( )
( ) ( )
}
Dimana : K = Erodibilitas tanah
OM = Persentase (%) bahan organik
S = Kode klarifikasi struktur tanah (granular, platy, massive, dll)
P = Permeabilitas tanah
M = Persentase pengukuran partikel
= (% debu + pasir sangat halus) (100 - %liat)
a) Mencari nilai M (Persentase pengukuran partikel)
1) Menghitung persen liat
persen liat = 100% - (%debu + pasir halus + pasir)
persen liat = 100% - (25% + 10% + 40%)
persen liat = 25%
2) Menghitung persentase pengukuran partikel (M)
( ) ( )
() ( )
b) Menghitung erodibilitas tanah
{
( )
( ) ( )
}
{
( )
( ) ( )
}
3.2 Pembahasan
Salah satu dari beberapa parameter input untuk menghitung (memprediksi)
erosi pada metode USLE adalah faktor erodibilitas tanah. Erodibilitas sendiri
merupakan kepekaan tanah terhadap erosi (daya penghancuran dan penghanyutan
oleh air hujan).
Faktor erodibilitas tanah di simbolkan dengan K pada prediksi erosi metode
USLE. Variabel yang diperlukan untuk nilai K ini diantaranya adalah, persentase
bahan organik (OM), kode klarifikasi struktur tanah (S), permeabilitas tanah (P),
dan persentase pengukuran partikel (M).
Pada responsi ini dijelaskan bahwa untuk mendapatkan nilai K ini bisa
diperoleh melalui dua cara, yakni melalui perhitungan merupakan persamaan
matematis dan dapat diketahui melalui nomograf.
Persamaan matematis untuk mencari nilai dari faktor erodibilitas tanah ini
dikembangkan oleh Wischeimer dan kawan-kawan pada tahun 1971. Sebelumnya
perlu diketahui terlebih dahulu data-data dari persentasi struktur tanah,
diantaranya adalah persentasi struktur pasir, pasir halus, liat. Setelah itu perlu
diketahui juga data persentase bahan organik. Setelah itu perlu diketahui kode
klarifikasi struktur tanah dan nilai permeabilitas tanah. Setelah keseluruhan nilai
tersebut diketahui maka faktor erodibilitas tanah ini dapat dihitung melalui
persamaan ini.
Selain menggunakan persamaan matematis, untuk mendapatkan nilai dari
faktor erodibilitas tanah ini dapat menggunakan nomograf. Nomograf merupakan
suatu grafik yang menunjukan beberapa nilai yang pada akhirnya dapat digunakan
untuk mencari nilai K. Nilai-nilai atau faktor yang tertera pada nomograf sama
persis dengan parameter-parameter perhitungan yang sebelumnya sudah
dipaparkan. Setelah diketahui, nilai-nilai tersebut kemudian diplotkan ke dalam
monograf.
Urutannya adalah dari persentase debu+pasir halus, kemudian di plotkan
dengan acuan persentase pasir. Dari titik ini ditarik lagi menuju garis yang
menunjukan persentase bahan organik (OM). Dari titik tersebut ditarik menuju
klasifikasi struktur tanah, ditarik lagi menuju garis permeabilitas dan akhirnya
diperolehlah faktor K atau faktor erodibilitas tanah.
Dari perhitungan yang sudah dilakukan di dalam responsi, diperolehlah nilai
faktor K dari contoh soal yang tertera pada modul. Pada tugas nomor satu
praktikan diharuskan untuk mencari nilai K melalui perhitungan dengan
menggunakan persamaan matematis. Dari perhitungan diperoleh nilai K sebesar
0,29. Yang perlu diperhatikan dalam perhitungan ini adalah pada tahapan mencari
nilai M, yaitu persentase pengukuran partikel. Nilai ini harus dihitung dalam nilai
persen. Artinya bila dikatakan persentasi pasir, misalnya 25 %, maka di dalam
perhitungannya perlu dihitung dalam 25, bukan dalam bentuk 0,25. Sebelumnya
kami melakukan sedikit kesalahan.
Setelah nomor tersebut diselesaikan, nomor dua adalah mencari faktor
erodibilitas tanah dengan kondisi parameter-parameter yang sama seperti yang
disebutkan pada nomor satu. Untuk urutan proses plotting pada monograf sudah
dipaparkan sebelumnya mulai dari persentase debu + pasir halus diplotkan dengan
persentase pasir hingga akhirnya diperoleh nilaik K. Awalnya, kami memperoleh
nilai K ini sebesar 0,24 tanpa menggunakan penggaris, namun setelah di lakukan
plot ulang yang dilakukan menggunakan penggaris, kami memperoleh nilai K
yang sama persis dengan hasil perhitungan, yakni 0,29. Hal ini menunjukan
bahwa untuk mencari nilai K melalui nomograf secara akurat, diperlukan bantuan
penggaris sehingga hasil K yang diperoleh tepat dari nilai yang sebenarnya.
Pengecekan dapat dilakukan dengan membandingkan nilai ini dengan hasil
perhitungan secara matematis.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan
bahwa:
1. Erodibilitas sendiri merupakan kepekaan tanah terhadap erosi (daya
penghancuran dan penghanyutan oleh air hujan).
2. Persamaan matematis untuk mencari nilai dari faktor erodibilitas tanah ini
dikembangkan oleh Wischeimer dkk pada tahun 1971.
3. Nomograf merupakan suatu grafik yang menunjukan beberapa nilai yang
pada akhirnya dapat digunakan untuk mencari nilai K.
4. Proses plotting pada monograf dilakukan mulai dari persentase debu +
pasir halus diplotkan dengan persentase pasir hingga akhirnya diperoleh
nilaik K.
4.2 Saran
Disarankan kepada praktikan yang akan melakukan praktikum serupa
agar:
1. Memahami terlebih dahulu materi yang akan dipraktikkan agar
mempermudah jalannya praktikum.
2. Praktikan melakukan praktikum dengan serius dan hati-hati agar terhindar
dari kesalahan.
3. Praktikan menggunakan penggaris pada saat mencari nilai K dengan
nomograf agar hasilnya lebih akurat.
4. Praktikan lebih teliti dalam melakukan perhitungan dengan kalkulator agar
hasil perhitungan lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Sitanala. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Jurusan Tanah, Fakultas
Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penerbit IPB, Bogor.
Glenn O. Schwab., Delmar D. Fangmeir., William J. Elliot., Richard K. Frevert.
1992. Soil and Water Conservation. Fourth Edition. John Wiley and Sons,
Inc.
Kohnke, H. and A.R. Bertrand. 1959. Soil Conservation. Mc-Graw Hill Book Co.,
Inc.
Patra. 2011. Pendugaan Erosi dengan Metode USLE. Tersedia:
http://red-patra.blogspot.com (Diakses pada tanggal 21 Mei 2013 pukul
20.11 WIB)
Schwab, D.J., Schuchman, R.A. and Liu, P.C., 1981. Wind wave directions
determined form synthetic aperture radar imagery and from a tower in
Lake Michigan. Journal of Geophysical Research 86: doi:
10.1029/0JGREA0000860000C3002059000001. issn: 0148-0227.
Wischmeier, W.H., C. B. Johnson, dan B.V. Cross, 1971. A Soil Erodibility
Nomograph for Farmland and Construction Sites. Journal of Soil and
Water Conservation.
Wischmeier, W.H dan D.D. Smith. 1976. A Universal Soil Loss Estimating
Equation to Guide Conservation Farm Planning. Trans 7
th
Congress
International Soil Sci. I : p. 418-425.
Wischmeier, W.H., dan D.D. Smith, 1978, Predicting Rainfall Erosion Losses: a
Guide to Conservation Planning. USDA Agriculture Handbook No.537.