Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL PROGRAM HIBAH BINA DESA

RESTORASI ICON DALAM UPAYA PENINGKATAN POTENSI


WISATA BAHARI DUSUN TLOCOR DESA KEDUNGPANDAN
KECAMATAN JABON - SIDOARJO

Diusulkan oleh :
1. Fahmi Nurlaila 1652010009 Angkatan 2016 (Ketua)
2. Edison Rizki Pratama 1552010020 Angkatan 2015 (Anggota)
3. Astik Fitriah Ramadhani 1552010037 Angkatan 2015 (Anggota)
4. Ratna Dwi Praptiwi 1652010067 Angkatan 2016 (Anggota)
5. Windy Nurfatika Putri 1652010042 Angkatan 2016 (Anggota)
6. Rahmat Ilham Faidzin 1652010079 Angkatan 2016 (Anggota)
7. M. Nashruddin Abdulloh 1652010069 Angkatan 2016 (Anggota)
8. Tiara Nur Maymuna 1652010019 Angkatan 2016 (Anggota)
9. Rullita Kinasih 1652010010 Angkatan 2016 (Anggota)
10. Abdul Ghefurulloh 1652010018 Angkatan 2016 (Anggota)

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” JAWA TIMUR


SURABAYA
2018
LATAR BELAKANG MASALAH
Dusun Tlocor berlokasi di Desa Kedungpandan, Kecamatan Jabon, Kabupaten
Sidoarjo, merupakan dusun yang berpotensi wisata. Hal ini dikarenakan pada dusun tersebut
terdapat sebuah pulau yang terbentuk setelah bencana Lumpur Lapindo. Akibat jumlah
lumpur yang keluar dari perut bumi melalui lubang pengeboran dengan volume besar ini
tidak dapat tertampung sehingga dialirkan ke sungai Brantas yang kemudian membentuk
pulau baru di pesisir timur Sidoarjo. Pulau buatan itu dikenal sebagai pulau Lusi dibawah
naungan Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerjasama dengan pemerintah daerah
dan masyarakat. Daratan Pulau Lusi tidak terdapat tumbuhan karena sejak awal pulau
terbentuk tidak direncanakan sebagai pulau wisata, namun hanya untuk menampung buangan
lumpur panas dari Lapindo. Kemudian dilakukan proses reklamasi dengan cara menimbun
daratan yang sudah ada, yakni hasil kerukan sedimentasi lumpur. Oleh karena itu,
pengelolaan difokuskan menjadi Kawasan Pusat Restorasi dan Pembelajaran Mangrove
(PRPM).
Keadaan dermaga yang gersang dan tidak terawat mengakibatkan kurangnya daya
tarik masyarakat luas untuk menikmati lokasi ini. Perahu sebagai pilihan utama transportasi
menuju Pulau Lusi tidak dapat menampung wisatawan dalam jumlah besar sekaligus, karena
yang tersedia hanya dua buah yang berukuran kecil bersandar di dermaga. Kebanyakan yang
berkunjung lebih tertarik dengan hasil tambak di desa ini. Namun, kondisi dermaga yang
seharusnya terawat dapat menjadi daya tarik tersendiri sebagai pintu masuk menuju Wisata
hasil Lumpur Lapindo yakni Pulau Lusi.
Sumber mata pencaharian penduduk sebagian besar sebagai buruh tambak di sekitar
wilayahnya itu sendiri, beberapa yang lain sebagai pengajar, buruh pabrik, dan tambang pasir.
Selain itu, tambak yang banyak dikenal menghasilkan ikan barramunda sebagai favorit
pemancing, ada juga udang windu dan rumput laut. Namun, hasil tambak tersebut langsung
diserahkan pada pihak ketiga (biasanya pengepul) dan tanpa adanya pengolahan lebih lanjut.
Permasalahannya tambak yang sangat luas di wilayah tersebut bukan milik penduduk sekitar.
Hal ini mengakibatkan mata pencaharian penduduk yang sangat minim.
Dusun Tlocor sebagai desa yang berpotensi wisata, pembangunan yang sesuai
kawasan, dan lingkungan di desa tersebut dapat menciptakan kondisi yang mampu
memberikan kemajuan sosial-ekonomi masyarakat desa. Kegiatan dalam rangka
meningkatkan partisipasi aktif dan juga didukung oleh organisasi masyarakat sebagai bentuk
keberlanjutan kegiatan yang menjadikan Dusun Tlocor sebagai icon lokasi wisata bahari
dengan simbol tugu “Aku Cinta Lingkungan”.
PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan, ada beberapa permasalahan yang
mendasari sehingga memunculkan ide melakukan program bina desa ini adalah penerapan
Peningkatan Potensi Wisata Dusun Tlocor :
1. Apakah upaya pembenahan tugu “Aku Cinta Lingkungan” dan sarana trasportasi menuju
pulau Lusi dapat menghidupkan kembali potensi wisata bahari Dusun Tlocor ini sebagai
icon desa?
2. Apakah dengan mengembangkan obyek wisata di Dusun Tlocor dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat sekitar?
3. Bagaimana menanamkan kesadaran dan kepedulian masyarakat mengenai sanitasi
lingkungan sekitar, terutama pengelolaan sampah di Dusun Tlocor sebagai wilayah
obyek wisata?

TUJUAN
1. Melakukan pembenahan tugu bunga mangrove dan sarana transportasi ke pulau Lusi
untuk mengelola potensi wisata bahari Dusun Tlocor sebagai icon desa, sehingga menjadi
daya tarik masyarakat menuju tempat wisata.
2. Mengadakan kerja sama antara masyarakat dengan mahasiswa PHBD memperindah
kawasan dermaga sebagai icon wisata, sehingga meningkatkan pendapatan masyarakat
Dusun Tlocor.
3. Melakukan penyuluhan kepada warga bagaimana menjaga lingkungan sekitar yang nanti
akan berdampak pada masyarakat sekitar.

INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM


Apabila kegiatan Program Hibah Bina Desa (PHBD) tersebut dilaksanakan, maka
permasalahan pemenuhan kebutuhan masyarakat sekitar dapat terselesaikan dengan adanya
keunggulan dari potensi desa ini dan sumber mata pencaharian baru yang lebih menjanjikan.
Diperlukan mitra yang berperan aktif untuk mencapai tujuan dari kegiatan PHBD ini yaitu
dukungan dari aparat Pemerintah yaitu Kelurahan dan Penggerak PKK wilayah setempat
serta Kelompok Masyarakat yang secara langsung nantinya mampu mengelola dan mengolah
secara kontinuitas pengembangan wisata desa dapat terjaga.
Program PHBD ini akan memberikan nilai tambah bagi lingkungan wilayah Desa
Tlocor Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo. Adapun keuntungan yang akan diberikan dari
program PHBD ini antara lain :
1. Perubahan visual icon tugu “aku cinta lingkungan” di Tlocor.
2. Menumbuhkan rasa memiliki masyarakat terhadap potensi desa yang dimiliki sebagai
obyek wisata.
3. Meningkatkan sumber daya manusia dalam mengelola desa secara berkelanjutan.
4. Meningkatkan pendapatan desa dari hasil wisata Desa Tlocor.

LUARAN YANG DIHARAPKAN


1. Hasil pembenahan icon tugu “Aku Cinta Lingkungan” Desa Tlocor.
2. Publikasi pada media massa tentang lokasi wisata Desa Tlocor.
3. Terbentuknya kelembagaan dan jejaring antara mahasiswa dan aparat desa untuk
keberlanjutan program.
4. Perahu Fantasi sebagai transportasi wisatawan menuju Pulau Lusi dengan suguhan alam
sebagai daya tarik pecinta alam berekspresi.
5. Waduk Asmara dan sepeda air.
6. Inovasi dan teknologi lukisan 3D pada Dermaga.
7. Tata ruang loket menuju Pulau Lusi dan Gubug Damai.
8. Tata ruang parkir pengunjung.

MANFAAT
Manfaat dari kegiatan Program Hibah Bina Desa kepada masyarakat Desa Tlocor
untuk aspek sosial warga dapat menciptakan kerja sama yang baik antar sesama. Pendapatan
masyarakat dapat meningkat seiring dengan perkembangan potensi desa yang dimiliki.
Potensi wisata yang ada di Desa Tlocor memberikan daya tarik kepada masyarakat luas.
Sehingga, terbentuknya satu komunitas atau organisasi tersusun untuk keberlanjutan program
serta keberlangsungan kegiatan agar wisata dapat terus berkembang.

GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN


Masyarakat dengan minim pengetahuan untuk mengembangkan potensi desa yang
dimiliki sebenarnya mampu menampilkan obyek wisata sebagai icon desa tersebut. Kondisi
lingkungan dan penunjang fasilitas umum masih perlu diperhatikan agar lebih terawat.
Kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat mengenai potensi wisata sangat kurang.
Pendapatan minim yang berdampak pada ketidakpedulian terhadap lingkungan sekitarnya.
Hal tersebut merupakan beberapa permasalahan yang terjadi pada masyarakat Dusun Tlocor.
Akses yang mudah menuju lokasi ini sangat membantu proses berjalannya program.
Persetujuan program dari aparat desa juga menunjang sebagai pendorong kepada masyarakat
sekitar Desa Tlocor.

Lokasi
Lokasi
Lokasi
Pulau Lusi
Dermaga

Gambar 1. Lokasi Tlocor


(Sumber : Google Earth)

Gambar 2. Lokasi Sekitar Dermaga


(Sumber : Survei Primer)

Gambar 3. Icon Dusun Tlocor


(Sumber : Survei Primer)
METODE PELAKSANAAN

Pengumpulan Data (Survei Primer dan Sekunder)

IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH

PERENCANAAN DALAM PELAKSANAAN PROGRAM

PERSIAPAN PROGRAM

SOSIALISASI PROGRAM PADA SASARAN

PELAKSANAAN PROGRAM

LAUNCHING PENDAMPINGAN

EVALUASI PROGRAM DAN MONITORING

Gambar 4. Metodologi Pelaksanaan


Keterangan :
: Tahap Pra Proposal
: Tahap Pasca Proposal
: Dilakukan secara berkala
Sebagai gambaran program akan dilakukan, dan rencana akhir yang diharapkan,
disajikan pada diagram roadmap program seperti berikut.

Rencana Tahun Pertama


Desa Mandiri
Pembenahan Tugu Dengan Wisata
Memunculkan Icon Wisata
Bahari
Bahari Dusun Tlocor
Pembenahan Sarana Transportasi

Rencana Tahun
Kedua kedua
Pengelolaan Lingkungan dan Produk Bank Sampah
Peningkatan
Olahan yang dikemas Pendapatan
Produk Hasil Olahan yang Dusun Tlocor
dikemas

Diagram 1. Roadmap Program


Diagram Fish Bone Program Peningkatan Potensi Wisata Bahari Dusun Tlocor

Fasilitas Sumber Daya Manusia

Pembenahan Tugu Warga Dusun Tlocor


“Aku Cinta
Lingkungan” Mahasiswa PHBD
Pembenahan Sarana
Transportasi Dusun Mandiri dengan

Pengelolaan Sampah Karang Taruna Icon “Wisata Bahari”

Penataan lokasi objek Perangkat Desa


wisata

Lingkungan Organisasi Masyarakat

Diagram 2. Fish Bone Program

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Rencana pelaksanaan kegiatan program ditabulasikan pada tabel berikut,
Bulan Ke
No. Rencana Kegiatan
1 2 3 4 5 6
1. Survei Lokasi X
2. Persiapan Alat & Bahan X
3. Pelaksanaan Program
a. Pembenahan tugu ” Aku Cinta Lingkungan ” X X
b. Pembenahan sarana transportasi ke Pulau Buatan
X
(Pulau Lusi)
c. Penyuluhan kegiatan mandiri oleh masyarakat untuk
meneruskan program PHBD tentang pengelolaan X
Objek Wisata Bahari Dusun Tlocor
d. Penyuluhan Sanitasi Lingkungan terutama Pengelolaan
X
Sampah dan struktur organisasi ”Bank Sampah”
4. Evaluasi & Monitoring X
5. Pembuatan Laporan X

BIAYA
Rencana Anggaran Biaya Kegiatan ditabulasikan pada tabel berikut,
No. Komponen Biaya yang Diusulkan (Rp)
1. Bahan Habis Pakai 8.275.000
2. Peralatan Penunjang 30.375.000
Perjalanan (survei dan akomodasi mahasiswa
3. 4.700.000
menuju dusun saat program dilaksanakan)
4. Seminar, Publikasi, dan Pelaporan 1.650.000
Jumlah 45.000.000

Anda mungkin juga menyukai