Anda di halaman 1dari 30

SALINAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL


PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN
NOMOR: P.11/PPKL/SET/WAS.1/8/2018
TENTANG
KRITERIA EVALUASI KINERJA PELABUHAN DALAM PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL
PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengetahui tingkat ketaatan


pelabuhan terhadap peraturan perundang-undangan di
bidang lingkungan hidup dan untuk meningkatkan
kinerja pengelolaan lingkungan hidup di kawasan
pelabuhan perlu dilakukan evaluasi kinerja pelabuhan
dalam pengelolaan lingkungan hidup;
b. bahwa evaluasi kinerja pelabuhan dalam pengelolaan
lingkungan hidup di kawasan pelabuhan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dikemas dalam program
penilaian kinerja perusahaan;
c. bahwa dalam rangka pelaksanaan evaluasi kinerja
pelabuhan dalam pengelolaan lingkungan hidup, perlu
ditetapkan kriteria evaluasi pelabuhan dalam
pengelolaan lingkungan hidup;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu
menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Pengendalian
Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan tentang
Kriteria Evaluasi Pelabuhan Dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
2

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang


Pengelolaan Sampah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 69, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4851);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5059);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Pengendalian Pencemaran Udara (Lembaran Negara
Tahun 1999 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3853);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 138,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4153);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran
Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001
Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4161);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang
Kepelabuhan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5070);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2010 tentang
Perlindungan Lingkungan Maritim (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 27, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5109);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang
Izin Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5285);
h
3

9. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang


Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 333, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5617);
10. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun
2009 tentang Pengelolaan Limbah di Pelabuhan;
11. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 81 Tahun
2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 188);
12. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 03 Tahun
2014 tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja
Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
1082);
13. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor P. 18/MENLHK-II/2015 tentang Organisasi Dan
Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 713);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN
PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN TENTANG
KRITERIA EVALUASI KINERJA PELABUHAN DALAM
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP.

Pasal 1
Dalam peraturan Direktur Jenderal ini yang dimaksud
dengan:
1. Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan
dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu sebagai
tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan
pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal
bersandar, naik turun penumpang, dan/atau bongkar
muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh
4

kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan


keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang
pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra-dan
antarmoda transportasi.
2. Terminal adalah fasilitas pelabuhan yang terdiri atas
kolam sandar dan tempat kapal bersandar atau tambat,
tempat penumpukan, tempat menunggu dan naik turun
penumpang, dan/atau tempat bongkar muat barang.
3. Kolam Pelabuhan adalah perairan di depan dermaga
yang digunakan untuk kepentingan operasional sandar
dan olah gerak kapal.
4. Izin Lingkungan adalah izin yang diberikan kepada
setiap orang yang melakukan Usaha dan/atau Kegiatan
yang wajib Amdal atau UKL-UPL dalam rangka
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai
prasyarat memperoleh izin Usaha dan/atau Kegiatan.
5. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal
Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan.

Pasal 2
Peraturan Direktur Jenderal ini bertujuan untuk
memberikan pedoman dalam pelaksanaan evaluasi kinerja
pelabuhan dalam pengelolaan lingkungan hidup.

Pasal 3
(1) Evaluasi Kinerja Pelabuhan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 dilakukan terhadap:
a. dermaga;
b. terminal;
c. kolam pelabuhan;
d. kegiatan pengerukan;
e. fasilitas pengolahan limbah;
f. sistem tanggap darurat;
g. fasilitas gudang untuk bahan/barang berbahaya
dan beracun; dan
h. fasilitas pemeliharaan dan perbaikan peralatan.
5

(2) Kriteria Evaluasi Kinerja Pelabuhan sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Direktur Jenderal ini.

Pasal 4
(1) Hasil Evaluasi Kinerja Pelabuhan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 digunakan sebagai dasar
menentukan tingkat ketaatan kinerja pelabuhan dalam
pengelolaan lingkungan hidup.
(2) Tingkat ketaatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri dari taat dan tidak taat.
(3) Taat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) memenuhi
kriteria biru.
(4) Tidak taat sebagaimana dimakud pada ayat (2) tidak
memenuhi kriteria biru yang meliputi kriteria merah
atau kriteria hitam.

Pasal 4
Peraturan Diretkur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.


Ditetapkan di: Jakarta
Pada tanggal: 23 Agustus 2018
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BAGIAN HUKUM DAN DIREKTUR JENDERAL,
KERJA SAMA TEKNIK

ttd

FITRI HARWATI M.R. KARLIANSYAH


-6-

LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN
NOMOR: P.11.PPKL.SET.WAS.1/8/2018
TENTANG
KRITERIA EVALUASI KINERJA PELABUHAN DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

KRITERIA EVALUASI KINERJA PELABUHAN DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

PERINGKAT
ASPEK
BIRU MERAH HITAM
UMUM
Struktur Memiliki divisi yang berfungsi Tidak memiliki divisi yang berfungsi -
Organisasi menangani bidang lingkungan menangani bidang lingkungan

Pelaporan a. Melakukan pelaporan pengelolaan a. Tidak/belum melakukan ---


lingkungan online melalui laman pelaporan pengelolaan lingkungan
http://simpel.menlhk.go.id online melalui laman
b. Memiliki Tanda Terima Elektronik http://simpel.menlhk.go.id
(TTE) b. Tidak/belum memiliki Tanda
Terima Elektronik (TTE)
-7-

PERINGKAT
ASPEK
BIRU MERAH HITAM
AMDAL - DOKUMEN/IZIN LINGKUNGAN
Pemilikan Memiliki dokumen lingkungan/izin -- Tidak memiliki dokumen
lingkungan; lingkungan
Pelaksanaan Melaksanakan ketentuan dalam Tidak melaksanakan ketentuan --
dokumen lingkungan/izin lingkungan: dalam dokumen lingkungan/izin
a. Kegiatan yang terlingkup sesuai lingkungan:
dalam Dokumen a. Kegiatan yang terlingkup tidak
Lingkungan/Izin Lingkungan. sesuai dalam Dokumen
Lingkungan/Izin Lingkungan.

b. pengelolaan lingkungan b. Pengelolaan lingkungan


(pengendalian pencemaran air terutama aspek pengendalian
termasuk kualitas air laut, pencemaran air termasuk
pengendalian pencemaran udara, kualitas air laut, pengendalian
dan Pengelolaan LB3 memiliki pencemaran udara, dan
dasar ketentuan dalam Pengelolaan LB3 tidak memiliki
AMDAL/UKL-UPL/RKL- dasar ketentuan dalam
RPL/Laporan pelaksanaan UKL- AMDAL/UKL-UPL/RKL-
UPL RPL/Laporan pelaksanaan UKL-
UPL.
-8-

PERINGKAT
ASPEK
BIRU MERAH HITAM
Pelaporan Melaporkan pelaksanaan dokumen Tidak melaporkan pelaksanaan
lingkungan/izin lingkungan (terutama dokumen lingkungan/izin
aspek pengendalian pencemaran air lingkungan (terutama aspek
termasuk kualitas air laut, pengendalian pencemaran air
pengendalian pencemaran udara, termauk kualitas air laut,
Pengelolaan LB3, pengelolaan B3 dan pengendalian pencemaran udara,
Sampah) Pengelolaan LB3, pengelolaan B3 dan
Sampah).
PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
Air limbah
Ketaatan a. Memiliki Izin Pembuangan Air Tidak Memiliki Izin Pembuangan Air --
terhadap Izin Limbah (IPLC) Limbah
b. Izin dalam Proses Akhir
(Persyaratan Izin sudah lengkap)*
Ketaatan Memantau seluruh titik penaatan Terdapat titik penaatan dan/atau air --
terhadap Titik dan/atau air buangan yang harus buangan yang tidak pernah dipantau
Penaatan dikelola sesuai dengan peraturan. selama periode penilaian.
-9-

PERINGKAT
ASPEK
BIRU MERAH HITAM
Ketaatan Memantau 100% seluruh parameter Memantau kurang dari 100% --
terhadap yang dipersyaratkan sesuai dengan: parameter yang dipersyaratkan
Parameter yang a. Izin pembuangan air limbah; atau sesuai dengan:
dipantau b. Dokumen AMDAL; atau a. Izin pembuangan air limbah;
c. Baku mutu sesuai PerMenLHK atau
Nomor 68 Tahun 2016 b. Dokumen AMDAL; atau
c. Baku mutu sesuai PerMenLHK
Nomor 68 Tahun 2016
Ketaatan Melaporkan data secara lengkap Melaporkan data sesuai dengan yang Melaporkan data palsu dan /
terhadap jumlah sesuai dengan yang dipersyaratkan ≥ dipersyaratkan < 90% untuk kualitas atau menyebabkan pencemaran
data tiap 90% untuk kualitas air limbah air limbah lingkungan
parameter yang
dilaporkan.
Ketaatan Data swapantau perusahaan (sekunder)
terhadap Data hasil pemantauan ≥ 90 % Data hasil pemantauan < 90 % Melampaui baku mutu ≥500%
Pemenuhan Baku memenuhi baku mutu dalam satu memenuhi baku mutu dalam satu
Mutu periode penilaian untuk setiap periode penilaian untuk setiap
parameter pada setiap titik penaatan parameter pada setiap titik penaatan
air limbah air limbah
- 10 -

PERINGKAT
ASPEK
BIRU MERAH HITAM
Data Primer Effluent IPAL (sesuai IPLC)
Data hasil pengambilan sampel tim Data hasil pengambilan sampel tim --
PROPER 100% memenuhi baku mutu PROPER terdapat parameter yang
tidak memenuhi baku mutu
Ketaatan a. Menggunakan jasa laboratorium Tidak memenuhi salah satu Melakukan pembuangan air
terhadap eksternal atau internal yang persyaratan teknis. limbah ke lingkungan tanpa
Ketentuan Teknis sudah terakreditasi. pengolahan (by pass)
b. Memisahkan saluran air limbah
dengan limpasan air hujan.
c. Membuat saluran air limbah
yang kedap air.
d. Memasang alat pengukur debit
(flowmeter).
e. Memasang koordinat titik
penaatan pengambilan sampel
f. Tidak melakukan pengenceran.
g. Tidak melakukan pembuangan
air limbah secara langsung ke
lingkungan tanpa pengolahan (by
pass).
- 11 -

PERINGKAT
ASPEK
BIRU MERAH HITAM
Catatan :
*Izin dalam proses akhir/perpanjangan izin yaitu persyaratan izin sudah lengkap secara administrasi dan teknis serta dilengkapi
tanda terima dari instansi pemberi izin. Perpanjangan izin dibuktikan dengan:
1. Salinan Surat permohonan Izin/Perpanjangan izin;
2. Salinan Surat/dokumen yang menyatakan persyaratan Administrasi permohonan izin sudah lengkap (Tanda bukti Registrasi);
3. Surat/dokumen yang menyatakan persyaratan Teknis permohonan izin sudah lengkap, yang dibuktikan dengan :
a. Salinan Berita Acara hasil Pembahasan Teknis permohonan Izin dan/atau Salinan Surat tindaklanjut Berita Acara
Pembahasan izin.
b. Salinan Berita Acara hasil verifikasi lapangan permohonan izin dan Salinan Surat tindak lanjut Berita Acara Verifikasi
Lapangan bila dipersyaratkan.
4. Bukti/Surat keterangan yang menyatakan bahwa sudah dilakukan penyusunan draft SK Izin dan draft SK Izin sudah
disampaikan ke Biro Hukum atau instansi di daerah yang melayani Perizinan.
Kualitas Air laut

Ketaatan Memantau seluruh titik pemantauan Tidak semua titik pantau kualitas air Tidak melakukan pemantauan
terhadap Titik kualitas air laut sesuai dengan: laut dilakukan pemantauan kualitas air laut
Pemantauan a. izin pembuangan air limbah ke
laut dan/atau;
b. dokumen AMDAL.
- 12 -

PERINGKAT
ASPEK
BIRU MERAH HITAM
Ketaatan Memantau 100% seluruh parameter Memantau kurang dari 100% --
terhadap yang dipersyaratkan sesuai dengan: parameter yang dipersyaratkan
Parameter yang a. izin pembuangan air limbah; atau sesuai dengan:
dipantau b. Dokumen AMDAL; atau a. izin pembuangan air limbah;
c. baku mutu sesuai Keputusan atau
Menteri Lingkungan Hidup Nomor b. Dokumen AMDAL; atau
51 Tahun 2004 lampiran I; c. baku mutu sesuai Keputusan
Menteri Lingkungan Hidup
Nomor 51 Tahun 2004 lampiran
I)
Ketaatan Melaporkan data secara lengkap Melaporkan data sesuai dengan yang Melaporkan data palsu
terhadap jumlah sesuai dengan yang dipersyaratkan dipersyaratkan <100% untuk
data tiap 100% untuk kualitas air laut kualitas air laut
parameter yang
dilaporkan.
Ketaatan Memantau kualitas air laut dalam Periode pemantauan kualitas air laut
terhadap periode periode sesuai dengan: tidak sesuai dengan:
pemantauan a. Izin pembuangan air limbah; atau a. Izin pembuangan air limbah;
b. Dokumen AMDAL atau
b. Dokumen AMDAL
- 13 -

PERINGKAT
ASPEK
BIRU MERAH HITAM
Ketaatan a. Menggunakan jasa laboratorium Tidak memenuhi salah satu
terhadap eksternal atau internal yang sudah persyaratan teknis.
Ketentuan Teknis terakreditasi.
b. Koordinat titik pantau kualitas air
laut sesuai dengan:
1. izin pembuangan air limbah;
atau
2. dokumen AMDAL
PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

Udara Ambien dan Kebisingan

Ketaatan Melakukan pemantauan sesuai Tidak melakukan pemantauan


terhadap lokasi/ dengan lokasi yang dipersyaratkan sesuai dengan lokasi yang
titik pemantauan dalam Dokumen/Izin lingkungan dipersyaratkan dalam Dokumen/Izin
100% lingkungan <100%
Ketaatan Memantau seluruh parameter sesuai Tidak memantau seluruh parameter
terhadap dengan dokumen/izin lingkungan sesuai dengan dokumen/izin
parameter yang 100% lingkungan <100%
dipantau
- 14 -

PERINGKAT
ASPEK
BIRU MERAH HITAM
Ketaatan Menggunakan jasa laboratorium yang Tidak memenuhi ketentuan teknis
terhadap terakreditasi
Ketentuan Teknis
Sumber Emisi

Ketaatan Memantau 100% sumber emisi ) Memantau <100% sumber emisi


terhadap
pemantauan
Sumber Emisi

Catatan:
1. Sumber emisi tidak wajib dipantau:
a. Unit pembakaran dalam (genset, pompa transfer (transfer pump engine):
1) kapasitas < 100 HP (76,5 KVA);
2) beroperasi < 1000 jam/tahun;
3) yang digunakan untuk kepentingan darurat, kegiatan perbaikan, kegiatan pemeliharaan < 200 jam/tahun; atau
4) yang digunakan untuk penggerak derek dan peralatan las.

Ketaatan Memantau 100% seluruh parameter Terdapat parameter yang tidak


terhadap yang dipersyaratkan.Sumber emisi diukur atau pemantauan parameter
- 15 -

PERINGKAT
ASPEK
BIRU MERAH HITAM
Parameter yang Genset mengacu kepada PerMenLH <100% sesuai dengan yang
dipantau Nomor 13 Tahun 2009 Lampiran I dipersyaratkan

Ketaatan Melaporkan data 100% sesuai dengan Melaporkan <100% sesuai dengan Melaporkan data palsu
terhadap jumlah yang dipersyaratkan. yang dipersyaratkan.
data tiap
parameter yang
dilaporkan.

Catatan:
Pemantauan manual sumber emisi genset dilakukan sebagai berikut:
a. kapasitas desain < 570 KW pemantauan dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun;
b. kapasitas desain 570 KW < n < 3 MW pemantauan dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun;
c. kapasitas desain > 3 MW pemantauan dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan;
Ketaatan Memenuhi 100% baku mutu sesuai Memenuhi <100% baku mutu sesuai
terhadap dengan peraturan yang berlaku. dengan peraturan yang berlaku
pemenuhan Baku
Mutu
Ketaatan a. Mentaati semua persyaratan Tidak memenuhi ketentuan teknis
terhadap teknis cerobong
- 16 -

PERINGKAT
ASPEK
BIRU MERAH HITAM
Ketentuan teknis b. Menggunakan jasa laboratorium
yang terakreditasi.
c. Melakukan pencatatan
penggunaan Genset (logbook)
PENGELOLAAN LIMBAH B3

Pendataan dan Seluruh limbah B3 yang dihasilkan a. Tidak mengidentifikasi dan ---
Kodefikasi Jenis dan atau potensial dihasilkan mengkodifikasi seluruh limbah
Limbah B3 teridentifikasi, terkodifikasi dan B3 yang dihasilkan;
terdata pengelolaannya. b. Tidak melakukan pencatatan
dan pendataan seluruh jenis
LB3 yang dihasilkan dan
dikelola secara berkala.
Fasilitas Memiliki fasilitas pengelolaan Belum Memiliki fasilitas pengelolaan ---
Pengelolaan limbah/Reception Facilities (RF) limbah/Reception Facilities (RF)
Limbah/ seusai Permen LH 05/2009
Reception
Facilities (RF)
Pelaporan a. Melakukan pelaporan pengelolaan a. Tidak/belum melakukan ---
Kegiatan limbah B3 online setiap triwulan pelaporan pengelolaan limbah B3
- 17 -

PERINGKAT
ASPEK
BIRU MERAH HITAM
Pengelolaan melalui laman secara online setiap triwulan
Limbah B3 http://simpel.menlhk.go.id melalui laman
b. Memiliki Tanda Terima Elektronik http://simpel.menlhk.go.id
(TTE) setiap triwulan b. Tidak/belum memiliki Tanda
Terima Elektronik (TTE) setiap
triwulan
Status Perizinan Pengelolaan Limbah B3

Penyimpanan a. Memiliki izin yang dipersyaratkan a. Tidak memiliki izin atau masa ---
dan masih berlaku; berlaku izin telah habis tetapi
b. Telah mengajukan izin dan/atau tidak mengajukan
perpanjangan izin dan telah sesuai perpanjangan;
dengan ketentuan serta b. Telah mengajukan izin dan/atau
melengkapi persyaratan teknis perpanjangan izin, namun
(dengan menunjukkan hasil tindak belum memenuhi persyaratan
lanjut Berita Acara verifikasi teknis;
lapangan)
Pemanfaatan, a. Memiliki izin yang dipersyaratkan - Melakukan pengelolaan limbah
Pengolahan, dan masih berlaku; B3 tanpa izin atau masa berlaku
penimbun, b. Telah mengajukan perpanjangan izin telah habis tetapi tidak
- 18 -

PERINGKAT
ASPEK
BIRU MERAH HITAM
dumping dan izin paling lama 60 hari sebelum mengajukan perpanjangan.
pengelolaan jangka waktu izin berakhir
Limbah B3
dengan cara
tertentu
Pelaksanaan a. Memenuhi > 95% dari ketentuan a. Memenuhi < 95% dari a. Pada saat pemantauan
ketentuan izin, dan persyaratan izin ketentuan dan persyaratan izin ditemukan fakta pencemaran
yaitu pemenuhan penyimpanan sementara limbah dan/atau tidak ditemukan fakta lingkungan dan/atau
terhadap B3, dan tidak ditemukan fakta pencemaran lingkungan ditemukan gangguan
ketentuan teknis pencemaran lingkungan dan/atau tidak ditemukan kesehatan manusia akibat
dalam izin dan/atau tidak ditemukan gangguan kesehatan manusia. limbah B3.
gangguan kesehatan manusia. b. Memenuhi < 100% dari b. Melakukan by- pass.
b. Memenuhi 100% dari ketentuan ketentuan dan persyaratan izin
dan persyaratan izin pengelolaan pengelolaan Limbah B3
Limbah B3 (pengumpulan/pemanfaatan/pe
(pengumpulan/pemanfaatan/pen ngolahan/penimbunan/dumpin
golahan/penimbunan/dumping), g), dan tidak ditemukan fakta
dan tidak ditemukan fakta pencemaran lingkungan
pencemaran lingkungan dan/atau tidak ditemukan
dan/atau tidak ditemukan gangguan kesehatan manusia
- 19 -

PERINGKAT
ASPEK
BIRU MERAH HITAM
gangguan kesehatan manusia

Open Dumping/ Tidak ditemukan kegiatan open Ditemukan indikasi melakukan open Ditemukan open dumping
Open Burning, burning/open dumping burning dan/atau open dumping dan/atau open burning limbah
limbah B3 pada saat pemantauan B3 pada saat pemantauan;

Pengelolaan a. Memiliki rencana pengelolaan a. Memiliki rencana pengelolaan Tidak memiliki rencana dan tidak
Tumpahan dan penanganan tanah terkontaminasi penanganan tanah melakukan clean up atas open
Penanganan dan tumpahan (spill) sesuai terkontaminasi dan tumpahan dumping limbah B3, tumpahan
Media dengan peraturan perundang- (spill) namun tidak sesuai dengan dan/atau kontaminasi lahan
Terkontaminasi undangan; ketentuan dalam peraturan
Limbah B3 b. Pelaksanaan clean up dan perundang-undangan;
pemulihan lahan terkontaminasi b. Pelaksanaan clean up dan/atau
limbah B3 sesuai dengan rencana pemulihan lahan terkontaminasi
yang telah ditetapkan; limbah B3 dan penanganan
c. Jumlah atau volume tumpahan tumpahan/spill tidak sesuai
(spill) tercatat dengan baik dengan rencana yang telah
berdasarkan kajian; ditetapkan;
- 20 -

PERINGKAT
ASPEK
BIRU MERAH HITAM
c. Jumlah/volume tanah
terkontaminasi tidak tercatat
dengan baik berdasarkan kajian;
Kewajiban Melakukan seluruh kewajiban dalam Tidak melakukan sebagian Tidak melakukan seluruh
Pelaksanaan SSPLT; kewajiban dalam SSPLT; kewajiban dalam SSPLT;
SSPLT

Jumlah a. Jenis dan jumlah limbah B3 telah a. Jenis dan jumlah limbah B3 -
Presentase 100% dilakukan pengelolaan sesuai <100% (kurang dari 100%)
Limbah B3 yang ketentuan; dilakukan pengelolaan sesuai
dikelola b. Neraca limbah B3 sesuai dengan ketentuan (termasuk melebihi
periode penilaian. masa simpan limbah B3)
b. Neraca limbah B3 tidak sesuai
dengan periode penilaian.
Pengelolaan a. Pengelolaan Limbah B3 oleh Pihak a. Pengelolaan Limbah B3 oleh a. Pengelolaan Limbah B3 oleh
Limbah B3 oleh Penghasil kepada Pengumpul Pihak Penghasil kepada Pihak Penghasil kepada
pihak penghasil Limbah B3: Pengumpul Limbah B3: Pengumpul Limbah B3
kepada Pihak Ke- 1. Menyerahkan limbah B3 1. Menyerahkan Limbah B3
3 Pengelola kepada pihak ketiga berizin; kepada pengumpul yang Perusahaan menyerahkan
Lanjut 2. Menyerahkan limbah B3 tidak sesuai dengan lingkup Limbah B3 kepada
- 21 -

PERINGKAT
ASPEK
BIRU MERAH HITAM
a. Izin kepada Pengumpul yang telah izin yang dimiliki; Pengumpul yang tidak
b. Jenis Limbah mengajukan perpanjangan izin 2. Penghasil tidak memiliki memiliki izin.
B3 yang dan telah sesuai dengan kontrak kerjasama dengan
dikumpulkan ketentuan izin sebelumnya; pengumpul;
c. Kontrak 3. Menyerahkan Limbah B3 3. Penghasil limbah B3 tidak
kerjasama kepada pengumpul sesuai memiliki salinan kontrak
d. Masalah dengan lingkup izin yang kerjasama antara
pencemaran dimiliki; pengumpul dengan
lingkungan 4. Memiliki kontrak kerjasama pengelola akhir (pemanfaat/
antara penghasil dengan pengolah/ penimbun);
pengumpul; 4. Melakukan kerjasama
5. Memiliki salinan kontrak dengan pihak ketiga yang
kerjasama antara pengumpul sedang dalam proses
dengan pengelola akhir jenis penegakan hukum sebelum
limbah B3 yang dihasilkan kontrak diterbitkan.
(pemanfaat/
pengolah/penimbun);
b. Pengelolaan Limbah B3 oleh a. Pengelolaan Limbah B3 oleh b. Pengelolaan Limbah B3 oleh
Penghasil kepada Pengolah, Penghasil kepada Pengolah, Penghasil kepada Pengolah,
Pemanfaat dan Penimbun: Pemanfaat dan Penimbun: Pemanfaat dan Penimbun:
- 22 -

PERINGKAT
ASPEK
BIRU MERAH HITAM
1. Menyerahkan limbah B3 1. Menyerahkan Limbah B3 Perusahaan menyerahkan
kepada kepada limbah B3 ke
pengolah/pemanfaat/penimbu pengolah/pemanfaat/penim pengolah/pemanfaat/penimb
n berizin bun yang tidak sesuai un yang tidak memiliki izin
2. Menyerahkan limbah B3 dengan lingkup izin yang
kepada dimiliki;
pengolah/pemanfaat/penimbu 2. Penghasil tidak memiliki
n yang telah mengajukan kontrak kerjasama dengan
perpanjangan izin dan telah pengolah/pemanfaat/penim
sesuai dengan ketentuan izin bun
sebelumnya; 3. Melakukan kerjasama
3. Menyerahkan Limbah B3 dengan
kepada pengolah/pemanfaat/penim
pengolah/pemanfaat/penimbu bun yang sedang dalam
n sesuai dengan lingkup izin proses penegakan hukum
yang dimiliki; sebelum kontrak diterbitkan
4. Memiliki kontrak kerjasama
antara penghasil dengan
pengolah, pemanfaat dan
penimbun.
- 23 -

PERINGKAT
ASPEK
BIRU MERAH HITAM
a. Pengelolaan Limbah B3 oleh a. Pengelolaan Limbah B3 oleh c. Pengelolaan Limbah B3 oleh
Penghasil kepada Jasa Penghasil kepada Jasa Penghasil kepada Jasa
Pengangkutan Limbah B3: Pengangkutan Limbah B3: Pengangkutan Limbah B3:
1. Memiliki izin pengangkutan 1. Izin pengangkutan habis
dari Kementerian masa berlaku, namun telah Jasa Pengangkutan limbah
Perhubungan dan surat mengajukan perpanjangan B3 tidak memiliki
rekomendasi dari KLHK; izin; rekomendasi pengangkutan
2. Jenis limbah yang diangkut 2. Pengangkut tidak memiliki limbah B3 dari Kementerian
sesuai dengan rekomendasi rekomendasi pengangkutan Lingkungan Hidup dan
dan izin; limbah B3 dari KLHK; Kehutanan dan izin
3. Alat angkut yang digunakan 3. Jenis limbah B3 yang pengangkutan dari
sesuai dengan rekomendasi diangkut tidak sesuai Kementerian Perhubungan.
dan izin; dengan rekomendasi dan
4. Setiap alat angkut telah izin;
memiliki alat pelacak lokasi 4. Alat angkut yang digunakan
(GPS ) dan telah terdaftar di tidak sesuai dengan
festronik rekomendasi dan izin;
5. Wilayah pengangkutan sesuai 5. Terdapat alat angkut yang
dengan rekomendasi dan izin. belum memiliki alat pelacak
6. Memiliki kontrak kerjasama lokasi (GPS Tracking dan
- 24 -

PERINGKAT
ASPEK
BIRU MERAH HITAM
antara pengangkut dengan belum terdaftar di festronik
penghasil dan pengangkut 6. Wilayah pengangkutan tidak
dengan penerima limbah. sesuai dengan rekomendasi
7. Setiap alat angkut telah dan izin.
memiliki asuransi 7. Tidak memiliki kontrak
pencemaran lingkungan dan kerjasama antara
masih berlaku. pengangkut dengan
penghasil dan pengangkut
dengan penerima limbah.
8. Setiap alat angkut tidak
memiliki asuransi
pencemaran lingkungan
dan/atau masa berlaku
asuransi telah berakhir
a. Pengelolaan Limbah B3 oleh Pihak a. Pengelolaan Limbah B3 oleh d. Pengelolaan Limbah B3 oleh
Ketiga (Dokumen limbah B3 Pihak Ketiga (Dokumen limbah Pihak Ketiga (Dokumen
manifes): B3 manifes): limbah B3 manifes):
1. Belum memiliki hak akses
Telah menerapkan manifest Festronik Pengangkutan Tujuan akhir pengelolaan
elektronik (festronik) Limbah B3 Limbah B3 limbah B3 tidak dapat
- 25 -

PERINGKAT
ASPEK
BIRU MERAH HITAM
2. Telah memiliki hak akses dipertanggungjawabkan
Festronik Pengangkutan
Limbah B3 namun belum
menerapkan manifest
elektronik (festronik) Limbah
B3
Sistem, Tanggap Memenuhi > 90% dari ketentuan Memenuhi < 90% dari ketentuan --
Darurat teknis mengenai Sistem Tanggap teknis mengenai Sistem Tanggap
Pengelolaan Darurat Pengelolaan Limbah B3 Darurat Pengelolaan Limbah B3
Limbah B3 (checklist P.14)
(Catatan :
Diberlakukan 2
Tahun kemudian
sejak tanggal
penetapan
Permen)
Sertifikasi Memiliki personil yang bertanggung Tidak memiliki personil yang ---
Kompetensi jawab dan kompeten dalam bertanggung jawab dan kompeten
Personil pengelolaan Limbah B3 dalam pengelolaan Limbah B3
Pengelolaan
- 26 -

PERINGKAT
ASPEK
BIRU MERAH HITAM
Limbah B3

PENGELOLAAN SAMPAH

Pengelolaan 1. Memiliki rekaman timbulan 1. Memiliki rekaman timbulan 0%


sampah sampah dan pengurangannya sampah dan pengurangannya (Tidak ada pengurangan
(log book atau neraca) (log book atau neraca) tetapi timbulan sampah)
2. Memiliki SOP pengurangan tidak dilakukan secara rutin
timbulan sampah 2. Tidak Memiliki SOP pengurangan
3. Memiliki program pengurangan timbulan sampah
sampah 3. Memiliki program pengurangan
4. 30-50% Pengurangan timbulan sampah tetapi tidak dilakukan
sampah secara rutin
4. 1-29% Pengurangan timbulan
sampah
Penanganan 1. Memiliki rekaman timbulan 1. Tidak memiliki rekaman 1. Tidak memiliki tempat
Sampah sampah dan penangananya timbulan sampah dan sampah terpilah
(logbook) penanganannya (logbook) 2. Tidak memiliki Tempat
2. Memiliki 3 jenis tempat sampah 2. Hanya memiliki 2 jenis tempat Penampungan Sementara
terpilah sampah terpilah (TPS)
3. Memiliki tempat sampah di setiap 3. Memiliki sejumlah tempat 3. Sampah dibakar, tidak
- 27 -

PERINGKAT
ASPEK
BIRU MERAH HITAM
kelompok fungsi area pelabuhan sampah tetapi tidak sesuai diangkut, atau dibuang ke
dan terpilah (di kantor, ruang dengan jumlah timbulan laut
tunggu, tempat parkir, jalan, dan sampahnya di setiap kelompok
lainnya) dan sesuai dengan fungsi area pelabuhan (di
jumlah timbulan sampahnya kantor, ruang tunggu, tempat
4. Memiliki Tempat Penampungan parkir, jalan, dan lainnya)
Sementara (TPS) Sampah dan 4. Memiliki Tempat Penampungan
terpilah Sementara (TPS) Sampah tidak
5. Memiliki bank sampah terpilah
6. Sampah diangkut dengan 5. Sampah diangkut kendaraan
kendaraan tertutup dan terpilah terbuka atau sampah yang
7. 30-50% Sampah organik dibuat sudah dipilah Saat
kompos, sampah anorganik Pengankutan dicampur Kembali
dikelola oleh bank sampah dan 6. 1-29% Sampah organik dibuat
residu dikelola di TPA (control kompos, sampah anorganik
landfill/sanitary landfill) dikelola oleh bank sampah dan
residu dikelola oleh TPA (control
landfill/landfill)
- 28 -

PERINGKAT
ASPEK
BIRU MERAH HITAM
PENGELOLAAN B3

Pendataan Memiliki rekaman data penempatan Tidak memiliki rekaman data


dan penyimpanan B3 : penempatan dan penyimpanan B3:
a. Perusahaan eksportir- importir, a. Perusahaan eksportir- importir,
b. Jumlah dan jenis B3, b. Jumlah dan jenis B3,
c. Penempatan dan pengemasan B3 c. Penempatan dan pengemasan
B3.
Pengangkutan B3 Sarana pengangkutan B3 milik Sarana Pengangkutan B3 milik
pelabuhan atau pihak ketiga yang pelabuhan atau pihak ketiga yang
bekerjasama dengan pihak bekerjasama dengan pihak
pelabuhan: pelabuhan:
a. telah memiliki Izin Pengangkutan a. Tidak memiliki Izin
B3 yang masih berlaku dari Pengangkutan B3 yang masih
Kementerian Perhubungan atas berlaku dari Kementerian
rekomendasi dari Kementerian Perhubungan atas rekomendasi
Lingkungan Hidup dan dari Kementerian Lingkungan
Kehutanan. Hidup dan Kehutanan.
b. Alat angkut yang digunakan b. Alat angkut yang digunakan
sesuai dengan rekomendasi dan tidak sesuai dengan
- 29 -

PERINGKAT
ASPEK
BIRU MERAH HITAM
izin; rekomendasi dan izin;
c. Menyampaikan Laporan c. Tidak Menyampaikan Laporan
Pengangkutan B3 ke KLHK Pengangkutan B3 ke KLHK
Tatakelola Memiliki area khusus penyimpanan Memiliki area khusus penyimpanan
Penyimpanan B3 B3 yang memenuhi persyaratan B3 namun tidak memenuhi salah
(Catatan : sebagai berikut; satu persyaratan sebagai berikut;
Diberlakukan 1
Tahun kemudian a. Memiliki kelengkapan umum dan a. Belum memiliki kelengkapan
dari tanggal teknis pada area penyimpanan umum dan teknis pada area
penetapan B3: penyimpanan B3:
Permen LHK 1. Papan nama pada area 1. Papan nama pada area
tentang penyimpanan B3 dilengkapi penyimpanan B3 dilengkapi
Penyimpanan B3) dengan Simbol B3; dengan Simbol B3;
2. Penerangan yang cukup 2. Penerangan yang cukup
3. Sarana tanggap darurat: eye 3. Sarana tanggap darurat: eye
washer, shower, hand washer, shower, hand
washer, peralatan K3 (Kotak washer, peralatan K3 (Kotak
P3K dan isinya serta APD), P3K dan isinya serta APD),
pemadam Api, spill kit; pemadam Api, spill kit;
4. Log book pencatatan keluar 4. Log book pencatatan keluar
- 30 -

PERINGKAT
ASPEK
BIRU MERAH HITAM
masuk B3 masuk B3
b. Memiliki SOP Penyimpanan B3 b. Belum memiliki SOP
dan SOP Tanggap Darurat B3; Penyimpanan B3 dan SOP
c. Memiliki SOP penanganan B3 Tanggap Darurat B3;
kadaluwarsa dan sisa kemasan c. Belum memiliki SOP penanganan
B3. B3 kadaluwarsa dan sisa
kemasan B3.

Ditetapkan di: Jakarta


Pada tanggal: 23 Agustus 2018
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BAGIAN HUKUM DAN DIREKTUR JENDERAL,
KERJA SAMA TEKNIK

ttd

FITRI HARWATI M.R. KARLIANSYAH

Anda mungkin juga menyukai