Anda di halaman 1dari 14

TUGAS PBPAM

PDAM TIRTAWENING KOTA BANDUNG

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Mata Kuliah PBPAM dan Pesisir Tahun
Akademik 2016/2017

Disusun Oleh:

Mukhty Hadirun Efendi (143050038)


Rika Riyanti (1330500 )
Yuliana Hunaenah (143050046 )
Eva Purnamasari (143050058)
Fitri Dwi Oktaviani (143050061)

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2017
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
dengan ini kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Tambak
Udang.

Adapun laporan mengenai PDAM TIRTAWENING KOTA BANDUNG ini


telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan dari banyak
pihak, sehingga dapat memperlancar proses pembuatan makalah ini. Oleh sebab itu,
kami juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan laporan tugas Perencanaan
Bangunan Pengolahan Air Minum

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari laporan dan kunjung di PDAM


TIRTAWENING KOTA BANDUNG" ini dapat diambil manfaatnya sehingga dapat
memberikan inpirasi terhadap pembaca. Selain itu, kritik dan saran dari kami tunggu
untuk perbaikan makalah ini nantinya.

Bandung, 18 Mei 2017

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kebutuhan akan air bersih merupakan suatu kebutuhan yang sangat
penting bagi berbagai lapisan masyarakat. Air merupakan sebagai produk
kebutuhan masyarakat, maka air bersih yang berkualitas akhirnya menjadi
suatu tuntutan masyarakat untuk saat ini. Segala aktifitas masyarakat di
berbagai aspek sudah memahami pentingnya air bersih bagi penunjang
kehidupan yang sehat. Keadaan geografis di kota Bandung yang sebagian
mendukung akan ketersediaan air bersih bagi masyarakat yang sangat
penting mengingat akan kebutuhan utama masyarakat dengan
memanfaatkan sumber daya alam yang di harapkan mampu memenuhi
kebutuhan masyarakat akan air bersih.
Perusahaan Derah Air Minum (PDAM) Koa Bandung merupakan.
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), sebagai salah satu bentuk perpanjangan
tangan Pemerintah Derah yang bergerak dalam bidang pelayanan umum
antara lain pengolahaan air bersih dan pengolahan air kotor. PDAM Kota
Bandung akan menyalurkan air bersih kepada pelanggan, untuk itu dikenai
biaya untuk setiap pemakaian air per m3. Biaya ini ditagihkan kepada
pelanggan setiap bulan dan dibayarkan ke berbagai tempat yang melayani
pembayaran rekening air, salah satunya kantor pusat PDAM Kota Bandung di
Jalan Badak Singa No.10 Bandung. Pengolahan air bersih merupakan
pelayanan yang di berikan PDAM Kota Bandung kepada masyarakat sebagai
sarana untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. Sumber air bersih didapat
dari 3 (tiga) sumber yaitu : air permukaan, mata air dan air tanah. Saat ini
PDAM baru mampu melayani ……. dari jumlah penduduk Kota Bandung …..
jiwa, sedangkan target nasional pelayanan air bersih untuk skala kota besar
sebesar ………., hal ini disebabkan semakin meningkatnua kebutuhan akan air
bersih dari tahun ke tahun yang dikarenakan adanya pertambahan
penduduk, kemajuan teknologi serta peningkatan ekonomi masyarakat,
sementara debit air baku yang di olah PDAM Kota Bandung hanya sebesar
………. l/detk besarnya relative tetap, bahkan air baku yang bersumber dari
aor tanag dan mata air yang semakin menurun
Pengolahan air bersih akan menghasilkan limbah yang disebut air
kotor. Air kotor adalah air dari limbah-limbah, seperti buangan kamar mandi,
WC, dapur dan tempat cuci yang berasal dari rumah tangga, perkantoran,
hotel, restoran, rumah sakit dan lain-lain, tidak termasuk air buangan industri
dan air hujan. Pengolahan air kotor merupakan program baru dari
Pemerintah Kota Bandung untuk mewujudkan misinya yaitu K3 (Kebersihan,
Ketertiban dan Keindahan), yaitu untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat melalui terciptanya kesehatan masyarakat dan perbaikan sanitasi
lingkungan pemukiman yang bersih, sehat dan berkesinambungan.
Pengolahan air kotor untuk pembayaran yang dilakukannya masih belum
efektif dikarenakan laporan data pembayaran air kotor tidak dilampirkan
data detail pembayaran. Selanjutnya pihak PDAM Kota Bandung mengalami
kesulitan dalam melihat kebenaran dari data pembayaran air kotor yang
dilakukan oleh tim surveyor.

1.2 Tujuan
Untuk Mengetahui bagaiaman cara pengolahan air bersih dengan melalui
tahapan-tahapan yang berada di PDAM Tirtawening Kota Bandung

1.3 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan ini terbagi kedalam lima bab beserta pokok
materinya sebagai gambaran umum sistematika penyusunan laporan yang
akan di tulis adalah sebagai berikut
BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang, tujuan serta sistematika


penulisan dari pokok materi-materi yang akan di tuangkan dalam laporan

BAB II GAMBARAN UMUM

Bab ini menjelaskan secara umum teori-teori dan materi-materi yang


mendukung dalam penyusunan laporan , seperti penjelasan tentang
gambaran umum wilayah Kota Bandung dan gambaran mengenai PDAM
Tirtawening Bandung

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PEMBAHASAN MENGENAI KUNJUNGAN PDAM

Bab ini akan menjelaskan tentang pembahasan serta data yang telah di ambil
dari kunjungan di PDAM Tirtawening Kota Bandung

BAB V KESIMPULAN

BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1 Gambaran Umum Wilayah Bandung dan PDAM


Bandung, Terletak dikoordinat 107o BT dan 6o 55’LS. Luas Kota Banudng
adalah 16.767 hektare. Kota ini secara geografis terletak di tengah-tengah provinsi
Jawa Barat, dengan demikian, sebagau ibu kota provinsi, Bandung mempunyai nilai
strategis terhadapat daerah-daerah sekitarnya. Dan Bandung kota berhawa sejuk
dengan suhu rata-rata 25o yang merupakan kota metropolitan baru. Karena iklimnya
yang sejuk dan topografinya yang unik maka bandung dapat di jadikan kota wisata
oleh Pemerintang Kolonial Belanda. Kota yang semula dirancang hanya untuk
200.000 penuduk itu kini sudah dihuni oleh lebih dari 2 ( dua) juta jiwa karena ada
arus pendatang dari wilayah seputar Bandung. Secara Topografis Bandung
merupakan cekungan Bandung yang luasnya 2.283 Km2 itu terdiri dari dua wilayah
administrative yaitu kabupaten Bandung dan Kota Bandung. Berkembangnya jumlah
pada penduduk dan tingginya arus urbanisasi ke kota ini mneyebaban tinggiinya
kepadatan penduduk yang dapat mencapai 10.899 jiwa per Km2. Dan selaras dengan
itu diikuti pula peningkatan permintaan perumahan dengan sarana penhunjang di
antaranya air minum dan air limbah

2.2 Gambaran Umum PDAM Tirtawening Bandung


Sejarah pendirian PDAM Kota Bandung dimulai sejak zaman penjajahan
Belanda di Indonesia. Pembentukan PDAM Kota Bandung sebagai Badan Usaha Milik
Daerah ( BUMD) berdasarkan peraturan Daerah ( Perda) Kotamadya Bandung Nomor
7/PD/1974 jo Perdan Nomor 22/1981 jo Perda Nomor 08/1978 yang telah diubah
untuk terakhir kalinya dengan Perda nomor 15 Tahun 2009, dengan perkembangan
organisasi sebagai berikut :

Tahun 1916 - 1928 : Stadsgemente Wter Leiding Bandung

Tahun 1928 – 1943 : Technische Ambtenaar

Tahun 1943 – 1945 : Sui Doko

Tahun 1945 - 1954 : Perusahaan Aie

Tahun 1953 – 1965 : Dinas Perusahaan Bagian B ( DPB )

Tahun 1965 – 1974 : Dinas Teknik Penyehatan ( DPT)


Tahun 1974 : Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM) Kota
Bandung

Tahun 1987 : Pengelolaan Air Kotor Masuk ke dalam PDAM

Tahun 2009 – Sekarang : PDAM Kota Bandung berganti nama menjadi Perusahaan
Daerah Air Minum Tirtawening Kota Bandung

Pada tahun 1978 sampai dengan tahun 1985 untuk meningkatkan debit
air, mulai dilaksanakan fisik Pengembangan Air Minum Tahap I atau BAWS I,
dengan membuat Sumur Artesis sepanjang jalan kereta api. Tahun 1985 sampai
dengan 1991 membangun Mini Plant Cibeureum dengan air bakunya dari
Sungai Cibeureum, Mini Plant Pakar, air bakunya dari Sungai Cikapundung
dan membangun Intake Siliwangi serta pembangunan saluran air kotor
sepanjang 176,30 km.

Dengan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi, maka masalah-masalah


sanitasi lingkungan merupakan masalah yang cukup penting untuk
diperhatikan, diantaranya masalah pembuangan air kotor.

Pada tahun 1978 - 1979 Pemerintah Kota Bandung melaksanakan studi


"Bandung Urban Development and Sanatary" yang mengusulkan strategi
penanganan pengembangan Divisi Air Kotor Kota Bandung.

Per tanggal 07 November 2009 PDAM Kota Bandung berganti nama


menjadi Perusahaan Daerah Air Minum Tirtawening Kota Bandung yang telah
disahkan oleh WaliKota Bandung melalui Peraturan Daerah Kota Bandung No.
15 Tahun 2009 tentang Perusahaan Daerah Air Minum
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

3.1 PDAM ad
BAB IV
PEMBAHASAN
( Bahas tahapan pengolahannya)

4.1 Flokulasi
Air yang dari mulai air baku dari cisangkuy dari cikapundung utara
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

http://www.pambdg.co.id

http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=80011

Anda mungkin juga menyukai