Anda di halaman 1dari 4

NOTULENSI

Focus Group Discussion


Penyusunan Rencana Penataan dan Pengembangan Kota Samarinda

Hari/tanggal : Jum’at, 26 Mei 2023


Waktu : 08.00 WIB s.d. Selesai atau 09.00 WITA s.d. Selesai
Tempat : Ruang rapat virtual (daring melalui Zoom Meeting
Pelaksanaan : Offline dan Online (Via Aplikasi Zoom)
Tautan : https://link.bappenas.go.id/FGDKotaSamarinda
Agenda : FGD Penyusunan Rencana Penataan dan Pengembangan Kota
Samarinda
Anggota yang hadir : 44 orang (online)

1. FGD dibuka dan dipaparkan oleh Direktur Regional II Bappenas Bapak Mohammad
Roudo, ST, MPP, Ph.D dan pengantar sesi diskusi oleh Moderator
2. FGD dihadiri oleh Pmerintah Daerah (Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian
dan Pengembangan Daerah Kota Samarinda, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kota Samarinda), Persatuan Insiyur Indonesia (PII) dan Kementerian PPN/
Bappenas

Berikut pembahasan pada pertemuan:

1. Sesuai arahan Presiden Kota Samarinda perlu mendesain kotanya dengan baik dengan
deferensiasi menjadi branding kota.
2. PII ditunjukuntuk membantu supervisi pembangunan dan perencanaan masterplan
3. Out put:
a. Quick wins hingga tahun 2024
b. Masterplan
- Urban Design (tanaman, vegetasi, pedestrian, landmark)
- Strategi penangganan urban decay
- Strategi penguatan urban health
4. Klaster pengembangan Kota Samarinda adalah pengembangan wilayah untuk
mendukung pembangunan IKN. Urgensin, sebagai berikut:
- Rencana Induk IKN yang telah memuat konsep try-city caloboration.
- Penataan kembali fisik dan non fisik wilayah terdampak IKN
5. Kota Samarinda mempunyai 10 program unggulan daerah, yaitu:
a. Program pemberdayaan RT
b. Program pengendalian banjir dan pembangunan system drainase modern
c. Program pembangunan transportasi masal
6. Masalah yang sampai saat ini belum terselesaikan di Kota Samarinda adalah Banjir.
Hal ini disebabkan karena:
- Tingginya curah hujan
- Drainase yang belum terkoneksi dan masih mengalami penyumbatan serta
tidak terkontrol
- Luapan Sungai Mahakam
- Bukaan lahan yang tidak sinkron dengan rencana penataan ruang
- Ada saluran air lama yang tidak sesuai dengan bukaan lahan baru.
7. Kota samarinda sebagai Mitra IKN dan sudah ada program strategi kota yaitu:
- Multiyears 2021-2024
 Kolam retensi bengkuring ±18 Ha dan penurapan sungai.
 Kolam retensi Pampang seluas ±10 Ha
 Tunnel Jl. Sultan Alimudin-Kakap sepanjang ±600 meter.
- KPBU
 Pembangunan skytrain
 Pembangunan pelabuhan curah
 Pembangunan LPJU kota
 Pengembangan denistasi Parawisata Sungai Mahakam
 Pembanguan RS berskala Internasional
- Pembangunan infrastruktur perkotaan
 Teras Kota Samarinda
 Simpul ekonomi Citra Niaga
 Kapet Samarinda
 TPA ±50 Ha
 Pasar Modern ±14Ha
 Pembangunan 7 segment BRT
 Pengembangan bandara APT Pranoto
 Pembangunan tol Samarinda Bontang
- Kerjasama public privat
 Pelabuhan Palaran, sebagai bagian simpul IKN
 Dengan sitem B to B bersama perusahaan Korea untuk pembangunan
SPAM IPA Cendana
8. Diskusi:
a. Menurut Bapak Puddu: Delianiasi dan arahan dari kegiatan ini dipertajam kembali
dengan memperhatikan Kecamatan Palaran dekat dengan lokasi bandara (Air
Port), penduduk masih sedikit sehinggga diperediksi untuk breaking di akhir Des
2023 sepertinya belum bisa dicapai. Oleh karena itu masih perlu pertimbangan
dan diperlukan beberapa Kajian.
b. Menurut Ibu Lana bahwa diperlukan pengembangan water front city dan
menghidupkan kembali Citra Niaga
c. Menurut Ibu Retno: Water front city perlu dikembangka di Kota Samarinda untuk
bisa dijadikan Brand Smart. Hal ini seiiring dengan Kota Samarinda memiliki
landskap yang berbeda dengan daerah yang ada di dunia.
d. Diusulkan Citra Niaga dan sekitarnya sebagai deliniasi karena Citra Niaga sudah
ada RDTR dan sudah terntegrasi secara OSS. Selain itu, Citra Niaga dan
sekitarnya dengan melihat solusi-solusi yang ada di wilayah kota tentang masalah
social dan ekonomi lebih komplek apabila dibandingkan dengan Kec. Palaran.
Kec. Palaran juga sudah menyusun Matek RDTR hanya masih menunggu
disetujui KLHS RDTR tersebut.
e. Water Front City sebagai salah satu solusi penanganan banjir.
f. Dalam mengatasi panjir harus konsiten dan kontinu.
g. Degradasi tentang masalah pertanian perlu diperhatikan, apa saja yang menjadi
jangka menenagah dan jangka panjang.
h. Bahan baku makanan hanya sekitar 20% yang tersedia di Kota Samarinda,
kekurangannya masih tergantung pada wilayah lainya seperti Pulau Sulawesi dan
Pulau Jawa.
i. Bendungan yang telah ada perlu dikaji ulang dan LP2B perlu dioptimalkan agar
kesdiaan bahan pangan tidak terlalu tergantung pada wilayah lain.
j. Bangunan yang telah ada di badan air yang ada di Kota Samarinda dipertahankan
namun yang belum ada janganlah diadakan (ditambah).
k. Peningkatan ekonomi tanpa harus mengabaikan masalah lingkungan.
l. Penyelesaian pemukiman kumuh perlu diprioritaskan.
m. Bappeda Provinsi Kaltim:
- Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur berkonsentrasi dengan penanganan
kawasan kumuh di dua kawasan sesuai dengan SK Wali Kota Samarinda.
Selain itu, berkonsetrasi juga terhadap pengembangan wisata yaitu penataan
Mesjid Mutaqin.
- Visi: Kawasan Kota Modern dan berkelanjutan
- Kec. Penalaran tidak kosong dan ada penduduknya
- Pepres Lampiran V tentang IKN: perlu penataan kawasan Kec. Penalaran
n. Bapak Dana Adikusuma:
- Kota Samarinda berdasarkan survei Thaun 2021 termasuk 10 Kota Layak
Huni
- Perdagangan dan jasa perlu di perhatikan agar berkelanjutan
- 70% dari luas wilayah Kota samrinda tercover dalam daerah pertambangan
sehingga akan menimbulkan masalah lingkungan dalam eksplorasinya,
terutama pertambangan tanpa izin.
- Pengendalian pertambangan hal yang peting diperhatikan dalam pentaan
ruang.
- Pengembangan investasi harus sesuai dengan lingkungan berkelanjutan.
o. Ibu Fida menambhakan bahwa dalam RDTR Citra Niaga sudah tidak dibolehkan
lagi aktivitas pertambangan namun kenyataannya dilapangan perzinan
pertambangan tersebut masih dikeluarkan wilayah pusat. Oleh karena itu
Kementerian ATR BPN bersurat ke Kementerian ESDM.

9. Kesimpulan dan tindak lanjut:


a. Penanggan Kawasan Kumuh perlu diprioritaskan. Hal ini perlu dikoordinasikan
juga dengan BPIW dan Cipta Karya kementerian PUPR.
b. Kunjungan lapangan diperlukan untuk meneggali informasi lebih lanjut
diperkirakan di 26 Juni atau sebelum idul Adha.
c. Diskusi secara mikro akan dilakukan di minggu berikutnya. Misalnya khusus
tentang mendiskusikan wilayah kawasan kumuh, penanggan banjir dan
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai