1. LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan yang dimaksudkan dalam spesifikasi teknis ini adalah :
a. Pembangunan 1 Unit USB TK Pembina Kec. Tanantovea
b. Pembangunan 1 Unit USB TK Pembina Kec. Sindue Tombusabora
c. Pembangunan 1 Unit USB TK Pembina Kec. Sindue Tobata
2. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Segera setelah Surat Perintah Kerja diterbitkan oleh pengguna jasa, kontraktor harus
menyediakan Direksikeet sebagai tempat direksi pelaksana lapangan.
2. Untuk menampung tenaga kerja dan penyimpanan bahan -bahan material yang
diperlukan, kontraktor harus menyediakan barak kerja dan gudang, material yang
memenuhi syarat, dapat dikunci dan perletakannya mengikuti petunjuk Direksi.
3. Kontraktor harus menyediakan Buku Direksi sebagai petunjuk yang harus diikuti
terhadap hal-hal yang menyangkut teguran-teguran, perbaikan dan rekomendasi teknis
baik dari pihak pengguna jasa maupun konsultan pengawas.
4. Kontraktor harus membuat papan nama proyek berukuran 1,20 x 1,20 meter
menggunakan bahan spanduk anti air digital printing yang mencantumkan antara lain :
a. SKPD : Dinas Pendidikan Kabupaten Donggala
b. Kegiatan : Dana Insentif Daerah Dinas Pendidikan Kab. Donggala
b. Pekerjaan : Pembangunan 1 Unit USB TK Pembina Kec. Sindue Tobata
d. Tahun Anggaran : 2015
e. Sumber Dana : APBD (DID)
f. Kontraktor : CV / PT ……………………
f. Konsultan : CV / PT ……………………
5. Sebelum Pekerjaan Dimulai kontraktor harus melaksanakan pembersihan lapangan
sebelum memulai pekerjaan sehingga semua kotorann, puing-puing, sampah, rumput,
batang kayu dan lain-lain tidak ada lagi di Job Site, dengan demikian seluas Job Site
dapat terlihat dengan jelas.
6. Selama Pekerjaan Berlangsung kontraktor bertanggung jawab atas kebersihan Job Site
selama pekerjaan berlangsung. Kebersihan yang dimaksud disini meliputi :
a. Kebersihan terhadap kotoran-kotoran yang ditimbulkan oleh sisa-sisa pembuangan
berbagai jenis sampah.
b. Kebersihan terhadap kotoran-kotoran yang disebabkan oleh sampah sisa-sisa bahan
bangunan, pecahan-pecahan batu bata dan atau serpihan kayu dan lain-lain.
c. Kebersihan dalam arti kata kerapihan pegaturan material dan peralatan sehingga
menunjang mobilisasi pelaksanaan di Job Site.
d. Kebersihan jalan raya didepan lokasi proyek yang menjadi tanggung jawab
kontraktor.
4. RENCANA KERJA
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor harus menyusun suatu rencana kerja
(jadwal waktu pelaksanaan) sebanyak empat rangkap yang diajukan paling lambat
dalam satu minggu setelah diterbitkan Surat Perintah mulai kerja, untuk diketahui dan
disetujui oleh Direksi.
2. Setelah rencana kerja disetujui Direksi, 3 (tiga) salinan untuk Direksi dan 1 (satu)
salinan ditempel pada ruang Direksi Keet.
3. Kontraktor harus mengikuti rencana kerja tersebut yang menjadi dasar bagi Direksi
untuk menilai prestasi pekerjaan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan
kelambatan pekerjaan.
5. PEKERJAAN PEMBONGKARAN
1. Kontraktor segera membongkar Bangunan lama termasuk pondasi lama sebelum
mendirikan bangunan baru diatasnya atau berdasarkan petunjuk konsultan perencana
dan konsultan pengawas apabila bangunan tersebut tidak di perlakukan pembongkaran
total sesuai urutan kerja pembongkaran dengan memperhatikan semua aspek
keselamatan dan kesehatan kerja.
2. Jika pada bangunan terdapat jaringan atau instalasi listrik, maka pihak kon traktor
harus mengajukan permohonan pembongkaran jaringan listrik pada instansi terkait.
Tidak dibenarkan membongkar sendiri jaringan listrik (milik PLN) terkecuali dikerjakan
oleh tenaga yang trampil di bidangnya dan mendapat persetujuan tertulis dari pih ak
PLN.
3. Pembongkaran dilakukan dengan hati-hati karena kondisi pondasi dan tembok bagian
bawah sudah sangat menghawatirkan.
4. Semua Bahan Bongkaran adalah milik Pemerintah Daerah dalam hal ini diwakili oleh
UPTD Pendidikan setempat atau kepala sekolah.
5. Bahan bongkaran yang masih dapat digunakan disimpan rapi oleh kontraktor pada
tempat yang tidak menggangu pelaksanaan pekerjaan dan diserahkan kepada
Pemerintah Daerah atau atas petunjuk kepala sekolah.
6. Untuk bahan yang tidak dapat digunakan lagi, kontraktor ha rus memindahkan dari
tempat / lokasi kerja.
7. Untuk bahan hasil bongkaran berupa dinding, material cor beton dapat digunakan
untuk urugan dibawah lantai setelah terlebih dahulu dipisahkan dengan bahan yang
mudah lapuk atau yang tidak dapat diurai oleh tanah dengan ketebalan maksimum
15% dari volume urugan yang terdapat dalam gambar.
3. Pelaksanaan :
a. Semua pekerjaan kusen, daun pintu dan jendela, lisplank, kuda-kuda dan jalusi
kayu pada bagian-bagian tertentu harus diserut rata dan halus, dan pada bagian -
bagian pertemuan harus dikerjakan dengan rapi dan tidak berongga.
b. Untuk pekerjaan kap/kuda-kuda dan gording, ukuran kayu, konstruksi dan cara
penyambungannya mengikuti petunjuk yang tertera pada gambar, serta diberi
penguat cawat/beugel besi plat dan angker.
c. Semua lubang-lubang bekas paku, baut dan sebagainya harus ditutup de ngan
dempul hingga rapi kembali.
31. DOKUMENTASI
Untuk perlengkapan laporan, Kontraktor harus membuat foto -foto dokumentasi dibuat
sebelum pekerjaan dimulai (0 %), tahap pelaksanaan hingga selesai (50 %, dan 100%),
foto dokumentasi harus selalu diambil pada posisi yang sama untuk setiap kemajuan
(tampak depan, samping dan belekang) dan setiap bagian yang penting antara lain
penulangan, pondasi dan lain-lain.
Foto-foto tersebut dimasukan kedalam album dan diserahkan pada Pejabat pealaksana
Teknis Kegiatan (Direksi/Pengawas) sebanyak 2 (dua) set.
34. PENUTUP
Pekerjaan-pekerjaan yang belum/tidak tercantum/dijelaskan dalam RKS ini dapat dilihat
pada gambar atau dinyatakan pada saat Rapat Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing).
Disusun Oleh,
Konsultan Perencana
CV. Fitratama Konsultan
FITRIANI., S.T
Direktris