Anda di halaman 1dari 14

PERJANJIAN KERJASAMA

PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS NON INFEKSIUS


BUKAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (NON B3)

Nomor : ….diisi no surat oleh berdikari plastik


Nomor : ….diisi nosutar oleh rs budi rahayu

1 Nama
Jabatan
Perusahaan
Alamat
Bahwa PIHAK PERTAMA adalah CV. ……………… Akta No. Xx … tanggal
…………… yang disahkan melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 17 Mei 2015 PIHAK
PERTAMA bergerak dalam jasa pengelolaan dan pengolahan Limbah
Medis NonInfeksius Padat Bukan Bahan Berbahaya dan Beracun (Non
B3).
Selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA

2 Nama
Jabatan
Perusahaan
Alamat
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Rumah Sakit ……….
yang didirikan berdasarkan hukum Negara Indonesia, berkedudukan di
Kota…… Jawa Timurbergerak di bidang jasa pelayanan kesehatan dan 
dalam kegiatannya menghasilkan Limbah Medis NonInfeksius Padat
Bukan Bahan BerbahayadanBeracun (Non B3) dengan item Botol Infus
Padat (TanpaTranset), Spuet (Non Jarum), Jerigen Hermodialisa
atausejenisnya, dan Tempat Kemasan B3.
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
3 Selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dalam hal ini secara
bersama – sama disebut sebagai PARA PIHAK.
PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan bahwa :
PARA PIHAK tidak sedang berada dalam keadaan lalai untuk
melaksanakan kewajiban apapun baik kepada pihak ketiga maupun pihak
lainnya, kewajiban mana dapat mempengaruhi pelaksanaan Perjanjian ini.

PARA PIHAK dengan ini sepakat dan setuju untuk mengikatkan diri dalam
PERJANJIAN JUAL ini yang selanjutnya disebut “Perjanjian” dengan
ketentuan dan syarat – syarat sebagai berikut :
PARA
PIHAKbersamasamatelahsepakatuntukmelakukanPerjanjianKerjasamaPeng
elolaanLimbahPadat Non MedisdanLimbahDomestikdengan sistem 3 R
(Reduce, Reuse, danRecyle)denganketentuanseperti yang
tercantumdalampasal – pasalberikut :
Pasal 1
Dasar Kerjasama

Landasan Hukum Pengelolaan Limbah Medis dan Limbah Domestik


dengan system 3 R (Reduce, Reuse dan Recyle) di Indonesia adalah sebagai
berikut :
A. Undang – Undang
1) Undang-undang nomer 1 Th 1970
2) Undang – Undang RI No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah ;
3) Undang – Undang RI No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
4) Undang – Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan ;
5) Undang – Undang RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit

B. Peraturan Pemerintah
1) Peraturan Pemerintah RI No.85 tahun 1999 tentang Perubahan
atas PP No.18 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun ;
2) Peraturan Pemerintah RI No. 74 tahun 2001 tentang
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun;
3) Peraturan Pemerintah RI No. 27 tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan;
4) Peraturan Pemerintah RI No. 81 tahun 2012 tentang
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis
Sampah Rumah Tangga.
5) Peraturan Pemerintah (PP) No. 101 Tahun 2014. Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun.

C. Peraturan / Keputusam Menteri


1) Peraturan Menteri LHK No.56 tahun 2015 tentang Perizinan
Rumah Sakit;
2) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI No.P-
56 tahun 2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis
Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas
Pelayanan Kesehatan;
3) Permenkes nomer 66 th 2016 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Rumah Sakit
4) Keputusan Menteri Kesehatan No.7 Th 2019 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit;

Pasal 2
Pengertian

Syarat-syarat yang digunakan dalam perjanjian ini mempunyai arti atau


arti tambahan sebagai berikut:

“Perjanjian Jasa”  adalah syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan


sebagaimana diaturdalam perjanjian ini termasuk lampiran-lampiran dan
(jika ada) addendum (tambahan-tambahan) dan/atau amandemen
(perubahan-perubahan), yangkesemuanya merupakan kesatuan yang tidak
terpisahkan dari perjanjianjasa ini.

“Jasa Pengelolaandan Pengolahan” adalah pekerjaan-pekerjaan yang


dilakukan olehPihak Pertama,yang berupa pengelolaan danpengolahan
Limbah Medis Non Infeksius PadatBukan Bahan Berbahaya dan Beracun
(Non B3) yang meliputi:

1. Edukasi 3R ( Reduce, Reuse, Recycle ) penanganan atau pemilahan


Limbah Medis NonInfeksius
PadatBukanBahanBerbahayadanBeracun (Non B3) dengan proses
Klorin.
2. PengangkutanLimbah Medis Non Infeksius
PadatBukanBahanBerbahayadanBeracun (Non B3)dari lokasi
penghasil limbahke tempatpengelolaan dan pengolahan.
3. Proses pengelolaan dan pengolahan Limbah Medis Non Infeksius
PadatBukanBahanBerbahayadanBeracun (Non B3). 
4. “Batasan Maximum Limbah Medis NonInfeksius Padat Bukan Bahan
Berbahaya dan Beracun (Non B3)” adalah akumulasi timbulan
Limbah Medis NonInfeksius Padat Bukan Bahan Berbahaya dan
Beracun (Non B3) maximum sebesar 12.000 Kg/Tahun.
5. “Dokumen Limbah” adalah bukti tertulis mengenai pengangkutan
danjumlah per ItemLimbah Medis NonInfeksius Padat Bukan Bahan
Berbahaya dan Beracun (Non B3) baik berupa manifest ataupun
bukti resmi lain yang ditan datangani oleh para pihak.
6. “Tempat Pengumpulan” adalah tempat pengumpulan sementara
Limbah Medis NonInfeksius Padat BukanBahan Berbahaya dan
Beracun (Non B3) yang terletak dilokasi pihak kedua dan menjadi
tempat serah terima Limbah Medis NonInfeksius Padat Bukan Bahan
Berbahaya dan Beracun (Non B3)dari pihak kedua kepada pihak
pertama“Limbah Medis NonInfeksius Padat Bukan Bahan Berbahaya
dan Beracun (Non B3)” adalah limbahmedis padat dengan kategori
sebagai berikut :
1. PlabotBotolInfus(TanpaTraset)
2. JurigenHermodialisa
3. Spuit(Non Jarum)
4. TempatKemasan B3

“Limbah Medis NonInfeksius Padat Bukan Bahan Berbahaya dan


Beracun (Non B3)” adalah limbahmedis dengan kategorisisa
pengobatanpasien yang di kategorikan tidak langsung kontak dengan
pasien seperti PlabotBotolInfusPadat (TanpaTranset), Spuit (Non
Jarum), JerigenHermodialisaatausejenisnya, TempatKemasan B3.

7. Judul-judul dalam perjanjian ini hanya dibuat untuk referensi dan


tidak dimaksudkan untuk mempengaruhi isinya. Dimana terdapat
kata-kata yang hanya menyatakan jumlah tunggal akan termasuk
pula pengertian jamaknya dan juga sebaliknya.
8. Yang di maksud dalam perjanjian kerjasama ini diantaranya adalah :
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat
dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan
ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan
sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan
pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar
terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
9. Limbah Padat Medis Non Infeksius adalah limbah medis yang tidak
terkontaminasi cairan tubuh pasien menular dan dapat di daur
ulang.
10. Limbah Domestik / non medis adalah merupakan segala
bentuk limbah non organik maupun organik yang merupakan hasil
pembuangan dari kegiatan diluar tindakan medis, seperti kegiatan
perkantoran, pertokoan, kantin, taman dan lain lain.
11. Limbah organik yang dimaksud dalam kerjasama ini adalah
limbah sisa makanan yang berasal dari gizi dan kantin, serta daun-
daunan dari taman.
12. Sistem 3 R (Reduce, Reuse, dan Recycle) adalah suatu sistem
merubah materarial limbah plastik untuk dilakukan daur ulang
menjadi bahan /produk lain non food gread.
13. Pengelolaan limbah padat medis Non Infeksius adalah
pengelolaan yang bertujuan merubah limbah medis non infeksius
menjadi limbah non medis dan dilakukan pencacahan.
14. Pengelola administrasi adalah pihak yang mengurus semua hal
yang berhubungan dengan administrasi dan keuangan bank
sampah.
15. Pengelola teknis adalah Instalasi Kesehatan Lingkungan dan
K3 yang memonitor semua hal yang berhubungan dengan teknis
pengelolaan Limbah Rumah Sakit.
16. Petugas Operator adalah orang perorangan yang diperkerjakan
untuk melaksanakan pekerjaan pengelolaan sampah.

Pasal 4
MAKSUD DAN TUJUAN

Perjanjian kerjasama yang dimaksud adalah perjanjian yang berlaku bagi


para PARA PIHAK rangka meningkatkan mutu pengelolaan limbah padat
fasilitas pelayanan kesehatan yang aman dan bertanggung jawab sesuai
dengan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit PIHAK KEDUA

Tujuan dari Perjanjian kerjasama ini diantaranya adalah ;


a. Sebagai dasar pelaksanaan kerjasama antara PARA PIHAK dalam
melakukan pengelolaan limbah padat di Rumah Sakit PIHAK KEDUA
b. Tersedianya sarana dan prasarana dalam melakukan pengelolaan
limbah padat di Rumah Sakit PIHAK KEDUA;
c. Terjaminnya keselamatan dan kesehatan pasien, keluarga pasien,
karyawan maupun masyarakat pengguna jasa pelayanan kesehatan
di Rumah Sakit PIHAK KEDUA;
d. Membantu Rumah Sakit dalam mengurangi volume limbah yang
memerlukan biaya operasional cukup tinggi;
e. Menciptakan peluang sosial ekonomi dan pemberdayaan masyarakat
dilingkungan rumah sakit;
f. Pemenuhan salah satu kriteria penilaian proper hijau dan green
hospital;
g. Mematuhi semua ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku dan
instruksi dari 
         pihak yang berwenang;

Pasal 4
OBJEK PERJANJIAN

Bahwa PARA PIHAK.Bekerjasamauntuk mengelola dan mengolah Limbah


Medis NonInfeksius Padat Bukan bahan Berbahaya dan Beracun (Non
B3) dengan item Plabot Botol Infus Padat (TanpaTranset), Spuet (Non
Jarum), Jerigen Hermodialisa atausejenisnya, Tempat Kemasan B3 yang
sudah proses sterilisasi atau Proses Klorin sebelum keluar dari lokasi
PIHAK KEDUA, dan

PIHAK PERTAMA telah setuju untuk memberikan jasanya dalam


pengelolaan dan pengolahan Limbah Medis NonInfeksius Padat Bukan
Bahan Berbahaya dan Beracun (Non B3) dari PIHAK KEDUAmeliputi item
PlabotBotolInfusPadat (TanpaTranset), Spuet (Non Jarum), Jerigen
Hermodialisa atausejenisnya, Tempat Kemasan B3 beserta
pengangkutanya.

Bahwa berdasarkan ketiga poin di atas, para pihak telah sepakat untuk
saling mengikatkan diri dalam perjanjian jasa pengelolaan dan pengolahan
Limbah Medis Non Infeksius Padat Bukan Bahan Berbahaya dan Beracun
(Non B3) dengan item Plabot Botol Infus Padat (Tanpa Transet), Spuet
(Non Jarum), Jerigen Hermodialisa atau sejenisnya, Tempat Kemasan
B3 dengan penjabaran melalui pasal-pasal sebagai berikut : 

Pasal 4
KEWAJIBAN DAN HAK PIHAK PERTAMA
Kewajiban:
1. Para pihak wajib memenuhi peraturan Keselamatan sebagaimana
dilakukan oleh Pihak Ke-2 tentang keselamatan dan Kesehatan Kerja
Rumah Sakit.
2. Pihak pertama dianggap telah mengetahui dan akan mematuhi
seluruh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, yang
berkaitan dengan pengelolaan, pengolahan, pengambilan,
pengangkutan Limbah Medis Non Infeksius Padat Bukan Bahan
Berbahaya dan Beracun (Non B3) dan dengan ini mengakui peraturan
dan perundang-undangan yang berlaku yang sekiranya dapat
diaplikasikan pada jasa dan akan selalu mentaati peraturan
dan perundang-undangan pada masa yang akan datang yang
berhubungan dengan jasa.
3. Pihak pertama akan memberikan pelatihan kepada para karyawan
pihak kedua lainnya, untuk menjamin  bahwa prosedur yang
ditetapkan dalam pengelolaan dan pengolahaan Limbah Medis Non
Infeksius Padat Bukan Bahan Berbahaya dan Beracun (Non B3), telah
dilakukan dengan baik dan benar.
4. Membantu Pihak ke-2 dalam pengadaan sarana tertentu yang sulit
didapatkan oleh puhak ke-2 hubungannya dengan pengelolaan limbah
non medis
5. Melakukan pengambilan dan pengangkutan dari hasil olahan limbah
rumah sakit untuk di proses lebih lanjut yaitu pendaur ulangan
kembali;
6. Melakukan pencatatan dan pelaporan dari hasil pengolahan limbah
rumah sakit secara berkala;
7. Memberikan hasil uji laboratorium setiap 4 bulan sekali terhadap hasil
olahan yang dilakukannya kepada Pihak Kedua.
8. Pihak pertama berhak membayar pembelian dari piha kedua sesuai
dengan ketentuan yang disepakati dalam perjanjian ini.
9. Menyerahkan Berita acara dan atau manifest pengambilan Limbah NON
B3
10. Semua Limbah Medis NonInfeksius Padat Bukan Bahan Berbahaya
dan Beracun (Non B3) diambil oleh pihak pertama dan diangkut oleh
pihak pertama ke tempat pengalolaan dan pengolahan. Suatu
dokumen  Limbah Medis NonInfeksius Padat Bukan Bahan Berbahaya
dan Beracun (Non B3) berupa berita acara pengelolaan, jumlah per Item
dan pengambilanLimbah Medis NonInfeksius PadatBukan Bahan
Berbahaya dan Beracun (Non B3) harus ditandatangani oleh wakil-
wakil yang sah dari para pihakkedua. Ditandatangani dengan
ketentuan  penanganan limbah medis telah sesuai dengan prosedur
yang disebutkan dalam pelatihan pengelolaan dan pengolahan
limbahmedis yang diberikan oleh pihakpertama, maka limbah medis
yang diangkut  menjadi tanggung jawab pihakpertama.
11. Nota Pengiriman dan formulir-formulirterkait lainnya disiapkan dan
disediakan oleh pihakpertama.
12. Menyediakan layanan pengaduan (hotlineservice) sehubungan
dengan penyediaan jasa di nomor telepon / wa ……………………..atau
nomor teleponlainnya yang diberitahukan  oleh pihak pertama kepada
pihak kedua dari waktu ke waktu.

Hak:
1. Menerima Barang Limbah non B3 sesuai kapasitas dan kriteria dari
PIHAK KEDUA
2. Memberikan Memberitahu dan ngingatkan Kepada PIHAK KEDUA jika
barang yang diterima kurang ataupun tidak sesuai dengan Ketentuan
dan atau kesepakatan.
3. Mendapatkan informasi jika Limbah sudah waktunya dilakukan
pengambilan

Pasal. 5
KEWAJIBAN DAN HAK PIHAK KEDUA
Kewajiban:
1. Melakukan Pengelolaan Limbah non B3 sesuai dengan Peraturan
Keselamatan
2. Pihak kedua harus menjamin bahwa Limbah Medis Non Infeksius Padat
Bukan Bahan Berbahaya dan Beracun (Non B3) harus dipilah dengan
baik di belah kemudian di klorin dan tersimpan dalam wadah /
kantong. Limbah Medis Non Infeksius Padat Bukan Bahan.
3. Pihak kedua harus menjamin bahwa Limbah Medis NonInfeksius Padat
BukanBahan Berbahaya dan Beracun (Non B3) yang dikumpulkan
telah  sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
4. Pihak kedua akan menyediakan tenaga-tenaga terlatih untuk mengelola
dan menyetirilkan Limbah Medis NonInfeksius Padat Bukan Bahan
Berbahaya dan Beracun (Non B3) menggunakan (klorin ) yang
akan dilakukan berdasarkan perjanjian ini. 
5. Memastikan bahwa Limbah NON B3 yang akan di ambil Oleh Pehak
Pertama sudah sesuai Kriteria
6. Memberikan informasi kepada Pihak Pertama bila Barang sudah
waktunya dilakukan pengambilan.
7. Memberitahu pihakkedua apabila terdapat perubahan jadwal
pengambilan atau hal lainnya yang berhubungan dengan jasa,
termasuk menyiapkan suatu rencana darurat apabila terjadi
penumpukan limbah medis di tempat pengumpulan;
8. Melakukan Pencatatan terhadap Barang ( Limbah NON B3) yang
dihasilkan,
9. Berbahaya dan Beracun (Non B3) tidak boleh dicampur dengan bahan-
bahan limbah lainnya yang tidak sesuai dengan spesifikasi pemilahan
dan pengelolaan. Pihak pertama  dapat menolak untuk melakukan
pengambilan Limbah Medis Non Infeksius Padat Bukan Bahan
Berbahaya dan Beracun (Non B3), yang telah tercampur  dengan
bahan-bahan limbah lainnya ( Infeksius).
10. Selama jangka waktu, pihakkedua diwajibkan menyediakan
satu tempat pengumpulan yang akan dipergunakan sebagai tempat
pengumpulan Limbah Medis NonInfeksius PadatBukan Bahan
Berbahaya dan Beracun (Non B3), dan menjamin bahwa tempat
pengumpulan yang ditunjuk tersebut layak untuk pengumpulan
Limbah Medis NonInfeksius Padat Bukan Bahan Berbahaya dan
Beracun (Non B3). Tempat Pengumpulan tersebut akan diberitahukan
oleh pihak kedua kepada pihakpertama sebelum dimulainya jasa. Pihak
kedua menjamin semua Limbah Medis NonInfeksius
PadatBukanBahanBerbahayadanBeracun (Non B3)dikumpulkan pada
waktu yang disepakati oleh para Pihak dan pihak pertama tidak
bertanggung jawab atas pengumpulan Limbah Medis NonInfeksius
Padat Bukan Bahan Berbahaya dan Beracun (Non B3) pada waktu atau
tempat lainnya.
11. Pihak kedua menunjuk seorang wakil atau wakil-wakilnya untuk
menandatangani setiap berita acara dan notapengiriman atau
mengkonfirmasikan setiap pemeriksaan limbah Medis NonInfeksius
Padat Bukan Bahan Berbahaya dan Beracun (Non B3)dan menyetujui
setiap hal yang berkaitan dengan Limbah Medis NonInfeksius Padat
Bukan Bahan Berbahaya dan Beracun (Non B3)dengan pihak pertama.
Setiap wakil yang ditunjuk oleh pihak kedua
12. Pihak kedua akan melakukan semua tindakan pencegahan dan
keamanan sehubungan dengan penanganan, pengelolaan dan
penyimpanan Limbah Medis NonInfeksius Padat Bukan Bahan
Berbahayadan Beracun (Non B3) sebelum dansampai dengan waktu
pengambilan oleh pihakpertama. Tanpa   mengesampingkan 
ketentuan-ketentun yang ada, Pihak kedua dianggap mengetahui dan
akan tunduk kepada semua peraturan dan  perundang-undangan yang
berlaku sehubungan dengan  penyimpanan dan penanganan Limbah
Medis NonInfeksius PadatBukanBahanBerbahayadanBeracun (Non
B3)dan akan memematuhi peraturan dan perundang-undangan pada
masa yang akan datang  sehubungan dengan Limbah Medis Non
Infeksius Padat Bukan Bahan Berbahaya dan Beracun (Non B3).  
Hak :
1. Pihak kedua berhak untuk mendapatkan pelayanan Jasa yang baik
dari pihak pertama berdasarkan perjanjian ini.
2. Menerima Pembayaran atas Barang yang diterima oleh Pihak Pertama
sesuai dengan Kesepakatan
3. Menerima Manifes dan Berita Acara Pengambilan Limbah non B3 dari
PIHAK PERTAMA
4. Pihak kedua berhak menunda memberikan barang Limbah Medis
NonInfeksius PadatBukan Bahan Berbahaya dan Beracun (Non B3)
apabila biaya pembelian tidak dibayarkan oleh pihak pertama sesuai
dengan ketentuan dalam Perjanjian ini.
Pasal. 6
BIAYA JASA DAN PEMBAYARAN

1. Para Pihak setuju bahwa biaya yang diberikan oleh Pihak Pertama
kepada  Pihak Kedua adalah sebesar :
- Plabot Botol InfusTanpaTranset : Rp. ………… /Kg
- Spuet Non Jarum : Rp. ……. /Kg
- Jurigen Hermodialisa / sejenisnya : Rp.
- Tempat Sampah Non B3 : Rp.

2. Dan diambil oleh pihakpertama dengan ketentuan tidak melebihi


batasan maximum limbah ………..Kg/Bln.
3. Bilamana timbunan Limbah Medis NonInfeksius Padat Bukan Bahan
Berbahaya dan Beracun (Non B3) sebelum satu bulan melebihi batasan
maximum  maka pihak kedua memberitahukan untuk segera di ambil.
4. Pembayaran biaya pembelian dari Pihak Pertama kepada pihak kedua
dapat dilakukan dengan cara tunai, setelah dilakukan pembayaran
bukti atau nota di berikan Pihak Kedua
PASAL. 7
WAKTU PERJANJIAN

1. Perjanjian ini berlaku mulai sampai 10 Februari 2018 sampai dengan 10


Februari 2019
2. Sebelum Kerjasama ini berakhir apabila salah satu pihak
memberitahukan secara tertulis selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan
sebelum perjanjian kerjasama berakhir. 

PASAL 8
FORCE MAJEURE

8.1. Tidak ada pihak yang dianggap melanggar perjanjian ini jika terjadi
sebagianatau seluruh kegagalan pelaksanaan dari pihak lainnya
sehubungan dengan kewajiban-kewajiban berdasarkan perjanjian ini
yang diakibatkan  oleh segala kejadian dari bencana alam,
kebakaran, termasuk dan tidak terbatas pada gempa bumi, banjir,
badai, tsunami, tanah longsor, petir, wabah penyakit,
perubahancuaca, tindakan-tindakan pemerintah sehubungan
dengan pelaksanaan darihukum, perang (baik dinyatakan atau
tidak), permusuhan, invasi, konflik bersenjata, tindakan musuh dari
negara lain, pemberontakan, revolusi, terorisme,sabotase, kerusakan
yang diakibatkan oleh tindakan kriminal, ledakan nuklir, radio aktif
atau kontaminasi dari bahan kimia, kerusuhan, pemogokan, seruan
untuk mogok, tuntutan buruh, gangguan sipil, embargo,
terganggunya ketersediaan bahan material, energi, atau bahan bakar
lainnya, yang di luar kendali salah satu Pihak. 

8.2. Jika salah satu pihak tidak dapat melakukan kewajiban-


kewajibannya berdasarkan perjanjian ini sebagai akibat langsung
dari salah satu peristiwa-peristiwa tersebut di atas, pihak tersebut
harus memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada pihak lain,
yang menyatakan ketidak mampuan melaksanakan kewajiban-
kewajibannya akibat peristiwa yang terjadi tersebut.Pelaksanaan dari
perjanjian ini akan ditunda pada suatu periode selamaperistiwa itu
berlangsung.Sejak peristiwa yang dialami tersebut berakhir, pihak
yang mengalami peristiwa tersebut harus memberikan
pemberitahuan secara tertulis kepada pihak lain atas telah
berhentinya peristiwa tersebut.

8.3. Apabila peristiwa terus berlanjut dan melebihi jangka waktu 60


(enam puluh) hari dan secara substantif memberikan dampak secara
komersial atas perjanjian ini atas peristiwa tersebut, pihakberhak
untuk memutuskan perjanjian ini dengan pemberitahun secara
tertulis kepada pihak lainnya yang tidak mengalami.

PASAL 7
PEMBERITAHUAN

1. Setiap pemberitahuan atau dokumen lain yang diberikan


berdasarkan perjanjian ini harus dibuat secara ditulis dan
dikirimkan kepada alamat para pihak sebagai tersebut di bawah ini
atau alamat lainnya sebagaimana diberitahukan oleh  satu pihak
kepada pihak lainnya dari waktu ke waktu:

PIHAK PERTAMA 
CV. BERDIKARI PLASTIK MANDIRI
Alamat : ………………………
Telepon : ………………………
Email : ……………………….

PIHAK KEDUA
RSK BUDI RAHAYU KOTA BLITAR
                                             
Alamat : ……………………………
Telepon : ………………………….
Email : ………………………….

2. Pemberitahuan sebagaimana disebut dalam pasal di atas, dianggap   


        diterima oleh  pihak lainnya apabila dikirimkan dengan:

        -  secara langsung kepada pihak yang dikirimkan


pemberitahuan atau dokumen lain tersebut 
        -  surat tercatat 
        -  pemberitahuan kepada alamat terakhir atau nomor 
komunikasi terakhir dari pihak lain yang diketahui oleh pihak
yang mengirimkan pemberitahuan tersebut.

Pasal 13
Pemutusan Hubungan Kerja Sama
(1) Dengan berakhirnya masa perjanjian, maka secara otomatis perjanjian
kerja sama ini telah selesai dengan sendirinya, kecuali dilakukan
perpanjangan dengan kesepakatan PARA PIHAK
(2) Pemutusan perjanjian selama masa berlakunya perjanjian, dapat
dilakukan secara sepihak apabila salah satu pihak melakukan hal-hal
yang melanggar atau tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
tercantum dalam perjanjian ini.
(3) Dengan berakhirnya kerja sama ini, maka segala kewajiban yang belum
diselesaikan oleh PARA PIHAK, wajib diselesaikan terlebih dahulu, dan
PARA PIHAK tetap terikat sampai kewajiban dimaksud diselesaikan

Pasal 14
Penyelesaian Perselisihan

(1) Apabila timbul perbedaan pendapat atau perselisihan mengenai


pelaksanaan ketentuan perjanjian ini, maka PARA PIHAK akan
mengutamakan penyelesaian dengan cara musyawarah.
(2) Apabila tidak dapat diperoleh penyelesaian sebagaimana yang dimaksud
dalam ayat 1 pasal ini, maka penyelesaian diteruskan ke Pengadilan
Negeri Blitar
Pasal 15
Penutup

(1) Apabila di kemudian hari terjadi kelalaian dalam kegiatan


pengangkutan maupun pengelolaan limbah yang diserahkan oleh
PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA
bertanggung jawab penuh atas permasakahan tersebut.
(2) Hal-hal yang belum cukup diatur dalam perjanjian ini, atau
memerlukan penyelesaian lebih lanjut akan ditetapkan kemudian dan
akan diselesaikan oleh PARA PIHAK.
(3) PARA PIHAK sepakat bahwa setiap perubahan dalam perjanjian ini
hanya dapat dilakukan atas persetujuan tertulis PARA PIHAK.
(4) Setiap perubahan yang menyangkut ketentuan dalam isi perjanjian
ini harus disepakati terlebih dahulu oleh PARA PIHAK.

Demikian perjanjian kerja sama jasa daur ulang limbah padat ini
dibuat dalam rangkap dua masing-masing dibubuhi materai
secukupnya, ditandatangani pejabat berwenang dan masing-masing
mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAKPERTAMA PIHAK KEDUA


RS…………………….

………………….. …………………..
Owner/Pengelola Direktur

Anda mungkin juga menyukai