ISBN: 978–602–6637–47–5
Penulis
Ir. Moh Sholichin MT., Ph.D
Penerbit
CV. AE MEDIA GRAFIKA
Jl. Raya Solo Maospati, Magetan, Jawa Timur 63392
Telp. 082336759777
email: aemediagrafika@gmail.com
website: www.aemediagrafika.com
ii
PENGANTAR PENULIS
iii
penetapan dan prediksi mutu air sungai sebagai bahan pertimbangan
pengambil kebijakan pada hak terkait.
Penulis
iv
PENGANTAR PAKAR
Oleh :
Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS.
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
PENGANTAR PENULIS iii
PENGANTAR PAKAR v
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR xi
Bab 1 Pendahuluan
1.1. Kondisi Sungai Kita 1
1.2. Konsep Kualitas Air 5
Bab 2 Peraturan Pengelolaan Air
2.1. Sejarah Singkat Perkembangan Peraturan
Tentang Air 11
2.2. Standar Kualitas Air 15
2.2.1. Kualitas Air Sungai dan Danau 16
2.2.2. Kualitas Air Bersih/Air Minum 18
Bab 3 Pencemaran Air Sungai
3.1. Apa yang disebut Pencemaran Air? 21
3.2. Indikator Pencemaran Air 23
3.2.1. Parameter Fisik Pencemaran Perairan 24
3.2.2. Parameter Kimia 27
3.3. Metode Penentuan Status Mutu Air 31
Bab 4 Sistem Pengendalian Pencemaran Air
4.1. Umum 37
4.2. Inventarisasi dan Identifikasi Sumber Pencemar Air 38
4.3. Penetapan Daya Tampung Beban Pencemaran Air 55
4.4. Penetapan Baku Mutu Air Limbah; 61
4.4.1. Aspek-aspek yang harus dipertimbangkan dalam
penetapan BMAL 61
4.4.2. Mekanisme Pendekatan 62
4.4.3. Prosedur dan Tahapan Penetapan 63
4.4.4. Hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam
peraturan BMAL 70
vii
4.5. Penetapan Kebijakan Pengendalian Pencemaran Air 71
4.5.1 Prinsip Dasar Kebijakan Pengendalian Pencemaran
Air 71
4.5.2 Tahapan dan Strategi Penyusunan Kebijakan
Pengendalian Pencemaran Air 77
4.5.3 Sinkronisasi Kebijakan Pengendalian Pencemar
Air 83
4.6. Perizinan 84
4.6.1 Kebijakan Penyelenggaraan Perizinan 84
4.6.2 Tata Cara Perizinan Lingkungan yang Berkaitan
dengan Pembuangan Air Limbah ke Sumber Air 86
4.6.3 Tata Cara Perizinan Lingkungan yang Berkaitan
dengan Pemanfaatan Air Limbah pada Tanah 93
4.6.4 Pasca Penetapan Izin 96
4.7. Pemantauan Kualitas Air 99
4.8. Pembinaan dan Pengawasan 99
4.9. Penyediaan informasi 109
Bab 5 Pengambilan Data Sampel Air Sungai
5.1. Umum 111
5.2. Penentuan Lokasi dan Titik Pengambilan 111
5.3. Peralatan Sample Air 117
Bab 6 Analisa Laboratorium Kualitas Air
6.1. Umum 125
6.2. QA/QC dalam Analisa Laboratorium 126
6.3. Fasilitas Laboratorium dan SDM 127
6.4. Penyajian Data Pengendalian Mutu (QC) 127
6.5. Metode Uji Parameter 128
6.5.1. Metode Analisa Biological Oxygen Demand
(BOD) 128
viii
7.3.2.3. Persamaan Manning 141
7.3.2.4. Air Limpasan 143
7.3.3. Waktu 144
7.3.4. Dispersi Longitudinal 144
7.4. Suhu Model 145
7.4.1. Fluks Panas Permukaan 146
7.4.1.1. Radiasi Sinar Matahari 147
7.4.1.2. Radiasi Gelombang Panjang Atmosfer 150
7.4.1.3. Radiasi Gelombang Panjang Air 153
7.4.1.4. Konduksi dan Konveksi 153
7.4.1.5. Penguapan dan Kondensasi 156
7.4.2 Perpindahan Panas Sedimen Air 156
7.5. Model Konstituen 158
7.5.1. Konstituen dan Neraca Massal Umum 158
7.5.2. Dasar-dasar Reaksi 160
7.5.2.1. Reaksi Biokimia 160
7.5.2.2. Stoikiometri Bahan Organik 160
7.5.3. Reaksi Konstituen 162
7.5.3.1. Substansi Konservatif 162
7.5.3.2. Fitoplankton (ap) 162
7.5.3.3. Bottom Algae (ab) 165
7.5.3.4. Detritus (mo) 166
7.5.3.5. Reaksi CBOD (cs) Lambat 167
7.5.3.6. Reaksi CBOD (cf) Cepat 167
7.5.3.7. Nitroen Organik Terlarut (no) 168
7.5.3.8. Nitrogen Amonia (na) 168
7.5.3.9. Amonia Yang Tak Terisonasi 169
7.5.3.10. Nitrat Nitrogen (nn) 169
7.5.3.11. Fosfor Organik Terlarut (po) 169
7.5.3.12. Fosfor Anorganik (pi) 170
7.5.3.13. Oksigen Terlarut (o) 170
7.5.3.14. Patogen (x) 173
7.5.3.15. pH 173
7.5.3.16. Total Karbon Anorganik (cT) 175
7.5.3.17. Alkalinitas (Alk) 177
7.5.4. Model SOD/ Nutrient Flux 177
7.5.4.1. Diagenesis 178
7.5.4.2. Amonium 180
7.5.4.3. Nitrat 182
7.5.4.4. Metana 182
7.5.4.5. SOD 184
7.5.4.6. Fosfor Anorganik 184
ix
7.5.4.7. Skema Solusi 185
7.5.4.8. Fluks Pelengkap 186
Bab 8 Contoh-contoh Pemantauan Kualitas Air
8.1. Contoh Studi Kali Surabaya 187
Glosarium 191
Daftar Pustaka 195
x
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
Gambar 5.6. Contoh Alat Sensor Kualitas Air Sungai 118
Gambar 6.1. Desain Program Analisis 125
Gambar 7.1. Kotak Dialog Tingkat Keamanan Makro Excel
Untuk Menjalankan Q2K, Tingkat Keamanan
Menengah Harus Dipilih 135
Gambar 7.2. Kotak Dialog Keamanan Makro Excel.
Untuk Menjalankan Q2K, Tombol Enable Macros
Harus Dipilih. 135
Gambar 7.3. Bila Status QUAL2K Diposisikan di Sudut Kiri
Bawah Lembar Kerja. Ini Memungkinkan Anda
untuk Mengikuti Kemajuan Menjalankan Model. 136
Gambar 7.4. Pesan Kesalahan yang Akan Terjadi Jika
Anda Mengetikkan Jalur File yang Salah ke Sel B10
pada Lembar Kerja QUAL2K. 137
Gambar 7.5. Skema Segmentasi QUAL2K 138
Gambar 7.6. Mencapai Keseimbangan Aliran 138
Gambar 7.7. Cara Aliran Sumber Non-titik Didistribusikan
ke suatu 139
Gambar 7.8. Bendung 140
Gambar 7.9. Saluran Trapesium 142
Gambar 7.10. Air Limpasan 144
Gambar 7.11. Neraca Panas 146
Gambar 7.12. Komponen Pertukaran Panas Permukaan 147
Gambar 7.13. Poin Sampel dari Keluarga Kurva Koberg untuk
Menentukan Nilai Konstanta Aa dalam Persamaan
Brunt untuk Radiasi Gelombang Panjang Atmosfer
(Koberg, 1964). Garis-garis adalah Representasi
Fungsional yang Digunakan dalam Q2K. 152
Gambar 7.14. Neraca Massa 159
Gambar 7.15. Model Kinetika dan Proses Perpindahan Massa.
Variabel Keadaan Didefinisikan pada Tabel 10.5. 159
Gambar 7.16. Tiga Model yang Digunakan untuk Ketergantungan
Cahaya Fotosintesis Fitoplankton dan Ganggang
Bawah. Plot Menunjukkan Redaman Pertumbuhan
Versus Intensitas PAR 188
Gambar 7.17. Tingkat Reaerasi (/d) Versus Kedalaman dan
Kecepatan 171
Gambar 7.18. Air Mengalir di Atas Struktur Kontrol Sungai 172
Gambar 7.19. Konsentrasi Karbon Dioksida di Atmosfer seperti
dicatat di Mauna LoaObservatory, Hawaii 176
Gambar 7.20. Skema Model fluks SOD-nutrisi dari Sedimen 178
Gambar 7.21. Representasi Bagaimana Pengendapan Partikel
xiv
Organik Partikel (fitoplankton dan detritus)
Ditransformasikan Menjadi Fluks Karbon Terlarut
(JC), Nitrogen (JN) dan Fosfor (JP) dalam Fedimen
Anaerob 179
Gambar 8.1. Perbandngan Model dan data untuk Parameter
Debit 190
Gambar 8.2. Perbandingan Model dan Data untuk Parameter
Kecepatan 190
Gambar 8.3. Perbandingan Model dan Data untuk Parameter
Jarak 191
Gambar 8.4. Perbandingan Model dan Data untuk Parameter
Kedalaman 191
Gambar 8.5. Profil DO Kali Surabaya berdasarkan Simulasi 1 193
Gambar 8.6. Profil BOD Kali Surabaya berdasarkan Simulasi 1 193
Gambar 8.7. Profil COD Kali Surabaya berdasarkan Simulasi 1 194
Gambar 8.8. Profil DO Kali Surabaya berdasarkan Simulasi 2 194
Gambar 8.9. Profil BOD Kali Surabaya berdasarkan Simulasi 2 194
Gambar 8.10. Profil COD Kali Surabaya berdasarkan Simulasi 2 195
Gambar 8.11. Profil TSS Kali Surabaya berdasarkan Simulasi 2 195
Gambar 8.12. Profil DO Kali Surabaya berdasarkan Simulasi 3 196
Gambar 8.13. Profil BOD Kali Surabaya berdasarkan Simulasi 3 196
Gambar 8.14. Profil TSS Kali Surabaya berdasarkan Simulasi 3 196
xv