Anda di halaman 1dari 8

MANAJEMEN AGRIBISNIS

SUB SISTEM PENUNJANG AGRIBISNIS KABUPATEN SUMBAWA


NUSA TENGGARA BARAT
Dosen Pengampu :1. Dr. Ananti Yekti, SP, MP
2. Ir. Rika Nalinda, MP
Asisten Dosen :1. Dr. Sawitri Munambar, SP, MP
2. Bayu Wijaya, SP, M.Ec.Dev
Instruktur :Sumarjono, SP

Di Susun Oleh :
Nama : Insan Anugerah (16)
Nirm : 03.05.19.0087
Semester :2
Kelas : Agribisnis Hortikultura 2

KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PRTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN YOGYAKARTA – MAGELANG
JURUSAN PERTANIAN
2019-2020
Sub Sistem Penunjang Agribisnis Nama Insan Anugerah
Kelas Agr, Horikultura.2
Di Kabupaten Sumbawa
NIRM 03.05.19.0087
Provinsi Nusa Tenggara Barat No. Abs 16

A. Sarana Tata Niaga


1. Deskripsi
Saluran tataniaga adalah pergerakan barang-barang dari pihak produsen ke pihak
konsumen melalui lembaga tataniaga. Lembaga-lembaga dalam proses distribusi
barang dari produsen ke konsumen dapat dikelompokkan menjadi 3 golongan yaitu
Pedagang (pedagang besar dan pedagang kecil), Perantara khusus yaitu agen, makelar,
dan komisioner, serta eksportir dan importir.

Terdapat 2 saluran pemasaran pada agribisnis jagung di Kabupaten Sumbawa,


NTB, yaitu;

a. Saluran I: Petani/Produsen => Pedagang Pengumpul Desa /(PPD) =>


Pedagang Pengumpul Kecamatan (PPKec) => Pedagang Antar Pulau =>
Konsumen.
b. Saluran II: Petani/Produsen => Pedagang Pengumpul Kecamatan (PPKec) =>
Pedagang Antar Pulau => Konsumen

Pemasaran agribisnis jagung di Kabupaten Sumbawa, NTB sudah efisisien, namun


ditiajau dari saluran pemasaran yang ada, maka saluran pemasaran II cenderung lebih
efisien dibandingkan saluran pemasaran I. Serta dapat dilihat Alur tataniaga jagung di
Provinsi Nusa Tenggara Barat secara umum Menurut Saenong et al, 2006.

Petani

Pedagang pengumpul desa/kecamatan

Pedagang pengumpul kabupaten

Pedagang besar di Ibukota Provinsi NTB

Pedagang besar/eksportir di Bali


2. Dukungan Terhadap Agribisnis
a. Mempermudah dalam melakukan pemasaran oleh petani/pelaku usaha
kabupaten Sumbawa yang jelas dan tidak merugikan.
b. Adanya proses pertukaran (exchange functions), meliputi pembelian (buying)
dan penjualan (selling) sehingga dapat berlangsungnya suatu agribisnis
c. Dapat membantu pengangkutan (transportation), penyimpanan (storage), dan
pengolahan (processing).
d. Sebagai penunjang (facilitating functions), yang meliputi standarisasi dan
gradasi (standardization and grading), pembiayaan/pembelanjaan (financing),
penanggung risiko (risk bearing), serta pengumpulan. Penafsiran dan
penyebaran informasi (market intelligence).
B. Perbankan dan Pengkreditan
1. Deskripsi
Menurut Kasmir, SE, MM (2008:25), secara sederhana bank dapat diartikan
sebagai Lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan
jasa-jasa bank lainnya. Di Kabupaten Sumbawa terdapat bank yang memiliki program
untuk membantu para pelaku usaha agribisnis melalui program KUR (Kridit Usaha
Rakyat). Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan program prioritas dalam
mendukung kebijakan pemberian kredit/pembiayaan kepada sektor Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah. Bank yang melayani program tersebut pada kabupaten
Sumbawa adalah Bank NTB dan Bank Bri.
Selain itu, Bentuk intervensi Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa adalah
adanya program “Desa Bebas Rentenir” sebagai implementasi kebijakan umum
pembangunan daerah dalam RPJMD Kabupaten Sumbawa periode 2016-2021.
Instrumen yang digunakan dalam program tersebut adalah Kredit Sahabat atau
“KRABAT” yang implementasinya dalam bentuk akses permodalan tanpa bunga yang
sangat terjangkau ditambah dengan proses yang sangat mudah bagi masyarakat
khususnya petani miskin dalam beragribisnis. “Kredit Sahabat” Bagi Petani Miskin
disalurkan melalui Badan Usaha Milik Desa mengingat keberadaan BUMDesa sebagai
lembaga yang sangat strategis dalam pengembangan ekonomi perdesaan.
2. Dukungan Terhadap Agribisnis
a. Mempercepat gerakan ekonomi rakyat di kabupaten Sumbawa
b. Mendorong proses produksi pertanian di kabupaten Sumbawa
c. Penyedia Modal untuk membeli sarana produksi pertanian
d. Membantu petani kabupaten Sumbawa dalam Meningkatkan pendapatan
e. Penyedia permodalan dibidang pertanian bagi petani di kabupaten Sumbawa
C. Kelompok Tani
1. Deskripsi
Menurut Purwanto (2007), kelompoktani adalah kumpulan petani yang didasarkan
atas kesamaan, keserasian satu lingkungan sosial budaya untuk mencapai tujuan yang
sama. Dikabupaten Sumbawa sangat banyak memiliki kelompok tani dimana untuk
pembagiannya yaitu perdesa yang terdiri dari 6-13 kelompok tani. Di desa Kalimango,
kecamatan Alas, kabupaten Sumbawa terdapat 6 Kelompok tani yaitu Nusa Indah,
Uma Beringin, Tiu Petung, Uma Bungir, Uma Panan, dan Olat Ode.
2. Dukungan Terhadap Agribisnis
a. Dapat membantu dan mempermudah menciptakan lingkungan kerja sama
agribisnis yang baik di kabupaten Sumbawa
b. Sebagai wadah untuk membantu para petani dan pelaku usaha agribisnis dalam
membangun suatu usaha melalui musyawarah
c. Mempermudah proses penyaluran bantuan dari pemerintah sebagai modal
untuk unit produksi usaha

D. Infrastruktur Agribisnis
1. Deskripsi
Infrastruktur diartikan sebagai fasilitas fisik suatu kota atau negara yang disebut
pekerjaan umum, yang dikembangkan atau dibutuhkan oleh agen-agen publik untuk
fungsi-fungsi pemerintahan dalam penyediaan air, tenaga listrik, pembuangan limbah
dengan tujuan untuk mendukung berlangsungnya kegiatan usaha agribisnis. Di
kabupaten Sumbawa terdapat banyak sekali infrastruktur agribisnis yang diberi
pemerintah maupun yang dimiliki pribadi. Fasilitas yang dimiliki pemerintah untuk
mendukung kegiatan agribisnis di kabupaten Sumbawa yaitu seperti tersedianya
fasilitas listrik yaitu PLN, adanya fasilitas bangunan Bulog sebagai tempat
penampunga beras dari petani serta disediakannya kantor kantor dinas pertanian
(BPP/UPT) sebagai tempat untuk berkonsultasi terkait pola tanam tanaman, adanya
Balai LITBANG (Penelitian dan Pengembangan) sebagai tempat dilakukanya
pengujian terhadap benih-benih tanaman yang akan dijadikan sebagai benih baru untuk
dipasarkan, serta setiap kecamatan di kabupaten Sumbawa tersedia bendungan untuk
mengatur penggunaan penggunaan air untuk lahan petani dan tempat pembuangan
limbah hasil pengolahan usaha agribisnis, sedangkan yang dimiliki pribadi yaitu
adanya swalayan-swalayan kecil dan besar sebagai tempat penjualan hasil produksi
agribisnis dari petani atau kelompok usaha agribisnis bidang pertanian.
2. Dukungan Terhadap Agribisnis
a. Mempermudah petani/pelaku usaha agribisnis dalam melakukan produksi
suatu usaha.
b. Dengan adanya pusat penelitian, lahan agribisnis yang ada akan jadi lebih
efektif dan efisien.
c. Membantu penyediaan jairngan listrik akan membantu dalam proses
pengolahan hasil.
d. Membantu petani/pelaku usaha dalam mencari jaringan pemasaran.

E. Koperasi Agribisnis
1. Deskripsi
Koperasi adalah lembaga ekonomi yang terdiri atas anggota-anggota yang
mempunyai jenis usaha yang sama dengan tujuan yang sama yaitu untuk
mensejahterakan anggotanya. Keikutsertaan koperasi dalam Program Swasembada
Pangan sudah dimulai sejak tahun 1974 dengan didirikannya Badan Usaha Unit Desa
yang kemudian berubah nama menjadi Koperasi Unit Desa. Selama lebih dari 30 tahun
KUD secara aktif telah dilibatkan dalam kegiatan tersebut, tidak saja dalam pengadaan
gabah/beras untuk mendukung stok beras nasional, tetapi juga dilibatkan dalam
penyediaan sarana produksi padi (saprodi), pengolahan hasil dan pemasarannya ke
pasaran umum (pasar bebas).(Susilo,2013)
Di kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, terdapat Koperasi perindustrian
dan Perdagangan, serta KUD (Koperasi Unit Desa) yang memiliki peran dalam
membantu dan menunjang kegiatan agribisnis. KUD yang masih aktif dan berjalan di
kabupaten Sumbawa adalah KUD Utan (Kec. Utan), KUD Kita Plampang (Kec.
Plampang), KUD Permata (Kec. Moyo) dll.
2. Dukungan Terhadap Agribisnis
a. Koperasi dapat mewujudkan skala ekonomis produksi, pengembangan produk, dan
pemasaran.
b. Koperasi dapat menciptakan peluang pasar terhadap produk dan pelayanan.
c. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan petani pada umumnya.
d. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan petani pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi
dan sosialnya. Serta berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas
kehidupan petani dan masyarakat.

F. BUMN
1. Deskripsi
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 19 Tahun 2003 tentang
BUMN, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang seluruhnya
atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung
yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Jenis BUMN terbagi menjadi dua
yaitu PERSERO (Perusahaan Perseroan) dan PERUM (Perusahaan Umum)
Di kabupaten Sumbawa terdapat beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yang mendukung serta sebagai penunjang berlangsungnya kegiatan usaha agribisnis
seperti PERSERO yaitu PT Pertamina, PT Bank Mandri Tbk, PT Bank Rakyat
Indonesia Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Telekomunikasi Indnesia Tbk, dan
PERUM yaitu PERUM Bulog.
2. Dukungan Terhadap Agribisnis
a. Membantu petani/pelaku usaha agribisnis dalam proses produksi
b. Membantu pertanian agribisnis masuk dalam perdagangan
c. Membantu pertanian terpadu pada daerah yang kurang maksimal

G. Transportasi
1. Deskripsi
Transportasi merupakan salah satu kunci perkembangan. Nasution (1996)
menjelaskan bahwa peranan jasa transportasi sangat penting dalam menghubungkan
daerah sumber bahan baku, daerah produksi, daerah pemasaran, dan daerah tempat
tinggal konsumen.
Di kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, petani/pelaku usaha dalam
melancarkan kegiatan usaha agribisnis dibidang pertanian dalam pengiriman dan
pengantarannya menggunakan beberapa transportasi darat berupa motor,truck, pick up,
kaesar, Puso (truck besar).
2. Dukungan Terhadap Agribisnis
a. Sebagai alat penyalur antar komponen pemasaran agribisinis
b. Sebagai pendukung utama dalam pengadaan barang
c. Komponen utama untuk melakukan pendistribusian
d. Erupakan aspek utama dalam penyaluran barang ke konsumen
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, SE. 2008. Manajemen Perbankan. PT. Raja GrafindoPersada. Jakarta.


Purwanto; Mat syukur; dan Pudji Santoso. 2007. Penguatan Kelembagaan Kelompok Tani
dalam Mendukung Pembangunan Pertanian di Jawa Timur. Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian. Malang.
Saenong, S., SL. Margaretha, M.J. Mejaya, dan Subandi. 2006. Percepatan distribusi benih
jagung melalui produksi benih berskala komunal. Prosiding Seminar dan Lokakarya
Nasional Jagung. Makassar, 29-30 September. Balai Penelitian Tanaman Serealia.
Maros. p. 820-836.
Susilo Edi.2013. Peran Koperasi Agribisnis Dalam Ketahanan Pangan Di Indonesia.Jurnal
Dinamika Ekonomi & Bisnis. Vol. 10 No. 1. Hal 97. (diakses 10, Maret 2020 di
C:/Users/ACER%20I3/Downloads/JURNALUNISNUEDIS.pdf)

Anda mungkin juga menyukai