Merupakan salah satu dari tipe gravity aerator yaitu jenis aerasi yang cara
kerjanya berdasarkan daya gravitasi. Air yang akan diaerasikan akan mengalir secara
gravitasi karena beda ketinggian dari step satu ke step selanjutnya dalam Cascade
Aerator. Pada setiap anak tangga akan terjadi kontak antara Fe dalam air dengan
oksigen sehingga terjadi reaksi oksidasi
b. Tray aerator
Merupakan suatu proses dimana air baku dijatuhkan dari ketinggian
tertentu dan dilewatkan dalam sejumlah nampan (tray) yang tersusun vertikal
dengan jarak (space) tertentu. Pada saat jatuh dari nampan satu ke nampan di
bawahnya maka akan terjadi kontak dengan udara.
2. Spray aerator
Pada spray aerator, air baku disemprotkan melewati kolom pipa tertentu
dan keluar melalui nozzle. Dari nozzle inilah kemudian air baku akan kontak
dengan udara bebas
3. Diffuser/bubble aerator
Suatu proses aerasi dimana sejumlah udara di difusikan ke dalam air
baku melalui tekanan yang tinggi ke dalam tangki/bak pengolahan. Udara yang
didisfusikan akan mengoksidasi beberapa senyawa yang dapat dihilangkan
dengan proses oksidasi yang terjadi.
4. Mechanical aerator
1. Disk
Disk diffuser terdiri dari membran karet EPDM yang dipasang
di atas piringan yang dilapisi PTFE.Saat udara terkompresi
mengalir melalui membran, karet akan mengembang dan
membuka lubang-lubang kecil dan melepaskan gelembung
ke dalam air. Jenis disk diffuser ini dapat menghasilkan fine
bubble dan coarse bubble.
2. Tube
Tabung diffuser terdiri dari silinder plastik atau keramik
panjang, sempit yang dikelilingi oleh membran karet EPDM.
Jenis diffuser ini cenderung memiliki lebih banyak luas
permukaan menghasilkan lebih banyak gelembung. Jenis
tube diffuser ini dapat menghasilkan fine bubble dan coarse
bubble.
3. Perforated Tubing/Bubble Tubing
Selain disk diffusers dan tube diffusers, diffuser gelembung
halus jenis lain seperti tabung berlubang, difuser Ini terdiri
dari panel plastik berlubang. Berbeda dengan disk dan tube
diffusers, tidak ada ekspansi atau kontraksi material untuk
membuka lubang.
3. Efisiensi energi
Diffuser gelembung halus
(fine bubble)umumnya
lebih murah untuk
dioperasikan daripada
diffuser gelembung kasar
(coarse bubble), karena
jumlah udara terkompresi
yang diperlukan untuk
diffuser gelembung halus
(fine bubble) lebih kecil
sehingga
membuatdayablower
lebih sedikit pada sistem
aerasi.
CONS : CONS :
1. Diffuser gelembung halus 1. Diffuser gelembung kasar
(fine bubble) cenderung (coarse bubble)
menjadi lebih rentan menghasilkan lebih sedikit
tersumbat oleh bakteri gelembung, gelembung
atau partikel , daripada yang lebih besar bergerak
penyebar gelembung lebih cepat daripada yang
kasar (coarse bubble). diproduksi oleh diffuser
Faktor alfa rendah ini gelembung halus (fine
memiliki beberapa bubble). Lebih
konsekuensi : sedikitmentransfer
penumpukan lumpur oksigen ke dalam kolom
merusak fungsi difuser air.
dan mengurangi
efisiensinya dalam 2. Aerasi Kurang Efisien
aerasi dan transfer terlepas dari peningkatan
oksigen. kekuatan pencampuran
mengirimkan tekanan vertikal, difuser
balik melalui sistem, gelembung kasar
yang dapat menyebarkan oksigen
menyebabkan lebih sedikit ke dalam air
peningkatan keausan sehingga aerasi yang
pada blower. kurang efisien, biasanya
Akhirnya, tingkat mencapai 50% atau
pengotoran lebih cepat kurang dari efisiensi yang
dan diffuser harus dicapai diffuser
dibersihkan atau diganti gelembung halus (fine
lebih sering yang bubble).
menyebabkan kerugian
pada perawatan baik dari
segi uang dan waktu.
2. Instalasi dan
pembersihan kompleks
karena membutuhkan
waktu yang lama,tenaga
kerja dan uanguntuk
fasilitas pengolahan.
Catatan :
BAK 1 = 500
m3/day
BAK 2 = 500
m3/day
INTAKE
BAK 3 = 500
m3/day
BAK 4 = 500
m3/day
Data perencanaan :
Perhitungan :
1. Volume Bak Aerasi
L = 1,28 m
T=3m
P =2,56 m
Pipa outlet
Q =Axv
1
0,00578 m3/detik = x 3,14 x D2 x 1 m/s
4
0,00578 m3/detik = 0,785D2
= (0,56 l/ jam)¿ ¿
= 4 x (1.07 – 1) = 2,8 HP ≈ 3 HP
Dimana :
Pw = Daya Blower ,kW (HP)
w = Berat aliran udara ,kg/s
R = Konstanta gas universal untuk udara, 8.314 J/mole.K (SI units)
53,3 ft.lb/(lb air). °R (U.S customary units)
T1 = Temprature absolut inlet ,K (°R)
4
°R = X 24 ° C = 19,2 °R
5
P1 = Tekanan absolut inlet,atm (lbf/in.2)
Range untuk single-stage centrifugal blower (7-9 lbf/in.2)
P2 = Tekanan absolut outlet,atm(lbf/in.2)
Range untuk single-stage centrifugal blower (7-9 lbf/in.2)
CASCADE AERATOR
Data perencanaan :
Kriteria perencanaan :
Perhitungan :
1. Efisiensi (%)
Co−Cn
h= x 100%...............(Metcalf&Edy,1994)
Co
Dengan :
h = % removal
Co = Konsentrasi awal
Cn = Konsentrasi akhir
25 mg/l−0,3 mg/l
- %Removal Fe = x 100% = 98,8 %
25 mg/l
15 mg/l−0,4 mg/l
- %Removal Mn = x 100% = 97,3 %
15 mg /l
2. Tinggi cascade
R−1
H= ..................(Metcalf&Edy, Hal 452)
0,361 x a x b x (1 0,046 x t)
Dengan : H = tinggi cascade
R = perbandingan defisit
a = parameter kualitas air sama dengan 0,8
b = parameter ukur dengan menggunakan steps 1,1
t = temperature/suhu
Untuk menghitung tinggi cascade harus menghitung tinggi R (perbandingan defisit)
terlebih dahulu :
Cs−Co
Untuk R =
Cs−C
Dengan : Cs = Konsentrasi Oksigen jenuh pada suhu 26C
Co = Konsentrasi awal
C = Post aeration
Cs−Co
Untuk Fe : R =
Cs−C
8,22 mg/l−0,3 mg/l
R = = 3,56
8,22mg /l−6 mg/l
Tinggi cascade :
R−1
H=
0,361 x a x b x (1 0,046 x t)
2,45−1
= = 3,67 m
0,361 x 0,8 x 1,1 x (1 0,046 x 26)
Cs−Co
Untuk Mn : R =
Cs−C
8,22 mg/l−0,4 mg/l
R = = 3,52
8,22 mg/l−5 mg/l
Tinggi cascade :
R−1
H=
0,361 x a x b x (1 0,046 x t)
2,42−1
= = 3,61 m
0,361 x 0,8 x 1,1 x (1 0,046 x 26)
Maka tinggi cascade yang digunakan adalah 3,6 m
3. Bak penampung
a. Volume bak penampung
V = Q x td
= 0,0057 m3/s x 600 s = 3,42 m3
b. Luas bak penampung
Volume
A =
H
3,42m3
=
2m
= 1,71 m2
c. Dimensi bak penampung
A =pxlp=l
1,71 m2 =lxl
l2 = 1,71 m
l = 1,30 m
Maka : P = 1,30 m
L = 1,30 m
T =2m
4. Cascade
a. Volume cascade
V = Q x td
= 0,0057 m3/s x 30 s =0,171 m3
b. Luas cascade
Volume
A =
H
0,171m3
=
0,3 m
= 0,57 m2
c. Dimensi cascade
A =pxlp=l
0,57 m2 =lxl
l2 = 0,57 m
l = 0,62 m
Maka : L = 0,76 m
P = 0,76 m
T = 0,3 m
5. Jumlah cascade
Diketahui : Tinggi cascade = 3,6 m
Tinggi setiap anak tangga = 300 mm = 0,3 m
Panjang setiap anak tangga =760 mm = 0,76 m
a. Jumlah anak tangga (n)
Tinggi cascade 3,6 m
n= = = 12 buah
Tinggi setiap anak tangga 0,30 m
Maka, jumlah anak tangga yang diperlukan adalah 12 buah
b. Tinggi air diatas pelimpah cascade
2 3
Q = x Cd x p x √ 2 g x h 2
3
Diketahui : Panjang setiap anak tangga (p) = 0,76 m
Koefisien konstruksi (Cd) = 0,75
Percepatan gravitasi (g) = 9,81 m/dt2
2 3
Q= x Cd x p x √ 2 g x h 2
3
2 3
0,0057 = x 0,75 x 0,76 x √ 2.9,81 x h 2
3
3
0,0057 = 1,69 x h 2
3 0,0057
h 2 = = 0,0034 m
1,69
h = 0,022 m = 2,2 cm
2
0,015.0,305
=
( )
(0,16) 3
2 = 0,000256 m
f. Headloss (Hf)
Hf = S x L
= 0,000256 m x 3,6 = 0,0009216 m
g. Hydrolik loading rate (HLR)
Q 0,0057
HLR = = = 0,01
A 0,57
6. Pompa
Direncanakan menggunakan 1 buah pompa dengan 1 pompa cadangan
Q bak outlet aerasi = 0,0057 m3/s
0,0057 m3 /s
Q tiap pompa =
1
= 0,0057 m3/s = 20,52 m3/jam
Kriteria perencanaan :
Q 0,0057
V pompa = 1 = 1 = 0,045 m/s
.3,14 . d2 .3,14 .0,402
4 4
Perhitungan :
Hs = 2 m 0,50 m 2 m
= 4,50 m
= 0,07 m
Hf discharge total = Hfmayor Hfminor belokan Hfminor gate valve Hfminor check valve
4,65 m 30 m (OK)
TRAY AERATOR
Menara diisi dengan pipa-pipa plastik yang disusun secara menyilang dengan
diameter 2,5 hingga 6 cm untuk menyisihkan karbondioksida dari dalam air.
Untuk menyisihkan amoniak, maka menara diisi dengan kayu merah (red wood),
cemara, atau potongan-potongan plastik.
Untuk desorpsi karbondioksida atau absorpsi ozon untuk oksidasi senyawa-
senyawa organik dalam pengolahan air minum, maka digunakan suatu tangki
tertutup diisi dengan keramik atau
Data perencanaan :
Perhitungan :
2. Dimensi Tray
Berdasarkan Qasim, Rasio air (Water rate) berkisar antara 0,8-1,5 0,8 m3/m2.menit,
kami menggunakan rasio air 0,8 m3/m2.menit
Q 0,34 m 3 /menit
Luas penampang tray = = = 0,43 m2
Rasio air 0,8 m3 /m 2 . menit
Tray dirancang dalam bentuk persegi sehingga P:L = 1:1 , maka
L = √ 0,43 m 2 = 0,65 m
Karena luasan (A) berdasarkan Qasim berkisar antara 50-160 m2/m3/detik maka
kami gunakan 50 m2/m3.detik
Luas lubang total =AxQ
= 50 m2/m3/detik x 0,00578 m3/detik
= 0,289 m2
1
Luas 1 lubang = π 0,042= 1,25.10-3 m2
4
(2) Hf minor
Terdiri dari 4 belokan sebesar 90°
(V 2 )
Belokan 90° = 4. K
2g
= 4 x 0,30 x ¿ ¿ = 0,0971 m
Hs = 2 m
= 22,66 m + 0,0971 m + 2 m
= 24,7571 m
8. Pompa
Q air = 0,00578 m3/detik = 20,808 m3/jam
Q 0,0057
V pompa = 1 = 1 = 1,26 m/s
.3,14 . d2 .3,14 .0,07622
4 4
Karena Headloss total adalah sebesar 24,7571 m maka head pompa harus lebih besar
dari angka tersebut, digunakan pompa sentrifugal groundfos NBG/NKG 65-40-315.
SPRAY AERATOR
A. KRITERIA PERENCANAAN
1. Tinggi = 1,2 – 9 m
2. Luas bak = 105 – 320 m
(Sumber: Qasim et. Al.,2000)
3. Kecepatan pipa inlet = 0,6 – 1,5 m/s
4. Kecepatan pipa outlet = 0,3 – 2,5 m/s
(Sumber: Bangunan Pengolahan Air Minum , M. Razif, jilid 2)
B. DATA PERENCANAAN
C. SPESIFIKASI NOZZLE
1. Nozzle merk BETE
2. Nozzle Tipe Spiral
3. Typical Pressure Range : 10 to 60 psi
4. Debit Noozle : 135 L/menit
5. Angel range : 90 - 170°
6. Materials : 316, CPVC , polypropylene , PVC , PVDF
D. PERHITUNGAN
Pipa Inlet
Q =Axv
1
0,0115 m3/s = x 3,14 x D2 x 1,2 m/s
4
0,0115 m3/s = 0,942 D2
D = 0,11 m= 11 cm = 4 inch
Pipa outlet
Q =Axv
1
0,0115 m3/s = x 3,14 x D2 x 1,2 m/s
4
0,0115 m3/s = 0,942 D2
D = 0,11 m = 11 cm = 4 inch
Bak Aerator
A = 105 m2: 2 bak = 52,5 m3
h=2m
Volume = 52,5 m3 x 2 = 105 m3
Jumlah Nozzle
Qdebit bak
n=
qdeb itnozzle
0,023 ml /s
n=
0,0115 ml / s
= 5 nozzle
POMPA
Tenaga pompa :
Panjang total bak = 900 cm = 9 m
Diameter pipa = 4 inch
L pipa = (180 cm x 4) + 90 cm= 810 cm =
8,1 m
Q =0,0115 m3/s