Anda di halaman 1dari 3

COMPOSTING BERWAWASAN LINGKUNGAN

Kompos adalah hasil akhir suatu proses dekomposisi tumpukan sampah atau
serasah tanaman dan bahan organik lainnya. Keberlangsungan proses dekomposisi
ditandai dengan nisbah C/N bahan yang menurun sejalan dengan waktu. Bahan
mentah yang biasa digunakan seperti : daun, sampah dapur, sampah kota dan lain-
lain dan pada umumnya mempunyai nisbah C/N yang melebihi 30
(Sutedjo, 2002).
Beberapa manfaat pupuk organik adalah dapat menyediakan unsur hara
makro dan mikro, mengandung asam humat (humus) yang mampu meningkatkan
kapasitas tukar kation tanah, meningkatkan aktivitas bahan mikroorganisme tanah,
pada tanah masam penambahan bahan organik dapat membantu meningkatkan pH
tanah, dan penggunaan pupuk organik tidak menyebabkan polusi tanah dan polusi
air.
Kompos dibuat dari bahan organik yang berasal dari bermacam-macam
sumber. Dengan demikian, kompos merupakan sumber bahan organik dan nutrisi
tanaman. Kemungkinan bahan dasar kompos mengandung selulosa 15-60%,
enzim hemiselulosa 10-30%, lignin 5-30%, protein 5-30%, bahan mineral (abu)
3-5%, di samping itu terdapat bahan larut air panas dan dingin (gula, pati, asam
amino, urea, garam amonium) sebanyak 2-30% dan 1-15% lemak larut eter dan
alkohol, minyak dan lilin.
Proses pembuatan kompos berlangsung dengan menjaga keseimbangan
kandungan nutrien, kadar air, pH, temperatur dan aerasi yang optimal melalui
penyiraman dan pembalikan. Pada tahap awal proses pengkomposan, temperatur
kompos akan mencapai 65 – 70 oC sehingga organisma patogen, seperti bakteri,
virus dan parasit, bibit penyakit tanaman serta bibit gulma yang berada pada
limbah yang dikomposkan akan mati. Pada kondisi tersebut gas-gas yang
berbahaya dan baunya menyengat tidak akan muncul.

Proses pengkomposan umumnya berakhir setelah 3 sampai 4 minggu yang


ditandai dengan tercapainya suhu terendah yang konstan dan kestabilan materi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengomposan antara lain: kelembaban,
konsentarasi oksigen, temperatur, perbandingan C/N, derajat keasaman (pH),
ukuran bahan. Mikroorganisme dapat bekerja dengan kelembaban sekitar 40-60%.
Kondisi tersebut perlu dijaga agar mikroorganisme bekerja optimal
(Baharudin et al., 2008).
Kebutuhan oksigen dalam pembuatan kompos yakni berkisar antara 10-
18%. Temperatur optimum yang dibutuhkan mikroorganisme untuk merombak
bahan adalah 35-55°C. Perbandingan C/N yang optimum untuk proses
pengomposan adalah berkisar antara 25-25 Derajat keasaman yang terbaik untuk
proses pengomposan adalah pada kondisi pH netral yakni berkisar antara 6-8.
Ukuran bahan yang dianjurkan pada pengomposan aerobik berkisar antara 1-7,5
cm.
Ada beberapa bahan yang perlu kita siapkan terlebih dahulu dalam
pembuatan pupuk kompos. Bahan-bahan yang dibutuhkan tersebut tidak terlalu
sulit untuk anda dapatkan dan banyak terdapat disekitar lingkungan tempat kita di
Kabupaten Pelalawan ini. Bahan-bahan yang perlu disiapakan antara lain,
dedauan, sampah kering, kotoran ternak yang sudah kering, abu dapur, dedak
kasa, air sumur, air kencing ternak (kuda, sapi, kelinci, dan kerbau), dan juga
kapur mati. Tak lupa juga siapkan juga isi rumen sapi yang nantinya digunakan
sebagai bahan pengompos. Sedangkan untuk alat-alat yang dibutuhkan untuk
pembuatan pupuk kompos antara lain, plastik, sekop dan ember. Setelah semua
bahan dan alat sudah dipersiapkan, sekarang waktunya memulai pembuatan pupuk
komposnya.
Langkah pembuatan pupuk kompos dengan cara mencampurkan dedaunan,
kotoran ternak kering, dan sampah hingga membentuk gundukan setinggi kira-
kira 20 cm. Setelah itu, taburkan juga dedak kasar, kapur serta air sumur
kegundukan tadi. Tak lupa juga siramkan air kencing ternak dan bakteri
pengompos dari isi rumen sapi. Lakukan langkah ini secara teratur hingga bahan
yang disiapkan habis.
Selanjutnya, aduk hingga gundukan tadi tercampur rata seperti mengaduk
semen. Setelah tercampur rata, tutuplah gundukan tadi dengan plastik hingga tidak
terkena paparan sinar matahari. Diamkan gundukan selama kurang lebih 1 mingu.
Setelah satu minggu, baliklah gundukan dengan bagian atas ditaruh dibagian
bawah. Tambahkan juga kembali kencing ternak untuk menjaga kelembapan
pupuk. Setelah itu, diamkan kembali gundukan sekitar 1 minggu. Dan pupuk
kompos siap untuk digunakan.

Anda mungkin juga menyukai