Anda di halaman 1dari 10

MAGISTRA, Volume 2 Nomor 1, Juli 2014

KONSEP DETERMINAN PADA MATRIKS NONBUJUR SANGKAR

Andi Saparuddin Nur


Jurusan Pendidikan Matematika
FKIP Universitas Musamus
E-Mail: mei.safar@yahoo.co.id

Abstrak: Dalam beberapa dekade terakhir, banyak cabang matematika yang


berkembang begitu pesat. Sebagai contoh pada bidang aljabar linier elementer, determinan
sebuah matriks mendapatkan perhatian luas dari para ahli matematika. Penerapan
matriks dalam berbagai bidang ilmu membuat sebuah kajian yang sangat luas sehingga
menjadikan matriks lebih diperumum. Konsep determinan, sebagaimana diketahui
penerapannya hanya pada matriks bujur sangkar sekarang telah berkembang konsep
determinan pada matriks non-bujur sangkar. Salah satunya adalah metode yang
diperkenalkan oleh Mirko Radic pada tahun 2005 yang menemukan determinan untuk
matriks non-bujur sangkar berordo , dengan . Pada artikel ini akan dibahas
tentang matriks yang diperumum dan determinannya, definisi Radic, dan terkhusus
mengenai determinan pada matriks non-bujur sangkar ordo . Juga ditambahkan
penerapannya menggunakan Microsoft excel.
Kata kunci: matriks nonbujur sangkar, determinan, definisi Radic.

CONCEPT DETERMINANTS OF MATRICES NON-SQUARE

Abstract: For a recent decades, many branches of mathematics is growing very


rapidly. For example in the field of elementary linear algebra, the determinant of a matrix
study received extensive attention from mathematicians. Matrix application in various
fields of science makes a very broad study of the matrix becomes more generalized.. The
concept of determinant, which is known only applies to square matrices has now developed
the concept of the determinant on non-square matrix. One of the famous is the method
presented by Mirko Radic in 2005 to find determinant for non-square matrix of size mxn,
with m < n. In this article will discuss about the general matrix and determinant, Radic
definition, and specifically addresses the determinants of nonsquare matrices 2xn. Also
included in the aplication with Microsoft Excel.
Keywords: non-square matrices, determinant, Radic definition.

176
Andi Saparuddin Nur, Konsep Determinan pada Matriks Nonbujur Sangkar

Salah satu cabang matematika kali diagonal-diagonal pada suatu


yang berkembang cukup pesat dalam matriks bujur sangkar.
beberapa dekade terakhir ini adalah Walaupun dalam menentukan
bidang aljabar linier terutama suatu determinan banyak
konsep matriks. Aplikasi aljabar pendekatan yang dapat digunakan di
linier yang sangat luas misalnya antaranya dengan aturan creamer,
dalam bidang ekonomi, statistik, ekspansi kofaktor, definisi permutasi,
goal programming, persamaan linier bahkan dengan pendekatan geometri
dan pemodelan menjadikan aljabar (Suherman, 2010). Namun dalam
linier mendapat banyak perhatian banyak referensi pembahasan
dari para matematikawan terutama determinan matriks masih banyak
konsep matriks. Kajian terhadap yang terfokus pada matriks bujur
matriks menjadi lebih luas dan sangkar saja. Berdasarkan hasil
diperumum. Konsep determinan penelusuran pustaka, bahwa
yang selama ini dikenal hanya penelitian secara detail tentang
berlaku untuk matriks bujur sangkar determinan untuk matriks non -
kini telah dikembangkan konsep bujur sangkar masih sangat jarang
tentang determinan pada matriks dilakukan. Dalam artikel ini secara
non - bujur sangkar. khusus akan dikaji tentang
Determinan merupakan suatu determinan matriks non - bujur
konsep penting dalam mencari sangkar sebagai perluasan dari
invers suatu matriks bujur sangkar. definisi formal determinan, Kajian
Secara umum berkembang dan pembahasan menentukan
paradigma bahwa determinan determinan matriks non bujur
merupakan selisih dari hasil kali sangkar di fokuskan pada matriks
diagonal – diagonal pada suatu non - bujur sangkar ordo
matriks sehingga determinan selalu
dikaitkan dengan matriks bujur
sangkar karena yang memiliki METODE PENELITIAN
diagonal – diagonal hanya pada
matriks tersebut. Permasalahan Penelitian ini merupakan studi
selanjutnya adalah bagaimana jika literatur yang berusaha mengkaji
matriks tersebut non - bujur sangkar, secara luas dan mendalam mengenai
adakah cara menentukan konsep determinan pada matriks
determinannya? Ternyata, melalui non-bujur sangkar. Sumber data
perluasan dari definisi formal, diperoleh dari berbagai referensi
determinan matriks non – bujur mengenai definisi determinan serta
sangkar dapat ditentukan sifat-sifatnya. Data dikumpulkan
determinannya (Radic,2005; dengan memperoleh definisi
Stanimirovic & Stankovic,1997). Hal determinan baik dari karya ilmiah
tersebut tentu saja menggugurkan berupa buku, artikel, ataupun jurnal
paradigma yang memandang ilmiah. Melalui berbagai definisi
determinan sebagai selisih dari hasil determinan selanjutnya
dikomparasikan dan digeneralisasi

177
MAGISTRA, Volume 2 Nomor 1, Juli 2014

sehingga diperoleh pemahaman yang berdasarkan pendekatan yang


utuh tentang definisi determinan. digunakan.
Analisis data dilakukan dengan
mengkaji, mendalami, serta 1. Pendekatan aljabar klasik;
menafsirkan definisi determinan Dengan menggunakan hasil kali
secara umum sehingga diperoleh dasar bertanda melalui aturan
konsep determinan untuk matriks permutasi kita dapat
non-bujur sangkar. Selanjutnya, mendefinisikan fungsi
manfaat dari penerapan konsep determinan sebagai jumlah
determinan matriks non-bujur semua hasil kali dasar bertanda
sangkar secara aplikasi akan dari A, dengan simbol det (A).
ditunjukkan melalui berbagai Hasil kali dasar merupakan
teorema dan bukti matematis. perkalian dari setiap entri–entri
Sedangkan untuk pengembangan pada matriks A yang tidak
lanjutan penentuan nilai determinan terletak sebaris dan sekolom.
non-bujur sangkar diterapkan pada Sedangkan tanda positif atau
aplikasi Microsoft excel. negatif diperoleh dari jumlah
pembalikan dari setiap permutasi
terkait, apabila jumlah
HASIL DAN PEMBAHASAN pembalikan positif maka hasil
kali dasar bertanda positif dan
Untuk dapat memahami sebaliknya jika jumlah
definisi determinan secara utuh, pembalikan negatif maka hasil
perlu diperhatikan bahwa kali dasar bertanda negatif.
determinan adalah suatu fungsi yang Jumlah pembalikan diperoleh
memiliki keterkaitan sangat erat dari jumlah bilangan bulat yang
dengan suatu matriks X. Determinan lebih kecil dari dan yang
atau fungsi determinan merupakan mengikuti dalam permutasi
suatu fungsi bernilai real dari suatu terkait. Permutasi terkait yang
peubah matriks dalam pengertian dimaksud adalah permutasi dari
bahwa fungsi tersebut indeks kolom pada matriks.
menghubungkan suatu bilangan real Definisi tersebut dapat dituliskan
dengan suatu matriks X (Anton, sebagai berikut ∑
2000:109). Dengan kata lain, (Anton, 2000; Matthew,1998;
determinan merupakan suatu Santoso, 2009).
bilangan real tunggal yang
mempunyai relasi khusus terhadap 2. Pendekatan Geometri; Secara
matriks X yang entri – entrinya juga umum dapat dikatakan bahwa
bernilai real. matriks A berordo
Menurut (Dingle, 2005) memetakan kubik dalam ke
terdapat beberapa definisi yang paralelogram (jajargenjang)
dapat digunakan untuk menentukan berdimensi yang ditentukan
determinan. Berikut ini beberapa oleh vektor – vektor kolom dari A
definisi formal determinan (Suherman, 2010:32;
Holzmann,1997). Definisi formal

178
Andi Saparuddin Nur, Konsep Determinan pada Matriks Nonbujur Sangkar

determinan pada bidang pendekatan rekursif. Sekarang yang


geometri dapat dituliskan jika A menjadi pertanyaan adalah
adalah sebuah matriks berordo bagaimana jika matriks tersebut non
. Kita dapat memandang A - bujur sangkar dengan kata lain
sebagai transformasi linier dari ordonya dengan
ke yang diberikan oleh ? Apakah terdapat cara
. Hal tersebut menentukan determinan matriks
menyebabkan determinan dari yang ordonya non - bujur sangkar?
matriks non - bujur sangkar tidak Dalam menentukan
dapat ditentukan dengan determinan matriks nonbujur
menggunakan pendekatan sangkar dapat dilakukan melalui
geometri. berbagai metode (Radic, 2005). Pada
artikel ini determinan matriks
3. Pendekatan rekursif dengan nonbujur sangkar diselesaikan
menggunakan minor – dengan menggunakan metode dari
kofaktor; Definisi determinan radic (Amiri, Fathy, Bayat, 2010)
dengan menggunakan minor – dengan definisi sebagai berikut.
kofaktor untuk matriks berordo
adalah ∑ dimana Definisi 1 (Definisi Radic)
adalah kofaktor yang
Jika berordo
bersesuaian dengan A (Petersen,
dengan . det (A) diberikan
Pedersen, 2006). Kofaktor
oleh:
dapat dituliskan sebagai
Det (A) =
.
merupakan minor dari matriks A ∑ [ ]
yang diperoleh dengan
menghapus entri pada baris ke-i di mana
dan kolom ke-j sehingga ukuran
matriks yang diperoleh pada
minor adalah . Jika kita definisikan det (A) = 0.
Sedangkan jika matriks A berordo Pada prinsipnya definisi di atas
maka det (A) ditentukan merupakan perluasan dari definisi
oleh , sehingga untuk setiap rekursif determinan yang
bilangan real dapat dipandang memperlihatkan deret kofaktor
sebagai suatu matriks yang dengan tanda berganti. Dengan
determinannya adalah bilangan adanya kofaktor maka
itu sendiri. Dengan kata lain, mengharuskan kita memperoleh
matriks tersebut diasumsikan minor dengan menghasilkan matriks
bujur sangkar atau jumlah baris persegi yang berpadanan. Hal
dan kolomnya sama (Buss, 2003). tersebut juga memberikan makna
Pada pembahasan di atas, telah bahwa determinan pada matriks
diketahui bahwa determinan suatu non-bujur sangkar tidak simetris
matriks dapat ditentukan melalui dengan transposenya.
pendekatan aljabar klasik, Berdasarkan definisi 1, kita
pendekatan geometri, dan dapat memfokuskan perhatian kita

179
MAGISTRA, Volume 2 Nomor 1, Juli 2014

menentukan determinan matriks Bukti


berordo , dengan sebagai 1. Pada suatu
matriks baris
berikut (Radic,2005). diketahui
bahwa ordo dari matriks ini
Definisi 2 adalah . Dengan
menggunakan aturan radic,
∑ [ ]
diperoleh:
Dimana Det (A) =

Untuk dapat lebih memahami


definisi di atas, perhatikan contoh
berikut.
2. Misal , suatu
matriks baris
Contoh 1
dikali dengan
Tentukan determinan dari matriks suatu konstanta real maka:

[ ]!

Jawab:

[ ]

[ ] 3. Misal, [ ] maka, det.


A=0
[ ] Det. A= [ ]

[ ]
Secara umum, sifat-sifat
determinan untuk matriks non-bujur [ ]
sangkar hampir sama dengan
matriks bujur sangkar. Hal tersebut Det. A = 0
dapat ditinjau melalui teorema Teorema 2
berikut (Amir, Fathy, Bayat, 2010). Jika matriks berukuran
dengan maka, determinannya
Teorema 1 adalah
Jika suatu matriks A berordo
[ ]
dengan , maka:
1. Jika maka
∑ | |
2. Jika suatu matriks baris A dikalikan
Teorema 3
oleh , maka determinan yang
Jika dan merupakan
diperoleh pada matriks baru adalah
matriks , serta merupakan
3. Jika matriks A mempunyai dua baris matriks , maka
yang identik maka det. (A) = 0
Bukti:

180
Andi Saparuddin Nur, Konsep Determinan pada Matriks Nonbujur Sangkar

Jika maka, sangkar inversnya disebut matriks


invers moore penrose, dengan syarat
sebagai berikut (Stanimirovic &
∑ Stankovic, 2005:42).
(1)

∑ (2)
(3)
(4)
Teorema di atas menunjukkan
Keempat syarat di atas harus
adanya kesamaan sifat determinan
dipenuhi agar dapat dikatakan
matriks non-bujur sangkar dengan
sebagai invers matriks moore
determinan matriks bujur sangkar.
penrose tergeneralisir. Jika hanya
Selanjutnya, determinan tersebut
memenuhi satu atau lebih syarat di
akan kita telusuri manfaatnya dalam
atas maka dikatakan sebagai invers
menentukan invers matriks non-
matriks tergeneralisir. di atas
bujur sangkar. Seperti yang telah
merupakan conjugate transpose dari
diketahui bahwa determinan
matriks A, jika elemen – elemen dari
merupakan instrumen penting dalam
maka
menentukan invers matriks bujur
( serta di
sangkar. Konsep determinan pada
atas merupakan matriks invers dari
matriks non-bujur sangkar juga
A. Hal tersebut menyebabkan invers
memiliki fungsi yang sama dalam
dari matriks A tidaklah tunggal
menentukan inversnya (Stanimirovic
kecuali matriks tersebut bujur
& Stankovic, 1997).
sangkar dan non singular.
Berdasarkan definisi dalam
Fungsi determinan yang
menentukan determinan matriks
diberikan oleh definisi radic dapat
non - bujur sangkar , dengan
pula menentukan invers dari matriks
diketahui bahwa definisi
non - bujur sangkar (Stanimirovic &
tersebut juga berlaku untuk matriks
Stankovic, 1997). Hal tersebut dapat
bujur sangkar yaitu ketika .
ditunjukkan dengan kesesuaian
Dengan kata lain determinan yang
syarat yang diperoleh pada invers
didefinisikan tersebut merupakan
matriks tergeneralisir di atas. Berikut
perluasan dari definisi determinan
definisi yang mengkaitkan antara
matriks bujur sangkar. Jika dikaitkan
determinan dengan invers matriks
dengan fungsi determinan matiks
non bujur sangkar.
bujur sangkar yang merupakan
instrumen penting dalam Definisi 3
menentukan invers suatu matriks
maka pada determinan matriks non Untuk ,
bujur sangkar juga berlaku demikian. dengan . Invers tergeneralisir
Hanya saja untuk kasus dari matriks A dimana entri –
bukan sebagai syarat entrinya ditentukan oleh persamaan
tunggal adanya invers matriks berikut:
tersebut. Pada matriks non bujur

181
MAGISTRA, Volume 2 Nomor 1, Juli 2014

Dengan menggunakan definisi 4 kita


memperoleh , dan
Dengan .
adalah bilangan bulat | | | |
terbesar. Elemen – elemen pada [| | | |] [ ]
didefinisikan sebagai berikut. | | | |
Jadi, menurut definisi 3 invers dari
Definisi 4

matriks A adalah [ ]
( )

Jika ditelusuri lebih jauh


di atas adalah yang juga
( ) memenuhi hubungan
. Dengan kata lain, invers dari
di atas merupakan adjoin matriks A merupakan generalisasi
dari matriks dengan . dari perluasan konsep determinan.
Selanjutnya, hal yang tidak
Entri – entri yang terdapat pada kalah penting untuk dipahami
matriks merupakan kofaktor – adalah manfaat menentukan
kofaktor dari minor matriks . Selain determinan pada matriks non-bujur
itu, identitas untuk determinan sangkar serta mengetahui maknanya.
matriks non singular Efektifitas dan efisiensi pada definisi
dengan hubungan determinan non - bujur sangkar
juga dapat diberlakukan untuk sangat menarik dalam apikasi aljabar
matriks non bujur sangkar linier dan aplikasi statistika. Definisi
(Stanimirovic & Stankovic, 1997:57). radic yang digunakan dalam
Agar kita mempunyai menentukan determinan matriks
gambaran yang lebih jelas tentang non bujur sangkar memberikan
hubungan determinan dengan invers beberapa sifat yang sangat penting
matriks non-bujur sangkar untuk memecahkan berbagai
perhatikan contoh berikut. permasalahan dalam aljabar linier
Contoh 2 yang tidak dapat diselesaikan oleh
matriks bujur sangkar. Dalam
Tentukan invers dari matriks berikut aplikasi statistika, kolom – kolom
[ ] pada matriks non bujur sangkar
sering digunakan untuk mewakili
Jawab: peubah – peubah acak yang saling
bebas.
Dalam mencari determinan
suatu mariks (bujur sangkar maupun
non-bujur sangkar) yang berukuran

182
Andi Saparuddin Nur, Konsep Determinan pada Matriks Nonbujur Sangkar

kecil tentu sangat sederhana dalam komputasi yang diandalkan oleh


perhitungannya karena tidak kalangan mayarakat ilmiah.
memerlukan banyak sub matriks Penggunannya yang multifungsi dan
ketika menghitung minor dan ditunjang dengan kemampuan
kofaktornya. Namun mencari formulasi telah banyak memberikan
determinan matriks yang berukuran akses kemudahan dalam proses
cukup besar, maka dalam perhitungan. Microsoft excel sebagai
menghitung minor dan kofaktor program yang dapat membantu
akan melibatkan banyak sub matriks menentukan nilai determinan
berukuran lebih kecil dan menuntut matriks non-bujur sangkar akan
ketelitian dalam perhitungannya. sangat membantu dalam hal efisiensi
Begitu juga dalam mencari waktu. Pemrograman determinan
determinan suatu mariks non - bujur matriks non-bujur sangkar ke dalam
sangkar berukuran untuk n Microsoft excel mengikuti rumus
cukup besar (misalnya n=15), maka definisi dari Radic.
akan melibatkan banyak submatriks Berikut ini dikemukaan
dalam perhitungannya. Pada algoritma komputasi dengan aplikasi
kondisi seperti ini penggunaan Microsoft excel dalam mencari nilai
bantuan program komputer akan determinan suatu matriks non -
sangat memudahkan dan membantu bujur sangkar berukuran .
dalam perhitungan determinan. Algoritma mencari determinan
Microsoft excel telah lama dengan aplikasi Microsoft excel
dikenal sebagai salah satu program adalah sebagai berikut.

Gambar 1. Tampilan muka (interface) aplikasi Microsoft Excel untuk simulasi mencari
nilai determinan pada matriks non bujur sangkar

183
MAGISTRA, Volume 2 Nomor 1, Juli 2014

1. Memasukkan ordo matriks nonbujur sangkar maka dapat


dalam hal ini menentukan disimpulkan sebagai berikut.
banyaknya kolom. Pertama, definisi formal
2. Menghitung sub matriks determinan dapat diselidiki melalui
yang berbeda yang diperoleh berbagai pendekatan, di antaranya
dari matriks tersebut pendekatan aljabar klasik,
dengan bentuk umum: pendekatan geometris, dan
[ ], dengan 1,2 masing pendekatan rekursif. Dari semua
pendekatan tersebut hanya berlaku
masing menunjukkan baris untuk matriks bujur sangkar.
pertama dan baris kedua Kedua, determinan matriks
sedangkan i dan j masing masing nonbujur sangkar didefinisikan oleh
menunjukkan kolom ke-i dan Jika berorde
kolom ke-j, dengan i<j,j=2,3,… n. dengan . det (A) diberikan
Dari matriks , n≥2 maka oleh:
banyaknya sub matriks Det (A) =
yang diperoleh dapat ditentukan
banyaknya dengan ∑ [ ]
menggunakan rumus rekursif,
sebanyak . di mana
3. Menghitung nilai determinan
semua sub matriks yang
telah diperoleh dari langkah 2.
4. Menghitung indeks tiap sub
matriks tersebut dengan Jika kita definisikan det
rumus: (A) = 0
(-1)(1+2)+(i+j) untuk tiap matriks
Ketiga, untuk matriks non -
[ ] bujur sangkar berukuran maka
determinannya adalah:
5. Mengalikan tiap determinan sub
[ ]
matriks dengan indeks
yang bersesuaian (hasil dari
langkah 3 dan 4). ∑ | |
6. Dengan menggunakan teorema
2, menjumlahkan semua nilai Keempat, banyaknya
determinan sub matriks dari submatriks yang diperoleh dari
langkah 5, sebagai nilai mencari determinan matriks non -
determinan matriks . bujursangkar adalah sebanyak
.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan uraian pada


pembahasan mengenai determinan

184
Andi Saparuddin Nur, Konsep Determinan pada Matriks Nonbujur Sangkar

DAFTAR RUJUKAN Matthews,KR. 1998. Elementary


Linear Algebra. Brisbane:
Anton, Howard. 2000. Dasar-Dasar University of Queensland.
Aljabar Linear (terj. Hari Petersen, & Pedersen. 2006. The
Suminto). Interaksara: Jakarta. Matrix Cookbook. Online:
Amiri, A. Fathy, M. Bayat, M. 2010. http://www.mit.edu/~wingated
Generalization of Some /stuff_i_use/matrix_cookbook.
Determinantal Identities for pdf. Diakses, 25 Juli 2014.
Non-Square Matrices Based on Radic, Mirko. 2005. About
Radic’s Definition. TWMS Determinant of Rectangular
Journal Pure Applications Matrix and its Geometric
Mathematic. Vol.1. No.2 Hal. Intrepretasion. Beitr ̈ ge zur
163 – 175. Algebra und Geometrie. Vol. 46.
Buss, Samuel. 2003. Some Proofs No. 1. Hal 321 – 349.
about Determinants. Online: Stanimirovic, Predrag & Stankovic,
http://www.math.ucsd.edu/~sb Miomir. 1997. Determinant of
uss/CourseWeb/Math20F_2003 Rectangular Matrices and
S/determinants.pdf. Diakses, 25 Moore – Penrose Inverse. Novi
Juli 2014. sad J. Math. Vol. 27. No.1. Hal
Dingle, Brent. 2005. Calculating 53 – 69.
Determinants of Symbolic and Suherman. 2010. Pendekatan
Numeric Matrices. Austin: geometri untuk determinan.
Texas University. Jurnal Mutiara Ilmu. Vol. 5. No.
Holzmann, W. 1997. Determinants. 1. Hal 30 – 34.
Online:http://www.cs.uleth.ca/ Santoso, Gunawan. 2009. Aljabar
~holzmann/notes/det.pdf. Linier Dasar. Andi : Yogyakarta.
Diakses, 25 Juli 2014.

185

Anda mungkin juga menyukai