Anda di halaman 1dari 13

EVALUASI IPA SESAYAP

KAPASITAS 20 LPS
KARAKTERISTIK
AIR SESAYAP
Project analysis slide 2
BASIC
PENGOLAHAN
Project analysis slide 3
KONDISI EKSISTING

Project analysis slide 3


KOAGULASI

Project analysis slide 3

Dari evaluasi, didapatkan bahwa nilai gradien yang dihasilkan


dari tinggi Awal Terjunan ke titik bawah bak di inputan Tangki
Flokulasi menunjukan adanya nilai gradien kategori good
sehingga bisa menyebabkan terbentuknya Floc dengan baik.
KOAGULASI

Project analysis slide 3

Sistem Koagulasi tidak dapat digunakan untuk kapasitas diatas 20


LPS
FLOKULASI EKSISTING

Project analysis slide 3 Kemampuan maksimum dari tangki flokulasi


ini adalah hanya hingga flow 20 L/Detik,
kecuali dengan dilakukan modifikasi proses
di bak Flokulasi, memungkinkan akan
menghasilkan nilai Gradien yg tepat ketika
flow ditingkatkan.
SEDIMENTASI
DESIGN CRITERIA /

Project analysis slide 3


SPESIFICATION / CONSTANTA DESIGN APLICATION UNIT NOTE
RUMUS
Debit, Q
Kecepatan partikel mengendap, Vs
:
:
20,00 lps
0,03 cm/det Bak sedimentasi tersebut belum sesuai terhadap
Performance : Good
Persentase removal (y/yo)
n
:
: 0,333
85%
0,33
proses kriteria design (waktu tinggal). Sehingga
2
Viskositas kinematik, ‫( ט‬T=20o C) : 0,01 cm /det
Menghitung Kecepatan mengendap nyata, vo: dapat dipastikan partikel tersuspensi yang diproses
1 / 3
 vo 
Y / Yo  1  1  n  
 vs  akan tidak maksimal dalam proses penyisihannya.
1 / 3
 vo 
0,85 = 1   1  1 / 3 


0 . 03  Oleh karena itu bisa dipastikan filter air dibagian
vo/vs : 2,646216173
vo : 0,079386485 0,08 cm/det akhir treatment akan menghasilkan jumlah sludge
td : 1-2.5 1 jam
ZONA SEDIMENTASI yang tinggi dan membuat filter cepat haus dan harus
Panjang bak, P : 3,60 m
Lebar bak, L
Kedalaman bak, H
:
:
2,54
3,00
m
m
diganti secara berkali dan proses backwash pun
Freeboard : 0,30 m
Volime Air, V : 24,69 m
3
akan sering dilakukan dengan kondisi ini.
2
Luas melintang, Asc 9,14 m
Surface loading (Q/As) : 0,22 cm/det
td aktual 0,34 jam NG
Chek terhadap bilangan Reynold (Re) dan Froud (Fr)
Kecepatan aliran (va) : (Q/A)/sin ω 0,25 cm/det
Jari-jari hidrolis pipa, R : (R = d/2) 2,00 cm
va  R
Bilangan Reynold (Nre) : N Re  50,01 OK (<500)

va 2 -5
Bilangan Froud (Fr) : N  0,000033 OK (>10 )
Fr gR
FILTRASI

Project analysis slide 3 Secara proses filtrasi sudah memenuhi


nilai ketentuan kecepatan filtrasi. Debit
maksimal yang bisa dilakukan pengolahan
dengan unit filtrasi ini ADALAH 15-20 Lps

UNIT TREATMENT NILAI GRADIEN (G/NG) TD (G/NG)


KOAGULASI G G
FLOKULASI G G
SEDIMENTASI G NG
FITRASI G G
NOTE:
Aplikasi IPA dikapasitas 10 Liter/Detik memungkinkan menghasilkan air yang
lebih stabil dibandingkan di flow 20 Liter/Detik.
OPEX KIMIA VS ELEKTROKIMIA

Project analysis slide 3


Total Cost Chemical : 15.476.000,00 + 8.179.220,00 /Bulan
: 23.665.220,00 /Bulan (Kondisi Eksisting)
Nilai Cost diatas belum termasuk biaya listrik dan maintenance serta biaya
polimer untuk mempercepat proses pengendapan.
Nilai Tersebut tidak dihitung berdasarkan kualitas air yang diproduksi
melainkan kuantitas air yang diproduksi

Total Cost Chemical : 29.083.200,00 + 8.179.220,00 /Bulan


: 37.262.240,00 /Bulan (Kondisi Optimum)
Cost Operasional
Kebutuhan ion per hari : 5,18 Kg/Hari
Kebutuhan ion per bulan : 259,2 Kg/Bulan
Total Berat Anode di Reactor : 20 Bh x 5,49 Kg = 109,8 Kg
Replacement Periode : 1,5 Kali dalam Satu Bulan
Harga anode per Pcs : 570.000,00/Bh
Harga anode per Set : 11.400.000,00/Bh
Jumlah Satu Set : 20 bh
Total Cost per bulan : 11.400.000,00 x 1,5 = 17.100.000,00
Total Cost Listrik : 8,31 Kw x 24 x 30 x 1.444,70 Rp/Kwh Total Cost Chemical/Elektroda : 25.739.454,77 + 8.179.220,00 /Bulan
Total Cost Listrik : 8.639.454,77 Rp/Bulan : 33.918.674,77 /Bulan (Kondisi Optimum)
Cost Total : 25.739.454,77 Rp/Bulan
KOMPARASI

Project analysis slide 3


No Jenis Pengolahan Kelebihan Kekurangan 2 Elektrokimia Koagulasi  Cost Murah dalam  Membutuhkan Listrik
1 Kimia Koagulasi  Investasi murah  Hasil efektif dalam operasional  Investasi Cenderung
 Bahan kimia sudah kondisi stabil inputan,  Hasil yang stabil Menengah
ready sejak lama namun tidak stabil  Reduce konsumsi kimia
 Sistem sudah ter set ketika fluktuatif inputan (NaOH), Polimer dan
dan terdesign dari pusat  Harga kimia cenderung
Kaporit serta Koagulan
 Cost Murah dalam naik setiap tahun
Kimia
Operasional  Hasil olahan tidak stabil
 Tidak terpengaruh
dan mudah berubah
terhadap fluktuatif input
ketika sudah berjalan 1
 lumpur yang dihasilkan
hari atau 2 hari ketika
dosis tidak tepat
lebih sedikit

 Lumpur tinggi sehingga  Mudal dalam


menyebabkan Filter Operasional
mudah terblock dan  Membuat Filter Tahan
ritme backwash rutin Fouling
KESIMPULAN

Project analysis slide 3


1. IPA Sedulun yang dibangun tahun 2010 HIBAH dari Provinsi Kaltim
dengan Kapasitas 20 Liter/Detik tidak beroperasi;
1. Proses UPRATING harus dilakukan di IPA Eksisting baik terbangun
2010 atau 2017 agar produksi air menjadi Optimum dan sesuai
design, sehingga Idle Capacity bisa menurun.
2. IPA Sedulun Lama secara evaluasi hanya mampu mengolah air
2. Komparasi Teknologi Konvensional Kimia dengan Elektrokoagulasi
bersih dengan kapasitas 6-10 Liter/Detik;
menghasilkan Kondisi operasional yang cenderung mengarah
3. Komponen Koagulasi, Flokulasi dan Filter masih memenuhi kriteria kepada Proses Elektrokoagulasi, namun dalam prosisi saat ini yang
operasional namun Sedimentasi harus disesuaikan kembali agar mana produksi lumpur dihiraukan maka proses elektrokoagulasi

operasional menjadi optimum; menjadi tidak urgent, kecuali ada kebutuhan kusus akan hasil
kualitas dan rejected proses produksi berupa lumpur yang sedikit.
4. Lumpur dari proses IPA Konvensional cenderung tinggi sehingga
3. Proses Ekssiting akan optimum dengan mempertimbangkan Unit
akan menyebabkan ritme backwash tinggi dan pergantian media
Proses dan Unit Operasi berupa Dosis Koagulan dan Design
memungkinkan akan lebih cepat. Clarifier terkait waktu tinggalnya.
5. Proses Flokulasi tidak menambahkan Polimer sehingga banyak 4. Proses sebaiknya didahulukan dengan proses pretreatment berupa
padatan yang ikut ke Filter, Oleh karena itu proses sebaiknya prasedimentasi untuk menjaga kestabilan inputan air baku.

menggunakan Polimer Anionik. 5. Untuk Menghemat proses penggunaan kimia, disarankan untuk
menggunakan Kimia Selain PAC seperti ACH yang mempunyai nilai
Konsentrasi Aluminum tinggi.

1 2
Thank You

Anda mungkin juga menyukai