Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAR MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT (LP2M)
KULIAH KERJA NYATA (KKN) Ke-48 TA. 2022/2023
Jl. Kasturi, Anjir Pulang Pisau Kec. Kahayan Hilir Kab. Pulang
Pisau
e-mail : Ip2m@umpalangkaraya.ac.id

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP)


PENGANGKUTAN DAN PEMANFAATAN LIMBAH NON
B3 FLY ASH DAN BOTTOM ASH (FABA)

DIBUAT OLEH
SEKRETARIS

RAUDAH
Tujuan
Standard Operational Procedure (SOP) ini memastikan pelaksanaan pegangkutan dan pemanfaatan
limbah non B3 terdaftar Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) dilakukan dengan aman agar tidak
mencemari lingkungan serta membahayakan keselamatan dan kesehatan para pekerja.
Tujuan pemanfaatan FABA digunakan untuk menjadi:
1. Batako
2. Paving Block
3. Kanstin
4. Roadbase
5. Subbase
6. Subgrade
7. Beton Cor Non Struktural
8. Beton Cor Struktural
9. Stabilisasi Tanah dan Stabilisasi Lahan
10. Mortar
11. Ready Mix
12. Perkerasan Aspal
13. Bahan Plesteran Dinding dan Laintai Bangunan
14. Atau sesuai dengan perkembangan ilmu pengtehauan terkait pemanfaatan limbah non B3
terdaftar Fly Ash dan Bottom Ash (FABA)

Ruang Lingkup
Standard Operational Procedure (SOP) ini merupakan tata cara untuk pelaksanaan pengangkutan dan
pemanfaatan limbah non B3 terdaftar Fly Ash dan Bottom Ash.

Definisi
Penjelasan
Definisi/Istilah /
Singkatan
Fly Ash : Fly Ash atau abu terbang merupakan sisa dari hasil pembakaran batu
bara pada pembangkit listrik. Abu terbang mempunyai titik lebur sekitar
1300 °C dan mempunyai kerapatan massa, antara 2.0 – 2.5 g/cm³. Abu
terbang adalah salah satu residu yang dihasilkan dalam pembakaran dan
terdiri dari partikel-partikel halus.
Bottom Ash : Bottom Ash atau abu dasar adalah komponen kasar dari abu batubara
mengendap di bagian bawah boiler pembangkit listrik.
Pemanfaat Limbah : Pemanfaat Limbah non-B3 adalah Setiap Orang yang melakukan
non-B3 kegiatan pemanfaatan Limbah non-B3
Pemanfaatan Limbah : Pemanfaatan Limbah non-B3 adalah kegiatan penggunaan kembali, daur
non-B3 ulang, dan/atau perolehan kembali yang bertujuan untuk mengubah
Limbah non-B3 menjadi produk yang dapat digunakan Kembali dengan
cara yang aman bagi kesehatan manusia dan lingkungan hidup

A Sumber Daya
A.1 SDM

1
No Kompetensi/Keahlian Jumlah Keterangan
1 Operator Dump Truck Min. 1 memahami pengoperasian
dump truck
2 Tenaga Kerja Sipil Min. 1 memahami dan bisa melakukan
pekerjaan sipil dengan
memanfaatkan FABA
3 Pengawas Lapangan Min. 1 Mampu mengawasi pekerjaan
agar sesuai target

A.2 Tools, APD dan Peralatan Kerja lainnya


No Tools, APD dan Peralatan Kerja Jumlah Keterangan
1 Dump Truck
2 Sarung Tangan
3 Sepatu Safety Sesuai
Kondisi baik/layak/normal
4 Helmet Kebutuhan
5 Masker
6 Peralatan Sipil lainnya sesuai kebutuhan

A.3 Material
No Nama Material Jumlah Keterangan
1 FABA
2 Batu Split
Sesuai
3 Semen Kualitas layak untuk digunakan
Kebutuhan
4 Pasir
5 Materialnnya lainnya sesuai keperluan

B Detail Aktivitas
B.1 Persiapan Pengangkutan

1. Siapkan Berita Acara Serah Terima Limbah Non B3 Terdaftar FABA untuk di tanda
tangani oleh pihak pengangkut dan pemanfaat terlebih dahulu

2. Siapkan buku untuk mencatat jumlah pengangkutan yang dilakukan perharinya

3. Pastikan personil lengkap dan memilik SIM untuk operasional dump truck

4. Pastikan APD lengkap dan sesuai

5. Pastikan alat angkut dump truck beroperasi normal dan laik operasi

6. Cek alat angkut memiliki bukti administrasi yang masih berlaku sesuai dengan
ketentuan dari Kementerian Perhubungan yaitu KIR

B.2 Pelaksanaan Pekerjaan


− Proses Pemuatan (Loading) FABA
1. Proses loading dilakukan di silo fly ash atau bottom ash bunker maupun di
tempat penyimpanan dan penimbunan FABA.
2. Melakukan pengukuran volume/jumlah FABA yang diangkut dengan
menimbang armada sebelum dan setelah loading FABA di jembatan timbang
atau menggunakan metode pengkuran lainnya kemudian mencatat hasil
penimbangan FABA tersebut ke dalam logbook/logsheet menyerahkan hasil
tersebut ke pengawas pekerjaan atau bidang lingkungan unit;
3. Memastikan FABA yang diangkut tidak melebihi kapasitas maksimum alat
angkut untuk menghindari ceceran;
4. Pengangkutan FABA dapat dilakukan dalam kondisi bak tertutup atau dalam
kondisi bak terbuka dengan catatan FABA dalam kondisi lembab untuk
menghindari sebaran debu dan ceceran selama perjalanan menuju lokasi
pemanfaat;
5. Melakukan pembersihan kendaraan dan menjaga housekeeping secara berkala
untuk menghindari sebaran dan ceceran FABA dilingkungan;
6. Dokumentasikan proses untuk pelaporan kegiatan.

- Proses Pengangkutan dan Bongkar Muat (Unloading) FABA ke lokasi


pemanfaatan
1. Pastikan bak Dump Truck tertutup rapat untuk menghindari ceceran pada saat
pengangkutan;
2. Sebelum meninggalkan lokasi pengambilan FABA dan pengangkutan selesai
maka pastikan BA Serah Terima Limbah Non B3 Terdaftar FABA di tanda
tangani oleh semua pihak yaitu penghasil, pengangkut dan pemanfaat;
3. Pastikan menggunakan kecepatan dump truck dengan batas wajar atau dilarang
menggunakan kecepatan tinggi karena membahayakan pengguna jalan;
4. Pada saat dilokasi pemanfaatan ikuti arahan pengawas lapangan untuk
melakukan bongkar muat FABA;
5. Dokumentasikan proses untuk pelaporan kegiatan.

- Persiapan Pemanfaatan
1. Pastikan dan catat rencana pemanfaatan FABA akan dibuat sebagai produk yang
tertera pada point Tujuan;
2. Tentukan lokasi pemanfaatan;
3. Pastikan dan catat jumlah FABA yang dibutuhkan;
4. Siapkan personil yang dibutuhkan;
5. Siapkan APD yang diperlukan;
6. Siapkan peralatan dan material yang dibutuhkan, pastikan layak dan dapat
beroperasi normal;
7. Siapkan tempat pengumpulan material FABA yang akan dimanfaatkan dan
pastikan keamanan tempat tersebut agar tidak mencemari lingkungan;
8. Dokumentasikan proses untuk pelaporan kegiatan.

- Proses Pekerjaan Pemanfataan


1. Siapkan FABA yang akan dimanfaatkan
2. Campurkan FABA dengan material lainnya sesuai dengan rencana pemanfaatan
yang akan dilakukan
3. Cek kualitas produk yang direncanakan agar sesuai dengan target pemanfaatan
4. Setelah produk pemanfaatan selesai, gunakan sesuai dengan kebutuhan.
5. Dokumentasikan proses untuk pelaporan kegiatan.

C. Penanganan keadaan darurat


Apabila terjadi keadaan darurat dalam pengangkutan dan pemanfaatan maka segera
lakukan tindakan pengamanan dan penutupan area kedaruratan ketika kondisi bisa
dilakukan secara mandiri. Apabila terjadi keadaan darurat yang tidak bisa ditangani
secara mandiri maka segera amankan diri dan hubungi BPBD Kabupaten Pulang Pisau
dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pulang Pisau.

Anda mungkin juga menyukai