Anda di halaman 1dari 8

BUPATI KAIMANA STOP BICARA MUNAFIK SUDAH

Bupati sendiri yang sengaja perlambat pekerjaan dengan membagi DPA dekat akhir tahun
sehingga banyak proyek yang kerja asal-asalan dan tidak selesai baru mau kasi salah siapa. Ini
modus lama yg setiap tahun dilakukan oleh bupati tapi tidak pernah ada evaluasi dan perbaikan,
bahkan kontraktor2 bermasalah itu bukannya dikasi Black List tapi malah mereka yg terus dapat
paket2 APBD. Bupati sengaja perlambat proyek2 APBD karena sebagian Dana APBD dari Kas
Umum Daerah di Bank Papua dipindahkan ke Bank Mandiri dan BRI untuk kepentingan
Deposito dengan keuntungan yg sangat menggiurkan dan hanya bupati sendiri yang menikmati
hasilnya. Disisi lain, bupati bicara peduli pengawasan padahal dia sendiri yang lakukan
pelamahan. Orang BPKP yg dikontrak oleh bupati jadi Inspektur (Kepala Bawasda) di Kaimana
sama sekali tidak ada manfaat untuk tingkatkan kinerja pengawasan pembangunan, Kepala
Bawasda Kaimana itu kerjanya berangkat melulu utk atur lobby dengan BPK supaya tutupi
masalah2 yg berpotensi jadi temuan pelanggaran lalu diatur skenario pertanggungjawaban
rekayasa agar Kaimana setiap tahun panen WTP (Wajar Tanpa Pengecualian), biar terkesan
seolah-olah Pemda Kaimana sangat berprestasi dalam mengelola keuangan daerah, padahal
korupsi merajalela. Bupati ingin ada pengawasan, sedangkan anggaran yg dialokasikan ke
Inspektorat sengaja dikasi kecil, bahkan sama sekali tidak ada anggaran untuk perjalanan dinas
dalam rangka pengawasan di beberapa distrik. Ini indikasi kuat bentuk pelemahan terhadap
kinerja pengawasan agar proyek2 infrastruktur yg dibiayai dg Dana milyaran rupiah tsb biar
hasilnya berantakan tapi tidak perlu dipermasalahkan, asal yang penting uang cair dan baku bagi
keuntungan. Proyek2 dalam kota saja sudah amburadul apalagi proyek2 jalan dll yg jauh di
kampung2. Semoga DPRD Kaimana masih punya hati nurani untuk melihat kondisi Kaimana yg
makin memprihatinkan ini.

Bapak Presiden Jokowi yang mulia, mohon Bapak minta institusi terkait tegur/ tindak tegas
Bupati Kaimana agar jangan hanya sibuk kejar segala bentuk penghargaan yg diberikan diatas
dasar kepalsuan untuk menutupi isu2 Korupsi yg melibatkan dirinya, sementara ada anak bocah
Papua An. Tawakal Kamakaula asal Kampung Namatota - Kab. Kaimana, yang menderita
Kanker dibiarkan tidak berdaya oleh himpitan ekonomi dan tidak terjamah oleh bantuan
pelayanan Kesehatan yang selalu menyedot APBD cukup besar karena dianggap prioritas.

KAIMANA DARURAT KORUPSI


Pemerintahan paling aneh di Indonesia itu Pemda Kaimana. Tinggal hitungan jam penutupan
anggaran dan batas akhir masa kontrak semua pekerjaan APBD, tapi masih banyak kegiatan
Dinas PU, Dinas Pendidikan, dll yang baru dikerjakan di akhir Desember 2017 ini. Sementara
DPRD dan Inspektorat hanya pangku tangan melihat kekacauan ini terus terjadi di depan mata
tanpa berinisiatif lakukan teguran kepada SKPD terkait untuk selamatkan uang rakyat. Kepala
inspektorat itu pegawai BPKP yang dikontrak oleh Bupati utk jadi pejabat di Kaimana, tapi
misinya bukan utk meningkatkan kinerja pengawasan tapi sebaliknya mau melemahkan kinerja
pengawasan dan menutupi celah2 korupsi APBD. Akan lebih biadap kalau BPK tidak
menjadikan kasus2 proyek mangkrak pada Tahun 2017 ini sebagai temuan dan bahkan masih
terus memberikan gelar WTP yang ke 5 kali kepada Pemda Kaimana atas dasar laporan
rekayasa. Harap KPK, KEJAKSAAN dan POLRI segera berlomba usut proyek2 infrastruktur yg
tidak selesai di Tahun 2017 ini karena sarat indikasi korupsi, diantaranya:
- Vitalisasi Taman kota thp II/kntrk th tunggal (20M)
- Pemb. Ktr DPRD thp V/kntrak thn tunggal (15 M)
- Pemb. Ktr Bupati thp VII/kont th tunggal (17 M)
- Talud Lokasi PLTG (20 Milyar)
- Rehab Drainase kota dan trotoar (13,5 M)
- Pembangunan jalan Avona - Yamor (21,9 M)
- Pemb. Wanggatnau - Sara lanjutan (24,2 M)
- Pemb. GOR thp III/kntrak thn tunggal (16,4 M)
- dsb...
BETULKAH PERAYAAN TAHUN BARU DI KAIMANA ADALAH SKALA INDONESIA
TIMUR? ATAU HANYA DIJADIKAN MODUS PENGALIHAN ISU KORUPSI
Apa artinya Bupati Kaimana menghambur-hambur uang rakyat puluhan milyar bayar iNews
(MNC Group) untuk nanti memberitakan informasi pembangunan yang sesungguhnya penuh
dengan rekayasa dan tipu daya untuk pengalihan isu2 korupsi. Anda pikir bisa mengobati hati
rakyat yg kelaparan bertahun-tahun dengan hiburan semalam? Anda pikir bisa semuda itu
kelabui masyarakat dengan video call ke anak2 eks pengiriman di Jerman bhw mereka sdh
berhasil, padahal faktanya penuh rekayasa, penipuan, eksploitasi anak, sarat korupsi dan
kasusnya sedang mau diambil alih oleh KPK dari Kejati Papua karena kemasukan angin. Anda
pikir kami tidak pernah catat rekam jejakmu tentang sekian ratus milyar dana hibah bansos yang
anda habiskan sendiri tanpa jejak di masyarakat? Mana bukti konkrit keberhasilan pembangunan
infrastruktur melalui APBD yg menjadi ikon kebanggan masyarakat, sementara gedung DPRD
dan Kantor bupati masih mangkrak dan sdh ada temuan pelanggaran namun masih menggantung
di Kejaksaan Agung, belum lagi kasus korupsi dermaga kaimana yg akan terus menghantuimu,
kasus korupsi dana haji, kasus korupsi lewat modus deposito APBD ratusan milyar setiap tahun,
dan masih banyak skandal mega korupsi di Kaimana yang akan segera kami buka di awal 2018.
Sadar atau tidak, perlakuan kalian telah melecehkan kaum pribumi yang hidup dalam
ketidakberdayaan karena hampir semua sendi kehidupan sudah dirampas, mulai dari pejabat teras
hingga kuli bangunan sehingga APBD nyaris tidak menyentuh masyarakat akar rumput yang
hanya kalian jadikan objek. Anda berusaha membuat alibi bhw acara tsb dilakukan oleh iNews
(MNC Group) untuk Indonesia Timur yang dipusatkan di Kaimana, emangnya kelebihan
Kaimana apa sehingga iNews mengambil lokus Kaimana sebagai sampel Indonesia Timur? Maaf
tidak ada istilah makan siang gratis dan lagi2 hak rakyat yang dikorbankan demi pencitraan semu
semata. Anda berusaha menggelar pesta penyambutan Tahun Baru dengan kemasan mewah,
seakan menjadi puncak kebanggaan atas prestasi pembangunan, tapi anda pura2 lupa bahwa
ditengah kota di emper2 pertokoan ada mama2 kampung yang bertahan lapar menunggu jualan
hasil kebun mereka yang nyaris tidak laku karena sulitnya peredaran uang, anda juga pura2 lupa
kalau adik2 kita Mahasiswa Kaimana dibeberapa kota study sedang bersungut menunggu Dana
Bantuan Pendidikan yang hinggi kini belum dikirim, bahkan sejak Tahun 2016 padahal Dana
tersebut nyata2 ada di Pos Dana Bansos APBD. Kami berharap warga Kaimana bisa berbondong
ke Taman Kota untuk menjadi saksi tentang tipu muslihat apa lagi yang mau disampaikan oleh
Bupati Kaimana. Trimakasih 
SELAMAT TAHUN BARU 2018
BUPATI KAIMANA HARUS DISERET DALAM KASUS PROYEK ABAL2 LOKASI
PLTMG
Seharusnya Presiden Jokowi sudah resmikan juga secara perdana Proyek PLTMG Kaimana, tapi
ternyata gagal karena ulah Bupati Kaimana yg mau cari keuntungan lewat proyek reklamasi
lokasi PLTG yang dibiayai dari APBD sebesar Rp. 20 Milyar. Di Daerah lain bupati boleh
mendukung dengan membebaskan/ menghibahkan lahan ke pihak PLN. Di Kaimana sebetulnya
Pemda sdh pernah bebaskan lahan di Km 02 Jl. Kaimana - Tanggaromi seluas 9 hektar dan baru
terpakai sekitar 1 ha. Seharusnya lokasi PLTG bisa dibangun disitu dan biarkan itu menjadi
tanggung jawab PLN untuk membangun mulai dari tahap pematangan lahan hingga konstruksi
bangunan dsb, tapi ternyata bupati mau sediakan lahan baru karena ada unsur niat memperkaya
diri dan berpotensi menjadi masalah serius, diantaranya :
1. Bertentangan dengan RTRW, karena lokasi tsb diperuntukkan untuk kawasan sentra
perikanan.
2. Lokasi PLTG yg ditimbun hanya berjarak sekitar 1 Km dari ujung Ranway Bandara Kaimana
sehingga sangat mengancam keselamatan penerbangan.
3. Pekerjaan Talud reklamasi tsb dilakukan tanpa ada AMDAL Reklamasi dan AMDAL
PLTMG.
4. Kontraktor yg ditunjuk sbg pelaksana proyek diduga tidak memiliki kualifikasi khusus sesuai
ketentuan untuk melaksanakan pekerjaan reklamasi pantai sejauh 200 Meter ke laut.
5. Surat Ijin Prinsip Nomor 671.11/1025 Tgl 5 Agustus 2016 dari Bupati dan Izin Kerja
Membangun Proyek PLTMG dari Wakil Bupati Nomor: 671.23/123 Tgl 20 Oktober 2016
kepada PLN adalah Dasar bagi PLN untuk memulai pembangunan dari tahap pematangan lahan
sesuai rencana tahap konstruksi proyek PLTMG, tapi seolah-olah disabotase lagi untuk
dikerjakan oleh Pemda tanpa ada kajian secara menyeluruh dengan melibatkan pihak Otoritas
Bandara.
6. Bupati secara sengaja tidak mengindahkan Surat Edaran Mendagri Nomor: 553/2444/SJ Tgl
29 Mei 2017 Tentang Pengelolaan Kawasan di sekitar Bandar Udara Dalam Rangka Menjamin
Keselamatan Penerbangan.
7. Dipastikan Proyek PLTG akan gagal dibangun di lokasi tersebut karena pertimbangan
keselamatan penerbangan dan faktor pencemaran lingkungan.
8. Dampak kerusakan lingkungan sudah terjadi sejak aktifitas penimbunan pantai dilakukan,
dimana sejumlah spesis ikan di kawasan pantai coa dan sekitarnya terancam punah. Hasil
wawancara kami dengan masyarakat menemukan fakta bahwa mereka yg selama ini mancing
disekitar pantai sdh tidak temukan lagi kepiting maupun ikan meskipun yang berukuran kecil
sekalipun. 
Apakah kita harus diam melihat kehancuran negeri ini terus terjadi? TIDAK..!
Ini kasus berat yang harus kita desak aparat hukum bertindak tegas karena selain merusak
lingkungan, juga sudah merugikan uang rakyat (indikasi Mark Up) dan ini suatu fakta bahwa
bupati telah bertindak arogan menggagalkan Program Presiden Jokowi tentang Papua Terang di
Kaimana.

POLRES KAIMANA TOLONG USUT PUNGUTAN LIAR PENJUALAN AIR PAM DI


DINAS PU
Dinas PU Kaimana tidak punya prestasi membangun dalam peningkatan pelayanan dasar bagi
hajat hidup orang banyak. Sudah bertahun-tahun Dana Puluhan Milyar habis tapi persoalan air
bersih tidak pernah tuntas dari kampung2 hingga Kaimana kota. Penjualan air PAM disetor
ratusan juta tiap bulan ke Dinas PU tapi air sulit mengalir secara merata menjangkau warga.
Mesin Pompa Air baru diganti Thn 2017 tapi aliran air bersih masih tetap macet. Tolong
hentikan proyek abunawas pekerjaan gorong2 dalam kota dan proyek Taman Kota, lalu fokus
atasi masalah Air Bersih sebelum kami kerahkan masyarakat bongkar paksa proyek2 siluman
dalam kota yg bukan prioritas tapi lebih sebagai lahan korupsi.

Sekilas INFO:
Sekda Kaimana sedang dipanggil ke Jakarta untuk diperiksa minggu ini di Kejaksaan Agung RI
sebagai Saksi setelah ditetapkannya Tersangka baru Gelombang Pertama terkait kasus korupsi
Pembangunan Dermaga Kaimana (APBD 2015 Fiktif). Kami sangat sayangkan dan ikut prihatin
kalau ada pejabat orang Kaimana yang terus mau dijadikan tameng untuk lindungi Bupati dan
rela masuk penjara, sementara Bupati terus bernari-nari menikmati fasilitas mewah yang
diperoleh dari hasil korupsi. Jika mau ada keringanan hukuman, harusnya mereka buka2an sudah
bahwa apa yang diperbuat adalah atas saran dan petunjuk Bupati. Jangan percaya kalau bupati
bisa berikan jaminan untuk lolos, karena cepat atau lambat Bupati Kaimana juga akan terseret ke
penjara atas beberapa kasus korupsi kelas kakap di Kaimana yang belum diungkap tuntas.

STOP LAKUKAN PEMBOHONGAN & PEMBODOHAN KE MASYARAKAT UNTUK


PENGALIHAN ISU KORUPSI
Entah sudah berapa banyak uang negara dihabiskan oleh Bupati Kaimana untuk beli berbagai
macam penghargaan (AWARD) yg tidak sesuai dengan fakta. Mulai dari WTP oleh BPK selama
4 tahun berturut-turut, lalu penghargaan (katanya) sebagai penyelenggara Pemerintahan terbaik,
ditambah lagi dari iNews Indonesia Award (katanya berhasil bangun infrastruktur baru
penunjang pelayanan publik) dan tgl 14 November 2017 ini pergi lagi terima penghargaan
(Bandara Award) dari Majalah Bandara. Yang jadi pertanyaan itu apa kontribusi Bupati soal
pelayanan di bandara. Dari sumber resmi diketahui bhw tim Majalah Bandara hanya suvey
sebatas Maluku (Bandara Saumlaki). Jadi tim abal2 itu tidak pernah ke Kaimana utk survey
tingkat kepuasan pelanggan soal pelayanan di area bandara. Secara hierarki dan ruang lingkup
kewenangan, bupati tidak punya hubungan keterkaitan dg jenis pelayanan apapun di bandara,
jadi kalau bupati dikasi award itu sangat aneh. Saya baru dapat info A1 dari sumber terpercaya
bahwa penghargaan yg diberikan ke Bupati Kaimana itu TIDAK GRATIS , tapi DIBAYAR.
Semua ini adalah bentuk pembohongan dan pembodohan untuk mengelabui masyarakat
Kaimana, sehingga meskipun kegagalan pembangunan sangat nyata, tenaga kontrak
diberhentikan semena-mena, Formasi CPNS tidak jelas, sejumlah SD di kampung2 libur terus
akibat pelayanan dasar memburuk, penderita kanker dll diabaikan/ tidak terjamah oleh perhatian
serius Pemda, masyarakatpun hidup sengsara dan KORUPSI semakin merajalela. Tapi sebagian
orang akan terus memuji Bupati utuk pengalihan isu2 Korupsi. 
AYO TURUN JALAN, BEBASKAN NEGERI INI DARI PARA PENINDAS HAK RAKYAT.

Jakarta,BERITA-ONE.COM-Berkaitan dengan kasus Korupsi Pengembangan Fasilitas


Pelabuhan Laut Kaimana,  di Propinsi Papua Barat , atau Pembangunan Dermaga Kaimana yang
merugikan negara sebesar Rp 58 milyar, Tim Penyidik Pidana Khusus Kejaksan Agung
menetapkan dua orang sebagai tersangka .

Pertama,  tersangka  AK,  Kontraktor/Direktur PT. Sakura Permai Jaya. Berdasarkan surat


perintah Penyidikan Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Nomor:
Print-133/F.2/Fd.1/11/2016 tanggal 1 November 2016;

Kedua,  tersangka MCK,  mantan Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas
III Kaimana,   ditahan di Rumah Tahanan Negara Salemba Cabang Kejaksaan Agung RI selama
20 (dua puluh) hari terhitung mulai tanggal 5 Desember 2017 sampai dengan 24 Desember 2017
berdasarkan surat perintah penahanan Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Tindak
Pidana Khusus Nomor: Print-38/F.2/Fd.1/12/2017 tanggal 5 Desember 2017.

Penyidik melakukan penahanan dengan pertimbangan  tersangka diancam pidana penjara lebih
dari 5 (lima) tahun dan dikhawatirkan melarikan diri, merusak atau menghilangkan barang
bukti .

Seperti siaran pers Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung ( Puspenkum Kejagung )
menerangkan,  pada tahun 2010 dilakukan pengembangan Fasilitas Pelabuhan Laut Kaimana
atau pembangunan Dermaga Kaimana Tahun Anggaran 2010-2012.

Didalam pelaksanaan pembangunan,  penanaman tiang pancang (pondasi) trestle dan dermaga,
kontraktor tidak dapat melaksanakan pekerjaan sesuai spesifikasi teknis yang disyaratkan dalam
rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) dalam kontrak.

Antara lain,  pemancangan tiang pancang tidak mampu mencapai kedalaman yang disyaratkan
dalam kontrak, sehingga seluruh bagian Trestle panjang 50 meter dan lebar 6 meter (APBN TA-
2010), Dermaga Fingger panjang 80 meter dan lebar 8 meter (APBN TA-2011), dan
Dermaga/GT panjang 50 x 10 meter (APBD TA-2012) dalam kondisi goyang, sehingga kapal
tidak bisa merapat untuk bersandar.
Perhitungan sementara kerugian keuangan negara diperkirakan mencapai kurang lebih senilai
Rp58 milyar.

Tersangka dijerat  Pasal 2 ayat (1), Pasal 3, Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat
(1) ke-1 KUHP, dan penyidik telah memeriksa puluhan saksi, kata Kapuspenkum Kejagung.
(SUR).

Dua orang Tersangka baru kasus Korupsi Dana Haji melalui APBD Kaimana yg dijemput dari
Jakarta sdh tiba di Kaimana. TSK H sementara nginap di ruang tahanan Polres, sedangkan TSK
S di tahanan Lapas Kaimana. Kehadiran 2 TSK ini bisa membuka tabir keterlibatan kroni2
Bupati Kaimana yg menikmati hasil kerugian Negara yg disanyalir mengalir juga keatas. Harap
pak AK dan AS (TSK lama) bisa buka kartu yg selama ini ditutup rapat jika mau lolos atau
mendapat keringanan hukuman, karena apapun upaya Kajari Fakfak untuk melindungi bapak2
itu pasti sia2. Ini murni kasus korupsi om, bukan sekedar penipuan atau kesengajaan sepihak
oleh pihak Travel yg merugikan negara sebesar Rp. 3,6 Milyar, sehingga mau diakal-akalin oleh
Kajari Fakfak utk korbankan pihak travel dan lindungi kroni2 bupati. Semoga proses
pemberkasan berjalan lancar utk ke P 21 dan TSK lama juga langsung dieksekusi biar tidak
dianggap tebang pilih, karena saat ini sdh menjadi buah bibir di masyarakat Kaimana dan banyak
orang salut dg kinerja Polres Kaimana tapi masih berharap-harap cemas tentang apakah kaki
tangan bupati yg kuat itu bisa diseret atau tidak. Tentu kami bersama masyarakat dan semua
pegiat anti korupsi dimanapun pasti mendukung langkah keberanian dan profesionalitas Kapolres
bersama para penyidiknya utk usut tuntas tanpa pandang buluh.
BRAVO POLRES KAIMANA

DIMANA BUPATI, DIMANA DPRD KAIMANA, KETIKA IBU & ANAK MENJADI
KORBAN PELAYANAN KESEHATAN YANG BURUK.
Percuma bicara prioritas anggaran yang besar di bidang kesehatan, sementara grafik perbaikan
kesehatan tidak meningkat dan masyarakat tetap menjadi korban karena buruknya pelayanan di
RSUD. Ini fakta yang dialami oleh keluarga tdk mampu. Dimana pada tanggal 1 oktober 2017
lalu ada pasien ibu melahirkan yg dibawa ke RSUD Kaimana, tapi dokter di RSUD rujuk pasien
tsb ke RS. Misi Kaimana. Setelah dilakukan operasi cesar hingga selesai perawatan dan pasien
hendak mau pulang ternyata dibebankan oleh biaya hampir 20 Juta dan keluarga pasien tidak
mampu bayar. Disaat hampir bersamaan ada pasien ibu hamil dari kampung di Buruway yang
dirujuk dari puskemas ke RSUD lalu dari RSUD rujuk lagi ke RS. Misi, namun sayangnya tidak
tertolong, bayi dan sang ibunya meninggal dunia. Sudah seperti itu, keluarga korban bingung
dengan tagihan yg sama jumlahnya hampir 20 Juta. Pada prinsipnya pihak RS. Misi tidak bisa
disalahkan karena mereka sdh bekerja sesuai SOP tapi mungkin saja ada kendala lain akibat
pasien tidak terjangkau oleh pelayanan kesehatan sejak awal. Yang kami pertanyakan itu kenapa
RSUD tidak mau tangani pasien. Apapun alasan kamar operasi direhab, kenapa tdk ada ruang
operasi cadangan. Kenapa juga pasien dirujuk ke RS Misi tanpa penjelasan soal konsekuensi
biaya dan sebagainya. Anehnya lagi kenapa Dinas Kesehatan dan RSUD tidak mau bertanggung
jawab selesaikan biaya perawatan padahal Dana yg mereka kelola masing-masing mencapai
Puluhan Milyar. Jika pasien tidak punya BPJS, terus dana BPJS di Dinkes dan RSUD yang
dianggarkan tersendiri dari APBD Kaimana lebih 5 Milyar itu untuk siapa. Dana Bantuan
Rujukan, bantuan pelayanan kesehatan, bantuan persalinan dll itu untuk siapa.
Tolong bapak/ ibu Dewan yg terhormat di Gedung DPRD panggil Direktur RSUD, Kadis
Kesehatan dan Bupati untuk klarifikasi persolan tersebut.

Bupati dan pejabat pemda Kaimana ini urat malu sudah putus. Mereka tidak merasa bersalah
pada rakyat dan negeri yg membuat mereka hidup bermewah-mewahan. Mereka bukan pelayan
rakyat tapi pelayan BPK, makanya Kabupaten Kaimana bisa peroleh predikat WTP (Wajar
Tanpa Pengecualian) dari BPK sebagai penghargaan tertinggi atas kinerja pengelolaan keuangan
daerah, utk mengelabui masyarakat bahwa Pemda Kaimana paling bersih dan tdk ada korupsi.
Padahal faktanya korupsi di Kaimana sangat merajalela, mulai dari proyek2 infrastruktur
bermasalah spt Gedung Kantor Bupati, Kantor DPRD, pembangunan Jalan, Jembatan dll yang
MARK-UP, MANGKRAK dan FIKTIF dengan nilai Ratusan Milyar Rupiah, serta
penyalahgunaan Dana Bansos ratusan Milyar rupiah. Anehnya mantan Kepala BPK RI setelah
serahkan WTP di Manokwari langsung besoknya menuju Kaimana dan disambut oleh Bupati di
bandara, tdk jelas urusan apa ke Kaimana tapi setidaknya bisa terima ucapan terima kasih dari
bupati cs. Ini sungguh keterlaluan. Untuk itu saya ajak adik2 mahasiswa Kaimana dimanapun
dan seluruh masyarakat Kaimana utk atur waktu kita gelar parlemen jalanan desak DPRD
hadirkan Bupati dan orang BPK biar jelaskan apa prestasi Pemda selama ini shg Kaimana dapat
WTP hingga 4 tahun berturut. Lalu kenapa Aspirasi Dewan Adat yang ditindaklanjuti melaui
surat DPRD utk minta BPKP lakukan Audit Investigasi terhadap Dana Bansos dan bbrp proyek
bermasalah di Kaimana tidak ditanggapi oleh BPKP Papua Barat. Sayangnya DPRD juga tinggal
diam seolah tdk mau perduli dg penderitaan rakyat. Ayo kita lawan kejoliman ini..!

POLRES KAIMANA BERHASIL EKSEKUSI TERSANGKA BARU KASUS KORUPSI


DARI JAKARTA
Terima kasih dan apresiasi buat Polres Kaimana yg telah mengeksekusi 2 orang tersangka baru
dari Jakarta terkait Tindak Pidana Korupsi yg diduga merugikan negara sebesar Rp. 3,6 Milyar
melalui APBD Kab. Kaimana Thn 2012. Kasus ini terbilang cukup lama krn sebelumnya
Penyidik Polres Kaimana sdh tetapkan 2 TSK An. AS dan AK tetapi diduga Kajari Fakfak
sengaja atur skenario untuk perlambat dan mau mengalihkan status perkara dari Tindak Pidana
Khusus menjadi Pidana Umum, seperti halnya skenario yg dimainkan dalam Kasus Dana Ganti
Rugi Tanah Bandara Kaimana untuk melindungi oknum Pejabat Pemda Kaimana yg terlibat.
Untung saja kasus korupsi Dana Haji sempat dilakukan gelar perkara di Kejati Papua dengan
melibatkan KPK dan diperoleh kesimpulan adanya alat bukti TPK yang kuat untuk tetap
dilanjutkan sehingga tidak ada oknum nakal lagi yg bisa bermanuver untuk lindungi koruptor di
Kaimana. Mari kita dukung dan kawal Polres Kaimana utk bekerja secara profesional tanpa
intervensi siapapun agar pengajuan berkas P21 bisa lebih cepat diproses dan okum pejabat
pemda yg selama ini menjadi bagian dari otak mafia korupsi di Kabupaten Kaimana segera
dieksekusi ke penjara. 
BRAVO POLRES KAIMANA

Dana OTSUS Rp. 6 Milyar dianggarkan melalui Bansos 2014 untuk biaya kuliah 7 orang anak
asli Kaimana selama 4 tahun di Jerman. kami patut bangga dan salut atas kebijakan bupati
melakukan terobosan kuliah ke luar negeri, tapi sangat disayangkan bahwa ini kebijakan yang
kebablasan dan sarat muatan kepentingan politik. pada saat bupati menghadapi gugatan hukum
pemalsuan dokumen (akta kelahiran) Tahun 2013 lalu, bertepatan dengan kembalinya anak2
Kaimana yang dididik di Yayasan Surya Institute.Yayasan ini sudah lepas tangan tanpa ada
alasan jelas dikembalikan karena sdh memenuhi target atau ada alasan lain, karena ternyata nilai
eksata dibawah rata-rata. akibatnya mereka tidak punya Ijazah sehingga Dinas Pendidikan hanya
berikan mereka ijazah Paket C dan Raport fiktif. adik-adik kita juga mengikuti program kursus
bahasa Jerman selama hampir 1 tahun di Jakarta tapi masih sulit mencapai standar. Ironinya
Bupati makin gencar publikasi bahwa Tanggal 19 September mereka sudah berangkat dan nanti
dilepas oleh pemda dan dewan adat. Anehnya pihak dinas tidak tahu alamat mereka di jakarta
sehingga sulit memonitor perkembangan mereka apakah TOEFEL diatas 500, kemudian program
study apa yang mau ditempuh dan apakah sudah ada/belum undangan dari Universitas atas hasil
seleksi yang nanti menjadi bagian dari syarat untuk mendapatkan Visa Study di Jerman. Jangan
sampai bupati hanya kejar pencitraan karena terlanjur Dana 6 Milyar sudah dikasi cair jadi
targetnya kasi brangkat saja, jika nanti dikembalikan setidaknya bupati bisa cuci tangan bahwa
kebijakannya itu mulia tapi klu dikembalikan itu adalah masalah personal karna
ketidakmampuan mereka. Anak-anak kaimana yang lain juga bisa menuntut hak yang sama..
silahkan berkomentar !!

TOLAK APBD-P KAB. KAIMANA, ADA MODUS KORUPSI SECARA MASIF,


SISTEMATIS dan TERSTRUKTUR.
DPRD yg punya fungsi Penganggaran dan Pengawasan tidak boleh biarkan uang rakyat terus
diselewengkan. Selama ini Bupati selalu tahan APBD hingga mendekati akhir tahun (Juli -
Agustus) baru dijalankan dan praktek ini sdh dilakukan tiap tahun. Masyarakat yg tdk paham
hanya tertipu oleh bupati yang beralasan bhw APBD belum bisa dijalankan awal tahun krn harus
tunggu pelantikan pejabat dsb.. ternyata itu hanya modus karena selama ini bupati selalu
pindahkan Dana APBD ratusan milyar dari Kas Umum Daerah di Bank Papua ke Bank Mandiri
dan BRI untuk kepentingan Deposito tanpa ketahuan DPRD dan masyarakat, dimana sebagian
besar bunga deposito diduga untuk memperkaya diri Bupati. Akibat keterlambatan serapan
anggaran juga membuat banyak kegiatan tdk bisa diselesaikan pekerjaannya tepat waktu dan
hanya mengumpulkan DPAL, Banyak anggaran yg tidak terserap ke masyarakat ini disengaja
untk meningkatkan jumlah SILPA yg kemudian nanti dianggarkan pada APBD Perubahan tahun
berikutnya. Sementara APBD-P selama ini hanya segelintir orang di tim Anggaran Pemda yg
atur untuk bayar kegiatan2 siluman dan bayar utang. Utang dimaksud juga sengaja dibuat-buat.
Makanya sy bilang ini modus korupsi terselubung yg dilakukan secara sistematis, masif dan
terstruktur.
Jika DPRD ingin membela masyarakat Kaimana , maka kita hanya butuh 1 Suara TOLAK
APBD Perubahan 2017 di Kabupaten Kaimana.

Kami perlu berlindung dibawah payung Dewan Adat untuk menuntut hak2 dasar kami atas janji
negara untuk membina, memberdayakan dan mensejahterakan orang Papua lewat kebijakan
OTONOMI KHUSUS di Tanah Papua. Kami hanya menuntut Bupati Kaimana agar
bertanggungjawab atas program pendidikan abal2 yang berbau penipuan, eksploitasi dan korupsi
serta telah mengorbankan masa depan anak2 8 suku di Kab. Kaimana. Mohon kepada basodara
suku2 lain terutama basodara AMKAY, agar jangan terprovokasi utk buat aksi tandingan lawan
mereka yang sedang menuntut hak dan keadilan diatas Tanahnya sendiri. Kami tidak ganggu
kalian jadi tolong hargai kami agar kita tetap hidup berdampingan dalam suasana yang damai.
Kami hanya minta bupati yang hrs bertanggungjawab dan jangan lagi ada pihak2 yang coba mau
adu domba orang Kaimana dengan menciptakan kelompok2 tandingan.

Anda mungkin juga menyukai