Transfer gas didefinisikan sebagai perpindahan gas dari fase gas ke fase
cair atau sebaiknya. Transfer gas melibatkan terjadinya kontak antara
udara atau gas lain dengan air yang menyebabkan berpindahnya suatu
senyawa dari fase gas ke fase cair atau menguapnya suatu senyawa dari
fase cair (dalam bentuk terlarut) menjadi fase gas (lepas ke udara).
Tipe aerator ada empat yaitu :
1. Gravity aerator
a. Cascade
Merupakan salah satu dari tipe gravity aerator yaitu jenis aerasi yang cara
kerjanya berdasarkan daya gravitasi. Air yang akan diaerasikan akan mengalir secara
gravitasi karena beda ketinggian dari step satu ke step selanjutnya dalam Cascade
Aerator. Pada setiap anak tangga akan terjadi kontak antara Fe dalam air dengan
oksigen sehingga terjadi reaksi oksidasi
b. Tray aerator
Merupakan suatu proses dimana air baku dijatuhkan dari ketinggian
tertentu dan dilewatkan dalam sejumlah nampan (tray) yang tersusun vertikal
dengan jarak (space) tertentu. Pada saat jatuh dari nampan satu ke nampan di
bawahnya maka akan terjadi kontak dengan udara.
2. Spray aerator
Pada spray aerator, air baku disemprotkan melewati kolom pipa tertentu
dan keluar melalui nozzle. Dari nozzle inilah kemudian air baku akan kontak
dengan udara bebas
3. Diffuser/bubble aerator
1. Disk
Disk diffuser terdiri dari membran karet EPDM yang dipasang di atas
piringan yang dilapisi PTFE.Saat udara terkompresi mengalir melalui
membran, karet akan mengembang dan membuka lubang-lubang kecil dan
melepaskan gelembung ke dalam air. Jenis disk diffuser ini dapat
menghasilkan fine bubble dan coarse bubble.
2. Tube
Tabung diffuser terdiri dari silinder plastik atau keramik panjang, sempit
yang dikelilingi oleh membran karet EPDM. Jenis diffuser ini cenderung
memiliki lebih banyak luas permukaan menghasilkan lebih banyak
gelembung. Jenis tube diffuser ini dapat menghasilkan fine bubble dan
coarse bubble.
3. Perforated Tubing/Bubble Tubing
Selain disk diffusers dan tube diffusers, diffuser gelembung halus jenis lain
seperti tabung berlubang, difuser Ini terdiri dari panel plastik berlubang.
Berbeda dengan disk dan tube diffusers, tidak ada ekspansi atau kontraksi
material untuk membuka lubang.
3. Efisiensi energi
Diffuser gelembung halus (fine
bubble)umumnya lebih murah
untuk dioperasikan daripada
diffuser gelembung kasar
(coarse bubble), karena jumlah
udara terkompresi yang
diperlukan untuk diffuser
gelembung halus (fine bubble)
lebih kecil sehingga
membuatdayablower lebih
sedikit pada sistem aerasi.
CONS : CONS :
1. Diffuser gelembung halus (fine 1. Diffuser gelembung kasar
bubble) cenderung menjadi (coarse bubble) menghasilkan
lebih rentan tersumbat oleh lebih sedikit gelembung,
bakteri atau partikel , daripada gelembung yang lebih besar
penyebar gelembung kasar bergerak lebih cepat daripada
(coarse bubble). yang diproduksi oleh diffuser
Faktor alfa rendah ini memiliki gelembung halus (fine bubble).
beberapa konsekuensi : Lebih sedikitmentransfer oksigen
penumpukan lumpur ke dalam kolom air.
merusak fungsi difuser dan
mengurangi efisiensinya 2. Aerasi Kurang Efisien
dalam aerasi dan transfer terlepas dari peningkatan
oksigen. kekuatan pencampuran vertikal,
mengirimkan tekanan balik difuser gelembung kasar
melalui sistem, yang dapat menyebarkan oksigen lebih
menyebabkan peningkatan sedikit ke dalam air sehingga
keausan pada blower. aerasi yang kurang efisien,
Akhirnya, tingkat pengotoran biasanya mencapai 50% atau
lebih cepat dan diffuser harus kurang dari efisiensi yang dicapai
dibersihkan atau diganti lebih diffuser gelembung halus (fine
sering yang menyebabkan bubble).
kerugian pada perawatan baik
dari segi uang dan waktu.
Catatan :
BAK 2 = 500
m3/day
INTAKE
BAK 3 = 500
m3/day
BAK 4 = 500
m3/day
Data perencanaan :
L = 1,28 m
T=3m
P =2,56 m
3. Luas tiap plate disk
A disk = ¼ . π . D2
= ¼ . π . (8 inch)2
= ¼ . π . (0,2032 m)2 = 0,032 m
Pipa outlet
Q =Axv
0,00578 m3/detik = 1⁄4 x 3,14 x D2 x 1 m/s
Efisiensi Mn
𝐶𝑜−𝐶𝑛
Ŋ = x 100%
𝐶𝑜
15 mg/L−0,4 mg/l
= x 100% = 97,3 %
15 mg/L
𝒘𝑹𝑻𝟏 𝑷 𝒏
Pw = [( 𝟐 ) − 𝟏]..............(U.S customary units)
𝟓𝟓𝟎 𝒏𝒆 𝑷 𝟏
Dimana :
Pw = Daya Blower ,kW (HP)
w = Berat aliran udara ,kg/s
R = Konstanta gas universal untuk udara, 8.314 J/mole.K (SI units)
53,3 ft.lb/(lb air). °R (U.S customary units)
T1 = Temprature absolut inlet ,K (°R)
4
°R = 5 𝑋 24°C = 19,2 °R
Data perencanaan :
Kriteria perencanaan :
Perhitungan :
1. Efisiensi (%)
𝐶𝑜−𝐶𝑛
= x 100%...............(Metcalf&Edy,1994)
𝐶𝑜
Dengan :
= % removal
Co = Konsentrasi awal
Cn = Konsentrasi akhir
25 𝑚𝑔/𝑙 −0,3 𝑚𝑔/𝑙
- %Removal Fe = x 100% = 98,8 %
25 𝑚𝑔/𝑙
15 𝑚𝑔/𝑙 −0,4 𝑚𝑔/𝑙
- %Removal Mn = x 100% = 97,3 %
15 𝑚𝑔/𝑙
2. Tinggi cascade
R−1
H = 0,361 x a x b x (1+0,046 x t)..................(Metcalf&Edy, Hal 452)
Tinggi cascade :
R−1
H = 0,361 x a x b x (1+0,046 x t)
2,45−1
= 0,361 x 0,8 x 1,1 x (1+0,046 x 26) = 2,07 m
𝐶𝑠−𝐶𝑜
Untuk Mn : R = 𝐶𝑠−𝐶
8,22 𝑚𝑔/𝑙 −0,4 𝑚𝑔/𝑙
R = = 2,42
8,22 𝑚𝑔/𝑙−5 𝑚𝑔/𝑙
Tinggi cascade :
R−1
H = 0,361 x a x b x (1+0,046 x t)
2,42−1
= 0,361 x 0,8 x 1,1 x (1+0,046 x 26) = 2,03 m
= 1,71 m2
c. Dimensi bak penampung
A =pxlp=l
1,71 m2 =lxl
l2 = 1,71 m
l = 1,30 m
Maka : P = 1,30 m
L = 1,30 m
T =2m
4. Cascade
a. Volume cascade
V = Q x td
= 0,0057 m3/s x 30 s =0,171 m3
b. Luas cascade
Volume
A = H
0,171 m3
= 2m
= 0,086 m2
c. Dimensi cascade
A = p x l p = 2xl
0,086 m2 =2 x l x l
l2 = 0,043 m
l = 0,207 m
Maka : L = 0,207 m
P = 0,207 m x 2 = 0,41 m
T = 0,3 m
5. Jumlah cascade
Diketahui : Tinggi cascade =2m
Tinggi setiap anak tangga = 300 mm = 0,30 m
Panjang setiap anak tangga = 410 mm = 0,41 m
a. Jumlah anak tangga (n)
Tinggi cascade 2m
n = Tinggi setiap anak tangga = 0,30 m = 6,6 = 7 buah
h = 0,034 m = 3,4 cm
c. Kecepatan aliran di cascade
V = √2gh
e. Slope (S)
2
n.V
S =( 2)
R3
2
0,015.0,81
=( 2 ) = 0,0020 m
(0,14)3
f. Headloss (Hf)
Hf = S x L
= 0,0020 x 2,87 = 0,00574 m
g. Hydrolik loading rate (HLR)
Q 0,0057
HLR = A = = 0,0067
0,086
1⁄ 𝜋 𝑑 2 = 0,0057 m2
4
d = 0,085 m = 8,5 cm
Ukuran diameter pipa pasaran yang mendekati 8,5 cm adalah 3in untuk pipa kode
AW (tipe pipa untuk menyalurkan air dengan pompa). Sehingga digunakan pipa
PVC dengan diameter 3in. Dengan perhitungan yang sama akan didapat v aliran
baru dengan nilai 1,26 m/detik.
7. Pompa
Direncanakan menggunakan 1 buah pompa dengan 1 pompa cadangan
Q bak outlet aerasi = 0,0057 m3/s
0,0057m3 /s
Q tiap pompa = 1
Q 0,0057
V pompa =1 =1 = 0,045 m/s
.3,14.d2 .3,14.0,40 2
4 4
Perhitungan :
Hs = 4,40 m
(2) Hf minor
(V2 )
Belokan 90 = K 2g
(0,70 m/s)2
= 0,30 x 2 x 9,81 m/s = 0,0075 m
(V2 )
Check valve = K 2g
(0,70 m/s)2
= 2,50 x 2 x 9,81 m/s = 0,062 m
= 0,07 m
(2) Hf minor
(V2 )
Belokan 90 = 2K 2g
(0,70 m/s)2
= 0,30 x 2 x 9,81 m/s = 0,015 m
(V2 )
Gate valve = K 2g
(0,70 m/s)2
= 0,19 x 2 x 9,81 m/s = 0,00475 m
(V2 )
Check valve = K 2g
(0,70 m/s)2
= 2,50 x 2 x 9,81 m/s = 0,062 m
Hf discharge total = Hfmayor Hfminor belokan Hfminor gate valve Hfminor check valve
Cara kerja
Prisip kerja gate valve
sangat sederhana.
1. Pada gate valve
terdapat roda
Gate valve bukaan pemutar, jika roda ini
2
penuh diputar maka tangkai
tingkap akan ikut
berputar.
2. Selanjutnya
sambungan tangkai
tingkap dengan disk
yang berupa ulir akan
menyebabkan disk
bergerak naik atau
turun.
3. Jika disk bergerak
naik maka gate valve
akan terbuka dan
aliran dapat mengalir,
sebaliknya jika disk
bergerak turun maka
gate valve akan
tertutup dan fluida
tidak dapat mengalir
Pemasangan
Dengan menggunakan
dua konektor berulir
atau menggunakan dua
flange yang dihubungkan
ke sistem pipa.
Cara Kerja
3 Ketika laju aliran fluida
Check valve
sesuai dengan arahnya,
laju aliran tersebut akan
membuat plug atau disk
membuka. Jika ada
tekanan yang datang dari
arah berlawanan, maka
plug atau disk tersebut
akan menutup
Berfungsi untuk
4 Belokan 90 sambungan pipa dibelokan
90
TRAY AERATOR
Menara diisi dengan pipa-pipa plastik yang disusun secara menyilang dengan
diameter 2,5 hingga 6 cm untuk menyisihkan karbondioksida dari dalam air.
Untuk menyisihkan amoniak, maka menara diisi dengan kayu merah (red wood),
cemara, atau potongan-potongan plastik.
Untuk desorpsi karbondioksida atau absorpsi ozon untuk oksidasi senyawa-
senyawa organik dalam pengolahan air minum, maka digunakan suatu tangki
tertutup diisi dengan keramik atau
Data perencanaan :
Perhitungan :
-1,9208 = -0,16 . n
n = 12 tray
Untuk Mn
Cn = Co . 10-k.n (AWWA, Water Treatment Plant Design Fourth edition, 2005)
𝐶𝑛
Log 𝐶𝑜 = log 10-0,16 . n
0,4
Log = log 10-0,16 .n
15
-1,5740 = -0,16 . n
n = 9,8 tray
Sehingga digunakan tray sebanyak 12 buah pada Tray Aerator.
2. Dimensi Tray
Berdasarkan Qasim, Rasio air (Water rate) berkisar antara 0,8-1,5 0,8 m3/m2.menit,
kami menggunakan rasio air 0,8 m3/m2.menit
𝑄 0,34 𝑚3 /𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Luas penampang tray = 𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑎𝑖𝑟 = 0,8 m3/𝑚2 .menit = 0,43 m2
L = √0,43 𝑚2 = 0,65 m
Karena luasan (A) berdasarkan Qasim berkisar antara 50-160 m2/m3/detik maka
kami gunakan 50 m2/m3.detik
Luas lubang total =AxQ
= 50 m2/m3/detik x 0,00578 m3/detik
= 0,289 m2
= 1 m2
L cek =1m
Jarak antar lubang = 2 cm
Total jarak & lubang = 16 x 4 cm + 17 x 2 cm = 98 cm
Sehingga Ukuran tray adalah 1 m x 1 m .
Dengan tinggi air 86 cm, maka ditetapkan freeboard sebesar 14 cm sehingga tinggi
total adalah 1 m . Sehingga dimensi bak aerasi adalah 2m x 2m x 1m.
1⁄ 𝜋 𝑑 2 = 0,00578 m2
4
d = 0,085 m = 8,5 cm
Dcek = 3in = 7,62 cm = 0,0762
VCek = Q/A
0,00578 𝑚3 /𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
= 0,00456 𝑚2
= 1,26 m/detik
5. Dimensi Pipa Lateral
Jumlah pipa lateral = 4
Jarak antar pipa lateral 25 cm
Dengan asumsi awal kecepatan aliran pipa 1 m/detik maka
0,00578 /4 𝑚3 /𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
A= 1𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
1⁄ 𝜋 𝑑 2 = 0,00144 m2
4
d = 0,042 m = 4,2 cm
Dcek = 1 1⁄2in = 3,81 cm = 0,0381 m
VCek = Q/A
0,00144 𝑚3 /𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
= 0,00114 𝑚2
= 1,26 m/detik
6. Dimensi lubang pada pipa lateral
Pipa lateral tertutup namun terdapat lubang di bagian bawah sebanyak 4 tiap pipa
lateral, untuk selanjutnya lubang ini disebut orifice.
Jumlah Orifice = 4 lubang
Jarak antar orifice 25 cm
Dengan asumsi awal kecepatan aliran pipa 1 m/detik maka
0,00144 /4 𝑚3 /𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
A= 1𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
1⁄ 𝜋 𝑑 2 = 0,00036 m2
4
d = 0,021 m = 2,1 cm
Dcek = 3⁄4in = 1,905 cm = 0,019 m
VCek = Q/A
0,00036 𝑚3 /𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
= 0,000283 𝑚2
= 1,27 m/detik
7. Headloss pada Pipa Inlet
(1) Hf mayor Utama
L total = 69,6 cm + 178,4 cm + 11,2 cm = 259,2 cm = 2,59 m
10,7.L.Q 1,85
Hf mayor = (C1,85 D4,87 )
10,7.2,59.0,0057 1,85
= (1301,85 0,07624,87 ) = 22,66 m
(2) Hf minor
Terdiri dari 4 belokan sebesar 90
(V2 )
Belokan 90 = 4. K 2g
(1,26 m/s)2
= 4 x 0,30 x 2 x 9,81 m/s = 0,0971 m
Hs = 2 m
= 22,66 m 0,0971 m 2 m
= 24,7571 m
8. Pompa
Q air = 0,00578 m3/detik = 20,808 m3/jam
Q 0,0057
V pompa = 1 =1 = 1,26 m/s
.3,14.d2 .3,14.0,0762 2
4 4
Karena Headloss total adalah sebesar 24,7571 m maka head pompa harus lebih besar
dari angka tersebut, digunakan pompa sentrifugal groundfos NBG/NKG 65-40-315.
SPRAY AERATOR
A. KRITERIA PERENCANAAN
1. Tinggi = 1,2 – 9 m
2. Luas bak = 105 – 320 m
(Sumber: Qasim et. Al.,2000)
3. Kecepatan pipa inlet = 0,6 – 1,5 m/s
4. Kecepatan pipa outlet = 0,3 – 2,5 m/s
(Sumber: Bangunan Pengolahan Air Minum , M. Razif, jilid 2)
B. DATA PERENCANAAN
1. Debit bak aerasi : 2000 m3/day = 83,33 m3/jam = 0,023 m3/detik
2. Diameter Nozzle : 2,5 inchi
3. Debit nozzle : 135 l/mnt = 0,00225 m3/detik
4. Jarak Nozzle : 0,6 – 3,6 m
5. Tekanan semprot : 10 – 60 psi (Nozzle Merk BETE type spiral)
6. Fe (mg/L) : 25 mg/L→ 0,3 mg/l (Permenkes no.492 th 2010)
7. Mn : 15 mg/L→ 0,4 mg/l (Permenkes no.492 th 2010)
8. Tinggi :5m
9. Luas bak : 105 m2
10. Kecepatan pipa inlet : 0,6 – 1,5 m/s
11. Kecepatan pipa outlet : 0,3 – 2,5 m/s
C. SPESIFIKASI NOZZLE
1. Nozzle merk BETE
2. Nozzle Tipe Spiral
3. Typical Pressure Range : 10 to 60 psi
4. Debit Noozle : 135 L/menit
5. Angel range : 90 - 170°
6. Materials : 316, CPVC , polypropylene , PVC , PVDF
Pipa outlet
Q =Axv
0,023 m3/s = 1⁄4 x 3,14 x D2 x 1,2 m/s
Bak Aerator
A = 105 m2
h=5
Volume = 105 x 2= 210 m2
V = 1,5L x L x 5
210 = 7,5L2
L2 = 28
L = √28
= 5,2 m ≈ 5 m
P = 5 m x 1,5 = 7,5 m
Jumlah Nozzle
𝑄𝑑𝑒𝑏𝑖𝑡 𝑏𝑎𝑘
n=
𝑞𝑑𝑒𝑏𝑖𝑡𝑛𝑜𝑧𝑧𝑙𝑒
0,023 𝑚𝑙/𝑠
n = 0,00225 𝑚𝑙/𝑠
= 10,22 = 10 nozzle
Perhitungan Kebutuhan Oksigen (O2)
Fe (mg/L) : 25 mg/L→ 0,3 mg/l (Permenkes no.492 th 2010)
Mn : 15 mg/L→ 0,4 mg/l (Permenkes no.492 th 2010)
= 10,54 l/mntO2
Dibutuhkan10,54l/mntoksigen
Untuk memenuhi kebutuhan oksigen tersebut diperlukan alat
kompresor untuk mensuplay udara dengan spesifikasi :
Type = Pyston
Movement = Gasoline engine
Power range = 5,5 HP
Pressure = 8 bar = 800 Kpa
Air delivery = 36 - 360 l/mnt
Untuk menghitung supplay oksigenpada compressor diperlukan spesifikasi dalam
suplay udara pada compressor. Dalam udara mengandung 20% oksigen, Jadi :
Suppla yoksigen min = 20% x Supplay udara
= 20% x 36 l/mnt O2
= 7,2 l/mnt O2
Supplay oksigen max = 20% x Supplay udara
= 20% x 360 l/mnt O2
=72 l/mnt O2