantungan
PETUGAS KLINIK PERILAKU
TIDAK SEHAT nTidur dalam kelambu
SANITASI DI
nPada malam hari berada di dalam
PUSKESMAS)
rumah
*) Lingkari nomor
Mintakan kepada petugas
Masalah yang
kesehatan, ketua RT/RW, Kepala
Sesuai dan berikan
Desa atau kaderkesehatan
Saran sesuai
lingkungansetempat untuk turut
Dengan
menindak lanjuti.
Masalahnya
14
Panduan di Klinik
I. DATA UMUM
1. Nama : …………………………………………
2. Umur : …………………………………………
3. Jenis Kelamin : …………………………………………
4. Nama Orang Tua : …………………………………………
5. Pekerjaan : …………………………………………
6. Alamat RT/RW/RK : …………………………………………
7. Kelurahan/Desa : …………………………………………
8. Type rumah : a). Tembok, b) bambu, c) kayu,
d). Campuran tembok & kayu
e). dll sebutkan ………………..
15
7. Adakah banyak pepohonan/semak-semak yang rimbun/rindang di sekitar rumah?
a. Ya
b. Tidak
8. Apakah ventilasi di rumah pasien "tidak dipasangi" kasa?
a. Ya
b. Tidak
9. Apakah terdapat lubang yang memungkinkan sehingga nyamuk bisa masuk ke
dalam rumah
a. Ya
b. Tidak
10. Apakah penderita dan keluarganya, bila tidur menggunakan kelambu?
a. Ya
b. Tidak
11. Apakah penderita/keluarganya melakukan penyemprotan dalam rumah sebelum
tidur malam?
a. Ya
b. Tidak
12. Apakah menggunakan repellent di dalam rumah sebelum tidur
a. Ya
b. Tidak
13. Apakah menggunakan obat nyamuk bakar di dalam rumah sebelum tidur
a. Ya
b. Tidak
14. Apakah di sekitar rumah anda pada jarak < 2 Km ada genangan air
limbah/comberan
a. Ya
b. Tidak
c. Bila ya, adakah ditemukan jentik di tempat tersebut.
1). Ada 2). Tidak ada
15. Apakah di lingkungan rumah pasien dilakukan di lakukan pengaliran/penimbunan
genangan- genangan air
a. Ya
b. Tidak
16. Apakah ada kubangan air atau lagun di sekitar rumah pada jarak < 2 Km
a. Ya
b. Tidak
c. Bila ya, adakah ditemukan jentik di tempat tersebut.
1). Ada 2). Tidak ada
17. Apakah di rumah terdapat kandang ternak (sapi/kerbau)
a. Ya
b. Tidak
c. Bila ya, adakah kandang tersebut terpisah dari rumah?
1). Terpisah 2) Tidak terpisah
16
18. Apakah penderita mempunyai kebiasaan/aktivitas utama bergadang diluar rumah
a. Ya
b. Tidak
19. Bila ya, apakah menggunakan pakaian yang dapat menghindari gigitan nyamuk? (misalnya
baju lengan panjang dll)
a. Ya
b. Tidak
20. Bila ya, apakah menggunakan repellent untuk menghindari gigitan nyamuk?
a. Ya
b. Tidak
IV. SARAN
Saran diarahkan kepada pesan penyuluhan yang berkaitan dengan
1. faktor lingkungan : ……………………………………………………………….…
……………………………………………………………………………………….
2. faktor perilaku : ……………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………….
V. RENCANA TINDAK LANJUT
Perjanjian untuk kunjungan lapangan awal
Diisi dengan kesepakatan yang diambil antara petugas dengan pasien untuk tindakan
lebih lanjut.
17
Panduan di Lapangan
I. PERSIAPAN :
1. Formulir inspeksi sanitasi menurut jenis sarana
2. Bahan penyuluhan, siapkan materi bahanpenyuluhan yang berhubungan dengan
pemberantasan penyakit malaria.
18
DBD
BAGAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENYAKIT DEMAM BERDARAH DI KLINIK SANITASI
DALAM GEDUNG
Salin dari catatan medik/ kartu rujukan dan Catat dalam buku register:
n Nama : ………n Umur : ……….tahun n Alamat : …………………
n Jenis kelamin : ……….n Pekerjaan : ………………………………………………….
n
Tempat Sarankan pasien/klien untuk:
bepergian 1 n
Menutup tempat-tempat
penampungan air
sebelum sakit LINGKUNGAN
n
Menguras bak mandi I minggu
n Ada anggota RUMAH/ sekali
rumahtangga VENTILASI n
Memasang kawat kasa pada
lain yang KURANG BAIK ventilasi/lubang penghawaan
menderita n
Buka jendela dan pasang genting kasa
serupa agar terang dan tidak lembab
n Ventilasi
n Bagaimana cahaya 2 Sarankan pasien/klien untuk:
matahari masuk n
Seminggu sekali mengganti air
LINGKUNGAN
rumah tempat minum burung dan vas
SEKITAR
n Frekuensi bunga
RUMAH TIDAK
pengurasan n
Menimbun ban, kaleng dan botol/
TERAWAT gelas bekas
n Memelihara burung
n Ada vas bunga, n
Menaburkan bubuk abate pada
ban, kaleng, atau tempat penampungan air yang
jarang dikuras atau memelihara
botol/gelas bekas. ikan pemakan jentik
n dll.
(Gunakan secara 3
lengkap PANDUAN PERILAKU Sarankan pasien/klien untuk melipatdan
WAWANCARA menurunkan kain/baju yang bergantungan
TIDAKSEHAT
PENDERITA MA -
LARIA dalam buku
PEDOMAN TEKNIS
KLINIK SANITASI
UNTUK BUATLAH KESEPAKATAN
PUSKESMAS dan KAPAN DILAKUKAN
PANDUAN *) Lingkari nomor KUNJUNGAN RUMAH!
KONSELING BALI Masalah yang Hari : ……………………
PETUGAS KLINIK Sesuai dan berikan Tanggal : ………………..
SANITASI DI Saran sesuai
PUSKESMAS)
Dengan
Masalahnya
19
DBD
BAGAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENYAKIT DEMAM BERDARAH DI KLINIK SANITASI
LAPANGAN
20
PANDUAN WAWANCARA PENDERITA PENYAKIT
DEMAM BERDARAH DI KLINIK SANITASI
I. DATA UMUM
Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Nama orang tua/KK :
Alamat RT/RW/RK :
Kelurahan/Desa :
IV. SARAN :
Saran diarahkan kepada pesan penyuluhan yang berkaitan dengan perilaku …….......
…………………………………………………………………………………………..
23
PANDUAN KUNJUNGAN LAPANGAN
PENDERITA DEMAM BERDARAH
I. PERSIAPAN:
1. Mempelajari hasil wawancara/konseling di puskesmas
2. Formulir kunjungan lapangan
3. Menyiapkan lampu senter
4. Bahan penyuluhan
5. Bahan pendukung lainnya
II. OBSERVASI LAPANGAN
1. Apakah ventilasi rumah dilengkapi kawat kasa?
a. Ya
b. Tidak
2. Cahaya matahari masuk dalam rumah?
a. Ya
b. Tidak
3. Tempat -tempat penampungan air (gentong, tempayan, bak mandi, vas bungs,
tempat minum burung, talang) apakah ada jentik nyamuk?
a. Ya
b. Tidak
4. Adakah barang -barang bekas seperti botol/gelas bekas, kaleng -kaleng, ban, dan
lain-lain berserakan?
a. Ya
b. Tidak
5. Banyak baju bergantungan di dalam rumah?
a. Ya
b. Tidak
6. Banyak pepohonan yang dapat menampung air sekitar rumah?
a. Ya
b. Tidak
7. Barang-barang bekas seperti botol/gelas bekas, kaleng-kaleng, ban, dan lain -lain,
apakah ada jentik nyamuk?
a. Ya
b. Tidak
III. KESIMPULAN HASIL KUNJUNGAN:
Dari hasil observasi yang dilakukan disimpulkan penyebab kasus adalah
a. Lingkungan : ……………………………………………………………........................
b.Perilaku : …………………………………………………………………................
IV. SARAN DAN TINDAK LANJUT:
- Saran kepada pasien (klien), keluarga…………………………………………..............
- Tindak lanjut program yang bisa dilakukan petugas.........………………….........………
- Perlu koordinasi dengan program/sektor………………………………...................……
24
KULIT
BAGAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENYAKIT KULIT DI KLINIK SANITASI
DALAM GEDUNG
Salin dari catatan medik/ kartu rujukan dan Catat dalam buku register:
n Nama : ………n Umur : ……….tahun n Alamat : …………………
n Jenis kelamin : ……….n Pekerjaan : ………………………………………………….
n
Sumber air bersih 1 Sarankan pasien/klien untuk:
n
Tempat mandi n Gunakan air dari sumber
PENYEDIAAN
n
Kebiasaan mandi AIR TIDAK terlindung
n Pelihara dan jaga agar sarana air
n
Penggunaan sabun MEMENUHI
SYARAT terhindar dari pencemaran
n
Kebiasaan
buang air besar
n
Penggunaan Sarankan pasien/klien untuk:
pakaian n Cuci tangan pakai sabun
2
n
Kebersihan n Mandi 2 kali sehari pakai sabun
KESEHATAN
tangan dan n Potong pendek kuku jari
PERORANGAN
kuku tangan
JELEK
n
dll,
25
KULIT
BAGAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENYAKIT KULIT DI KLINIK SANITASI
LAPANGAN
26
PANDUAN WAWANC ARA PENDERITA PENYAKIT KULIT
DI KLINIK SANITASI
I. DATA UMUM
Nama :
Umur :
Nama orang tua/KK :
Pekerjaan :
Alamat RT/RW/RK Kelurahan/Desa :
II. IDENTIFIKASI MASALAH LINGKUNGAN DAN PERILAKU:
1. Sumber Air Bersih yang digunakan:
a. Ledeng (PAM), mata air terlindung
b. SGL/SPT
c. Sumur Gali
d. Sungai
e. Empang
f. Air hujan (PAH)
g. Lain-lain sebutkan ………………………
2. Apakah sumber yang ada mencukupi kebutuhan
a. Cukup
b. Kurang
3. Dimana Bapak/ibu/Saudara mandi sehari-hari?
a. Kamar mandi sendiri
b. MCK (Mandi Cuci Kakus), kamar mandi umum
c. Empang
d. Sungai
e. Sumur
f. Lain-lain sebutkan
4. Berapa jarak sumber air dengan sumber pencemaran (air limbah)
a. Lebih dari 10 meter.
b. Kurang dari 10 meter.
5. Berapa jarak sumber air dengan pembuangan sampan
a. Lebih dari 10 meter
b. Kurang dari 10 meter
6. Apakah pasien mandi pakai sabun ?
a. Ya
b. Tidak
c. Kadang-kadang
27
7. Bagaimana pola penggunaan handuk ( handuk mandi digunakan sendiri )
a. Ya
b. Tidak
c. Kadang-kadang
8. Apakah sabun yang digunakan untuk mandi digunakan
a. Bersama-sama
b. Masing-masing orang satu sabun
9. Apakah pasien berkuku pendek dan bersih ?
a. Ya
b. Tidak
10. Apakah pasien sebagai karyawan pabrik yang selalu kontak dengan bahan
bahan kimia ?
a. Ya
b. Tidak
28
PANDUAN KUNJUNGAN LAPANGAN
PENDERITA PENYAKIT KULIT
I. PERSIAPAN:
1. Mempelajari hasil wawancara/konseling di puskesmas
2. Formulir inspeksi sanitasi (IS) menurut jenis sarana
3. Formulir kunjungan lapangan
4. Sanitarian Kit :
• Sanitarian Field Kit
• Water Test Kit
5. Bahan penyuluhan
6. Bahan pendukung lainnya
29
7. Hasil IS terhadap sarana ABPL, skor resiko pencemaran
a. Amat tinggi
b. Tinggi
c. Sedang
d. Rendah
8. Kebersihan pakaian
a. Bersih
b. Kotor/bau
9. Keadaan tempat tidur (sprei, bantal dan guling)
a. Bersih
b. Kotor
30
KECACINGAN
BAGAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENYAKIT KECACINGAN DI KLINIK SANITASI
DALAM GEDUNG
Salin dari catatan medik/ kartu rujukan dan Catat dalam buku register:
n Nama : ………n Umur : ……….tahun n Alamat : …………………
n Jenis kelamin : ……….n Pekerjaan : ………………………………………………….
n
Tempat buang Sarankan pasien/klien untuk:
air besar n Buang air besar/buang tinja di
n
Bahan lantai rumah 1
jamban
n
Cuci tangan PEMBUANGAN n Lubang WC/jamban ditutup
sebelum makan KOTORAN n Bila belum punya, anjurkan
n
Cuci tangan TIDAK
setelah untuk membangun sendiri atau
SANITER berkelompok dengan tetangga
buang air besar
n
Kebiasaan n Lantai rumah disemen
menggunakan alas
kaki
n
Kebiasaan 2 Sarankan pasien/klien untuk:
makan PENGELOLAAN n Cuci sayuran dan buah -buahan
makanan MAKANAN yang akan dimakan dengan air
mentah TIDAK bersih
n
dll., SANITER n Masak makanan sampai benar-
benar matang
(Gunakan PANDUAN n Menutup makanan pakai
WAWANCARA P2 tudung saji
KECACINGAN
dalam buku Sarankan pasien/klien untuk :
PEDOMAN TEKNIS n
Cuci tangan pakai sabun
KLINIK SANITASI 3 sebelum makan
UNTUK PERILAKU n
Cuci tangan pakai sabun setelah buang
PUSKESMAS dan TIDAK HIGIENIS air besar
PANDUAN n
Gunakan selalu alas kaki
KONSELING BALI n
Potong pendek kuku
PETUGAS KLINIK n
Tidak gunakan tinja segar untuk pupuk
SANITASI DI tanaman
PUSKESMAS)
*) Lingkari nomor
Masalah yang
Sesuai dan berikan BUATLAH KESEPAKATAN
Saran sesuai KAPAN DILAKUKAN
Dengan KUNJUNGAN RUMAH!
Masalahnya Hari : ……………………
Tanggal : ………………..
31
KECACINGAN
BAGAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENYAKIT KECACINGAN DI KLINIK SANITASI
LAPANGAN
Salin dari catatan medik/ kartu wawancara di puskesmas dan Catat : ……………………
n Nama : ………n Umur : ……….tahun n Alamat : …………………
n Jenis kelamin : ……….n Pekerjaan : ………………………………………………….
32
PANDUAN WAWANCARA P2 KECACINGAN
DI KLINIK SANITASI
I. DATA UMUM:
Nama Pasien :
Umur :
Nama orang tua/KK :
Pekerjaan/Sekolah :
Alamat RT/RW/RK :
Kelurahan/Desa :
IV. SARAN :
Diarahkan kepada pesan penyuluhan yang berkaitan dengan perilaku
…………………………………………………………………………………………....
34
PANDUAN KUNJUNGAN LAPANGAN
P2 KECACINGAN
I. DATA UMUM:
1. Formulir inspeksi sanitasi menurut jenis sarana
2. Sanitarian field kit
3. Peralatan untuk pengambilan contoh tanah
4. Bahan-bahan pendukung lain
5. Bahan/media penyuluhan
Salin dari catatan medik/kartu rujukan dan Catat dalam buku register:
Nama
n : ………n
Umur : ……….tahun n
Alamat : …………………
Jenis kelamin : ………. n
n Pekerjaan : ………………………………………………….
n
Apakah batuk Sarankan pasien/klien untuk:
dan/ 1 n Satu kamar dihuni tidak lebih
kesukaran TINGKAT dari 2 orang atau sebaiknya luas
bernafas HUNIAN kamar > 8 km2/jiwa
n
Lama sakit RUMAH PADAT n Lantai rumah disemen
n
Jumlah yang sakit
n
Keadaan
pintu/jendela Sarankan pasien/klien untuk:
n
Lubang penghawaan 2 n Memperbaiki lubang penghawaan/
VENTILASI ventilasi
n
Luas rumah
RUMAH/DAPUR n Selalu membuka pintu/jendela
n
Bahan bakar masak TIDAK
n
Cerobong asap terutama pada pagi hari
MEMENUH
n Menambah ventilasi buatan
n
Kebiasaan tidur SYARAT
n
Perilaku batuk
n
dll. Sarankan pasien/klien untuk:
n
Tidak membawa anak/bayi saat
(Gunakan PANDUAN memasak di dapur
WAWANCARA n
Menutup mulut bila batuk
PENDERITA ISPA n
Membuang ludah/riak pada
dalam buku 3 tempatnya
PEDOMAN TEKNIS PERILAKU n
Tidak gunakan obat anti
KLINIK SANITASI nyamuk bakar
UNTUK n
Tidur sementara terpisah dari
PUSKESMAS dan penderita
PANDUAN
KONSELING BALI
PETUGAS KLINIK
SANITASI DI
PUSKESMAS) BUATLAH KESEPAKATAN
Ukur: *) Lingkari nomor KAPAN DILAKUKAN
Jarak sarana air bersih Masalah yang KUNJUNGAN RUMAH!
dengan cumber Hari : ………………………
Sesuai dan berikan
pencemaran: …... m Tanggal : …………………..
Bila perlu, ambit sample Saran sesuai
air bersih untuk diperiksa Dengan
di laboratorium masalahnya
37
ISPA
Salin dari catatan medik/ kartu wawancara di puskesmas dan Catat : ………………………………………….
Nama
n : ………n
Umur : ……….tahun n
Ala mat : …………………
Jenis kelamin : ………. n
n Pekerjaan : ………………………………………………….
38
PANDUAN WAWANCARA PENDERITA ISPA
DI KLINIK SANITASI
I. DATA UMUM :
Nama anak/balita :
Umur :
Nama ayah :
Nama ibu :
Pendidikan ayah :
Pendidikan ibu :
Pekerjaan ayah Alamat :
RT/RW/RK :
Kelurahan/Desa :
39
9. Luas rumah?
2
a. Kurang 8m /orang.
2
b. 8 m /orang
c. Lebih 8m/orang
10. Bahan bakar apa yang digunakan untuk memasak?
a. Gas
b. Minyak tanah
c. Arang
d. Kayu bakar.
11. Apakah di dapur terdapat cerobong asap atau lubang tempat keluar asap?
a. Ya
b. Tidak
12. Apakah penderita tidur setempat tidur atau sekamar dengan orang lain
(istri/suami, anak, dan lainnya)?
a. Ya
b. Tidak
13. Jika batuk kemanakan ludah/riak batuk dibuang?
a. Sembarang tempat
b. Kamar mandi atau WC/jamban.
c. Tempat khusus ludah/riak (paidon).
14. Apakah setiap kali batuk penderita menutup mulut?
a. Ya
b. Tidak
15. Apakah anggota keluarga Bering memasak sambil momong anak?
a. Ya
b. Tidak
IV. S ARAN
Diarahkan kepada pesan penyuluhan yang berkaitan dengan perilaku
40
PANDUAN KUNJUNGAN LAPANGAN
PENDERITA ISPA
I. PERSIAPAN :
1. Mempelajari hasil wawancara/konseling di puskesmas
2. Formulir kunjungan lapangan
3. Menyiapkan peralatan pengukuran intensitas cahaya (luxmeter)
4. Menyiapkan alai ukur panjang (meteran)
5. Menyiapkan peralatan pengambilan sampel udara ruangan (bila perlu)
6. Bahan penyuluhan
7. Bahan pendukung lainnya
41
TB PARU
Salin dari catatan medik/kartu rujukan dan Catat dalam buku register:
Nama
n : ………n
Umur : ……….tahun n
Alamat : …………………
Jenis kelamin : ………. n
n Pekerjaan : ………………………………………………….
n
Ada balita? Sarankan pasien/klien untuk:
n
Lama sakit 1 n Sam kamar dihuni tidak lebih
n
Jumlah orang yg sakit TINGKAT
dari 2 orang atau sebaiknya lugs
HUNIAN
n
Keadaan pintu/jendela kamar > 8 km2/jiwa
RUMAH PADAT
n
Lubang penghawaan n Lantai rumah disemen
n
Penerangan
n
Luas rumah
n
Lantai rumah Sarankan pasien/klien untuk:
n
Kebiasaan tidur 2 n Memperbaiki lubang
n
Perilaku batuk VENTILASI penghawaan/ventilasi
n
dll RUMAH/DAPUR
n Selalu membuka pintu/jendela
terutama pada pagi hari
(Gunakan PANDUAN
n Menambah ventilasi buatan
KUNJUNGAN
LAPANGAN
PENDERITA TB
BARU dalam buku Sarankan pasien/klien untuk:
PEDOMAN TEKNIS n Menutup mulut bila batuk
KLINIK SANITASI n Membuang ludah/riak pada
UNTUK PUSKESMAS 3 tempatnya
dan PANDUAN PERILAKU n Jemur peralatan dapur
KONSELING BAGI n Jaga kebersihan diri
PETUGAS n Istirahat yang cukup
KLINIK SANITASI n Tidur terpisah dengan penderita
DI PUSKESMAS) n Makan makanan bergizi
*) Lingkari nomor
BUATLAH KESEPAKATAN
Masalah yang KAPAN DILAKUKAN
Sesuai dan berikan KUNJUNGAN RUMAH!
Saran sesuai Hari : ………………………
Dengan Tanggal : …………………..
masalahnya
43
TB PARU
44
PANDUAN WAWANCARA PENDERITA TB PARU
DI KLINIK SANITASI
I. DATA UMUM :
Nama :
Nama orang tua :
Umur :
Pekerjaan :
Alamat RT/RW/RK :
Kelurahan/Desa :
45
10. Apakah pengguna alat makan saudara dipisahkan dengan anggota keluarga ?
a. Ya
b. Tidak
46
PANDUAN KUNJUNGAN LAPANGAN
PENDERITA TB PARU
I. PERSIAPAN :
1. Mempelajari hasil wawancara/konseling di puskesmas
2. Formulir kunjungan lapangan
3. Menyiapkan peralatan pengukuran intensitas cahaya (luxmeter)
4. Menyiapkan alai ukur panjang (meteran)
5. Menyiapkan peralatan pengambilan sampel udara. ruangan (bila perlu)
6. Bahan penyuluhan
7. Bahan pendukung lainnya
47
KERACUNAN MAKANAN
BAGAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
KEJADIAN KERACUNAN MAKANAN
DALAM GEDUNG
Salin dari catatan medik/kartu rujukan dan Catat dalam buku register:
Nama
n : ………n
Umur : ……….tahun n
Alamat : …………………
Jenis kelamin : ………. n
n Pekerjaan : ………………………………………………….
n
Waktu mulai sakit Sarankan pasien/klien untuk:
1 n Pilih bahan makanan yang baik
n
Makanan yang MAKANAN RUSAK dan utuh
dimakan sebelum ATAU
sakit n Makanan yang sudah rusak atau
KADALUARSA kadaluwarsa tidak dimakan
n Keadaan makanan
n Kapan waktu masak
n Makanan dipanaskan Sarankan pasien/klien untuk:
n Sumber makanan n Memasak dengan matang dan
n Tempat olah 2 panas yang cukup
makanan PENGOLAHAN n Makan makanan dalam keadaan
n Keadaan MAKANAN TIDAK panas/hangat
ADEKUAT n Panaskan makanan bila akan
penjamah
dimakan
makanan
n Pengamanan
makanan Sarankan pasien/klien untuk:
n dll. n Tempat penyimpanan makanan
(Gunakan PANDUAN 3 matang dan mentah terpisah
KUNJUNGAN LINGKUNGAN n Simpanlah makanan pada tempat
LAPANGAN TIDAK BERSIH/ yang tertutup
PENDERITA HIGIENIS n Kandang temak jauh dari rumah
KERACUNAN n Tempat sampah tertutup
MAKANAN dalam
buku PEDOMAN
TEKNIS KLINIK Sarankan pasien/klien untuk:
SANITASI UNTUK n Cuci tangan pakai sabun setelah
PUSKESMAS dan 4 buang air besar
PANDUAN PERILAKU TIDAK n Bila sedang sakit jangan
KONSELING BALI HIGIENIS n Menjamah makanan atau pakailah
PETUGAS KLINIK Tutup mulut Tempat sampah
SANITASI DI tertutup
PUSKESMAS)
*) Lingkari nomor
BUATLAH KESEPAKATAN
Masalah yang KAPAN DILAKUKAN
Sesuai dan berikan KUNJUNGAN RUMAH!
Saran sesuai Hari : ………………………
Dengan Tanggal : …………………..
masalahnya
49
KERACUNAN MAKANAN
BAGAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
KEJADIAN KERACUNAN MAKANAN
LAPANGAN
n
Sumber air Sarankan pasien/klien untuk:
n
Keadaan fisik air 1 n Pilih bahan makanan yang baik
n
Jamban MAKANAN RUSAK dan utuh
n
SPAL ATAU n Makanan yang sudah rusak atau
n
Tempat buang KADALUARSA kadaluwarsa tidak dimakan
sampah
n
Lantai dapur
n
Lubang Sarankan pasien/klien untuk:
penghawaandapur n Memasak dengan matang dan
n
Tempat cuci alai 2 panas yang cukup
n
Tempat PENGOLAHAN n Makan makanan dalam keadaan
penyimpanan alat & MAKANAN TIDAK panas/hangat
bahan makanan ADEKUAT n Panaskan makanan bila akan
n
Penggunaan dimakan
bahan tambahan
makanan
n
Pengolahan makanan Sarankan pasien/klien untuk:
n
Penyajian makanan . n Tempat penyimpanan makanan
n
Kebersihan matang dan mentah terpisah
perorangan 3
n
Keadaan makanan LINGKUNGAN n Simpanlah makanan pada tempat
n
dll. TIDAK BERSIH/ yang tertutup
(Gunakan PANDUAN HIGIENIS n Kandang ternak jauh dari rumah
KUNJUNGAN n Tempat sampah tertutup
LAPANGAN
PENDERITA
Sarankan pasien/klien untuk:
KERACUNAN
MAKANAN dalam n Cuci tangan sebelum makan dan
buku PEDOMAN 4 siapkan makanan
TEKNIS KLINIK PERILAKU TIDAK n Cuci tangan pakai sabun setelah
SANITASI UNTUK HIGIENIS buang air besar
PUSKESMAS dan n Bila sedang sakit jangan
PANDUAN menjamah makanan atau pakailah
KONSELING BALI Tutup mulut
PETUGAS KLINIK
SANITASI DI *) Lingkari nomor
PUSKESMAS) Masalah yang
Mintakan kepada petugas kesehatan,
Bila perlu ambit Sesuai dan berikan
ketua RT/RW, Kepala Desa atau
sample makanan untuk Saran sesuai
kader kesehatan lingkungan setempat
diperiksa di Dengan masalahnya
untuk turut menindak lanjuti.
laboratorium
50
PANDUAN WAWANCARA PENDERITA KASUS
KERACUNAN MAKANAN DI KLINIK SANITASI
I. DATA UMUM :
Nama :
Umur :
Nama orang tua/KK :
Pekerjaan :
Alamat RT/RW/RK :
Kelurahan/Desa :
51
8. Dimana tempat mengolah makanannya?
a. Dapur
b. Halaman rumah
c. Lain-lain, sebutkan ………………………………………
9. Peralatan yang digunakan untuk memasak? Sebutkan …………………..
10. Keadaan penjamah ?
a. Sehat
b. Ada penyakit, sebutkan ………………………………..
11. Apakah ada anggota keluarga tetangga yang sakit seperti yang saudara derita karena
makan makanan yang sama?
a. Ada
b. Tidak ada
12. Apakah makanan yang dicurigai sudah diamankan?
a. Sudah
b. Belum
IV. SARAN
Diarahkan kepada pesan penyuluhan yang berkaitan dengan perilaku
52
PANDUAN KUNJUNGAN LAPANGAN
PENDERITA KASUS KERACUNAN
MAKANAN
I. PERSIAPAN :
1. Mempelajari hasil wawancara/konseling di puskesmas
2. Formulir inspeksi sanitasi (IS) menurut jenis. Sarana
3. Formulir kunjungan lapangan
4. Sanitarian Kit :
• Sanitarian Field Kit
• Water Test Kit
• Kitchen Inspection Kit
5. Menyiapkan peralatan pengambilan sampel air dan makanan
6. Bahan penyuluhan
7. Bahan pendukung lainnya.
II. OBSERVASI LAPANGAN
1. Sarana air bersih
a. Ada, jenis ……………………..
b. Tidak ada, air bersih diperoleh dari mana ……………………………..
2. Kondisi fisik sarana air bersih
a. Memenuhi Syarat (MS)
b. Tidak Memenuhi Syarat (TMS).
3. Kualitas air bersih
a. MS
b. TMS
4. Jamban
a. MS
b. TMS
c. Tidak ada, membuang kotoran ke …………………….
5. Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL) :
a. MS
b. TMS
c. Tidak ada
6. Tempat pembuangan sampah
a. MS
b. TMS
c. Tidak ada, sampah dibuang ke ……………………….
7. Lantai dapur
a. Kedap air
b. Tidak kedap air
8. Lubang asap dapur
a. MS
b. TMS
c. Tidak ada
53
9. Tempat cuci alat :
a. MS
b. TMS
c. Tidak ada
10. Tempat penyimpanan peralatan:
a. MS
b. TMS
c. Tidak ada
11. Tempat penyimpanan makanan dan bahan makanan :
a. MS
b. TMS
c. Tidak ada
12. Bahan makanan diperoleh dari sumber yang :
a. MS
b. TMS
13. Penyimpanan bahan makanan :
a. MS
b. TMS
14. Tempat pencucian bahan makanan :
a. MS
b. TMS
15. Peralatan yang dipakai :
a. MS
b. TMS
16. Bahan tambahan makanan (BTM):
a. Menggunakan, sebutkan ……………………………….
b. Tidak menggunakan ………………………………
17. Bahan makanan Tambahan (BTM) yang dipakai
a. MS
b. TMS
18. Makanan masak disimpan kurang dari 4 jam :
a. MS
b. TMS
19. Makanan yang disimpan lebih dari 4 jam sebelum dihidangkan dimasak lagi:
a. MS
b. TMS
20. Tempat penyajian makanan :
a. MS
b. TMS
54
21. Penjamah makanan berpakaian bersih
a. MS
b. TMS
22. Penjamah makanan berkuku pendek dan tangan bersih:
a. MS
b. TMS
23. Penjamah makanan biasa mencuci tangan :
a. MS
b. TMS
24. Penjamah makanan tidak menjamah makanan yang menggunakan alas
a. MS
b. TMS
25. Makanan yang dicurigai, sebutkan ………………………
a. MS
b. TMS
26. Kondisi makanan :
a. MS
b. TMS
Keterangan :
MS : Memenuhi Syarat
TMS : Tidak Memenuhi Syarat
55
KERACUNAN PESTISIDA
BAGAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
KEJADIAN KERACUNAN BARAN KIMIA/PESTISIDA
DALAM GEDUNG
Salin dari catatan medik/kartu rujukan dan Catat dalam buku register:
Nama
n : ………n
Umur : ……….tahun n
Ala mat : …………………
Jenis kelamin : ………. n
n Pekerjaan : ………………………………………………….
57
KERACUNAN PESTISIDA
BAGAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
KEJADIAN KERACUNAN BAHAN KIMIA/PESTISIDA
DALAM GEDUNG
Salin dari catatan medik/kartu rujukan dan Catat dalam buku register:
Nama
n : ………n
Umur : ……….tahun n
Alamat : …………………
Jenis kelamin : ………. n
n Pekerjaan : ………………………………………………….
58
PANDUAN WAWANCARA PENDERITA
KERACUNAN PESTISIDA DI KLINIK SANITASI
I. DATA UMUM :
Nama :
Umur :
Nama orang tua/KK :
Pekerjaan :
Alamat RT/RW/RK :
Kelurahan/Desa :
59
6. Apakah selalu membersihkan badan?
a. Ya
b. Tidak
7. Kalau ya, lanjutkan pertanyaan dibersihkan dengan cara :
a. Mandi dengan menggunakan sabun
b. Hanya mencuci tangan dengan sabun
8. Pestisida yang diperoleh atau dibeli di :
a. Toko/Kios pestisida
b. Pedagang keliling
c. Dari teman, tetangga
9. Pestisida yang diperoleh/dibeli dalam keadaan
a. Utuh dalam kemasan
b. Tidak utuh/eceran
10. Apakah waktu melakukan penyemprotan, menggunakan perlengkapan pelindung?
a. Ya
b. Tidak
11. Kalau ya, perlengkapan apa yang digunakan
a. Pelindung kepala (topi)
b. Pelindung mata
c. Pelindung pernafasan
d. Pelindung badan (baju/apron)
e. Pelindung tangan
f. Pelindung kaki.
12. Waktu melakukan pengadukan/pencampuran pestisida menggunakan:
a. Pelindung tangan
b. Pelindung pernafasan.
c. Tidak menggunakan perlengkapan pelindung pestisida
13. Waktu melakukan penyemprotan :
a. Tidak menggunakan perlengkapan pelindung pestisida.
b. Menggunakan perlengkapan pelindung pestisida, sebutkan
14. Waktu melakukan penyemprotan, arahnya berlawanan dengan arah angin
a. Ya
b. Tidak
15. Waktu melakukan penyemprotan, sambil melakukan kegiatan
a. Merokok
b. Makan/minum.
60
1. Setelah selesai melakukan penyemprotan, apakah secara langsung membersihkan
badan dengan mandi?
a. Ya
b. Tidak
2. Bahan kemasan pestisida dibuang?
a. Ya
b. Tidak
3. Waktu melakukan penyemprotan arahnya berlawanan dengan arah angin
a. Ya
b. Tidak
IV. SARAN :
Diarahkan kepada pesan penyuluhan yang berkaitan dengan perilaku
61
PANDUAN KUNJUNGAN LAPANGAN
PENDERITA KERACUNAN PESTISIDA
I. PERSIAPAN :
1. Mempelajari hasil wawancara/konseling di puskesmas
2. Formulir kunjungan lapangan
3. Formulir inspeksi sanitasi (IS) menurut jenis sarana
4. Sanitarian Kit :
• Sanitarian Field Kit
• Water Test Kit
5. Bahan penyuluhan
6. Bahan pendukung lainnya
62
7. Apakah ditemukan bekas tempat/cemaran buangan ?
a. Ya
b. Tidak
8. Apabila ya, digunakan untuk :
a. Tempat air bersih
b. Wadah makanan
c. Dan lain-lain, sebutkan …………………………..
9. Pestisida yang digunakan adalah (nama formula) :
………………………………………………………..
63
DAFTAR PUSTAKA
Ghai, OP., Piyush Gupta, VK Paul (1982). Essential Pediatrics, Fifth Edition. Interprint, New
Delhi.
Herryanto; Riris Nainggolan, Miko Hananto, Soewarta Kosen (1999). Kondisi Sumber
Air Minum dan Jamban Keluarga Yang Berpengaruh Dengan Kejadian Diare. Analisis
Data Kesehatan Susenas 1998. Yayasan Pusat Pengkajian Sistim Kese hatan & Biro
Perencanaan Setjen Depkes. Jakarta.
64
Majlis Ulama Undonesia (1993). Air, Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan Menurut
Ajaran Islam. Kerjasama antara MUI, Depkes, Depag dan Unicef Indonesia. Jakarta
Muthalib, Abdullah (2001). Klinik Sanitasi Sebagai Wahana Mewujudkan Kecamatan Sehat.
Makalah disajikan pada Seminar Klinik Sanitasi pada tanggal 16 Januari 2001 di
Jakarta. Diselenggarakan oleh Direktorat Penyehatan Air dan Pengamanan Limbah,
Ditjen PPM & PL Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sos ial RI.
Strickland, G. Thomas (2000). Hunter's Tropical Medicine and Emerging Infectious Diseases,
Eighth Edition. W.B. Saunders Company. Philadelphia, USA.
65