KELOMPOK 2B :
FAKULTAS TEKNIK
TAHUN 2019/2020
1. NETRALISASI
Proses netralisasi bertujuan untuk menyiapkan kondisi yang sesuai untuk proses berikutnya.
Pada prinsipnya pengolahan pendahuluan ini merupakan proses pengolahan secara fisik-
kimia, akan tetapi karena pengolahan ini bertujuan untuk meringankan beban pengolahan
selanjutnya, dan umumnya terdapat pada rangkaian pengolahan limbah cair di setiap
industri, maka pengolahan ini dipisahkan pengelompokkannya dan pengolahan fisik-kimia
(Sugiharto, 1987).
Macam-macam dari proses netralisasi adalah :
A. Mengalirkan air limbah yang bersifat asam pada media batu kapur
Ini merupakan sistem aliran ke bawah atau ke atas. Dimana maximum kecepatan hydrolik untuk
sistem aliran ke bawah adalah 1 gal / (min, ft2) (4,07.10 -2 m3/min, m2). Konsentrasi asam dibatasi
hingga 0,6 % H2SO4 jika H2SO4 ada dan melapisi butiran kapur dengan bahan CaSO 4 & CO2.
Kecepatan hydrolik loading dapat bertambah dengan sistem aliran ke atas karena hasil dari reaksi
dijaga sebelum adanya pengendapan (Duncan, 1978). Sistem ini dapat dilihat pada gambar 2.1
berikut :
B. Mencampur air limbah yang bersifat asam dengan bahan-bahan yang bersifat basa
Jenis netralisasi ini tergantung dari macam-macam bahan basa yang digunakan
Magnesium adalah bahan basa yang sangat reaktif dalam asam kuat dan digunakan pada pH di
bawah 4,2.
Netralisasi dengan menggunakan bahan basa dapat didefinisikan berdasarkan faktor
titrasi dalam 1 gram sampel dengan HCl yang dididihkan selama 15 menit kemudian dititrasi lagi
dengan 0,5 N NaOH dengan menggunakan phenolpthalen sebagai buffer. Mencampurkan bahan-
bahan basa dapat dilakukan dengan pemanasan maupun pengadukan secara fisik. Untuk bahan
yang sangat reaktif, reaksi terjadi secara lengkap selama 10 menit. Bahan-bahan basa lainya yang
dapat digunakan sebagai netralisasi adalah NaOH, Na 2CO3 atau NH4OH (Metcalf Eddy, 2003).
C. Air limbah yang bersifat basa
Banyak bahan asam kuat yang efektif digunakan untuk menetralkan air limbah yang
bersifat basa, biasanya yang digunakan adalah sulfaric atau hydrochloric acid. Asap gas yang
terdri dari 14 % CO 2 dapat digunakan untuk netralisasi dengan melewatkan gelembung-
gelembung gas melalui air limbah CO 2 ini terbentuk dari carbonik acid yang mana dapat bereaksi
dengan basa. Reaksi ini lambat tapi cukup untuk mendapatkan pH antara 7 hingga 8. Cara lain
yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan spray tower.
Adapun beberapa sistem yang digunakan untuk bangunan netralisasi ini adalah :
- Sistem Batch, yang digunakan untuk aliran air limbah hingga 380 m 3/hari
- Sistem continouse, dengan pH control dimana dibutuhkan udara untuk pengadukan
dengan minimum aliran air 1-3 ft3/mm, ft2 atau 0,3-0,9 m3/mm, m2 pada kedalaman 9
ft (2,7 m)
Sistem pengadukan mekanis, dimana daya yang digunakan 0,2-0,4 hp/thausand gal ( 0,04 - 0,08
kW/m3 ) (Hammer J, 1997).
Keunggulan dari proses netralisasi dengan proses lainnya adalah sebagai berikut :
- Bahan-bahan yang digunakan mudah didapat
- Prosesnya mudah dilakukan
- Biaya yang digunakan tidak terlalu mahal
Sedangkan kelemahan dari proses netralisasi adalah sebagai berikut :
- Proses ini hanya bisa dilakukan pada jenis limbah cair
CONTOH SOAL
Suatu limbah cair yang bersifat asam dengan debit 100 gal/mnt (0,38 m 3/mnt), diharapkan
mencapai pH 7 dengan menggunakan koagulan basa. Sistem yang digunakan adalah dua stage. Stage
pertama menggunakan koagulan basa sebanyak 2000 mg/l dan Stage kedua menggunakan koagulan
basa sebesar 250 mg/l.
Jawaban
- Dosis koagulan basa (yang digunakan adalah kapur) di stage pertama adalah :
(100 gal/mnt).(1440 mnt/hari).(8,34 lb/million. gal/mg/l).(2000 mg/l) x 10 -6 million gal/gal
= 2400 lb/hari (1090 kg/hari)
- Dosis koagulan basa (yang digunakan adalah kapur) di stage kedua adalah :
(100 gal/mnt).(1440 mnt/hari).(8,34 lb/million. gal/mg/l).(250 mg/l) x 10 -6 million gal/gal
= 300 lb/hari (40 kg/hari)
- Sehingga dosis total kapur adalah = 2400 lb/hari + 300 lb/hari
= 2700 lb/hari
- Diasumsikan waktu detensi (td) = 5 menit, Lihat grafik di bawah
D
=0,33
Di dapat T dan daya 0,2 hp / thousand gal (40 W/m 3)
Maka untuk 2 tangki masing-masing menggunakan daya 0,1 hp dengan diameter () 1,4 m dan
kedalaman 1,25 m.
DAFTAR PUSTAKA
Oxidatiopn Ditch 75 – 95 80 - 85 80 - 90 10 - 25 15 - 50 -
(Sumber : Metcalf & Eddy. 1981. Waswater Ingineering : Collection and Pumping of
Wastewater. Hal 170)
[N] = 40 mg/L
N M = [N] x Qp = 40 mg/L x 42056,97 m3/hari = 1682,28 kg/hari
[P] = 8 mg/L
P M = [P] x Qp = 8 mg/L x 42056,97 m3/hari = 336,46 kg/hari
1. Grit Chamber
Kemampuan meremoval : BOD = 10 % SS = 5 % P=-
COD = 5 % N=-
Yang keluar dari Grit Chamber (out) :
BODM’ = 9252,53 x (100 - 10) % = 8327,28 kg/hari
CODM’ = 21028,49 x (100 - 5) % = 19977,07 kg/hari
SSM’ = 9252,53 x (100 - 5) % = 8789,90 kg/hari
NM ’ = = 1682,28 kg/hari
PM ’ = =
336,46 kg/hari Yang menjadi sludge
(waste) :
BODM = 9252,53 – 8321,28 = 931,25 kg/hari
CODM = 21028,49 – 19977,07 = 1051,42 kg/hari
SSM = 9252,53 – 8789,90 = 462,63 kg/hari
NM = = 0 kg/hari
PM = = 0 kg/hari
Efluen Grit Chamber :
BOD M ' 8327,28
[BOD] = x 1000 = x 1000 = 198 mg/L
Qefluen 42056,97
CODM ' 19977,07
[COD] = x 1000 = x 1000 = 475 mg/L
Q efluen 42056,97
SS M ' 8789,9
[SS] = x 1000 = x 1000 = 209 mg/L
Qefluen 42056,97
[P] = 40 mg/
Contoh Soal :
Dengan ketentuan Debit (Q) rata-rata 100 m3/menit = 1,67 m3/detik dan Faktor Puncak 2,2 m3/detik
Maka Debit Maks = 1,67 m3/detik X 2,2 m3/detik
= 3,674 m3/detik
Dengan mengambil waktu ditensi (dt) 2 menit = 120 detik
Volume Grit Chamber = 120 detik X 3,674 m3/detik
= 440,88 m3
Dibuat 2 jadi 440,88 m3/2 = 220,44 m3
Dengan mengambil dimensi d:l = 1:1,5 ; dengan d = 4 m, maka l = 4 X 1,5 = 6 m
Maka, P = V / (d X l)
= 220,44 m3 / (4 m X 6 m)
= 220,44 m3 / 24 m2
= 9,185 m
Gambar desain :
DAFTAR PUSTAKA
Sony Wahyudi. Tugas Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan, Teknik Lingkungan, ITS
Duncan Mara. Pengolahan Air Limbah di Daerah Beriklim Panas. ELBS and John Wiley & Sons, 1978,
Bab V.
Sugiharto. Dasar – dasar Pengolahan Air Limbah. Jakarta : UI – Press, 1987.
Hammer Mark, J. Water and Wastewater Technologi. John Wiley & Sons, 1977. Chapter 11
Metcalf & Eddy. Wastewater Treatment and Reuse, Fourth Edition. Mc-Graw Hill Higher Education,
2003. Chapter 5.
Metcalf & Eddy. Wastewater Engineering : Treatment Disposal Reuse, Second Edition. Tata Mc-
Graw Hill Publishing Company LTD, New Delhi, 1979
United States Environmental Protection Agency Wastewater Technology Fact Sheet Screening and
Grit Removal, US 2003