A. Pengertian Model
1
(a) (b)
Gambar 1. Semi dunia nyata tanaman (a) dan penyederhanaan dunia nyata dengan
melalui pendekatan sistem (b)
Dari uraian diatas dapat dipelajari bagaimana perbedaan antara sistem dan
model. Suatu sistem adalah suatu kumpulan dari komponen atau unsur yang
dianggap sebagai penyusun dari bagian dunia nyata yang dipertimbangkan dan
unsur tersebut berhubungan satu sama lainnya dan dikelompokkan untuk tujuan
studi dari bagian dunia nyata tersebut. Seleksi dilakukan terhadap unsur penyusun
sistem berdasarkan tujuan studi karena sistem hanya merupakan wakil dari
bentuk sederhana realita.
Sedangkan model dapat dibatasi sebagai konsep (matang atau masih dalam
tahap pengembangan) dari sistem yang disederhanakan. Jadi, model dianggap
sebagai substitusi untuk sistem yang dipertimbangkan dan digunakan apabila
lebih mudah bekerja dengan substitusi tersebut dari sistem yang sesungguhnya.
Aktivitas dalam kehidupan sehari-hari tidak luput dari penggunaan model seperti
kapal terbang terbuat dari kertas.
2
Model dapat dikategorikan menurut jenis, fungsi, tujuan pokok pengkajian
atau derajat keabstrakannya. Menurut kategori umum jenis model yang pada
dasarnya dapat dikelompokkan menjadi:
Model ikonik adalah perwakilan fisik dari beberapa hal baik dalam bentuk
ideal ataupun dalam skala yang berbeda. Model ikonik mempunyai
karakteristik yang sama dengan hal yang diwakili, dan terutama amat
sesuai untuk menerangkan kejadian pada waktu yang spesifik. Model ikonik
dapat berdimensi dua (foto, peta, cetak biru) atau tiga dimensi (prototip
mesin, atau alat). Apabila model berdimensi lebih dari tiga dimensi maka
tidak mungkin lagi dikonstruksi secara fisik sehingga diperlukan kategori
model simbolik
Model analog dapat mewakili situasi dinamik, yaitu keadaan yang berubah
menurut waktu. Model ini lebih sering dipakai daripada model ikonik
karena kemampuannya untuk mengetengahkan karakteristik dari kejadian
yang dikaji. Model analog banyak berkesesuaian dengan penjabaran
hubungan kuantitatif antara sifat dan klas-klas yang berbeda. Dengan
melalui transformasi sifat menjadi analognya, maka kemampuan membuat
perubahan dapat ditingkatkan. Contoh model analog ini adalah kurva
permintaan, kurva distribusi frekuensi pada statistik, dan diagram alir.
$
$
40 Distribusi
Frekuensi 40
30 Demand Curve
30
20 a
20
10
10 b
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
Unit barang Unit barang
Gambar 2. Model Analog: Kurva Distribusi Frekuensi dan Demand
3
Pada Gambar 2 menunjukkan suatu model analog berbentuk distribusi
frekuensi dari unit barang yang disesuaikan dengan harga barang.
Disamping dalam bentuk distribusi frekuensi juga disajikan dalam bentuk
kurva demand (permintaan) antara barang yang diminta dengan harga
barang tersebut, dimana semakin murah harga barang maka banyak jumlah
barang yang diminta semakin meningkat. Berikut gambar yang
menunjukkan model analog lainnya, yaitu dalam bentuk diagram alir.
4
(3) Model Simbolik (Model Matematik)
Keterangan:
IMPRt = Jumlah impor beras tahun ke-t (ton)
HRIMPt = Harga riil beras impor Indonesia tahun ke-t (Rp/Kg)
PRDBt = Produksi beras tahun ke-t (ton)
JPDKt = Jumlah penduduk tahun ke-t (juta jiwa)
LSTOKt = Stok beras tahun ke-t-1 (ton)
LIMPRt = Jumlah impor beras tahun ke-t-1 (ton)
(a) Model statik, yaitu model yang dapat memberikan informasi tentang
peubah-peubah model hanya pada titik tunggal dari waktu; dan
(b) Model dinamik, yaitu model yang mampu menelusuri jalur waktu dari
peubah-peubah model. Model dinamik lebih sulit dan mahal
pembuatannya, namun memberikan kekuatan yang lebih tinggi pada
analisis dunia nyata.
5
benda nyata. Contohnya: investor pusat perbelanjaan dan pembuat
mobil dapat membuat sejumlah perubahan dengan lebih murah melalui
rancangan model fisik dibandingkan dengan produk akhir.
Sebuah model bisa dibuat hanya untuk semacam deskripsi matematis dari
kondisi dunia nyata. Model ini disebut model deskriptif dan banyak dipakai untuk
mempermudah penelaahan suatu permasalahan. Model ini dapat diselesaikan
secara eksak serta mampu mengevaluasi hasilnya dari berbagai pilihan data input.
Apabila perbandingan antar alternatif dilakukan, maka model disebut model
6
optimalisasi. Solusi dari model optimalisasi adalah merupakan nilai optimum
yang tergantung pada nilai input, contohnya adalah Non-linear programming.
B. Tahapan Permodelan
7
(1) Tahap Seleksi Konsep
8
Hal yang penting disini adalah memilih teknik dan bahasa komputer yang
digunakan untuk implementasi model. Kebutuhan ini akan mempengaruhi:
(a) ketelitian hasil komputasi,
9
teori dan asumsi yang menentukan struktur dari format persamaan pada
model serta nilai-nilai yang ditetapkan pada parameter model.
10
menggunakan simulasi secara berulang kali untuk mempelajari batasan
stabilitas sistem.
Para pengambil keputusan merupakan tokoh utama dalam tahap ini dimana
model dioperasikan untuk mempelajari secara mendetail kebijakan yang
dipermasalahkan. Mereka berlaku sebagai pengarah pada proses kreatif-
interaktif ini yang mencakup pula para analis sistem serta spesialis dari
berbagai bidang keilmuan. Apabila tidak ada kriteria keputusan yang khas
seperti maksimisasi atau minimisasi, proses interaktif ini dapat menuju
pada suatu kajian normatif yang bertalian dengan trade-off antar peubah-
peubah sistem. Lebih jauh, dapat diterapkan pula kebijakan untuk secara
efisien menilai kombinasi antar beberapa output sistem. Banyak teknik
optimasi yang tersedia untuk memecahkan masalah praktis dan beberapa
diantaranya dapat diterapkan langsung sebagai simulasi model.
Hasil dari proses permodelan abstrak ini adalah gugus mendetail dari
spesifikasi manajemen. Informasi yang timbul setelah proses ini dapat merupakan
indikasi akan kebutuhan untuk pengulangan kembali proses analisis sistem dan
permodelan sistem. Pada kasus tertentu, pengulangan itu bisa hanya mengubah
asumsi model namun pada hal lain dapat juga berarti merancang suatu model
abstrak yang baru sama sekali. Hal ini sesuai dengan fakta bahwa pendekatan
sistem dalam suatu lingkungan dinamik, adalah suatu proses berkesinambungan,
mencakup penyesuaian dan adaptasi melalui lintasan waktu.
11
C. Analisis dan Implementasi Sistem
Analisis sistem sangat bergantung pada teori sistem umum sebagai sebuah
landasan konseptual. Terdapat banyak pendekatan untuk analisis sistem dan pada
dasarnya semuanya mempunyai tujuan yang sama, yaitu memahami sistem yang
rumit kemudian melakukan modifikasi dengan beberapa cara. Hasil modifikasi
dapat berupa sub-sistem baru, komponen baru atau serangkaian transformasi
baru dan lain-lain. Tujuannya adalah untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam
sistem agar lebih efisien, untuk mengubah sasaran sistem, untuk mengganti
output, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain atau
untuk melakukan beberapa perbaikan serupa.
Bagian sistem yang mana yang tidak memuaskan? Apakah input telah
mengalami perubahan bentuk, harga atau ketersediaannya? Apakah output
kurang memuaskan? Apa tujuan usaha dengan analisis sistem?
c. Apa yang menjadi batasan sistem, yaitu dimana sistem akan berakhir
serta apa rumusan pengembangannya?
(3) Alternatif apa saja yang tersedia untuk mencapai tujuan dengan
memperhatikan modifikasi sistem tersebut? Pilihan apa saja yang
12
tersedia untuk memperbaiki sistem, berapa biayanya serta apakah hal
tersebut dapat diterapkan dengan mudah?
(4) Memilih salah satu alternatif yang telah dirumuskan pada tahap
sebelumnya.
Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap desain sistem secara garis
besar terdiri dari 3 tahapan, yaitu Tahap pertama adalah menentukan keluaran
(output) sistem, yang berupa bentuk-bentuk laporan dan dokumennya. Tahap
kedua adalah menentukan masukan (input) sistem, yang dapat berupa data
maupun informasi. Tahap ketiga adalah menentukan bentuk-bentuk file yang
dibutuhkan dalam sistem.
13
yang dikembangkan dengan benar. Tahap perubahan sistem dilaksanakan apabila
pengguna memerlukan perubahan ataupun penyempurnaan dari sistem yang
selama ini telah ada.
b. Pengetahuan sistem analis harus luas, tidak hanya pada teknologi komputer,
tetapi juga pada bidang aplikasi yang ditanganinya.
14
Dalam proyek pengembangan sistem yang kecil dan sederhana,
kemungkinan hanya ada seorang analis sistem yang merangkap sebagai
pemrogram (analis/pemrogram) atau seorang programer yang merangkap sebagai
analis sistem (pemrogram/analis). Akan tetapi untuk proyek pengembangan
sistem yang besar atau komplek, pekerjaan ini biasanya dilakukan oleh sejumlah
orang dalam bentuk tim. Anggota dari tim pengembangan sistem ini tergantung
dari besar kecilnya ruang lingkup proyek yang akan ditangani.
Tim ini secara umum dapat terdiri dari personil-personil sebagai berikut:
Ketua analis sistem biasanya menjabat sebagai wakil dari manajer analis
sistem. Tugasnya adalah membantu tugas dari manajer analis sistem dan
mewakilinya bila manajer analis sistem berhalangan.
15
3. Analis sistem senior (senior systems analyst), merupakan analis sistem yang
sudah berpengalaman.
16