DI INDONESIA
(Laporan Praktikum Agroforestri)
Oleh:
Kelompok 8
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2022
I. PENDAHULUAN
Dalam praktikum kali ini membahas tentang kebijakan agroforestri. Dalam hal ini
tentunya kita harus memahami definisi dari suau kebijakan. Kebijakan dapat
didefinisikan sebagai serangkaian rencana program, aktivitas, aksi, keputusan,
sikap, untuk bertindak maupun tidak bertindak yang dilakukan oleh para pihak
(aktor-aktor), sebagai tahapan untuk penyelesaian masalah yang dihadapi.
Penetapan kebijakan merupakan suatu faktor penting bagi organisasi untuk
mencapai tujuannya. Kebijakan memiliki dua aspek yakni kebijakan merupakan
praktika sosial, kebijakan bukan event yang tunggal atau terisolir. Dengan
demikian, kebijakan merupakan sesuatu yang dihasilkan pemerintah yang
dirumuskan berdasarkan dari segala kejadian yang terjadi di masyarakat.
Kejadian tersebut ini tumbuh dalam praktika kehidupan kemasyarakatan, dan
bukan merupakan peristiwa yang berdiri sendiri, terisolasi, dan asing bagi
masyarakat. Lalu, kebijakan adalah suatu respon atas peristiwa yang terjadi, baik
untuk menciptakan harmoni dari pihak-pihak yang berkonflik, maupun
menciptakan insentif atas tindakan bersama bagi para pihak yang mendapatkan
perlakuan yang tidak rasional atas usaha bersama tersebut (Ramdhani dan
Ramdhani, 2017).
Agroforestri ialah suatu bentuk pada penggunaan lahan dengan cara multi tajuk
secara kombinasi pada pepohonan tanaman yang semusim maupun suatu ternak
pada satu lahan. Agroforetri juga dapat memberikan suatu kontribusi melalui
suatu pertanian, peternakan serta perkebunan (Prasetya et al., 2020). Agroforestri
ialah suatu sistem pada pemakaian lahan yang secara ekologi dan berorientasi
sosial dengan cara integrase suatu pepohonan dengan suatu ternah, tanaman
pertanian dengan cara berurutan maupun simultan agar menghasilkan total
produksi suatu hewan atau tanaman dengan cara berkelanjutan dari suatu lahan
dengan suatu input teknologi yang sederhana pada suatu lahan yang marginal.
Agroforestri juga dapat diartikan sebagai suatu sistem gabungan diantara tanaman
pertanian dengan suatu hewan maupun suatu pohon dengan cara simultan dengan
suatu unit lahan yang tentunya sama serta dengan suatu aplikasi pengelolaan yang
berdasarkan atas kesesuaian budaya yang ada di masyarakat disana (Saragih dan
Ahmad, 2021).
1.2 Tujuan
Praktikum dilaksanakan pada hari selasa, 25 April 2022 pukul 15.00 sampai
dengan selesai, bertempat di rumah masing-masing anggota kelompok dengan
menggunakan zoom.
Alat yang diperlukan dalam praktikum adalah handphone, laptop, kertas, dan
pulpen. Dan bahan yang digunakan dalam praktikum adalah hasil dari jurnal yang
di review, jurnal, e-book, atau sumber bacaan lainnya.
3.1 Hasil
Hasil yang diperoleh dari Kegiatan praktikum ini adalah sebagai berikut:
3.2 Pembahasan
Sebelum membahas data hasil, tentunya harus memahami apa itu agroforestry
serta kebijakan. Agroforestri ialah suatu bentuk pada penggunaan lahan dengan
cara multi tajuk secara kombinasi pada pepohonan tanaman yang semusim
maupun suatu ternak pada satu lahan. Agroforetri juga dapat memberikan suatu
kontribusi melalui suatu pertanian, peternakan serta perkebunan (Prasetya dkk.,
2020). Agroforestri juga dapat diartikan sebagai suatu sistem gabungan diantara
tanaman pertanian dengan suatu hewan maupun suatu pohon dengan cara simultan
dengan suatu unit lahan yang tentunya sama serta dengan suatu aplikasi
pengelolaan yang berdasarkan atas kesesuaian budaya yang ada di masyarakat
disana (Saragih dan Ahmad, 2021).
4.1 Simpulan
Simpulan yang didapatkan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
1. .kebijakan yang ada di desa mandiri diantaranya ada Undang-Undang Nomor
6 Tahun 2016 tentang desa, Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 7
Tahun 2016 tentang rencana pembangunan jangka menengah serta Peraturan
Menteri lingkungan hidup dan kehutanan nomor 23 tahun 2021 tentang
rehabilitasi hutan dan lahan.
2. Efektifitas kebijakan agroforestry di Desa Mandiri terbilang cukup efektif
dalam pelaksanaan ataupun efektifitasnya.
4.2 Saran