PIMPINAN DPRD
KABUPATEN KUTAI
KARTANEGARA
DISAMPAIKAN DALAM PENUTUPAN MASA SIDANG KE 2
DAN PEMBUKAAN MASA SIDANG 3 TAHUN 2018
2 Mei 2018
1
Bismillahirrahmanirrahim,
Yth. Bupati Kutai Kartanegara.
Yth. Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara beserta Rekan-
Rekan Anggota DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara.
Yang kami hormati Sdr – Sdr Unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah
Kabupaten Kutai Kartanegara.
Yang kami hormati hadirin semunya yang tidak sapat saya sampaikan satu
per satu.
Yang Kami hormati para wartawan baik Media Cetak Maupun Elektronik
170/SK – 6/I /2015 Tentang Peraturan Tata Tertib DPRD Kabupaten Kutai
Kartanegara PERIODE 2014 – 2019, Pasal 38 Ayat (1) Huruf k, Pimpinan
DPRD mempunyai tugas:
Kami telah menerima laporan capaian kinerja dari seluruh Alat kelengkapan
DPRD selanjutnya akan kami sampaikan secara ringkas rangkuman laporan
Alat Kelangkapan DPRD tersebut. Adapun laporan tersebut kami sampaikan
secara ringkas sebagai berikut:
1. KOMISI 1
a. Sengketa Lahan
Masalah sengketa lahan antara perusahaan dengan masyarakat
maupun antar perusahaan masih mnjadi permasalahan yang perlu
segera diselesaikan, Komisi I dalam hal ini telah melakukan mediasi
yaitu :
1) terkait mengenai permasalahan lahan Bapak Nicolas Yohanes
dengan Perusahaan CV. Borneo di wilayah Kecamatan Samboja.
2) terkait mengenai permasalahan lahan warga masyarakat di
wilayah Kecamatan Kota Bangun dengan Perusahaan
Perkebunan Sawit PT. Kutai Argo Jaya (KAJ).
3) demikian juga terhadap persoalan lahan (HGU) perkebunan
PTPN XIII yang di dalamnya terdapat aktivitas masyarakat.
b. Ketenagakerjaan
Beberapa hal dari hasil komperatif ke Kota Surabaya, bahwa Kota
Surabaya melalui aplikasi e-SDM dapat memfasilitasi mulai dari
proses rekrutmen, mutasi, pensiun, hukuman/sanksi, pangkat, dan
gaji berkala. Aplikasi ini juga terintegarsi dengan aplikasi lainnya
seperti e-Performance yang sekaligus dapat meng-evaluasi kinerja
pegawai dan implikasinya terhadap Tambahan Penghasilan Pegawai
(TPP) bagi yang bersangkutan. Hal ini perlu diadopsi oleh Pemkab
Kutai Kartanegara.
2. KOMISI 2
3. KOMISI 3
b. UMKM
Dari berbagai kegiatan yang dilakukan Komisi III memandang perlu
upaya pemerintah mendorong peningkatan kapasitas dan kualitas
UMKM. Kebijakan yang pelu ditindaklanjuti seperti program kredit
murah bagi UMKM serta perlunya tenaga pendampin untuk UMKM.
Terkait dengan hal tersebut perlu ada pembahasan dengan pihak
pemerintah daerah untuk menindaklanjutinya. Selain itu daam
rangka permberdayaan UMKM perlu didorong pelibatan dunia usaha
melalui Tanggunjawab Sosial Perusahaan (CSR) dalam rangka
peningkatan kapasitas UMKM tersebut.
c. Pendapatan Daerah
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, khususnya Badan
Pendapatan Daerah yang menangani pajak daerah untuk senantiasa
melakukan pendataan atau validasi data secara akurat terhadap para
wajib pajak agar peningkatan PAD dari sektor pajak bisa dilakukan
secara optimal. Keterlibatan aparatur lokal dalam hal pendataan
pajak terutama PBB sangat besar, oleh karena itu perlu kiranya
strategi khusus dalam upaya mendorong keterlibatan aparatur lokal
seperti kades dan kadus dalam upaya validasi wajib pajak, misalnya
pemberian insentif yang memadai, sehingga kemudian berimplikasi
pada peningkatan perolehan pajak khususnya dari PBB. Selain hal
tersebut potensi PAD dari Sarang Burung Walet sangat tinggi, oleh
karena itu perlu perlu dilakukan langkah strategis untuk memperoleh
potensi dari Sarang Butung Walet tersebut.
7
4. KOMISI 4
Komisi IV membidangi Kesejahteraan Rakyat, adapun beberapa poin
penting secara ringkas hasil kinerja Komisi IV kami sampaikan secara
ringkas sebagai berikut :
6. BADAN ANGGARAN
Periode masa sidang ke II ini serangkaian kegiatan Badan Anggaran
melakukan serangkaian kegiatan dalam rangka pembahasan APBD 2018
baik rapat unsur pimpinan maupun rapat dengan TAPD serta dengan Plt
Bupati.
Beberapa poin penting disampaikan secara ringkas sebagai berikut :
a. Pembayaran hutang kepada pihak ketiga akan diselesaikan dalam
APBD Perubahan 2018 dan selebihnya dianggarkan dalam APBD
2019.
b. Terkait dengan RKPD 2019 harus ada Kesesuaian RPJMD Tahun
2016 – 2021 dengan asumsi pendapatan daerah terkini, yang mana
RPJMD tahun 2016 – 2021 disusun saat kondisi keuangan daerah
masih cukup stabil dan belum mengalami turbulensi seperti saat ini.
Jika RPJMD masih mempedomani kondisi keuangan pada saat itu
(2016 dan sebelumnya) maka dikuatirkan prioritas pembangunan
yang di canangkan pemerintah daerah tidak bisa terlaksana tepat
waktu. Maka RPJMD perlu ada perbaikan.
7. BADAN KEHORMATAN
Pada kesempatan sidang paripurna hari ini tanggal 2 Mei 2018 Dewan
Kehormatan tlah memberikan laporan kepada Pimpinan yang dapat
diringkas sebagai berikut :
a. Periode Januar – April 2018 telah dilaksanakan 8 kali Sidang
Paripurna. Rata rata Prosentase Kehadiran Dalam rapat Paripurna
adalah 72 %,. Ini berarti mengalami Penurunan dari masa sidang
sebelumnya, yaitu masa sidang sebelumnya.
b. Terdapat Anggota dengan tingkat kehadiran 100 % yaitu :
1) HERRY ASDAR, SE
2) HAMDAN, A.Md
3) Drs. FATHAN DJUNAIDI,MM
4) ABDUR RAHMAN, S.Ag
5) H.AHMAD YANI,ST,SE.,M.Si
6) AGUSTINUS SUDARSONO, A.Md
10
7) FIRNANDI IKHSAN,S.Pi
8) BURHANUDDIN
9) HAMDIAH Z. S.Pd
c. Terdapat 1 Anggota dengan tingkat kehadiran 0%. Selebihnya
dengan tingkat kehadiran antara 13 % sampai 88 %.
d. Pada kurun periode Januari sampai dengan April 2018 Badan
Kehormatan juga memberikan himbauan kepada anggota agar
hadir dalam setiap rapat yang diadakan oleh Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kutai Kartanegara baik rapat Paripurna, Rapat
banmus, rapat dengan Pendapat, rapat pansus, rapat komisi dan
rapat rapat lain yang dilaksanakan oleh DPRD Kabupaten Kutai
Kartanegara. Selain hal tersebut Badan Kehormatan juga
memberikan surat himbauan kepada anggota yang kehadirannya
kurang dalam rapat paripurna untuk hadir dalam rapat paripurna.
8. BADAN MUSYAWARAH
a. Agenda DPRD yang telah disusun oleh Badan Musyawarah seringkali
berubah, perubahan ini perlu dilakukan untuk menyesuaikan
dengan perkembangan kondisi kekinian seperti disebabkan karena
para pihak yang telah diagendakan tidak/ belum dapat memenuhi
agenda yang telah ditetapkan dalam badan Musyawarah khususnya
terkait dengan pembahasan APBD.
b. Untuk rencana kegiatan DPRD yang mengagendakan kegiatan
dengan Eksekutif, agar lebih singkronnya kegiatan hendaknya ada
komunikasi antara fihak Eksekutif dan Sekretariat DPRD, sehingga
bisa meminimalisir banyaknya perubahan jadwal.
Asalamualaikum WR WB.
Ketua DPRD,