Sudah sejak setahun terakhir ini, Kota Samarinda Kalimantan Timur diributkan oleh proses
rencana Pemerintah Kota membangun pasar tradisional ditengah kota. Polemik muncul
awalnya karena pembangunan Pasar Pagi Metro/PPM terkesan mendadak dan tidak disertai
dengan tahapan seperti feasibility studi maupun proses usulan dari bawah. Pemerintah
propinsi mengaku keberatan dengan proyek tersebut karena pembangunan PPM tidak
memecahkan persoalan substansial terkait kebutuhan masyarakat. Selain itu, masyarakat
secara umum juga banyak yang menolak kebijakan ini. Lantas, apa saja kajian yang bisa saya
kemukakan atas persoalan tersebut? Paling tidak ada 8 hal yang perlu dijadikan dasar
mengkaji hal tersebut yakni :
1. Tata kota
Penataan sebuah kota tidak dapat dibangun secara serampangan. Artinya kalau proyek
pasar pagi akan dijalankan, pemerintah kota harus membuka dokumen apakah lokasi
pembangunan pasar pagi metro memang diperuntukkan bagi perdagangan umum,
perkantoran atau hunian. Penting untuk diketahui bahwa hingga sekarang review Perda
RUTRK (Rencana Umum Tata Ruang Kota) Pemprov Kaltim saja masih dalam proses. belum
mendapat pengesahan dari pemerintah pusat. Otomatis Perda RUTRK dibawahnya masih
terjadi kekosongan hukum dan harus menunggu Perda tingkat provinsi untuk dilakukan
penyesuaian. Maka dari itu, berbagai kebijakan yang menyangkut mengenai tata kota harus
menunggu kepastian.
4. Perijinan
Masalah perijinan yang dinyatakan belum tuntas menjadi pertanyaan kita semua. Kenapa
ijin belum tuntas tapi investor sudah mulai membangun? Mestinya Satpol bisa
menghentikan kegiatan tersebut sebab memang tugas mereka penegakan Perda.. Selain ijin
HO tetapi juga apakah PPM tidak melanggar Perda lainnya? Gubernur sendiri menyatakan
bahwa jalan Gajahmada berstatus jalan propinsi sehingga perijinan maupun kajian layaknya
dilakukan oleh pemerintah propinsi. Proyek senilai Rp 15 miliar itu dikerjakan oleh PT Surya
Rizki Reza Jaya Abadi yang belum memiliki izin mendirikan bangunan (IMB) serta studi
kelayakan tentang analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) (Kaltimpost 28 maret
2009).
7. Investor
Lantas, kenapa tiba-tiba investor bisa membangun? Bukankah mestinya harus ada
kesepakatan harga, kontrak, jangka waktu dan model pembayarannya seperti apa. Kami
berpikir dengan proyek PPM ini yan nominalnya sangat besar harus melalui lelang. Tidak
bisa asal tunjuk karena bisa dikenakan klausul pelanggaran Keppres 80 Tahun 2003. Proses
abu-abu ini dilain waktu bisa jadi masalah seperti kasus-kasus sebelumnya. Apalagi sebentar
lagi ada pemilihan walikota. Kenapa bisa begini? Wajar bila masyarakat menduga ada
sesuatu. Penting ditelisik antara DPRD, pemerintah kota maupun investor PT Surya Rizki
Reza Jaya Abadi. Adakah hubungan dengan para kandidat yang akan berkompetisi dalam
Pilwalkot.
Idealnya memang pemerintah kota melempar terlebih dahulu wacana tentang PPM supaya
menjadi legitimate. Mungkin itu beberapa argumentasi saya. Masih banyak hal yang
sebenarnya bisa didiskusikan secara bersama-sama sebab yang terkait dengan proyek PPM
itu tidak hanya investor, pedagang, pembeli namun juga pemilik taksi, sopir taksi, pengguna
jalan disitu dan masih banyak yang lainnya.
Berdasarkan perda RTRW/RUTRK Propinsi saja masih di evaluasi oleh Pemerintah Pusat
sehingga otomatis Perda RTRW/RUTRK Kota/Kabupaten belum bisa dilakukan evaluasi.
Artinya keputusan-keputusan penting tentang penataan ruang di Samarinda harus
menunggu regulasi atau evaluasi atas Perda RTRW/RUTRK disahkan. Sayangnya tidak mudah
mendapatkan Perda tersebut. Namun berdasarkan UU No 26 Tahun 2007 Tentang Tata
Ruang Pasal 60 dijelaskan bahwa :
Dalam penataan ruang, setiap orang berhak untuk:
a. mengetahui rencana tata ruang;
b. menikmati pertambahan nilai ruang sebagai akibat penataan ruang;
c. memperoleh penggantian yang layak atas kerugian yang timbul akibat pelaksanaan
kegiatan pembangunan yang sesuai dengan rencana tata ruang;
d. mengajukan keberatan kepada pejabat berwenang terhadap pembangunan yang tidak
sesuai dengan rencana tata ruang di wilayahnya;
e. mengajukan tuntutan pembatalan izin dan penghentian pembangunan yang tidak sesuai
dengan rencana tata ruang kepada pejabat berwenang; dan
f. mengajukan gugatan ganti kerugian kepada pemerintah dan/atau pemegang izin apabila
kegiatan pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang menimbulkan
kerugian.
Bila begitu, apakah proyek Pasar Pagi Metro Samarinda masih layak dilanjutkan? Penting
dipikirkan ulang oleh Pemkot Samarinda.
Sabtu, 20 November 2010 , 08:40:00
Siapkan Parkir, Hilangkan Kekumuhan
Dishub Wacanakan Pemindahan Terminal Pasar Pagi
JTV Surabaya
JTV yang merupakan singkatan dari Jawa Pos Media
Televisi, adalah sebuah stasiun televisi swasta regional di
Kota Surabaya, Jawa Timur. JTV adalah televisi swasta
regional pertama di Indonesia sekaligus yang terbesar
hingga saat ini. Jangkauan JTV meliputi hampir seluruh
provinsi Jawa Timur secara terestrial, juga bisa diterima
diseluruh Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina
dan sebagian Australia dengan parabola melalui satelit
Telkom 1, dan fasilitas televisi berlangganan
TELKOMVision.
Stasiun televisi ini dimiliki oleh Grup Jawa Pos, yang juga memiliki afiliasi surat kabar dan stasiun
televisi di Indonesia seperti SBO TV (Surabaya TV), Malioboro TV (Yogyakarta), PJTV (Padjajaran TV)
(Bandung), Semarang TV, Bogor TV, Jak TV (Jakarta) dan MKTV (Mahkamah Konstitusi Televisi)
(Jakarta), PAL TV (Palembang), Padang TV (Padang), Jambi TV (Jambi), dan Jek TV (Jambi). Sedangkan
biro JTV di Jawa Timur ada 7 yaitu Malang, Jember, Banyuwangi, Kediri, Madiun, Bojonegoro dan
Madura. Dahlan Iskan (CEO Grup Jawa Pos) menargetkan JTV untuk melahirkan 20 TV lokal setiap
tahunnya.
BALI TV
Stasiun televisi yang didirikan pada awal abad ke-21 ini terutama menjadi terkenal karena
menanyangkan acara televisi biasa dalam bahasa Bali.
Acara-acara ini antara lain mencakup, nyanyian dalam bahasa Bali, acara-acara lain yang bernafaskan
Hindu dan upacara-upacara kedaerahan lainnya. Tetapi mereka juga menanyangkan warta berita
pula (dalam bahasa Indonesia).
EKSISTING DATA
(STASIUN TELEVISI LOKAL DAERAH KALTIM)
RENCANA JUDUL :
PERENCANAAN STASIUN TELEVISI SWASTA DAERAH/REGIONAL KALTIM.
RENCANA LOKASI :
JL. HM. RIFADDIN, SAMARINDA SEBERANG.
PERMASALAHAN EKSISTING :
TVRI Kaltim selama ini menjadi satu-satunya yang bias di andalkan dalam hal informasi
berbasis media televisi. Berbeda dengan stasiun TV lain, TVRI kaltim merupakan stasiun TV miliki
pemerintah daerah yang memiliki keterbatasan dalam mengolah siaran dan acara yang mampu
bersaing dengan stasiun TV lokal lain di Indonesia.
Balikpapan TV baru saja berdiri dan masih dalam proses menuju stasiun TV berkualitas yang
bisa menandingi keberadaan stasiun televisi lokal untuk regional Kaltim seperti TVRI Kaltim, dan
TV lokal lain di kaltim.
EKSISTING DATA
(PASAR TRADISIONAL/PASAR PAGI SAMARINDA)
RENCANA JUDUL :
PENATAAN ULANG KOMPLEK PASAR PAGI SAMARINDA.
RENCANA LOKASI :
Jl. PINANG BABARIS SAMARINDA
JL. JEND. SUDIRMAN SAMARINDA
LOKASI EKSISTING :
JL. JEND. SUDIRMAN KEL. PASAR PAGI, SAMARINDA HILIR.
PERMASALAHAN EKSISTING :
Beberapa orang (seperti di kutip media lokal) menyatakan bahwa tempat tersebut berada dekat
dengan jalur hijau. Tentunya berkurangnya lahan terbuka hijau (berdasar UU No 26 Tahun 2007
tentang Tata Ruang menyebutkan RTH /Ruang terbuka hijau) harus 30 persen, menyebabkan
timbulnya permasalahan yang komples, tidak hanya sekedar pemandangan kota. Kondisi lalu lintas
yang parah dan arus yang tidak memungkin adanya tempat pejalan kaki menjadikan wilayah ini
sebagai wilayah crowded nomor satu di Samarinda. Jalan Gajah Mada dan KH. Khalid sendiri
merupakan salah satu jalur padat, dan aktifitas pasar yang tidak teratur tentunya memperparah
kondisi lalu lintas.
RENCANA LOKASI :
DISAMAKAN DENGAN LOKASI EKSISTING.
LOKASI EKSISTING :
KEC. SUNGAI KUNJANG (KEL. LOA BAKUNG & KEL. LOA BUAH).
PERMASALAHAN EKSISTING :
Sistem galangan kapal kecil yang terdapat di Samarinda tepatnya di sepanjang daerah aliran sungai
mahakam memiliki kendala dalam hal pemanfaatan lahan, standar bangunan industry kapal kecil,
distribusi bahan pembuatan kapal, kurangnya kesadaran akan safety/keselamatan/K3, serta polusi
yang ditimbulkan akibat dari aktifitas industri galangan kapal itu sendiri.