Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang

Air merupakan sumberdaya alam yang mempunyai fungsi sangat penting bagi kehidupan
manusia dan mahluk hidup lainnya serta sebagai modal dasar dalam pembangunan. Dengan
perannya yang sangat penting, air akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kondisi/komponen
lainnya.(Hendrawan,2005)

Air dibutuhkan oleh organ tubuh manusia untuk melangsungkan metabolisme,sistem asimilasi,
menjaga keseimbangan cairan tubuh, memperlancar proses pencernaan, melarutkan dan
membuang racun dari ginjal. Air yang cukup dan layak masuk ke dalam tubuh akan membantu
berlangsungnya fungsi tersebut dengan sempurna.( Pitojo, S., dan Purwantoyo, E.2003)

Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan dengan suatu
kegiatan atau keperluan tertentu.Dengan demikian pengujian kualitas air ini diperlukan karena
kualitas air akan berbeda dari suatu titik ke titik lainnya.

1.2 Maksud dan Tujuan

2.2.1 Maksud

Maksud yang hendak dicapai melalui penulisan laporan ini adalah untuk
mengetahui dan menentukan tempat diambilnya sampling yang akan dijadikan
sebagai bahan praktikum

2.2.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan kondisi lokasi sampling

2. Untuk mengidentifikasi sumber pencemar di lokasi sampling

3. Untuk melakukan pemetaan badan air lokasi sampling

1.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup pada laporan ini adalah melakukan survei lokasi untuk pengambilan sampel yang
meliputi pengukuran gangguan pada pendistribusian air PDAM, penggunaan air PDAM,
pencemar air PDAM, dan dimensi di Sungai Cidurian 6°57'34.9"S 107°40'20.9"E. Hasil survei

1
digunakan untuk menentukan apakah lokasi titik sampling tersebut bisa diakses dan digunakan
untuk keperluan sampling.

2
BAB II
DESKRIPSI KEGIATAN SURVEI

2.1 Waktu dan Lokasi survei

2.1.1 Waktu
Survei dilakukan pada Sabtu,21 September 2019 pukul 11.00 WIB

2.1.2 Lokasi
Survei dilakukan di daerah Sungai Cidurian titik 12 dan 13

2.2 Kegiatan Survei


Jarak dari ITENAS ke titik sampling yaitu 12 KM dengan waktu tempuh 35 menit.Titik
awal sampling yang berada di jalan cibogo RW 05 Kelurahan Margasari Kecamatan Buah Batu
tidak ditemukan rumah yang menggunakan air PDAM,menurut Ketua RT disekitar sungai
cidurian titik 12 dan 13 memang belum menggunakan air PDAM,warga sekitar masih
menggunakan air sumur,di perumahan dekat dan di sepanjang jalan besar sekitar sungai pun
masih menggunakan air sumur.Menurut kelurahan setempat warga disepanjang sungai cidurian
titik 11 sampai 13 memang masih menggunakan air sumur,dan air PDAM disana baru
direncanakan maka dari itu di depan rumah warga hanya ada stiker PDAM nya saja.Oleh
karena itu titik sampling baru ditentukan di kantor secretariat B.B.C 4ever jalan Rancasawo no
B11 RT 02 RW 19 Kelurahan Margasari Kecamatan Buah Batu Kota Bandung.Pemilik rumah
bernama Ibu Soni yang bekerja sebagai guru TK.Ibu Soni sudah menggunakan air PDAM dari
tahun 1995 yang sumbernya dari PDAM Tirtawening Badaksinga.Menurut Bu Soni,air
dirumahnya biasanya mengalir di jam 24.00 WIB sampai 06.00 WIB,dan mulai digunakan
sehabis sholat subuh,tagihan iuran air PDAM Bu Soni sekitar Rp.100.000 per bulan.Akses
jalan disepanjang sungai cidurian masih banyak bebatuan,tetapi untuk akses jalan ke rumah Bu
Soni sudah bagus dan bisa masuk mobil. Setelah survei dan menemukan titik sampling
akhirnya melakukan perjalannan pulang dengan waktu yang ditempuh selama satu jam, terjadi
kemacetan di beberapa titik saat perjalanan

3
BAB III
PEMETAAN BADAN AIR

3.1.Deskripsi Lokasi dan Titik Sampling

Cidurian titik12

Cidurian titik13

Titik sampling

Gambar 3.1 Denah lokasi sampling

Lokasi Sungai Cidurian titik 12 dan 13 terletak di Jl. Cibogo, Mekarjaya, Kecamatan
Rancasari, Kota Bandung. Jawa Barat dengan titik koordinasi 6°57'34.9"S 107°40'20.9"E
Sedangkan lokasi titik sampling berada di jalan di Kantor Sekretariat B.B.C 4ever jalan
Rancasawo no. B11 RT 02 RW 19 Kelurahan Margasari Kecamatan Buah Batu Kota Bandung.
Jawa Barat denga titik koordinasi 6°57'46.0"S 107°40'22.1"E

4
Lokasi sampling berjarak kurang lebih 250 meter dari titik 12, pengambilan sampling tidak
berada di sekitar titik 12 dan titik 13 dikarenakan warga daerah situ belum ada yang
menggunakan air PDAM

Pengambilan sampling air dilakukan melalui kran dengan cara memasukan air langsung ke
dalam botol yang sudah di bilas dengan air sampling selama tiga kali

3.2.Deskripsi Sumber Pencemar

Sumber pencemar dari air PDAM yang terdapat di titik sampling terdapat cacing dan kadang
air menjadi keruh.

5
BAB IV
PENGGUNAAN AIR

4.1 Penggunaan Air Berdasarkan Baku Mutu

Suatu perairan tercemar atau tidak dapat dikategorikan berdasarkan pada kualitas baku mutu.
Baku mutu air adalah batas zat atau kandungan pencemar yang diperbolehkan dalam air
(Fardiaz, 1992). Air dikatakan tercemar apabila tidak memenuhi baku mutu yang disyaratkan,
dan dikatakan tidak tercemar apabila memenuhi baku mutu. Baku mutu mengenai perairan
diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran air. Dalam peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air, mutu air diklasifikasikan menjadi 4 (empat) kelas, yaitu sebagai berikut:

1. Kelas satu, yaitu perairan yang diperuntukan sebagai air baku air minum, dan atau peruntukan
lain yang memper-syaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
2. Kelas dua, yaitu perairan yang diperuntukan sebagai prasarana/sarana rekreasi air,
pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau
peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
3. Kelas tiga, yaitu perairan yang diperuntukan sebagai pembudidayaan ikan air tawar, peternakan
air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang
sama dengan kegunaan tersebut.
4. Kelas empat, yaitu perairan yang diperuntukan sebagai mengairi pertanaman dan atau
peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.

Adapun baku mutu air untuk masing-masing kelas dapat dilihat pada Lampiran Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pencemaran Air. Parameter yang digunakan untuk memantau dan mengetahui kualitas air
sungai dibagi menjadi parameter fisik, kimia, dan mikrobiologi. Parameter fisik terdiri dari
kekeruhan, warna, rasa, bau, suhu, dan kandungan bahan padat terlarut (TDS). Sedangkan
parameter kimia terdiri dari pH, Dissolved Oxygen (DO), Biological Oxygen

6
Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Nitrat, Nitrit, Sulfat, kesadahan, dan
logam terlarut. Sementara parameter biologi terdiri dari Total coliform dan Escherichia coli.

Dalam pemeriksaan kualitas air biasa parameter fisik dan parameter kimia seperti DO dan pH
diperiksa langsung di lokasi menggunakan instrumen pemantauan kualitas air yang dilengkapi
dengan sensor. Sensor dimasukan kedalam air yang akan dipantau kualitasnya, kemudian hasil
dari parameter yang dipantau akan muncul pada layar instrumen yang digunakan. Parameter
yang langsung diuji di lokasi/lapangan merupakan parameter yang dapat berubah dengan cepat,
sehingga diukur langsung.

4.2 Penggunaan Air Berdasarkan Kondisi Eksisting

Berdasarkan hasil wawancara, air digunakan untuk kebutuhan rumah tangga seperti
mecuci baju, mencuci piring, memasak, menyiram tanaman, dan sebagainya.

7
BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Kegiatan sampling dilakukan di Sungai Cidurian titik 12 dan 13 terletak di Jl. Cibogo,
Mekarjaya, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung. Jawa Barat dengan titik koordinasi
6°57'34.9"S 107°40'20.9"E Sedangkan lokasi titik sampling berada di jalan di Kantor
Sekretariat B.B.C 4ever jalan Rancasawo no. B11 RT 02 RW 19 Kelurahan Margasari
Kecamatan Buah Batu Kota Bandung. Jawa Barat denga titik koordinasi 6°57'46.0"S
107°40'22.1"E.Dari survei yang dilakukan dengan jenis sampling air PDAM ini
biasanya mengalir pada pukul 24.00-06.00 WIB,dengan iuran perbulan Rp.100.000,-
.Masalah yang biasa terjadi pada air PDAM di rumah Bu Soni adalah air kadang keruh
dan berbau.

8
DAFTAR PUSTAKA
 Hendrawa,Diana.2005. KUALITAS AIR SUNGAI DAN SITU DI DKI JAKARTA. MAKARA,
TEKNOLOGI, VOL. 9, NO. 1: 13-19
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran air.
 Pitojo, S. dan E. Purwantoyo. 2003. Deteksi Pencemar Air Minum. Ungaran. Aneka Ilmu.

9
Lampiran

Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3

Gambar 4

10
Gambar 6
Gambar 5
Gambar 5

Gambar 7 Gambar 8
Gambar 4 Gambar 4

Gambar 9 Gambar 10
Gambar 4 Gambar 4

11

Anda mungkin juga menyukai