Anda di halaman 1dari 4

Weltand

Wetland yang digunakan yaitu Subsurface flow systems atau sistem aliran bawah
tanah. Subsurface flow systems didesain untuk aliran bawah tanah melalui media
permeabel, menjaga air diolah dibawah permukaan, selain itu menghindari berkembangnya
bau dan gangguan masalah lainnya. Sistem ini juga sebagai root-zone systems, rock-reed-
filters, dan vegetated submergedbed systems. Media yang digunakan biasanya tanah, pasir,
gravel, dan pecahan batu/kerikil. Wetland memiliki berbagai fungsi dan kegunaan yaitu :
1. Organic Carbon (BOD) Removal
2. Nitrogen Removal
3. Phosphorus Removal
4. Trace Metals Removal
5. Removal of Toxic Organic Compounds

Keunggulan wetland
1. Biaya investasi, operasi, dan pemeliharaan lebih murah.
2. Pengoperasian dan perawatan lebih mudah sehingga dapat dilakukan oleh tenaga lokal.
3. Mempunyai efisiensi yang cukup tinggi.
4. Relatif toleran terhadap berbagai tingkat konsentrasi bahan pencemar
5. Dapat menghilangkan logam-logam berat yang tidak dapat diolah dengan cara
konvensional.
6. Bahan pencemar di dalam air limbah dapat didaur ulang untuk menjadi biomassa yang
bernilai ekonomis.
7. Cocok dikembangkan di pemukiman yang kecil, daerah pertanian, daerah pertambangan
yang mampunyai lahan yang cukup luas.
8. Memberikan keuntungan yang tidak langsung seperti mendukung fungsi ekologis,
kawasan hijau, habitat satwa, dan juga untuk kawasan rekreasi.

Kekurangan wetland
1. Memerlukan lahan yang luas.
2. Kriteria desain dan operasi masih belum jelas.
3. Kompleksitas biologis dan hidrologis belum dipahami dengan baik.
4. Kemungkinan berkembangnya vektor penyakit dalam sistem seperti nyamuk

Tamanan yang dapat digunakan dalam wetland dan juga bernilai estetika tinggi yaitu
Canna sp atau yang memiliki nama bahasa indonesia bunga tasbih dan dikenal dengan
nama Bahasa Jawa berupa bunga Puspa Nyidra atau Kembang Gedang. Selainn itu juga
dapat menggunakan Iris sp, tanaman-tanaman ini memiliki berbagai jenis bunga yang
menarik dan dapat meningkatkan nilai keindahan sekitar lokasi IPAL. Selain itu tanaman-
tanaman ini memiliki perawatan yang cukup mudah untuk pemeliharaan wetland nantinya.
Canna sp dan Iris sp ditanam dengan jarak 50 cm kedalaman 15 cm. Bunga Tasbih adalah
sejenis tanaman berperdu, tingginya lebih kurang 2 meter. Bunga Tasbih mempunyai
pelbagai jenis, antaranya ialah Canna Indica, Canna Generalis dan Canna Endulis.

GAMBAR 6
CONTOH TANAMAN CANNA SP
Sumber : Wikipedia, 2015

GAMBAR 7
CONTOH TANAMAN IRIS SP
Sumber : Wikipedia, 2015

Desain dari sistem SFS yang akan direncanakan didasarkan atas informasi berikut
ini :
1. BOD influen = 735 mg/L
2. BOD efluen =294 mg/L
3. Q = 3,0 m3/hari
4. Tipe vegetasi = Canna sp dan/atau Iris sp
5. Temperatur air minimum = 27 0C
6. Media basin = Gravelly sand
7. Slope basin = 0.01

Kedalaman basin (d)


Kedalaman basin ditentukan berdasarkan jenis vegetasi yang akan digunakan pada
sistem wetland yang direncanakan. Dalam hal ini, vegetasi yang akan digunakan adalah
Canna sp dan Iris sp yang mempunyai kemampuan penetrasi rizoma hingga sedalam 50
cm. Oleh karena itu, kedalaman basin untuk perencanaan adalah sedalam 100 cm.

6.1 Nilai , ks, dan K20


Nilai , ks, dan K20 tergantung dari media yang digunakan, yaitu gravelly sand. Nilai
porositas gravelly sand adalah sekitar 0,35
 = 0.35
ks = 1,640 ft3/ft2.d = 0,54 m3/m2.hari
K20 = 0.86

6.2 KT
Nilai KT pada temperatur air minimal sebesar 27 0C dapat dihitung berdasarkan
persamaan (4-4) , yaitu :
KT = K20 (1.1)(T-20), T dalam oC
K27 = 0.86 (1.1)(27-20)
K27 = 1,67 d-1

6.3 Waktu detensi pore-space (t’)


Nilai t’ diperoleh berdasarkan:
t’ = - ln (Ce/Co) / KT
t’ = - ln (10/18) / 1,67
t’ = 0,35 hari

6.4 Cross sectional area (Ac)


Ac diperoleh berdasarkan:
Ac = Q
ks . S
Ac = 3,0 m3/hari
0,54 m3/m2.d (0.01)
Ac = 5,56 m2

6.5 Lebar basin (W)


Lebar basin (W) diperoleh dari :
W = Ac
d
W = 5,56 m2
1m
W = 5,56 m

6.6 Panjang basin (L)


Panjang basin (L) diperoleh dari:
L = t’ Q
Wd
L = (0,35 d) (3 m3/d)
(5,56 m)(1 m)(0.35)
L = 0,54

6.7 Luas permukaan basin (As)


As = L x W
As = 5,56 m x 0,54
As = 3,00 m2
Dengan penurunan yang diinginkan menjadi BOD 294 mg/l maka dibutuhkan luas
lahan untuk wetland adalah 3,00 m2. Oleh Karena itu luas area yang dibutuhkan untuk
perencanaan wetland adalah 3.0 m2 dengan rincian sebagai berikut.
Panjang :2m
Lebar : 1,5 m
Tinggi : 0,5 m
Free Board : 0,3 m

Biopod podns
Biopod podns berfungsi sebagai kolam pengumpul effluent dan yang akan dapat
dipakai kembali. Pada kolam mini dilengkapi dengan air mancur yang berfungsi juga sebagai
aerasi tamabahan dan juga tanaman air seperti teratai yang dapat menguraiakan sisa sisa
zat organik yang ada pada effluent dari wetland. Volume biopod ponds adalah 0,5 M3 yang
memiliki waktu tinggal sekitar 4 Jam.

Anda mungkin juga menyukai