Anda di halaman 1dari 5

Nama : Stepanus Pasaribu

Nim : 044583706
Prodi : Perencanaan Wilayah Kota dan Lingkungan
Bagian Tugas : Aspek Prasarana Kecamatan Lengkong (Kel. Burangrang)

Pemahaman:

Peta Lingkup Wilayah


Sumber: RDTR Karees 2011-2031

Pekerjaan yang dilakukan adalah penyusunan Profil Tata Ruang Wilayahdan


Infrastruktur Wilayah Kelurahan Burangrang Kecamatan Lengkong KotaBandung.
Profil yang disusun berupa dokumen yang berisi data dan informasitingkat
kelurahan dan survey lapangan terkait data yang dibagi dalam beberapaaspek
perencanaan sebagai bahan untuk dianalisis lebih lanjut sebagai dasar
awalpenyusunan rencana tata ruang dan rencana pembangunan lainnya.Kota
Bandung tepatnya Kelurahan Burangrang merupakan kawasan yangtingkat
pertumbuhan ekonominya tinggi terlebih lagi Kelurahan Burangrangmerupakan
kawasan yang didominasi oleh kawasan perdagangan dan jasa,keadaan tersebut
dapat terjadi karena kelurahan burangrang terletak di kawasanpendidikan
dan perkatoran, maka dibutuhkan pedoman sebagai alat pengendalikeadaan
tersebut. Sebelum dilakukan penyusunan pedoman pengendalian atausering
disebut RDTR SWK Karees, tentu dibutuhkan kumpulan data spasial dandata
statistik dimana kemudian dibuat buku profil yang berpedoman pada
kepadaPermen PU no. 20 Tahun 2011.
Perencanaan tata ruang merupakan dasar dalam pembangunan
termasukpembangunan di perkotaan. Keberadaan rencana ini sangatlah penting
bagiberbagai jenis pembangunan di perkotaan. Rencana selalu diharapkan
agarpembangunan perkotaan selalu menjadi lebih baik dari
sebelumnya.Pembangunan kota menjadi ebih baik, terintegrasi, memenuhi
kebutuhanpenduduknya dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Tercipta
ruang yangaman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan.
Rencana tata ruang tersebut akantercipta dan tersusun dengan baik apabila
ditunjang dengan ketersediaan datayang dibutuhkan dalam berbagai aspek
perencanaan. Dengan begitu, salah satupermasalahan dalam perencanaan yaitu
ketersediaan data dapat teratasi denganbaik. Sejalan dengan keadaan tersebut
maka diperlukan ketersediaan data daritingkat terkecil secara administrasi yaitu
tingkat kelurahan.
Maksud, tujuan, dan sasaran:
- Maksud dari Penyusunan Profil Tata Ruang Wilayah dan Infrastruktur Wilayah
Kelurahan Burangrang memiliki maksud sebagai berikut:
a. Sebagai arahan dan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan penataan ruang
Kelurahan Burangrang.
b. Sebagai rujukan data-data yang menyangkut spasial dan keruangan bagi
infrastruktur wilayah Kota Bandung.
- Tujuan dibuatnya profil tata ruang dan infrastruktur wilayah Kelurahan ini
adalah untuk memberikan data dan informasi mengenai kondisi spasial
Kelurahan Burangrang yang mencakup dari berbagai aspek yaitu kondisi fisik
dasar,penggunaan dan tutupan lahan, kependudukan, perekonomian,
sarana,prasarana, transportasi dan infastruktur wilayah.
- Sasaran dari kegiatan Penyusunan Profil Tata Ruang Wilayah dan Infrastruktur
Wilayah Kelurahan Burangrang adalah dengan mereview RDTR SWK Karees
Tahun 2011-2031 dan Profil Kelurahan Burangrang yang disusun
olehpemerintah kelurahan. Selain itu dalam kegiatan ini merangkum
beberapa data yang terdapat dalam beberapa Dokumen bebrapa dinas di
Kota Bandung.
Ruang Lingkup materi studi ditentukan berdasarkan kepada UU Nomor 26Tahun
2007 tentang Penataan Ruang dan Permen PU no. 20 Tahun 2011 yaitu meliputi
seluruh aspek yang berkaitan atau sebagai input dalam sebuah perencanaan, yang
terdiri dari aspek prasarana dasar Wilayah Kota dan Transportasi. Dalam kelurahan
Burangrang kecamatan Lengkong terdapat prasarana yang terdiri dari:
 Jaringan air bersih
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, masyarakat Kecamatan Bendungan
tidak semuanyaterlayani oleh jaringan air PDAM. Pemenuhan kebutuhan air
bersih saat ini berasal dari sumber mata air yang disalurkan ke rumah-rumah
dengan sistem perpipaan. Sistem penyediaan air bersih perpipaan tentunya
dapat terlaksana jika memenuhi beberapa ketentuan sebagai berikut :
- Adanya sumber air baku yang memenuhi syarat dan dapat
dimanfaatkan sebagai bahan baku yang diperlukan.
- Adanya target pelayanan yang memenuhi persyaratan dalam
pengelolaan suatu sistem perpipaan.
- Adanya kemampuan dalam pembiyaan Permasalahan yang terjadi
menyangkut pelayanan air bersih adalah pada saat musim kemarautiba
air tersebut menjedi keruh (Hitam)
 Jaringan air kotor
Sarana sanitasi di kecamatan Lengkong khususnya di kelurahan Burangrang
para penduduknya menggunakan sanitasi yang ditangani pemerintahan kota
Bandung.
 Listrik & Telekomunikasi
Secara keseluruhan hampir semua wilayah Kecamatan Lengkong khususnya di
kelurahan Burangrang sudah terjangkau oleh jaringan listrik dan jaringan
telekomunikasi lainnya dengan di fasilitasi dengan kecanggihan alat-alat
modern. Fasilitas telekomunikasi berupa jaringan telepon sangat penting dan
berperan dalam kehidupan masyarakat sehari- hari. Kecamatan Lengkong
hingga kelurahan Burangrang sudah terlayani jaringan utilitas berupa saluran
telepon, baik telepon pribadi maupun telepon selular. Sambungan telepon
tersebar di perumahan, perkantoran, perdagangan dan jasa, pendidikan serta
fasilitas lainnya. Sementara itu penggunaan telepon selular mendominasi
jaringan telekomunikasi di Kecamatan Bendungan, hal tersebut didukung
dengan tersebarnya BTS - BTS diseluruh Kecamatan Bendungan. Selain itu
juga terdapat saluran udara tegangan rendah yang menyalurkan
listrik kesetiap rumah melalui sambungan rumah.
 Sampah
Sistem pengolahan sampah yang ada di Kecamatan Lengkong khususnya di
kelurahan Burangrang menurut data Kesehatan Lingkungan kecamatan
Lengkong, rata- rata mempunyai pengelolaan sampah dengan pengelolaan
yang ditangani oleh dinas lingkungan hidup dan pesampahan, pengelolaan
sampah itu sendiri masih bersifat konvensional, dilakukan secara umum
dengan mengumpulkan pada empat nya kemudian petugas sampah yang
mengambil Sampah di Kecamatan Lengkong yang terdiri dari sampah organik
dan sampah anorganik dengan jumlah volume yang relatif sedikitkurang lebih
2,5 lt/org/hari. Sudah adanya keinginan masyarakat untuk mengolah sampah,
namun masih kurangnya informasi tentang teknik pengolahan sampah
sehingga diperlukan adanya sosialisasi masyarakat terkait teknik pengolahan
sampah. Sistem komposting berpotensi untukdikembangkan di wilayah
perencanaan, namun diperlukan adanya kesiapan dari SDM, prasarana
pendukung kegiatan komposting.
 Sistem jaringan pergerakan
Sistem jaringan yang ada membentuk pola radial dengan berpusat pada alun-
alun Kota Bandung dengan 2 jaringan jalan lingkar yaitu jalan lingkar Laswi
yang memudahkan para pengendara dalam melintasi kecamatan Lengkong
hingga kelurahan Burangrang dengan arus jalan satu arah, hingga dilengkapi
jaringan pergerakan trotoar kepada para pejalan kaki.
 Jaringan jalan
Rencana pengembangan struktur jaringan transportasi disusun untuk
mewujudkan pelayanan aksesibilitas yang merata diseluruh wilayah Kota
Bandung, dan mengarahkan pertumbuhan wilayah dengan mempertahankan
keseimbangan lingkungan dan ketersedian sumberdaya daerah. Oleh sebab
itu, rencana struktur prasarana jalan meliputi rencana pengembangan
jaringan jalan arteri primer, arteri sekunder, kolektor primer, dan kolektor
sekunder dan lokal primer. Peranan jalan ini terkait dengan hirarki sistem
jaringan yang harus disesuaikan dengan hirarki kegiatan kota baik sistem
primer maupun sekunder. Hirarki sistem jaringan di Kota Bandung perlu
dimantapkan. Untuk melengkapi hirarki sistem jaringan jalan, direncanakan
pengembangan jalan alternatif dengan memprioritaskan pembuatan jalan-
jalan tembus yang sudah direncanakan sesuai dengan fungsinya. Selain itu
diupayakan peningkatan akses melalui rencana pengembangan jalan bebas
hambatan dalam kota.
 Moda angkutan
Moda angkutan umum yang terdapat di kecamatan Lengkong hingga
keluranhan Burangrang Kota Bandung terdiri Trans Metro Bandung, DAMRI
dan angkutan kota. Kondisi ketiga angkutan umum ini belum berjalan secara
optimal karena untuk Trans Metro Bandung dan DAMRI yang sudah
beroperasi hanya melewati jaringan-jaringan utama.Angkutan kota yang ada
saat ini belum terjadwal serta memiliki armada sebanyak 5.521 unit dengan
36 trayek yang juga melewati kecamatan Lengkong dengan yang dilewati oleh
Trans Metro Bandung dan DAMRI. Hal ini menyebabkan terjadinya tumpang
tindih rute di beberapa ruas jalan antara Trans Metro Bandung, DAMRI, dan
Angkutan Kota yang menyebabkan ketidakefektifan dari ketiga angkutan
umum tersebut dalam melayani kebutuhan transportasi masyarakat. Hingga
saat ini banyak moda angkutan ke kecamatan Lengkong seperti angkutan
online hingga angkutan yang disediakan dinas perhubungan kota Bandung
Jawa Barat.
 Perparkiran
Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Perparkiran (UPT Parkir) Dinas
Perhubungan Kota Bandung hingga melingkupi kecamatan Lengkong dan
kelurahan Burangrang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas
Perhubungan lingkup perparkiran. Dalam menyelenggarakan tugas, UPT
Parkir pada Dinas Perhubungan memiliki fungsi penyusunan rencana dan
teknis operasional pelaksanaan peningkatan dan pengembangan pengelolaan
perparkiran, pelaksanaan operasional pengelolaan dan penataan perparkiran,
pelaksanaan ketatausahaan UPT dan pelaksanaan pengawasan,
pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan pengelolaan perparkiran.

UPT Parkir merupakan pelaksana teknis yang menjalankan pelayanan publik


bagi masyarakat Kota Bandung melalui penyediaan fasilitas parkir pada badan
jalan (on-street parking). Pelayanan parkir pada badan jalan di Kota Bandung
terbagi atas 3 (tiga) area yaitu: pusat; penyangga dan pinggiran dengan
perbedaan tarif dari setiap jenis kendaraan dan area parkir. Pelayanan parkir
pada badan jalan dilakukan UPT Parkir dengan mengkoordinir juru parkir
resmi dan penerapan sistem pembayaran parkir melalui mesin parkir
otomatis di beberapa lokasi jalan di Kota Bandung.
Ruang Lingkup Wilayah
Kecamatan Lengkong merupakan salah satu kecamatan yang terletak di Kota
Bandung. Kecamatan Lengkong termasuk dalam Sub Wilayah Kota atau SWK
Karees. Kecamatan Lengkong terdapat tujuh kelurahan yakni Kelurahan
Cijagra,Kelurahan Turangga, Kelurahan Lingkar Selatan, Kelurahan Malabar,
Kelurahan Cikawao, Kelurahan Paledang, dan Kelurahan Burangrang.Kelurahan
Burangrang adalah salah satu kelurahan dari tujuh kelurahan di Kecamatan
Lengkong Kota Bandung Provinsi Jawa Barat. Kelurahan Burangrang memiliki luas
wilayah 51 Ha. Secara administrasi wilayah perencanaan Kelurahan Burangrang
meliputi 9 RW dan 65 RT. Adapun batas - batas Kelurahan Burangrang sebagai
berikut :
 Batas Utara : Kelurahan Malabar.
 Batas Timur : Kelurahan Malabar, Kelurahan Lingkar Selatan, danKelurahan
Turangga.
 Batas Selatan : Kelurahan Cijagra
 Batas Barat : Kelurahan Paledang dan Kelurahan Cikawao

Sumber:
 35328367/LAPORAN_KERJA_PRAKTEK_3613100701_pdf
 Downloads/RKPD-2018.pdf
 Downloads/5989-27683-1-PB.pdf

Anda mungkin juga menyukai