Management/Lot Sizing
Tujuan Pembelajaran
• Mahasiswa mampu memahami konsep
persediaan
• Mahasiswa mampu menentukan ukuran lot
ekonomis bagi perusahaan
Persediaan
• Persediaan dikelompokan :
• 1. Bahan baku
• 2. Barang dalam proses
• 3. Barang jadi
Jenis Material Persediaan
• Bahan mentah
• Part atau suku cadang
• Work in process
• Component parts
• Tools, machinery, and equipment
• Finish Goods
Jenis Persediaan
PRODUCTION SYSTEM
Production floor
Raw Finished
Supplier Customer
material product
• Ongkos pesan
– Ongkos memesan per sekali pesan
– Bisa terdiri dari : (1) preparing & placing orders, (2) handling & shipment, (3)
machine setup cost , (4) inspection cost of received orders.
Preprocessing Lead Time: The time required to create a work order (discrete
job) from the time you learn of the requirement. It is also known as "planning
time" or simply "paperwork".
Processing Lead Time: The time required to make/manufacture the item.
Fixed lead time: The fixed lead time is a portion of processing lead time which is
not dependent of order quantity
Variable lead time: Portion of processing lead time which is dependent of order
quantity
The total lead time is equal to the fixed lead time plus the variable lead time
multiplied by the order quantity. The planning process uses the total lead time
to calculate order start dates from order due dates.
Buy Item Lead Time
Period 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
GR 12 15 9 17 8 10 16 7 11
SR 12 15
POH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PORec 9 17 8 10 16 7 11
PORel 9 17 8 10 16 7 11
Sementara ukuran lot 52 pada pemilihan kedua, dijadwalkan sebagai Planned Order
Releases di periode 3 karena periode tersebut belum lewat, sehingga bisa
direncanakan (dimana lead time-nya adalah 2 satuan waktu maka planned order
receipts-nya adalah di periode 5).
Perioda 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
GR 12 15 9 17 8 10 16 7 11
SR 53
POH 0 41 26 17 0 44 34 18 11 0
PORec 52
PORel 52
Biaya MRP dengan LUC
Berdasarkan MRP ditentukan bahwa dilakukan 2 kali setup. Diketahui pula bahwa
terdapat inventori hampir pada seluruh perioda kecuali perioda 4 dan 9. Maka
perhitungan biaya total adalah sebagai berikut:
Perioda 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
GR 12 15 9 17 8 10 16 7 11
SR 53
POH 0 41 26 17 0 44 34 18 11 0
PORec 52
PORel 52
3. Least Total Cost (LTC)
Pilih ongkos total minimum (menggabungkan
kebutuhan sampai ongkos simpan mendekati
ongkos pesan).
GR 12 15 9 17 8 10 16 7 11
SR 61
POH 0 49 34 25 8 0 34 18 11 0
PORec 44
PORel 44
Berdasarkan MRP ditentukan bahwa dilakukan 2 kali setup. Diketahui pula bahwa
terdapat inventori hampir pada seluruh perioda kecuali perioda 5 dan 11. Maka
perhitungan biaya total adalah sebagai berikut:
EPP = s/k
s = ongkos pesan
k = ongkos simpan per unit per periode
Perhitungan PPB
Periode Kebutuhan Periods Part Kumulatif
Carried Periods
1 12 0 0 0
2 15 1 15 15
3 9 2 18 33
4 17 3 51 84
5 8 4 32 116
6 10 5 50 166
5.75
EPP 115 part periods
0.05 part period
116 mendekati EPP (=115)
Hasil MRP dengan PPB
Period 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
GR 12 15 9 17 8 10 16 7 11
SR 61
POH 0 49 34 25 8 0 34 18 11 0
PORec 44
PORel 44
Berdasarkan MRP ditentukan bahwa dilakukan 2 kali setup. Diketahui pula bahwa
terdapat inventori hampir pada seluruh perioda kecuali perioda 5 dan 11. Maka
perhitungan biaya total adalah sebagai berikut:
Model paling
Statis sederhana
Inventori
Deterministik
Dinamis
Inventori
Stasioner
Inventori
Probabilistik
Model paling
Non Stasioner kompleks
Inventori Deterministi k
• Inventori deterministik : Variabel dan faktor
(kedatangan dan demand (D), lead time (L),
serta sistem manajemen inventori) bersifat
pasti, atau diasumsikan pengaruh
perubahannya dapat diabaikan.
• Inventori deterministik:
1. Inventori deterministik Statis
2. Inventori deterministik Dinamis
Inventori Deterministi k Stati k
Inventori deterministik Statis : fenomena dimana
besarnya permintaan diketahui secara pasti dan
sama untuk setiap periodenya.
1.
Permintaan dikatahui secara pasti , muncul pada awal periode perencanaan
besarnya tidak selalu sama antara satu periode dengan periode perencanaan
lainnya.
2.
Horison perencanaan terbatas (finite) dan terdiri atas beberapa periode
perencanaan yang sama panjang.
3.
Ukuran lot pemesanan akan meliputi kebutuhan dan permintaan barang satu atau
beberapa perode perencanaan secara utuh (integer)
4.
Barang yang dipesan datang pada awal periode perencanaan. Pemesanan akan
dilakukan L periode waktu sebelum waktu kedatangan barang direncanakan.
5.
Tidak ada diskon dalam pembelian barang.
6.
Barang yang dibeli bersifat independen antara barang yang satu dengan barang
lainnya.
7.
Tidak ada inventori awal dan akhir pada tiap periode perencanaan, tidak ada barang
dalam daftar pesanan yang belum tiba pada saat pemesanan lain dilakukan.
Inventori Deterministi k Dinamis
• Komponen Model
1. Kriteria Kinerja
Minimasi ongkos total inventori (OT)yang
terdiri dari ongkos beli (Ob), ongkos pesan
(Op)dan ongkos simpan(Os).
OT = Ob + Op + Os
2. Variabel Keputusan
• Ukuran lot pemesanan ekonomis (q).
Inventori Deterministi k Dinamis
3. Parameter
• Harga satuan barang P (Rp/unit)
• Harga satuan pesan A (Rp./Pesan)
• Harga satuan ongkos simpan h
(Rp./unit/horison perencanaan)
• Waktu ancang-ancang konstan L periode
Iventori Deterministi k Dinamis
Metode Optimasi
• Populer untuk persoalan inventori
deterministik dinamis dikembangkan oleh
Wagner-Within (1958).
• Sesuai dengan karakteristik permintaannya
yang bersifat dinamis maka metode ini
menggunakan pendekatan programa dinamis
dalam mencari solusi untuk menentukan
ukuran lot pemesanannya.
Metode Opti masi / Analiti k
• Formulasi Model Dinamis
Asumsi
1.Horison perencanaan terdiri atas N periode perencanaan,
permintaan tiap periode perencanaan diketahui secara pasti dan
jumlah permintaan tiap periodenya tidak harus sama besar.
2. Tidak ada ongkos kekurangan inventori.
3.Barang yang dipesan akan diterima pada awal periode dan
permintaan barang pada suatu periode t (Dt) akan dipenuhi pada
periode tersebut.
4.Setiap kali melakukan pemesanan dikenakan ongkos pesan (A) dan
barang yang disimpan akan terkena ongkos simpan (h) yang
besarnya sebanding dengan jumlah barang yang disimpan selama
periode penyimpanannya.
Metode Opti masi / Analiti k (2)
Dimana :
A : Ongkos pesan (Rp./pesan)
h : Ongkos simpan per unit per periode (Rp./unit/periode)
n
qet : D
t e
t
. .
. .
. .
Langkah 1 :
parameter model sebagai berikut :
A : Rp. 500.000,- /pesan
h : Rp. 10.000,-/unit/minggu
L : 1 minggu
Langkah 1 :
O11 = 500.000 + 10.000 [(8-8)]
= 500.000
O12 = 500.000 + 10.000 [(28-8) + (28-28)]
= 700.000
O13 = 500.000 + 10.000 [(84-8) + (84-28) + (84-84)]
= 1.820.000
. . .
. . .
. . .
Langkah 1 :
Matriks hasil perhitungan Oen
(dalam ribuan rupiah)
n
1 2 3 4 5 6
e
1 500 700 1820 3170 4570 6570
2 500 1060 1960 3010 4610
3 500 950 1650 2850
4 500 850 1650
5 500 900
6 500
Algoritma Wagner – Within
(Contoh)
Langkah 2 :
Menghitung nilai fn dimana :
fn = Min [ Oen + fe-1] untuk e = 1,2,...,n dan n = 1,2,.......,N
f0 = 0
f1 = min [O11 + f0] = min [500.000]
= 500.000 untuk O11 + f0
. . . . .
. . . . .
. . . . .
*) optimal
Algoritma Wagner – Within
(Contoh)
Langkah 3 :
2 solusi optimal karena f6 mempunyai 2 alternatif untuk kombinasi
O56 + f4 atau O66 + f5.
Alternatif 1
• f6 = O56 + f4, berarti bahwa pemesanan sebesar 75 unit dilakukan
pada periode 4 untuk memenuhi permintaan pada periode 5 dan
6. Selanjutnya periode sebelumnya bergantung pada f4.
• f4 = O34 + f2, berarti bahwa pemesanan sebesar 101 unit dilakukan
pada periode 2 untuk memenuhi permintaan pada periode 3 dan
4, selanjutnya ukuran lot pemesanan untuk periode sebelumnya
bergantung pada f2.
• f2 = O12 + f0, berarti bahwa pemesanan sebesar 28 unit dilakukan
pada periode 0 untuk memenuhi permintaan pada periode 1 dan
2. Penjabaran dihentikan sebab semua periode telah tercakup.
Algoritma Wagner – Within
(contoh)
Langkah 3 :