1.2 Tujuan
Kajian ini dilakukan dengan tujuan untuk
a. Transportasi Perkotaan
Tidak adanya sistem transportasi massal yang terhubung antara Kawasan
Perkotaan Inti dengan Kawasan Perkotaan di sekitarnya. aat ini Metropolitan
Bandung Raya masih mengandalkan transportasi publik utama berupa minibus
(dikenal dengan angkutan kota atau angkot) yang mempunyai kapasitas kecil dan
bus dengan jumlah moda dan jalur yang terbatas. Sementara itu, angkutan umum
berbasis rel hanya melayani pergerakan dengan jalur barat-timur dan tidak
berperan secara signifikan dalam melayani kebutuhan pergerakan masyarakat.
Terlebih lagi, kualitas angkutan umum yang terus menurun mengakibatkan
banyaknya masyarakat yang beralih ke kendaraan pribadi. Sementara itu, jumlah
dan kualitas jalan eksisting tidak memadai untuk menampuny besarnya
peningkatan jumlah kendaraan pribadi pada beberapa tahun terakhir. Akibatnya,
terjadi kemacetan lalu lintas, terutama di waktu puncak. Oleh karena itu,
dibutuhkan sistem transportasi publik yang dapat melayani pergerakan penduduk di
Metropolitan Cekungan Bandung.
b. Penyediaan Akses Air Minum dan Sanitasi yang Layak dan Aman di
Perkotaan
Sistem penyediaan air bersih yang ada saat ini belum mampu memenuhi
seluruh kebutuhan air bersih masyarakat di Metropolitan Bandung Raya. Masalah
utama yang dihadapi antara lain: Keterbatasan pasokan air baku dan Sistem
penyediaan air bersih yang belum terpadu. Di Wilayah Metropolitan Bandung,
terdapat 7 cekungan air tanah sebagai berikut : 1. Cekungan Air Tanah (CAT) yang
berada dalam wilayah kabupaten : a. CAT Lembang: Kabupaten Bandung b. CAT
Sumedang: Kabupaten Sumedang 2. CAT terlampar lintas batas kabupaten/kota,
yaitu : a. CAT Ciater: Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang dan Kabupaten
Sukabumi b. CAT Bandung-Soreang: Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota
Cimahi, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut c. CAT Cibuni: Kabupaten
Cianjur dan Kabupaten Bandung d. CAT Banjarsari: Kabupaten Bandung dan
Kabupaten Garut e. CAT Malangbong: Kabupaten Garut, Kabupaten Majalengka dan
Kabupaten Sumedang. Banyaknya Cekungan Air Tanah yang berada di lintas
wilayah memerlukan pegelolaan dengan mekanisme kerjasama metropolitan.
Atas dasar hal tersebut Kementerian Dalam Negeri khususnya Ditjen Bina
Administrasi Kewilayahan sesuai tugas dan fungsinya melakukan kegiatan
Asistensi Kesepakatan/Perjanjian Kerja Sama dalam Penyelesaian
Permasalahan Pelayanan Publik di Wilayah Metropolitan Cekungan
Bandung Kegiatan Tahun Anggaran 2021. Dimana kegiatan tersebut merupakan
upaya yang ditempuh untuk dapat menyelesaikan konflik/permasalahan terkait
penyediaan pelayanan publik di kawasan perkotaan metropolitan (transportasi
publik, air bersih, sampah dan sanitasi, permukiman dan mitigasi bencana)
sehingga masyarakat yang tinggal dalam kawasan perkotaan metropolitan tersebut
dapat menikmati lingkungan yang layak huni dan berketahanan dengan pelayanan
publik yang tercukupi.