Anda di halaman 1dari 16

SPESIFIKASI TEKNIS

1. LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan yang dimaksudkan dalam spesifikasi teknis ini adalah :
a. Pembangunan 1 Unit USB TK Pembina Kec. Tanantovea
b. Pembangunan 1 Unit USB TK Pembina Kec. Sindue Tombusabora
c. Pembangunan 1 Unit USB TK Pembina Kec. Sindue Tobata

2. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah mendatangkan segala bahan bangunan,


peralatan dan tenaga kerja serta pekerjaan-pekerjaan lain yang meliputi :
a. Pekerjaan Pendahuluan (Termasuk Pembongkaran dan pembersihan bongkaran
Bangunan lama/sesuai BOQ Dan Petunjuk Konsultan Perencana serta Konsultan
Pengawas)
b. Pekerjaan Tanah
c. Pekerjaan Pondasi dan Beton
d. Pekerjaan Dinding & Lantai
e. Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela
f. Pekerjaan Kuda-Kuda, Atap dan Plafond
g. Pekerjaan Kunci dan Penggantung
h. Pekerjaan Instalasi Listrik
i. Pekerjaan Sanitasi
j. Pekerjaan Pengecatan
k. Pekerjaan Rabat Beton dan Saluran Air Hujan
l. Pekerjaan Akhir (termasuk pembersihan akhir sisa pekerjaan)

2. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Segera setelah Surat Perintah Kerja diterbitkan oleh pengguna jasa, kontraktor harus
menyediakan Direksikeet sebagai tempat direksi pelaksana lapangan.
2. Untuk menampung tenaga kerja dan penyimpanan bahan -bahan material yang
diperlukan, kontraktor harus menyediakan barak kerja dan gudang, material yang
memenuhi syarat, dapat dikunci dan perletakannya mengikuti petunjuk Direksi.
3. Kontraktor harus menyediakan Buku Direksi sebagai petunjuk yang harus diikuti
terhadap hal-hal yang menyangkut teguran-teguran, perbaikan dan rekomendasi teknis
baik dari pihak pengguna jasa maupun konsultan pengawas.
4. Kontraktor harus membuat papan nama proyek berukuran 1,20 x 1,20 meter
menggunakan bahan spanduk anti air digital printing yang mencantumkan antara lain :
a. SKPD : Dinas Pendidikan Kabupaten Donggala
b. Kegiatan : Dana Insentif Daerah Dinas Pendidikan Kab. Donggala
b. Pekerjaan : Pembangunan 1 Unit USB TK Pembina Kec. Sindue Tobata
d. Tahun Anggaran : 2015
e. Sumber Dana : APBD (DID)
f. Kontraktor : CV / PT ……………………
f. Konsultan : CV / PT ……………………
5. Sebelum Pekerjaan Dimulai kontraktor harus melaksanakan pembersihan lapangan
sebelum memulai pekerjaan sehingga semua kotorann, puing-puing, sampah, rumput,
batang kayu dan lain-lain tidak ada lagi di Job Site, dengan demikian seluas Job Site
dapat terlihat dengan jelas.
6. Selama Pekerjaan Berlangsung kontraktor bertanggung jawab atas kebersihan Job Site
selama pekerjaan berlangsung. Kebersihan yang dimaksud disini meliputi :
a. Kebersihan terhadap kotoran-kotoran yang ditimbulkan oleh sisa-sisa pembuangan
berbagai jenis sampah.
b. Kebersihan terhadap kotoran-kotoran yang disebabkan oleh sampah sisa-sisa bahan
bangunan, pecahan-pecahan batu bata dan atau serpihan kayu dan lain-lain.
c. Kebersihan dalam arti kata kerapihan pegaturan material dan peralatan sehingga
menunjang mobilisasi pelaksanaan di Job Site.
d. Kebersihan jalan raya didepan lokasi proyek yang menjadi tanggung jawab
kontraktor.

Spesifikasi Teknis DID Dinas Pendidikan Kabupaten Donggala Halaman 1


7. Setelah Pekerjaan Selesai setelah pekerjaan selesai sebelum diadakan penyerahan
pekerjaan kepada pemilik, Kontraktor harus membersihkan seluruh site dari segalam
macam kotoran, puingpuing dan semua peralatan yang digunakan selama masa
konstruksi. Kotoran-kotoran tersebut harus dikeluarkan dari job site atas biaya
Kontraktor. Pekerjaan pembersihan merupakan bagian dari progress pekerjaan
sehingga bila hal ini belum diselesaikan secara tuntas, maka pekerjaan tidak akan
dianggap selesai 100%.
8. Bagian ke-1 sampai dengan ke-7 pada pekerjaan persiapan ini merupakan tanggung
jawab kontraktor.

3. BESTEK DAN GAMBAR


1. Kontraktor diwajibkan meneliti semua gambar-gambar dan Bestek mengenai pekerjaan
ini.
2. Bila ternyata ada perbedaan antara gambar dan Spesifikasi Teknis, antara gambar satu
dengan gambar lainnya maka yang berlaku adalah ;
a. Daftar Kuantitas dan Harga kontrak/penawaran
b. Spesifikasi Teknis
c. Gambar dengan skala yang lebih besar (detail)
3. Bila perbedaan itu menimbulkan keragu-raguan yang mungkin menimbulkan kekeliruan
atau bahaya dikemudian hari, kontraktor wajib menanyakan terlebih dahulu kepada
Konsultan Perencana, Konsultan Pengawasan Dan Pengguna Jasa untuk mendapatkan
ketegasan.

4. RENCANA KERJA
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor harus menyusun suatu rencana kerja
(jadwal waktu pelaksanaan) sebanyak empat rangkap yang diajukan paling lambat
dalam satu minggu setelah diterbitkan Surat Perintah mulai kerja, untuk diketahui dan
disetujui oleh Direksi.
2. Setelah rencana kerja disetujui Direksi, 3 (tiga) salinan untuk Direksi dan 1 (satu)
salinan ditempel pada ruang Direksi Keet.
3. Kontraktor harus mengikuti rencana kerja tersebut yang menjadi dasar bagi Direksi
untuk menilai prestasi pekerjaan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan
kelambatan pekerjaan.

5. PEKERJAAN PEMBONGKARAN
1. Kontraktor segera membongkar Bangunan lama termasuk pondasi lama sebelum
mendirikan bangunan baru diatasnya atau berdasarkan petunjuk konsultan perencana
dan konsultan pengawas apabila bangunan tersebut tidak di perlakukan pembongkaran
total sesuai urutan kerja pembongkaran dengan memperhatikan semua aspek
keselamatan dan kesehatan kerja.
2. Jika pada bangunan terdapat jaringan atau instalasi listrik, maka pihak kon traktor
harus mengajukan permohonan pembongkaran jaringan listrik pada instansi terkait.
Tidak dibenarkan membongkar sendiri jaringan listrik (milik PLN) terkecuali dikerjakan
oleh tenaga yang trampil di bidangnya dan mendapat persetujuan tertulis dari pih ak
PLN.
3. Pembongkaran dilakukan dengan hati-hati karena kondisi pondasi dan tembok bagian
bawah sudah sangat menghawatirkan.
4. Semua Bahan Bongkaran adalah milik Pemerintah Daerah dalam hal ini diwakili oleh
UPTD Pendidikan setempat atau kepala sekolah.
5. Bahan bongkaran yang masih dapat digunakan disimpan rapi oleh kontraktor pada
tempat yang tidak menggangu pelaksanaan pekerjaan dan diserahkan kepada
Pemerintah Daerah atau atas petunjuk kepala sekolah.
6. Untuk bahan yang tidak dapat digunakan lagi, kontraktor ha rus memindahkan dari
tempat / lokasi kerja.
7. Untuk bahan hasil bongkaran berupa dinding, material cor beton dapat digunakan
untuk urugan dibawah lantai setelah terlebih dahulu dipisahkan dengan bahan yang
mudah lapuk atau yang tidak dapat diurai oleh tanah dengan ketebalan maksimum
15% dari volume urugan yang terdapat dalam gambar.

Spesifikasi Teknis DID Dinas Pendidikan Kabupaten Donggala Halaman 2


8. Apabila untuk pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan kendaraan atau peralatan -
peralatan lain yang dipandang perlu untuk menunjang pelaksanaan, maka hal ini
menjadi kewajiban kontraktor untuk menyediakannya dan seluruh biaya yang timbul
menjadi beban dan kewajiban kontraktor.

6. PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOUWPLANK


1. Pengukuran dan pemasangan bouwplank dilakukan sekaligus untuk seluruh site, agar
pengaturan perletakan bangunan tidak meleset serta menjaga kemungkinan
perubahan-perubahan atau pergeseran-pergeseran sesuai keadaan.
2. Untuk mendapatkan ukuran yang tepat sesuai rencana, pengukuran wajib dilaksakan
dengan menggunakan waterpass dan atau theodolite.
3. Sebelum dipasang papan untuk bouwplank harus diserut rata dan lurus.

7. TINGGI TITIK DUGA (PEIL)


1. Ukuran tinggi titik duga (peil) 0,00 yang dinyatakan dalam gambar disesuaikan
dengan keadaan site.
2. Ukuran tinggi titik duga (peil) dinyatakan dengan suatu tanda tetap dan dipasang
pada tempat yang tidak mudah terganggu.
3. Pembuatan/ pemasangan tanda tetap ini dikerjakan olek kontraktor sesuai dengan
petunjuk dan persetujuan Direksi/Pengawas Teknik.

8. GAMBAR DAN UKURAN


1. Denah, tampak-tampak dan potongan-potongan dinyatakan dalam gambar-gambar
rencana arsitektur dan struktur, dan dijelaskan pula dalam gambar detail lengkap
dengan ukuran-ukurannya.
2. Apabila terdapat ketidak jelasan dalam ukuran pada gambar, maka kontraktor wajib
meminta penjelasan dan petunjuk kepada Direksi/Pengawas Teknik sebelum
pekerjaan dilaksanakan.

9. PENGADAAN BAHAN BANGUNAN


1. Bahan-bahan yang boleh ditempatkan didalam kompleks pekerjaan hanyalah bahan -
bahan yang disyaratkan dalam RKS maupun gambar
2. Cara dan tempat penimbunan/penyimpanan bahan harus memenuhi syarat atau
menurut petunjuk Direksi/Pengawas Teknik.
3. Bahan bangunan yang dipakai adalah yang sesuai dengan kualitas dan kuantitas serta
dimensi yang disyaratkan dalam RKS maupun gambar.
4. Apabila suatu bahan yang disyaratkan tidak terdapat dipasaran, sebelum diganti,
kontraktor harus berkoordinasi dengan konsultan terlebih dahulu dengan Direksi/
Pengawas Teknik dan penggantian bisa dilakukan setelah ada persetujuan secara
tertulis.
5. Penggantian bahan bangunan yang tidak terdapat dipasaran dengan bahan bangunan
lain harus setara/setingkat kualitasnya.
6. Bahan bangunan yang dinyatakan afker oleh Direksi/Pengawas Teknik karena cacat
atau tidak sesuai dengan persyaratan yang ditentukan harus segera dipindahkan dan
dikeluarkan dari kompleks pekerjaan selambat-lambatnya dalam waktu 2 x 24 jam.

10. PERATURAN DAN KETENTUAN TEKNIS


Dalam melaksanakan pekerjaan bila tidak ditentukan lain dalam rencana kerja dan
syarat-syarat (RKS) ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan dibawah ini,
termasuk segala perubahan dan tambahannya.
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan UU Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indone sia Nomor 4844);

Spesifikasi Teknis DID Dinas Pendidikan Kabupaten Donggala Halaman 3


3. Undang-undang republik indonesia Nomor 28 tahun 2002 Tentang Bangunan
gedung;
4. Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;
5. Peraturan presiden republik indonesia Nomor 73 tahun 2011 Tentang Pembangunan
bangunan gedung negara
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 yang merupakan
perubahan ke-2 atas Perpres 54 tahun 2010 Tentang Pengadaan barang/jasa
pemerintah
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 45/Prt/M/2007 Tentang Pedoman
Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
8. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 441/ KPTS/1998 tentang Persyaratan
Teknis Bangunan Gedung;
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. 01/MEN/1980 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pada Konstruksi Bangunan;
10. Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum No.
174/MEN/1986, dan No. 104/KPTS/1986 tentang K3 Pada Tempat Kegiatan
Konstruksi;
11. Peraturan Menteri Peker jaan Umum No. 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman
SMK3 Konstruksi Bidang Peker jaan Umum;
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar
Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA),
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI);
13. SK SNI T-15-1991 (Tata Cara Penghitungan Struktur Beton Bangunan Indonesia);
14. PBI-1971/NI-2 (Peraturan Beton Bertulang Indonesia);
15. PUBI-1982 (Peraturan Umum untuk Bangunan Indonesia);
16. PKKI-1971/NI-5 (Peraturan Kontruksi Kayu Indonesia);
17. PUBI-1970/NI-3 ( Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia) ;
18. SNI 03-2410-1994, tentang tata cara pengecatan dinding tembok dengan cat emulsi.
Apabila suatu persyaratan disebutkan secara khusus di dalam persyaratan ini, maka
ketentuan itu yang harus diutamakan.

11. PENGGUNAAN PERSYARATAN TEKNIS


1. Persyaratan teknis ini merupakan pedoman dalam pelaksanaan -pelaksanaan
pekerjaan (yang disebut sebagai proyek) termasuk seluruh bangunan -bangunan dan
pekerjaan-pekerjaan lainnya satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
2. Kecuali disebutkan lain, maka setiap bagian dalam persyaratan teknis ini berlaku
untuk seluruh bangunan yang termasuk dalam pekerjaan proyek ini, disesuaikan
dengan gambar-gambar, keterangan-keterangan tambahan tertulis dan perintah-
perintah Direksi/Pengawas.
3. Standar-standar utama yang dipakai adalah standar-standar yang dibuat dan
berlaku resmi di Negara RI, apabila tidak terdapat standar yang dapat diberlakukan
terhadap pekerjaan tersebut, maka harus digunakan standar internasional yang
berlaku atas pekerjaan-pekerjaan tersebut atau setidak-tidaknya standar dari
negara produsen bahan yang menyangkut pekerjaan tersebut yang diberlakukan

12. PEKERJAAN GALIAN TANAH


1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan gaian ini meliputi galian tanah untuk pondasi bangunan baru dan
penambahan pondasi bangunan rekonstruksi serta pekerjaan galian yang nyata-
nyata tertera dalam gambar dan syarat-syarat teknik ini.
2. Pelaksanaan
a. Semua galian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar – gambar dan syarat –
syarat yang di tentukan menurut keperluan.
b. Dasar dari semua galian harus waterpass, bilamana pada dasar setiap galian
masih ada akar – akar pohon, segala macam rumput, bahan – bahan organik atau
bagian tanah yang gembur, maka ini harus digali keluar, sedang lubang – lubang
tadi diisi kembali dengan pasir tang disiram dan dipadatkan sehingga
mendapatkan dasar yang waterpass.
Spesifikasi Teknis DID Dinas Pendidikan Kabupaten Donggala Halaman 4
c. Terhadap kemungkinan berkumpulnya air di dalam galian – galian, baik pada
waktu penggalian maupun pada waktu pengerjaan pondasi, harus disediakan
pompa atau pompa lumpur yang jika diperlukan dapat bekerja terus menerus
untuk mengindari terkumpulnya air tersebut.
d. Pemborong harus memperhatikan pengamanan terhadap dinding tepi galian agar
tidak longsor dengan membrikan satu dinding penahan atau penunjang –
penunjang sementara.
e. Semua tanah yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai jumlah
tertentu harus segera disingkirkan dari halaman pekerjaan pada tiap saat yang
dipandang perlu oleh pemberi tugas dan konsultan pengawas.
f. Bagian – bagian yang di urug kembali harus diurug dengan tanah yang b ersih dari
segala kotoran. Pelaksanaannya secara berlapis – lapis dengan penimbrisan.

13. URUGAN TIMBUNAN KEMBALI BEKAS GALIAN


1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penimbunan kembali bekas galian, urugan pasir bawah
pondasi, urugan pasir bawah pasangan con blok dan pekerjaan urugan lainnya yang
tetera dalam gambar.
2. Pelaksanaan
a. Dibawah pondasi lajur batu belah dan tempat – tempat tertentu untuk lokasi
bangunan yang menurut direksi perlu ditimbun, maka kontraktor harus terlebih
dahulu mengurug pasir setebal 5 cm dengan mengunakan bahan timbunan yang
cukup baik , bebas dari rumput, akar – akar dan lain – lain.
b. Urugan kembali bekas galian harus disertai dengan pemadatan, sehingga minimal
sama dengan keadaan tanah sebelum digali.
c. Semua urugan pasir harus dipadatkan dengan penyiraman air, sehingga
mendapatkan angka kepadatan maksimal.
d. Pasir yang digunakan harus pasir kali dan bukan pasir laut, dengan persyaratan
bahwa pasir harus dalam keadaan bersih dari lumpur, tanah dan tidak
mengandung garam atau mineral lainnya.

14. PASANGAN BATU KALI


1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pasangan pondasi batu kali yang dibuat untuk pondasi serta
penyediaan bahan, tenaga kerja dan pekerjaan pondasi pada tempat -tempat sesuai
dengan yang ditunjukan dalam gambar rencana Pelaksanaan
2. Pelaksanaan
a. Pekerjaan batu kali dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan bentuk – bentuk yang
ditunjukan dalam gambar dengan mengunakan bahan dari jenis batu yang keras
tidak keropos serta mempunyai gradasi yang baik dengan diameter maksimum 30
cm.
b. Setiap batu yang dipasang diatas lapisan adukanyang terdiri dari campuran 1 PC :
4 PS dan diketok ditempatnya sehingga penuh.
c. Adukan harus mengisi penuh rongga – rongga antara batu, untuk mendapatkan
massa yang kuat dan integral.
d. baik batu, pasir maupun air adukan harus bersih dari lumpur dan kotoran –
kotoran lainnya.

15. PEKERJAAN BETON


1. Lingkup pekerjaan :
Bagian pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan dari semua macam beton
biasa, beton bertulang dengan penulangannya termasuk bekisting, finishi ng dan
pekerjaan- pekerjaan lain yang nyata – nyata termasuk dalam pekerjaan ini.
Pekerjaan beton bertulang dengan perbandingan adukan 1 Pc : 2 Pasir : 3 Kerikil
dilaksankan untuk :
a. Balok slof, kolom, Ringbalk,.
b. Lain - lain seperti ditentukan dalam gambar.
2. Referensi :

Spesifikasi Teknis DID Dinas Pendidikan Kabupaten Donggala Halaman 5


Kecuali ditentukan lain, maka semua pekerjaan beton harus mengikuti ketentuan –
ketentuan seperti tertera dalam :
a. SNI1734 –1989 –F
b. SKBI – Pedoman Perencanaan untuk Rumah dan Gedung.
c. Pedoman Beton
d. Spesifikasi Bahan Bangunan
e. Pedoman Perencanaan konstruksi Kayu untuk Rumah Dan Gedung.
3. Material :
Bahan – bahan/material yang dipergunakan untuk pekerjaan ini harus memenuhi
syarat – syarat sebagai berikut :
a. Agregat :
Agregat harus terdiri dari gradasi – gardasi yang halus sampai kasar, dan harus
sesuai dengan persyaratan dalam ketentuan – ketentuan beton. Agregat kasar
menggunakan batu pecah dengan ukuran 2/3 penyimpanan harus dilaksanakan
sedemikian rupa, sehingga bebas dari kontaminasi bahan – bahan yang dapat
merusak.
b. Semen :
1. Semen yang dipakai harus bermutu baik, tidak berbatu seperti disyaratkan
dalam SNI-8 bab 3-2 ;
2. Semen ini harus dibawa ketempat pekerjaan dalam kemasan standar dari
pabrik dan terlindung.
3. Untuk melaksankan pekerjaan beton ini Kontraktor harus mengusahakan
hanya satu merek semen saja.
c. Besi tulangan :
1. Besi untuk tulangan penyimpanannya harus bebas dari kontaminasi langsung
dengan udara , tanah lembab, aspal, oli, minyak dan gemuk.
2. Ukuran atau diameter besi yang digunakan sesuai dengan yang termuat dalam
gambar rencana (ukuran dimater besi adalah sesuai SNI dengan panjang per
batang 12 m).
3. Pengikat tulangan beton harus menggunakan kawat beton yang berukuran
garis tengah minimal 1 mm.
d. Air :
Air yang dipakai untuk pengecoran harus bersih, dalam arti tidak mengandung
lumpur dan bahan – bahan kimia yang dapat mempengaruhi kekuatan beton.
e. Bekisting :
Bahan cetakan beton (bekisting) menggunakan kayu kelas III, kecuali
Direksi/Pengawas menegaskan lain.
4. Pelaksanaan :
a. Proporsi
1. Kecuali gambar menentukan lain, maka adukan beton harus mencapai mutu
beton K 175 dengan komposisi 1 : 2 : 3 untuk pekerjaan sloof, kolom utama
dan ring balk.
2. Untuk pekerjaan kolom praktis, listplank/luifel beton, penutup septictank
menggunakan komposisi 1 : 2 : 3, dengan mutu beton K 175.
3. Sebelum pelasanaan pekerjaan beton dimulai, apabila diperlukan kontraktor
harus mengadakan trial test yang dapat membuktikan bahwa mutu beton yang
disyaratkan dapat dicapai. Dari hasil trial test tersebut ditentukan oleh
Direksi/Pengawas “Deviasi Standar” yang akan dipergunakan untuk menilai
mutu beton selama pelaksanaan, sesuai dengan syarat – syarat SK SNI T –
151991 – 03.
4. Rabat beton menggunakan perbandingan campuran 1 PC : 3 Pasir : 5 Kerikil,
baik rabat beton dengan tulangan maupun tanpa tulangan.
b. Pengecoran beton :
1. Sebelum pengecoran dilaksanakan, bekisting harus bersih dari kotoran –
kotoran dan bahan – bahan lain. Alat-alat pengaduk beton (beton molen) dan
alat pembawa juga harus bersih. Penulangan harus dimatikan pada posisinya
serta harus diperiksa terlebih dahulu. Dimensi semua bagian beton tetera
pada gambar bestek dan detail jika terdapat ketidak cocokan pada ukuran

Spesifikasi Teknis DID Dinas Pendidikan Kabupaten Donggala Halaman 6


Kontraktor diwajibkan untuk meminta pertimbangan terlebih dahulu dari
Direksi/Pengawas.
2. Besar diameter tulangan harus sesuai dengan ketentuan dalam gambar jika
suatu diameter tidak terdapat dipasaran, Kontraktor diwajibkan untuk minta
pertimbangan terlebih dahulu dari direksi.
3. Adukan beton tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian 1,50 meter dan segera
sesudah pengecoran dimulai, lapisan beton dipadatkan dengan peng getar
(internal concreta vibrator) kecepatan vibrator dalam adukan harus tetap dan
konstan serta penggunaannya tidak boleh mengenai besi tulangan.
4. Peraturan – peraturan mengenai pelaksanaan pekerjaan beton yang tidak
tercantum dalam RKS ini, dipakai pertauran yang termuat dalam SK SNI T – 15
– 1991 – 03 sebagai syarat.
5. Agar pemeriksaan dan persetujuan dari Direksi/Pengawas atas pelaksanaan
pengecoran beton dapat diberikan pada waktunya, pemborong dwajibkan
pemberitahuan tentang rencana pengecoran 2 x 24 jam sebelumnya.
6. Bekisting baru boleh dibongkar setelah beton bersangkutan mengalami
periode pengerasan sebagaimana diatur pada SK SNI T – 15 – 1991 – 03, dan
sementara itu penyiraman harus selalu dilaksanakan.
c. Penyambungan beton :
Apabila oleh karena sesuatu dan lain hal pengecoran beton diputuskan sebelum
selesai sebelum melanjutkan penegcoran pada beton yang telah mengeras
permukaan yang akan disambung harus dikasarkan dan dibersihkan, bekisting
dikencangkan kembali dan penyambungannya menggunakan air atau b oding
agent yang disetujui Direksi/Pengawas.
d. Pemeliharaan beton :
Beton yang sudah di cor pada tempatnya harus di jaga agar selalu lembab dengan
jumlah menutup beton dengan kurang basah atau menyiraminya dengan air
secara rutin, sampai beton berumur 1 minggu.
Pada umur sampai dengan 24 jam, beton harus dihajaga dari air hujan deras, air
mengalir, getaran –getaran dari sinar matahari.
e. Bahan additive :
Pemakaian bahan additive harus disertai percobaan laboratorium guna
mendapatkan hasil yang baik dan disetujui Direksi/Pengawas. Bahan additive ini
harus memenuhi persyaratan ASTM atau JIS.
f. Bekisting :
1. Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunajkan papan terentang (Kayu klas
III) dan balok 5/10 cm, kecuali Direksi/Pengawas menegaskan lain, dan untuk
mendapatkan hasil cetakan yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus
dikerjakan oleh tukang yang ahli.
2. Celah – celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu mengecor
tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mengecor bagian dalam dari
bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari kotoran.
3. Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian rupa
agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan cacat –
cacat, gelombang – gelombang maupun perubahan – perubahan bentuk,
ukuran – ukuran, ketinggian – ketinggian serta posisi dari pada beton yang
dicor.
4. Penyangga – penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah
defleksi bahan – bahan bekisting. Bekisting serta sambungan – smabungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran – kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang – lubang permukaan sementara harus disediakan didalam
bekisting untuk memudahkan pembersihan.
g. Pembongkaran bekisting :
1. Bekisting harus dibongkar dengan cara sedemikian rupa, sehingga dapat
menjamin keselamatan atas stuktur – strukrtur yang dicetak dengan
memperhatikan syarat – syarat minimum sebagai berikut :
2. Bagian struktur beton yang vertikal boleh dibongkar bekisting setelah 7
(tujuh) hari, dengan syarat bahwa betonnya cukup keras dan tidak cacat
karena pembongkaran tersebut.
Spesifikasi Teknis DID Dinas Pendidikan Kabupaten Donggala Halaman 7
3. Bagian struktur beton yang disanggga denga penumpu tidak boleh dibongkar
sebelum betonnya mencapai kekuatan yang cukup untuk menyangga beratnya
sendiri dan beban – beban pelaksanaan atau beban – beban lain yang akan
menimpa bagian struktur beton tersebut.
4. Dalam hal apapun bekisting pada jenis struktur ini tidak boleh dibongkar
sebelum berumur 14 (empat belas) hari, demikian pula bekisting – bekisting
yang dipakai untuk mematangkan (curring) beton tidak boleh dibongkar
sebelum beton ditentukan matang.
h. Contoh –contoh :
Sebelum pelaksanaan pemasangan, terlebih dahulu Kontraktor harus meberikan
contoh – contoh yang akan dipakai guna mendapatkan persetujuan dari
Direksi/Pengawas.
i. Koordinasi dengan pelaksanaan Instalasi
Sebelum pengecoran dimulai, Kontraktor harus sudah mengkordinasikan
pemasangan dan letak – letak instalasi listrik, plumbing dan lain – lainnya.

16. PEKERJAAN DINDING


1. Lingkup pekerjaan dan ketentuan umum
Menyediakan bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini.
Meliputi pekerjaan pasangan dengan bahan yang disebut dalam persyaratan ini.

2. Bahan / Material dan Campuran


Bahan / material
Semen : Semen seperti untuk pekerjaan dinding harus sama kualitasnya seperti
semen yang ditentukan untuk pekerjaan beton.
Pasir : Pasir untuk pekerjaan dinding adalah pasir pasangan dengan kualitas
yang baik dan sesuai untuk pekerjaan tersebut.
Air : Air yang dipakai untuk pekerjaan dinding harus memenuhi syarat -syarat
sama dengan pekerjaan beton.
3. Campuran / Adukan
Komposisi:
Jenis adukan berikut harus dipakai sesuai dengan yang diinstruksikan dalam Gambar
dan BOQ atau dalam spesifikasi di bawah ini :
Jenis Adukan
M1 1 Pc : 3 pasir
M2 1 Pc : 4 pasir
Ketinggian pemasangan dinding sesuai dengan komposisi campurannya dan harus
sesuai dengan gambar kerja.
4. Mengatur Adukan
Adukan harus dicampur dalam alat tempat pencampuran yang telah disetujui oleh
Supervisi atau dicampur dengan tangan, di atas permukaan yang keras. Sangat
dilarang memakai adukan yang sudah mulai mengeras atau membubuhkannya untuk
dipakai lagi.
5. Dinding Pasangan Batu Bata
Persyaratan Batu Bata harus memenuhi persyaratan seperti tertera dalam Nl -10
atau secara singkatnya diuraikan sebagai berikut :
a. Batu Bata merah harus satu Pabrik, satu ukuran, satu warna atau satu kualitas
b. Ukuran harus sama :
Panjang 240 mm, lebar 115 mm dan tebal 52 mm, atau
Panjang 230 mm, lebar 110 mm dan tebal 50 mm.
c. Penyimpangan terbesar dari ukuran seperti tersebut di atas adalah panjang
maksimum 3%, lebar 4% tetapi antara batu bata ukuran terbesar dengan
ukuran terkecil selisih maksimum adalah sebagai berikut :
Untuk Panjang diperbolehkan maksimu m 10 mm
Untuk lebar diperbolehkan maksimum 5 mm
Untuk tebal diperbolehkan 4 mm
d. Warna satu sama lainnya harus sama dan bila dipatahkan warna
penampang harus sama dan merata kemerah-merahan

Spesifikasi Teknis DID Dinas Pendidikan Kabupaten Donggala Halaman 8


e. Bentuk bidang-bidangnya harus rata, sudut-sudutnya atau rusuk-rusuknya
harus siku atau bersudut 90 derajat dan bidangnya tidak boleh retak -retak
f. Berat satu sama lainnya harus sama, berarti ukuran, pembakaran dan
pengadukannya harus sama dan sempuma
g. Bila dipukul dengan benda keras suaranya harus nyaring
6. Pelaksanaan
Dinding harus dipasang (uitzet) dan didirikan untuk masing -masing ukuran
ketebalan dan ketinggian yang disyaratkan seperti yang ditunjukan dalam gambar
dan kontraktor harus memasang piket (uitzet) lubang-lubang dan sebagainya
dengan alat uitzet yang disetujui. Blok-blok atau bata dipasang dengan adukan
pengikat sambungan (spasi) 10 mm didasari denga n baik dan sambungan–
sambungan yang terus lurus dan rata.
Dalam pemasangan tembok tidak boleh meneruskan disuatu bagian lebih dari satu
meter tingginya.
7. Perlindungan dan Perawatan
Dalam mendirikan dinding yang terkena udara terbuka, selama waktu hujan leba t,
harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok bahan penutup
yang sesuai.
Dinding tembok harus dibasahi terus menerus selama paling sedikit 7 hari setelah
didirikan/pemasangan.

8. Angker dan Pengikat lainnya


Antara sambungan dinding dengan kolam, pondasi dan lain-lain harus dipasang
angker-angker dan pengikat lainnya pada sambungan-sambungan dinding tersebut
setelah dibersihkan dari kulit ozid besi, karat atau debu bangunan, diameternya
minimal 10 mm dan terbuat dari baja U24. Beton harus dikasarkan dengan alat yang
sesuai pada sambungan vertikal dengan dinding agar adukan tembok dapat
merekat.

17. PEKERJAAN PLESTERAN


1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan/material, tenaga kerja untuk Pekerjaan
Plasteran
2. Pelaksanaan
a. Sebelum pekerjaan plesteran dikerjakan, semua bidang yang akan diplester harus
disiram terlebih dahulu sampai jenuh, dan siar – siarnya telah dikeruk sedalam
lebih kurang 1 cm
b. Tebal plesteran dinding ditentukan ketebalannya 1 ,5 cm dikerjakan dengan lurus
dan rata dan bidang – bidang yang berombak / retak harus dibongkar dan
diperbaiki.
c. Untuk campuran semua plesteran kaki pondasi biasa digunakan 1PC : 4 PS
dengan bahan pasir yang harus diayak sampai halus dan pasir laut atau pasir
yang mengandung campuran tanah tidak dapat digunakan.

18. PEKERJAAN KAYU


1. Lingkup Pekerjaan :
Bagian pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan kayu -kayu untuk
konstruksi kuda-kuda/kap, gording, rangka plafond, listplank, bingkai pintu dan
jalusi kayu, kusen pintu dan jendela, ventilasi, dinding partisi, dan pekerjaan kayu
lainnya yang tertera dalam gambar kerja.
2. Material :
a. Jenis :
Kayu yang dipakai pada pekerjaan ini seluruhnya adalah Kayu Daerah/Lokal yang
mempunyai kelas keawetan II dan kelas kuat II sesuai dengan SKBI -3.6.53.1987
UDC : 674.048. Berdasarkan kelas kuat dan keawetan tersebut maka pada
spesfikasi teknis ini secara spesifik jenis kayu yang boleh digunakan adalah jenis
tabang, marsawa, lemo daru, siuri, medang, geleng dan kala-kala. Selain dari
jenis yang tersebut diatas harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari
konsultan pengawas sebelum didatangkan.
Spesifikasi Teknis DID Dinas Pendidikan Kabupaten Donggala Halaman 9
b. Mutu :
Kayu yang dipakai harus lurus, memiliki serat yang teratur, tidak terdapat mata
kayu/cacat-cacat lainnya serta tidak terdapat bidang-bidang yang lemah.
c. Ukuran :
Ukuran-ukuran kayu yang dipergunakan harus sesuai dengan yang terdapat pada
gambar detail.
d. Kadar Air :
Kayu-kayu yang dipergunakan hanya boleh mengandung kadar air maksimum 25
% untuk ukuran tebal lebih dari 7 cm dan kadar air maksimum 19 % untu k tebal
kurang dari 7 cm.
e. Playwood dengan Veneer (Teakwood) :
Playwood dengan lapisan veneer lebih kurang 1 mm dari jenis "teak" atau rose
"wood" yang terekat ke badan plywood dan dipasang pada daerah -daerah sesuai
gambar rencana. Bahan-bahan yang dipakai harus produksi dalam negeri dengan
kualitas terbaik.
f. Pengikat-pengikat :
Bahan pengikat digunakan dari kayu paku galvanis, baut atau plat besi. Apabila
menggunakan perekat, bahan perekat yang digunakan harus terbuat dari lem
tahan air setara dengan merk "Herferin".

3. Pelaksanaan :
a. Semua pekerjaan kusen, daun pintu dan jendela, lisplank, kuda-kuda dan jalusi
kayu pada bagian-bagian tertentu harus diserut rata dan halus, dan pada bagian -
bagian pertemuan harus dikerjakan dengan rapi dan tidak berongga.
b. Untuk pekerjaan kap/kuda-kuda dan gording, ukuran kayu, konstruksi dan cara
penyambungannya mengikuti petunjuk yang tertera pada gambar, serta diberi
penguat cawat/beugel besi plat dan angker.
c. Semua lubang-lubang bekas paku, baut dan sebagainya harus ditutup de ngan
dempul hingga rapi kembali.

19. PEKERJAAN ATAP


1. Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, tenaga kerja dan pemasangan atap,
nok/bubungan pada tempat-tempat sesuai dengan yang ditunjukan dalam gambar
rencana.
2. Material :
a. Bahan atap yang akan dipergunakan untuk bangunan ini adalah atap Seng
Gelombang BJLS 0,20 mm setara dengan moon elephant fumira.
b. Bahan nok/bubungan menggunakan Seng Plat BJLS 0,20 mm.
c. Bahan Genteng metal yang digunakan adalah minimal setara dengan Sakura Roof
Type elang (tebal 0,30 mm) dipasaran.
d. Bahan nok/bubungan Genteng Metal adalah setara dengan Sakura Roof Type
Royal(tebal 0,30 mm) dipasaran.
3. Pemasangan :
Pemasangan harus dilakukan oleh tenaga/tukang yang terampil dan berpengalaman.

20. PEKERJAAN PLAFOND


1. Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, tenaga kerja dan pemasangan
penggantung, rangka, dan penutup plafond pada tempat -tempat yang sesuai
dengan yang ditunjukan dalam gambar.
2. Material :
a. Semua material kayu untuk penggantung dan rangka plafond meng gunakan kayu
palapi merah dengan kelas keawetan II dan kelas kuat II sesuai dengan SKBI -
3.6.53 1987 UDC:674.048; dengan ukuran -ukuran yang sesuai dengan yang
ditentukan dalam gambar.
Spesifikasi Teknis DID Dinas Pendidikan Kabupaten Donggala Halaman 10
b. Kayu yang dipakai harus lurus kering, tidak terdapat mata -mata kayu/cacat-cacat
lainnya serta tidak terdapat bidang-bidang yang lemah.
c. Untuk penutup plafond menggunakan Tripleks tebal 3 mm buatan dalam negeri,
tidak cacat dan diusahakan warna yang digunakan seragam, dan untuk penutup
plafond yang lantai duanya terdapat Km/Wc menggunakan Kalsiboard tebal 4 mm
buatan dalam negeri, tidak cacat dan diusahakan warna yang digunakan seragam.
3. Pelaksanaan:
a. Ketinggian, ukuran, pembidangan dan konstruksi plafond dilaksanakan sesuai
ketentuan-ketentuan dalam gambar.
b. Kayu untuk rangka plafond harus diserut rata, terutama pada bidang- bidang
bawah yang akan ditutup plafond, dan diberi penggantung dalam jumlah cukup.
c. Pemasangan plafond harus dilaksanakan oleh tukang yang ahli, lurus dan tidak
lentur. Apabila terjadi plafond terpasang ternyata t idak lurus, retak dan lentur,
Konsultan Pengawas berhak menolak dan Pelaksana harus segera membongkar
dan memperbaiki kembali.

21. PEKERJAAN LANTAI


1. Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan/material, tenaga kerja dan pemasangan
lantai dan dinding sesuai yang ditentukan dalam gambar.
2. Pelaksanaan :
a. Sebelum pekerjaan lantai dikerjakan, pasir timbunan harus benar -benar padat
sehingga tidak terjadi penurunan/keretakan pada lantai.
b. Pemasangan keramik pada lantai dan dinding harus dikerjakan dengan rata dan
datar sesuai dengan ukuran pada gambar serta dikerjakan oleh tukang yang
benar-benar ahli. Setiap sambungan keramik harus diberi nat secara padat dan
rata dengan keramik. Warna keramik didalam ruang belajar dan teras adalah
warna putih dengan ukuran 30 x 30 cm. Untuk pekerjaan pemasangan lantai
KM/WC ukuran mengikuti gambar sedangan warna keramik adalah warna terang
dan harus dibuat miring (1%) kearah saluran pembuangan air (floor drain).
c. Sebelum pemasangan Keramik Bak Air KM/WC harus terlebih dahulu
menggunakan Waterprofing untuk menjaga rembesan air ke dinding.
d. Lantai di cor (beton tidak bertulang) dengan adukan 1 Pc : 3 Psr : 5 Krl setebal 7
cm, dan Segera setelah Selesai Pengecoran dalam keadaan masih Lembab sampai
basah langsung di Floor Licin dengan abu semen.

22. PEKERJAAN KACA


1. Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan/material, tenaga kerja pemotongan dan
pemasangan kaca bingkai, cermin maupun kaca mati seperti yang ditunjukan dalam
gambar.
2. Material :
a Kaca yang digunakan pada pekerjaan ini adalah jenis kaca bening dengan tebal 5
mm untuk semua jendela.
b Kaca yang digunakan adalah kaca buatan dalam negeri, tidak cacat dan tidak
retak.
3. Pelaksanaan :
a. Ukuran dan ketebalan kaca yang akan dipasang dilaksanakan mengikuti petunjuk -
petunjuk yang ditentukan dalam gambar.
b. Sebelum kaca dipasang, sponing kaca pada kusen atau bingkai pintu dan jendela
harus diberi cat meni, selanjutnya diberi dempul yang cukup padat.
c. Saat pemasangan kaca ditekan agar rata sebelum diikat dengan les kaca untuk
menghindari goyangan/pelonggaran.
d. Pada saat pekerjaan diserahkan, kaca yang terpasang dalam keadaan utuh dan
tidak pecah/retak. Apabila berdasarkan pemeriksaan terdapat kaca yang retak,
Pelaksana harus segera mengganti.

Spesifikasi Teknis DID Dinas Pendidikan Kabupaten Donggala Halaman 11


23. KUNCI DAN PENGGANTUNG
1. Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan/material, tenaga kerja dan pemasangan
kunci serta alat-alat penggantung, seperti : engsel, kunci, handle dan sebagainya.
2. Material :
a Semua daun pintu dipasang kunci tanam buatan dalam negeri 2 (dua) slaag
kualitas baik, setara .
b Engsel yang digunakan pada pekerjaan ini adalah untuk daun pintu engsel Nylon
Ring 4", untuk jendela engsel nylon ring 3".
c Grendel tanam lengkap untuk Pintu 2 daun, grendel biasa untuk pintu tunggal
dan jendela. Semua Grendel buatan dalam negeri dengan kualitas baik.
d Semua daun jendela dilengkapi satu pasang Haq Angin buatan dalam negeri.
e Sebelum dipasang, kunci-kunci dan alat-alat penggantung harus diperlihatkan
contohnya kepada Konsultan Pengawas.
3. Pelaksanaan :
a Semua daun pintu menggunakan engsel Stainless Steel Ring 4" buatan dalam
negeri masing-masing 3 (tiga) buah.
b Untuk pintu-pintu 2 (dua) daun harus dilengkapi dengan grendel tanam yang
dipasang pada bagian atas dan bawah.
c Semua daun jendela bingkai menggunakan engsel nylon ring 3" buatan dalam
negeri masing-masing 2 (dua) buah, haq angin 2 (dua) buah dan untuk pengunci
dipasang grendel 1 (satu) buah.
d Kunci-kunci harus berfungsi dengan baik dan pada saat diserahkan anak kunci
harus diserahkan lengkap dengan cadangannya.

24. PEKERJAAN CAT DAN POLITUR


1. Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan/material, tenaga kerja dan pengecatan
kayu, tembok, plafond, atap dan residu kap.
2. Material :
a . J e n i s c a t k a y u y a n g d ig u n a k a n a d a l a h m e rk A V I A N a t a u s e t a ra .
b . J e n i s C a t tem b o k y a ng d i g u n a k a n a d a l a h m e r k A V I T EX at a u s et a ra .
c . P l a m u r y a n g d i g u n a k an a d a l a h m e rk A V I A N a t a u s e t ar a .
d . R e s i d u d e n g a n k ek e n ta l a n y a n g c u k u p u n t uk k a p .
e. Politur/teakoil digunakan untuk permukaan teekwood dan pada pekerjaan kayu
yang diekspos seperti yang ditunjukan pada gambar.
3. Pelaksanaan :
a. Pekerjaan Cat Kayu :
1 ) B i d a n g y a n g a k a n d i c a t h a r u s b e r s i h d a r i s e g a l a m a c am k o t o r a n ,
s e b e l u m p e n g e c a ta n d i l a k s a n a k a n P e l a k s an a h a r u s m e m pe r l i h a t k an
b a g i a n y a n g a k a n d i ca t k e p a d a P e n g a w a s u n t u k d i p e r i k s a .
2 ) S e m u a p e rm u k a a n k ay u y a n g a k a n d i c a t/ di p o l i t u r h a r u s d i a m p la s ,
d a n l o b a n g - l o b a n g b e k a s p ak u h a r u s d i d e m p u l d a n d i am p l a s
k e m b a l i s am p a i r a t a .
3 ) P e n g e ce t a n k ay u d i l a k s a n a k a n s a t u k a l i m e n i e , s a t u k a l i c a t da s a r
d a n s a t u k a l i p l a m u r , k em u d i a n d i g o so k de n g a n a m p l a s, d a n
akhirnya dua kali cat akhir.
4 ) W a r n a C a t k ay u y a n g d i g u n a k a n u n t u k k u s e n , d a u n p i n t u , b i n g k a i
j e n d e l a d a n l i s t p l a n k a k a n d i t e n t u k a n k em u d i a n .
5) Untuk kap/kuda-kuda dan gording jika syaratkan dalam BOQ harus dicat
dengan residu sampai rata pada seluruh permukaannya.
b. Pekerjaan Cat Tembok/Plafond :
1 ) P e rm u k a a n d i n d i n g d a n p l a f o n d s e b e l u m d i c a t h a r u s d i p l a m ir
k e m u d i a n d i am p l a s de n g a n k e r t as p a s i r s am p a i r a t a d a n h a l u s .
2 ) S e m u a b i d a n g t em bo k d a n p l a f o n d d i c a t t e m bo k m i n i m a l 2 (d u a )
k a l i s am p a i k e l i h at a n r a t a d a n c u k u p te b a l .
3) Cat tembok yang digunakan adalah warna putih untuk plafond dan didalam
ruangan, broken white untuk bagian dalam dan cream bagian luar.

Spesifikasi Teknis DID Dinas Pendidikan Kabupaten Donggala Halaman 12


c. Pekerjaan Politur/Teakoil :
Semua daun pintu teekwood dan dinding papan harus dipolitur. Persiapan
dilakukan dengan membersihkan dan mengamplas bagian/permukaan yang akan
dipolitur. Selanjutnya dapat dipolitur dengan menggunakan Ultra Politur P -01.

25. PEKERJAAN SANITAIR


1. Pelaksana harus mengadakan dan memasang alat-alat yang dibutuhkan untuk
kelancaran pekerjaan dilapangan.
2. Alat-alat sanitair yang digunakan adalah sesuai petunjuk konsultan pengawas.
3. Untuk closet digunakan type duo block.
4. Perletakan sanitair yang tertera pada gambar dan pemasangannya harus
dilaksanakan dengan penuh keahlian sehingga memberikan hasil yang sempurna.

26. PEKERJAAN SALURAN PEMBUANGAN


1. Saluran Air Kotor Dan Air Hujan :
a . P i p a p em b u a n g a n a i r k o to r be k a s d a r i KM / W C / m e n g g u n a k a n p i p a P VC
d i a m e te r 2 ” at a u 3 " y a n g u n t u k s e l a n j u t ny a d i h u b u n g k a n k e sa l u r a n
a i r h u j a n . P i p a p em b u a n g a n a i r k o to r p a da t d a r i C l o se t m e n g gu n a k a n
P V C d i am e te r 4 " d a n d i h u b u n g k a n k e s e p t ic t a n k .
b . P em a s a n g a n p i p a - p i p a t e r s e b u t d i b u a t d en g a n k e m i r i n g a n 2 % u n t u k
a i r b e k a s d a n 3 % ko to r a n p a d a t , s am b u n g a n d i l a k s a n a k a n de n g a n
m e n g g u n a k a n s am b un g a n p i p a s e r t a l em P V C .
c . P em a s a n g a n h a r u s d i l a k u k a n d e n g a n b a ik , te r t u t u p / t i d a k k e li h a t a n .
D a l am a r a h m e n d a ta r p i p a - p i p a t i d a k b o l e h m em b u a t s i ku - s i k u
d i t e m p a t -t em p a t p e rc a b a n g a n d a n t i a p j a r a k m a k s im u m 1 2 m e ter
p a d a p i p a - p i p a d i b a w a h t a n a h h a r u s d i b ua t b a k k o n t ro l .
d . U n t u k m e n g h i n d a r i a d a n y a p e n y um b a t a n d i k e m u d i a n h a r i , p a da t i a p -
t i a p l o b a n g p em b u a ng a n h a r u s d i p a s a n g f l o o r d r a i n .
e . P em b u a t a n s a l u r a n ai r h u j a n , p e t i r i s a n h u j a n ( r a b a t b et o n ) da n b a k
k o n t ro l m e n g a c u p a da g a m b a r d a n BO Q .
f . P e r l et a k a n i n s t a l a s i ai r k o to r / a i r b u a n g a n d i s e s u a i k a n d e n g a n g a m b a r
r e n c a n a / d et a i l .
2. Septictank dan Peresapan :
a P em b u a t a n se p t i c t an k d i s e s u a i k a n d e ng a n g a m b a r de t a i l d e n g a n
m e n g g u n a k a n p a s a n g a n b a t u b a t a k e d a p a i r a d u k a n 1 P C : 2 P s u n t uk
dinding. Beton tidak bertulang untuk lantai dan beton bertulang
untuk penutup bagian atas.
b U n t u k p e n g h a w a a n , s e p t i c t a n k h a r u s d i le n g k a p i d e n g a n p i p a u d a r a
d i a m e te r 1 ,5 " b e r b en t u k T d a n s e b a g a i p e n u t u p d i b u a t p l a t b e t o n
b e r t u l a n g . P a d a p en u t u p s e p t i c t a n k h ar u s d i b u a t l u b a n g k o n t ro l
d i l e n g k a p i d e n g a n h a n d l e p e n g a n g k a t . U k u r a n d a n p e r l e t a k an
d i s e s u a i k a n d e n g a n ga m b a r re n c a n a d a n de t a i l .
c Sebagai penampungan air kotoran dari septictank, dibuat peresapan dan
saluran dari septictank ke peresapan menggunakan pipa PVC diameter 4" yang
diberi lubang serta dibungkus dengan ijuk dengan pemasangan sesuai gambar
rencana/detail. Peresapan diberi lapisan batu karang, kerikil, pasir dan ijuk.

27. PEKERJAAN INSTALASI AIR


1. Lingkup Pekerjaan :
T e rm a s u k d a l am p ek er j a a n i n i a d a l a h :
a S i s t e m P em i p a a n A ir B e r s i h , d a r i j a r i ng a n a i r b e r s i h ke se l u r u h
b a n g u n a n , y a n g t e r di r i d a r i , D a p u r , R u an g C u c i , KM / W C , Wa s t a f e l ,
k r a n - k r a n d a l am r u a ng a n d a n s e b a g a i n y a .
b P e n g u j i a n ( te s t r u n ) s i s t em p l um b i n g a i r b e r s i h s e ca r a ke s e lu r u h a n
u n t u k m e n g e t a h u i s i st e m i t u b ek e r j a b a ik , b e n a r d a n a m a n .
c Pengadaan dan pemasangan perlengkapan-perlengkapan lainnya agar instalasi
bekerja dengan baik, benar, aman walaupun dalam gambar dan spesifikasi
tekniknya tidak dicantumkan secara jelas, misalnya fitting -fitting dan

Spesifikasi Teknis DID Dinas Pendidikan Kabupaten Donggala Halaman 13


accesoriesnya.
2. Bahan yang dipakai :
a . S e m u a i n s ta l a s i a i r be r s i h m e n g g u n a k a n p i p a P a r a lo n ( S I I ) .
b . S e m u a kr a n y a n g te rp a s a n g h a r u s m e n g gu n a k a n k r a n s t a i n l ess s t e l l
d i a m e te r Q ½ ” y a n g b e r k e p a l a k r i s t a l , pe n e m p at a n d a n u k u r a n n y a
h a r u s s e s u a i d e n g a n g a m b a r r e n ca n a / d et ai l .
3. Pemasangan :
a P i p a P a r a lo n c u k u p d i s a m b u n g d e n g a n s a m b u n g n a s o k k em u d i a n
d i p e r k u a t d e n g a n l em p i p a .
b Pemasangan pipa harus dilaksanakan dengan baik dan tertutup, terkecuali
apabila menggunakan water moer harus dipasang pada tempat yang mudah
dicapai dan tidak tertutup oleh dinding maupun lantai.
4. Pengujian :
a S e m u a i n st a l a s i p i pa y a n g t e r p a s a n g se b e l u m d i t u t u p h a ru s d i u j i
t e r l e b i h d a h u l u s e c ar a s e d e r h a n a d e n g a n m e n g a l i r k a n a i r p a d a s a t u
s i s i d a n d i t u t u p p ad a s i s i l a i n n y a u n tu k m e n g h i n d a r i t e r ja d i n y a
k e b o co r a n p a d a s a a t p e m a k a ia n .
b B i l a d a l a m p e n g u j i a n d i t e m u ka n a d a n y a k e r u s a k a n , k e b o c o r an a t a u
p e n y u m b a t a n , P e l ak s a n a h a r u s s e g era m e n g g a n t i/ m em p e r b a i k i
k e r u s a k a n t e r se b u t , k em u d i a n d i l a k u k an p e n g u j u i a n / p e m e ri k s a a n
kembali.

28. Pekerjaan Instalasi Listrik


1. Lingkup Pekerjaan :
Termasuk dalam pekerjaan instalsi listrik ini adalah :
Pengadaan Lampu, kabel-kabel, stop kontak, sacklar, fitting-fitting, pipa, material
bantu, termasuk pemasangannya (sesuai dengan gambar dan BOQ).
2. Bahan yang dipakai :
a K a b e l - k a b e l y a n g di p a k a i a d a l a h d a r i j e n i s n y a N Y A a t au N Y M
( P e r h a t ik a n BO Q ) y a ng m e m e n u h i s t a n d a r d P L N ( SP L N ) s e r ta b e ri n i t i a l
L M K (M i n i m a l m e r k et e r n a l , v i s i co m a t a u se t a r a ) .
b S t o p k o n ta k , s a c k l ar d a n f i t t i n g s e r t a p e r a l a t a n l i s t r i k y a n g d i g u n a k a n
h a r u s b u a t a n d a l a m n e g e r i y a n g t e l a h m em e n u h i s t a n d a rd P L N,
kemampuan minimal 10/16 A.
c P e n em p a t a n S D P h a r u s m e n g i k u t i p e t u nj u k d a l a m g a m b a r , u k u r a n
p r o p o s io n a l a g a r b a b e l d a n p e n g a m a n a n d a l a m S D P , n a m p ak r ap i d a n
m u d a h p e r a wa t a n n y a.
3. Pemasangan :
a P em a s a n g a n i n s t a l a s i l i s t r i k h a r u s b e r pe d o m a n p a d a P e r a t u r a n U m um
I n s t a l a s i L i st r i k (P U IL ) 2 0 0 0 .
b U n t u k p e n e r a n g a n d a n s t o p k o n t ak b i a s a k a b e l y a n g d i g u n a k a n a d a l a h
j e n i s N Y A d i a m e t e r 2 ,5 m m d e n g a n p e l i n d u n g P V C d i a m e t e r 5 / 8 " a t a u
j e n i s N Y M 2 ,5 m m ( ses u a i k a n d e n g a n B O Q) d i p a s a n g i n b o u w .
c U n t u k s em u a p e n y am b u n g k a b e l h a r u s m e n g g u n a k a n te rm i n a l bo x
a t a u d i t u t u p d e n g a n l a s d o p , se r t a d it em pa t k a n p a d a ke d u d u k a n y a n g
aman.
d P em a s a n g a n i n s t a l a si l i s t r i k u m um n y a d i k e r j a k a n s e be l u m p l a f o n
d i t u t u p d a n p e l e s te r an d i d i n g d i k e r j a k a n .

29. UKURAN DAN GAMBAR


1. Ukuran-ukuran yang tertera dalam gambar, adalah ukuran sebenarnya. Jika tidak
ada kesamaan antara ukuran dan gambarnya, maka segera minta petunjuk pada
direksi untuk menetapkan ukuran yang benar.
2. Gambar-gambar rencana akan diberikan kepada Penyedia Jasa, dan gambar -gambar
tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen Kontrak. Gambar -
Gambar merupakan patokan bagi pelaksanaan pekerjaan.
3. Penyedia Jasa wajib melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana dan
spesifikasi yang berhubungan dengan dengan hal ini. Tidak dibenarkan menarik

Spesifikasi Teknis DID Dinas Pendidikan Kabupaten Donggala Halaman 14


keuntungan dari kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan pada gambar, atau
perbedaan ketentuan antara gambar rencana dan isi spesifikasi.
4. Apabila terdapat kekurangan dan ketidakjelasan antara gambar dan ukuran,
Penyedia Jasa harus mengajukan kepada Direksi secara tertulis masalah tersebut.
Direksi akan mengoreksi dan menjelaskan hal tersebut untuk kelengkapan yang
telah disebutkan dalam spesifikasi.
5. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk melakukan pengujian semua bahan -
bahan yang diperlukan dalam pekerjaan, dan menentukan bahwa bahan -bahan
tersebut memenuhi atau melebihi persyaratan yang telah ditentukan.
6. Selama Pelaksanaan Direksi Teknik mempunyai wewenang untuk menolak bahan
bahan, barang barang dan pekerjaan pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan
minimum yang ditentukan tanpa kompensasi bagi Kontraktor.

30. PENJELASAN UMUM TENTANG PELAKSANAAN


1. Semua uraian yang tercantum dalam persyaratan ini termasuk gambar kerja adalah
mengikat dan akan dinyatakan lebih lanjut dalam masing-masing bagian pada pasal-
pasal berikut dan digunakan sebagai dasar pelaksanaan.
2. Apabila ada bagian yang tidak disebutkan dalam uraian ini, pelaksanaannya
disesuaikan dengan gambar
3. Jika terdapat perbedaan antara gambar dan uraian ini, Penyedia Jasa diwajibkan
menghubungi Direksi Pekerjaan guna mendapatkan pemecahannya.
4. Jika terdapat kekurangan pada gambar kerja dan penjelasan, Penyedia Jasa dapat
melengkapinya dengan petunjuk dan Persetujuan dari Direksi.
5. Kontraktor harus melaksanakan testing terhadap sistem yang telah selesai dipasang
baik secara sebagian maupun secara keseluruhan sesuai denga n peraturan-
peraturan yang berlaku atau yang ditentukan spesifikasi.
6. Kontraktor harus mengadakan pengecekan dimana Pihak Direksi Lapangan hadir dan
Pihak Direksi akan menentukan apakah testing yang dilakukan cukup baik atau
harus diulang kembali. Kontraktor harus menanggung segala perongkosan yang
timbul.
7. Kontraktor harus memberikan hasil-hasil testing kepada Direksi Lapangan. Hasil-
hasil test akan dipakai untuk menentukan apakah sistem dan seluruh komponen
yang ada pada Perahu Penyebrangan tersebut dengan baik sebagaimana mestinya.

31. DOKUMENTASI
Untuk perlengkapan laporan, Kontraktor harus membuat foto -foto dokumentasi dibuat
sebelum pekerjaan dimulai (0 %), tahap pelaksanaan hingga selesai (50 %, dan 100%),
foto dokumentasi harus selalu diambil pada posisi yang sama untuk setiap kemajuan
(tampak depan, samping dan belekang) dan setiap bagian yang penting antara lain
penulangan, pondasi dan lain-lain.
Foto-foto tersebut dimasukan kedalam album dan diserahkan pada Pejabat pealaksana
Teknis Kegiatan (Direksi/Pengawas) sebanyak 2 (dua) set.

32. PENGAWAS LAPANGAN KONTRAKTOR


1. Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan akan dilakukan oleh
Pengawas Pelaksana Lapangan Kontraktor.
2. Setiap saat Direksi/Pengawas atau petugas-petugasnya harus dapat mengawasi,
memeriksa atau menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan. Untuk itu
pemborong harus mengadakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan.
3. Bagian-bagian pekerjaan yang dilaksanakan tetapi luput dari pengamatan
Direksi/Pengawas adala menjadi tanggung jawab kontraktor. Pekerjaan tersebut bila
diperlukan harus dapat diperiksa sebagian atau seluruhnya untuk
keperluan/kepentingan pemeriksaan.
4. Jika diperlukan pengawasan oleh Pengawas Harian diluar jam kerja yang resmi, maka
segala biaya yang diperlukan untuk hal tersebut menjadi beban kontraktor.
Permohonan untuk mengadakan pemeriksaan tersebut harus dengan surat yang
disampaikan kepada Direksi/Pengawas.

Spesifikasi Teknis DID Dinas Pendidikan Kabupaten Donggala Halaman 15


33. PEKERJAAN AKHIR
1. Pada akhir pekerjaan ditempat pekerjaan dan sebagainya harus bersih dari sisa-sisa
semen, cat dan kotoran lainnya.
2. Sisa-sisa bahan-bahan bangunan, kotoran-kotoran dan gundukan-gundukan tanah
bekas galian harus diratakan serta bahan-bahan yang tidak terpakai lagi harus
diangkut keluar lokasi pekerjaan

34. PENUTUP
Pekerjaan-pekerjaan yang belum/tidak tercantum/dijelaskan dalam RKS ini dapat dilihat
pada gambar atau dinyatakan pada saat Rapat Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing).

Donggala, Mei 2015

Disusun Oleh,
Konsultan Perencana
CV. Fitratama Konsultan

FITRIANI., S.T
Direktris

Spesifikasi Teknis DID Dinas Pendidikan Kabupaten Donggala Halaman 16

Anda mungkin juga menyukai