Anda di halaman 1dari 20

KULIAH KE-1 PENDAHULUAN

(Konsep Dasar Model)

Arief Rahmana
arief.rahmana@widyatama.ac.id

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


2 0 13
Proses Pemodelan
• Sistem nyata adalah sistem yang sedang berlangsung dalam kehidupan,
sistem yang dijadikan titik perhatian dan dipermasalahkan.
• Pemodelan adalah proses membangun atau membentuk sebuah model dari
suatu sistem nyata dalam bahasa formal tertentu.

“Kacamata” Pemodel yang tergantung pada :


[1].Sistem nilai yang dianut
[2].Pengetahuannya
[3].Pengalamannya

Bahasa Formal

A’=Image

MODEL
Sistem
Nyata [A]

Model
Sampel
yang Diuji

Gambar 1. Skema Proses Pemodelan


Proses Pemodelan (2)
• Sistem nyata [A] akan dilihat dan dibaca oleh pemodel dan membentuk
image atau gambaran tertentu di dalam pikirannya.
• Image [A’] tidak sama persis dengan sistem nyata [A]. Jadi A’ ≠ A, karena
pemodel membacanya dengan menggunakan kacamata tertentu.
• Kacamata yang dimaksud di sini adalah sudut pandang atau visi atau
wawasan tentang kehidupan, yang dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu [1].tata
nilai yang diyakini/dianut oleh pemodel, [2].ilmu pengetahuan yang dimiliki
pemodel, dan [3].pengalaman hidup pemodel.
• Image atau citra adalah model mental [pikiran atau proses berpikir manusia]
yang tidak mudah untuk dikomunikasikan dengan orang lain, sehingga
membutuhkan alat komunikasi yang dapat dimengerti oleh dua atau lebih
pihak yang berkomunikasi. Alat komunikasi itu pada umumnya berbentuk
bahasa tertulis seperti uraian verbal, simbol-simbol, huruf, grafik, angka,
gambar, atau berupa wujud fisik.
Proses Pemodelan (3)
• Model yang sudah diformalkan akan dapat diuji kesesuainnya dengan
sistem nyata secara ilmiah.
• Model membantu manusia dalam memecahkan masalah yang sederhana
atau kompleks.
• Model tidak mungkin berisikan semua aspek sistem nyata karena
banyaknya karakteristik sistem nyata yang selalu berubah dan tidak semua
faktor atau variabel relevan untuk dianalisis.
Definisi Model
• Ackoff, et. al. [1962] mencatat bahwa model dapat dipandang dari tiga
jenis kata. Sebagai kata benda, model berarti representasi [gambaran,
perwakilan, atau perlambangan], misalnya miniatur pesawat terbang N-25
adalah model dari pesawat yang sebenarnya. Sebagai kata sifat, model
berrti ideal [teladan, idaman, contoh, atau cita-cita], misalnya dermawan
adalah model mahasiswa teknik masa kini. Sebagai kata kerja, model
berarti memperagakan, mempertunjukkan [demonstrasi], atau
memamerkan, misalnya pasangan pengantin itu memamerkan gaun
pengantin budaya sunda.
• Murthy, et. al. [1990] menyatakan bahwa model adalah suatu representasi
yang memadai dari suatu sistem.
Definisi Model (2)
• Murdick, et. al. [1984] menyatakan bahwa model adalah aproksimasi atau
penyimpulan [abstraction] dari sistem nyata yang dapat disusun dalam
berbagai bentuk
• Gordon [1978] mendefinisikan model sebagai kerangka utama informasi
[body of information] tentang sistem yang dikumpulkan untuk mempelajari
sistem tersebut.
• Toha [1990] mengemukakan bahwa model adalah penampilan elemen-
elemen terpenting dari persoalan sistem nyata.
Aspek-Aspek Model

• Sistem nyata sangatlah kompleks atau masih dalam bentuk hipotesis,


sehingga tidak akan layak atau tidak mungkin dapat dilakukan eksperimen
secara langsung.
• Model merupakan representasi ideal dari sistem untuk menjelaskan
perilaku sistem.
• Dengan model dapat digambarkan sistem yang lebih ekonomik dibanding
dengan bentuk lain
• Kriteria baik buruknya model dapat diukur oleh pertanyaan-pertanyaan :
[1].apakah model mengandung semua variabel yang relevan ? dan
[2].apakah model cukup sederhana, baik dalam struktur dan atau
hubungan-hubungan yang ada antar variabel-variabelnya ?
Aspek-Aspek Model
• Suatu model makin bermanfaat bila : [1].model memudahkan pengertian
tentang sistem yang diwakilinya dan [2].pengetahuan tentang alterantif
keputusan dapat diambil dan hasil keputusan itu makin banyak atau
meningkat.
• Jenis-jenis model berdasarkan teori keputusan, ada dua yaitu : [1].model
matematika dan [2].model informasi.
• Model matematik yaitu model yang mewakili sebuah sistem secara simbol
matematik, dalam bentuk rumus dan nilai-nilai, sedangkan model
informasi yaitu model yang mewakili sebuah sistem dalam wujud grafik
atau tabel
Karakteristik Model yang Baik
• Siregar [1991] mengemukakan karakteristik suatu model yang baik adalah
sebagai berikut :
[1].Tingkat generalisasi yang tinggi
[2].Meknisme transparansi
[3].Potensial untuk dikembangkan
[4].Peka terhadap perubahan asumsi
Prinsip-prinsip Pemodelan

Pengembangan model biasanya menggunakan prinsip-prinsip dasar :


 Elaborasi

Pengembangan model dimulai dengan yang sederhana dan secara bertahap


dielaborasi hingga diperoleh model yang lebih representaif. Penyederhanaan
dilakukan dengan menggunakan sistem asumsi yang ketat yang tercermin pada
jumlah, sifat, dan relasi variabel-variabelnya.
 Sinektik

Sinektik adalah metode yang dibuat untuk mengembangkan pengenalan masalah-


masalah secara analogis.
 Iteratif

Penembangan model bukanlah proses yang bersifat mekanistik dan linear. Oleh
karena itu dalam tahap pengembangannya mungkin saja dilakukan pengulangan
atau peninjauan-peninjauan kembali [iteratif].
Empat Tipe Analogi

Pengembangan model dengan sinektik menghasilkan empat tipe analogi :


 Analogi Personifikasi

Analis berusaha membayangkan dirinya mengalami masalah sistem nyata seperti


yang dihadapi oleh pengambil keputusan dalam perusahaan atau bagian
perusahaan.
 Analogi Langsung

Analis mencari hubungan yang serupa diantara dua atau lebih situasi problematik.
 Analogi Simboloik

Analis berusaha menemukan hubungan serupa antara situasi problematik sistem


nyata dengan proses simbolik.
 Analogi Fantasi

Analis sama sekali bebas mencari kesamaan antara situasi problematik yang
dihadapi beberapa masalah perusahaan lain yang bersifat khayali
Klasifikasi Model
Klasifikasi model dibagi menjadi delapan buah kelas :
A. Kelas I : Fungsi
[1].Model Deskriptif
Model deskriptif hanya memberikan sebuah “gambaran” dari sistem nyata dan
tidak meramal atau memberikan rekomendasi. Model ini menggambarkan kondisi
atau kegiatan sekarang atau masa lalu tanpa usaha memprediksi sesuatu.
Contoh :
a. Struktur Organisasi
b. Diagram Tata Letak Pabrik
c. Laporan Keuangan
d. Daftar Isi Suatu Buku
e. Foto Sinar-X Paru-paru Seorang Pasien
[2].Model Prediktif
Model prediktif menyatakan bila ini terjadi, maka kejadian lain menyusul. Model
ini menghubungkan variabel terikat dan bebas untuk meramalkan hasil dari kondisi
tertentu dan memungkinkan untuk melakukan percobaan dengan percobaan dengan
pertanyaan “jika”
Klasifikasi Model (2)
Contoh :
a. Analisis Titik Pulang Pokok
b. Diagram Keputusan
c. Teori Antrian
[3].Model Normatif
Model normatif memberikan jawaban “terbaik” dari alternatif yang ada terhadap
sebuah masalah. Model ini memberikan aturan dan rekomendasi untuk langkah-
langkah atau tindakan yang dapat diambil untuk mengoptimalkan pencapaian
beberapa keuntungan
Contoh
a. Model Simpleks dalam Programa Linear
b. Model Bauran Pemasaran
c. Model Perencanaan CPM dan PERT
B. Kelas II : Struktur
[1].Model Ikonis
Model-model ikonis mempertahankan sebagian dari sifat-sifat fisik dari hal-hal
yang diwakili mereka. Model ini menyerupai sistem sebenarnya tetapi dalam skala
yang berbeda
Klasifikasi Model (3)
Contoh :
a. Maket Tiga Dimensi Tata Letak Pabrik
b. Model Miniatur Mobil Masa Depan
c. Foto Udara Kampus Unigal
[2].Model Analog
Model yang terdapat substitusi komponen-komponen atau proses-proses guna menunjukkan
persamaan dari apa yang dibentuk oleh modelnya. Model ini menggunakan karakteristik suatu
sistem untuk mempreentasikan beberapa karakteristik sistem lain. Model ini dapat
menggambarkan situasi dinamik dan digunakan untuk perkiraan dan pengendalian.
Contoh
a. Mempelajari Sistem Peredaran Darah dengan Membuat Selang-selang
yang Menyerupai Fungsi Aorta dan Vena
b. Aliran Lalu Lintas dengan Aliran Arus Listrik
c. Gelombang Pantul Udara dengan Gelombang Permukaan Air
[3].Model Simbolik
Model-model simbolik menggunakan berbagai simbol untuk menerangkan aspek-aspek dunia
nyata. Prediksi atau pemecahan optimum dapat dicapai dari model-model simbolik ini dengan
menerapkan metode-metode matematika, statistika, dan logika.
Klasifikasi Model (4)
Contoh :
a. Programa Linear
b. Simulasi Monte Carlo
c. Model Antrian

C. Kelas III : Acuan Waktu


[1].Model Statik
Model-model statik tidak mempersoalkan perubahan-perubahan karena waktu.
Model ini mengabaikan pengaruh waktu
Contoh
a. Struktur Organisasi
b. Model Input-Output Statis Leontief
[2].Model Dinamik
Model dinamis menunjukkan perubahan setiap saat akibat aktivitas-aktivitasnya.
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem dapat diturunkan sebagai fungsi
dari waktu. Dengan perkataan lain, model-model dinamik memiliki waktu sebagai
variabel bebas.
Contoh
a. Model-model Pertumbuhan Populasi
Klasifikasi Model (5)
D. Kelas IV : Acuan Tingkat Ketidakpastian
[1].Model Deterministik
Untuk suatu kelompok yang spesifik dari nilai-nilai input, terdapat adanya output tertentu
yang ditetapkan secara unik, yang merupakan pemecahan dari sebuah model dalam situasi
yang pasti
Contoh
a. Laba = Pendapatan - Biaya
b. Model EOQ [Economic Order Quantity]
[2].Model Probabilitistik
Model-model probabilistik merupakan model yang mencakup distribusi-distribusi
kemungkinan untuk input-input dan memberikan serangkaian nilai dari sekurang-kurangnya
satu variabel output dengan probabilitas yang berkaitan dengan tiap nilai.
Contoh
a. Diagram Pohon Keputusan
b. Peta Pengendalian Statistik
[3].Model Konflik
Dalam model ini sifat alamiah pengambil keputusan berada dalam pengendalian lawan
Contoh
a. Perang atau Kompetisi
b. Posisi Tawar
Klasifikasi Model (6)
[4].Model Tak Pasti [uncertinty]
Model yang dikembangkan untuk menghadapi ketidakpastian mutlak
Contoh
a. Model-model Keputusan
b. Model-model Permainan
D. Kelas V : Derajat Generalisasi
[1].Model Umum
Model-model umum dunia usaha merupakan model-model yang dapat diterapkan pada
berbagai bidang fungsional dari usaha.
Contoh
a. Programa Linear yang dapat dipakai dalam memecahkan berbagai
masalah alokasi sumber
b. Model antrian, penerapannya dapat dilakukan dalam bidang produksi,
personalia, pemasaran, dan distribusi barang
[2].Model Spesifik/Khusus
Model-model khusus merupakan model-model yang dapat diterapkan terhadap sebuah bidang
usaha fungsional tunggal atau yang unik saja dan hanya dapat digunakan pada masalah-
masalah tertentu.
Contoh
a. Reaksi Penjualan sebagai fungsi reklame dapat didasarkan atas suatu
himpunan dari persamaan yang unik
b. Model persediaan probabilitik
Klasifikasi Model (7)
D. Kelas VI : Acuan Lingkungan
[1].Model Terbuka
Model yang memiliki interaksi dengan lingkungannya berupa pertukaran informasi, material,
atau energi. Model ini mempunyai satu atau lebih variabel eksogen [variabel dari lingkungan
eksternal]
Contoh
a. Model Sosial
b. Model Input-Output
[2].Model Tertutup
Model yang tidak memiliki interaksi dengan lingkungannya. Model ini memiliki variabel yang
seluruhnya variabel endogen yaitu variabel yang berasal dari lingkungan terkendali dan
internal.
Contoh
a. Model Termostat

D. Kelas VII : Derajat Kuantifikasi


[1].Model Kualitatif
Model yang menggambarkan mutu [baik/buruknya] suatu realita. Model ini terdiri atas model
mental dan verbal. Model mental merupakan model yang menggambarkan titik awal dari
abstraksi pengambil keputusan dalam memahami masalah. Proses berpikir manusia tentang
sesuatu merupakan model mental
Contoh lain
a. Proses Belajar Manusia
Klasifikasi Model (8)
Model verbail disajikan dalam bahasa sehari-hari dan tidak dalam bahasa
logika simbolis atau matematika.
a. Model konseptual atau karakteristik sistem

[2].Model Kuantitatif
Model yang variabel-variabelnya dapat dikuantifikasikan [berupa
numerik].
a. Model Statistik, model yang menyimpulkan dan mendeskripsikan
data.
b. Model Optimasi, model yang digunakan untuk menentukan jawaban
terbaik.
c. Model Heuristik, model yang digunakan untuk mencari jawab yang
baik, tetapi bukan jawab optimum
d. Model Simulasi, model sistem yang komponen-komponennya
direpresentasikan oleh proses-proses aritmatika dan logika yang ada
pada komputer, untuk memperkirakan sifat-sifat dinamis sistem
tersebut.
Klasifikasi Model (9)

D. Kelas VIII : Dimensi


[1].Model Dua Dimensi
Model yang terdiri dari dua faktor atau dimensi penentu. Model ini model
yang paling sederhana
Contoh
a. Model pegas, F = k.x
b. Regresi Linear Sederhana, y = a + b.x
[2].Model Multidimensi
Model yang terdiri dari banyak faktor penentu. Model ini mempunyai
lebih dari dua variabel atau dimensi
Contoh
a. Model Keputusan Multikriteria
b. Model Goal Programming

Anda mungkin juga menyukai