1
ANALISIS POTENSI PENDEKATAN PENINGKATAN DAYA
ANALISIS POTENSI ECONOMIC PENINGKATAN DAYA
WILAYAH SAING DAERAH
WILAYAH COMPETITIVENESS SAING DAERAH
• Krusial, mengingat keber-
hasilan (kelangsungan hi-
dup) komunitas ditentukan
oleh kemampuannya ber-
adaptasi terhadap peru-
bahan yang cepat dan
meningkatnya kompetisi
BERBASIS
BERBASIS pasar
POTENSI
POTENSILOKAL
LOKAL
Setiap komunitas/daerah/wilayah mempunyai
potensi lokal yang unik yang dapat membantu
atau menghambat pengembangan ekonominya.
Untuk membangun daya saing tiap
komunitas/daerah perlu memahami dan
bertindak atas dasar kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman untuk membuat
daerahnya menarik bagi kegiatan bisnis,
kehadiran pekerja dan lembaga yang
menunjang
2
• DAYA SAING DAPAT DIUKUR DENGAN BEBERAPA INDIKATOR :
– Struktur Ekonomi: komposisi ekonomi, produktivitas, output
dan nilai tambah, serta tingkat investasi asing atau domestic.
Beberapa teknik analisis yang biasa digunakan location
quotient (LQ), shift-share analysis, economic base analysis,
regional income indicators dst.
– Potensi Wilayah : yang non tradeable seperti lokasi, prasarana,
sumber daya alam, amenity, biaya hidup dan bisnis, citra
daerah.
– Sumber daya manusia : kualitas SDM yang mendukung
kegiatan ekonomi
– Kelembagaan : konsistensi kebijakan pemerintah/ peme-rintah
daerah, perilaku masyarakat serta budaya yang mendukung
produktivitas
3
• Ada 3 metode penilaian yang biasa digunakan :
– Ekonomi Wilayah : berfokus pada analisis kuantitatif dari ekonomi daerah.
Variabel kuncinya termasuk struktur ekonomi dan biaya produksi di lokasi
terutama biaya transport dan tenaga kerja. Kelebihan : efektivitas untuk
menilai industri tradisional, labor intensif, mengidentifikasi keunggulan
komparatif dan faktor harga. Kelemahan: kurang mempertimbangkan faktor
penting lain: stabilitas politik, produktivitas tenaga kerja dan kontribusi dari
sektor informal
– Benchmarking : Identifikasi daerah-daerah sebagai acuan perbandingan untuk
menyusun tujuan dan menggunakannya sebagai visi dan panduan. Seiring
dengan perubahan pada daerah acuan, daerah yang mengacu juga dapat
secara dinamis merubah visi masa depan daerahnya. Metode ini dapat
menjelaskan hubungan sebab-akibat diantara kebijakan, perilaku dan
outcomes di daerah acuan namun tidak mampu mengidentifikasi cara untuk
mencapai tujuan akhir
– Analisis SWOT : Analisis yang biasa digunakan dalam perencanaan strategis
untuk menilai kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan tantangan
eksternal. Kelebihan: tidak membatasi tujuan dan informasi yang digunakan,
dapat menggunakan informas dari media massa, hasil interview dst.
Kelemahan: hasilnya dapat bervariasi tergantung pada sudut pandang atau
variasi dari personel yang terlibat (World Bank, 2001)
4
Lingkungan Internal Lingkungan Eksternal
Lingkungan Internal Lingkungan Eksternal
• Lingkungan Eksternal
meliputi antara lain
ANALISIS
ANALISIS – Ekonomi
SWOT
SWOT
– Teknologi
– Sosial
IFAS EFAS – Politik
• Ubah IFAS EFAS
Pengaruh – Ekologi
Lingkungan
Menjadi SFAS/TOWS
Keuntungan SFAS/TOWS
Organisasi
ANALISIS
ASUMSI ANALISIS
ASUMSI STRATEGIK
STRATEGIK
DAN PILIHAN
DAN PILIHAN
5
VARIABEL Lingkungan Sosial
VARIABEL Lingkungan Sosial
LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
Kekuatan
Kekuatan
Sosbud
Sosbud Lingkungan
Lingkungan Kekuatan
Tugas Kekuatan
Tugas Ekonomi
(Pemerintah) Ekonomi
(Pemerintah)
Pesaing
Pesaing
Shareholder
Shareholder
Lingkungan Buruh/
Lingkungan Buruh/
Internal Asosiasi
Industri Asosiasi
Industri Internal Buruh
Sumberdaya Buruh
Sumberdaya
Kelompok Kebudayaan Petani/
Kelompok Kebudayaan Petani/
Interest struktur Kelompok tani
Interest struktur Kelompok tani
tertentu
tertentu
Swasta Asosiasi
Swasta Asosiasi
Perbankan Pengusaha
Perbankan Pengusaha
Masyarakat
Kekuatan Masyarakat Kekuatan
Kekuatan Kekuatan
Politik-Legal Teknologi
Politik-Legal Teknologi
6
ANALISIS LINGKUNGAN MASYARAKAT Ekonomi,
ANALISIS LINGKUNGAN MASYARAKAT Ekonomi,
Sosbud, Teknologi, Faktor Politik-Legal
Sosbud, Teknologi, Faktor Politik-Legal
ANALISIS
ANALISIS
PASAR
PASAR
ANALISIS ANALISIS
ANALISIS ANALISIS
PUBLIK PESAING
PUBLIK PESAING
ANALISIS
ANALISIS
SWASTA
SWASTA
Pemilihan Fak-
Pemilihan Fak-
tor Strategik
ANALISIS tor Strategik ANALISIS
ANALISIS ANALISIS
KELOMPOK • Kesempatan PEMERINTAH
KELOMPOK • Kesempatan PEMERINTAH
PEDULI
PEDULI • Ancaman
• Ancaman
7
ANALISIS SWOT
ANALISIS SWOT
Pelaksanaan
Pelaksanaan Pelaksanaan
Pelaksanaan
Pembangunan Pembangunan
Pembangunan
Oleh Swasta/
Pembangunan
Oleh Pemerintah Oleh Swasta/
Masyarakat
Oleh Pemerintah
Masyarakat
8
• BEBERAPA ISTILAH YANG TERKAIT DENGAN UNSUR-UNSUR
PERENCANAAN STRATEGIS :
– Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan
pada akhir periode perencanaan. Visi biasanya ditulis sebagai
kata benda yang menjelaskan suatu keadaan yang diimpikan.
– Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
– Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program
indikatif untuk mewujudkan visi dan misi
– Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah
Pusat/Daerah untuk mencapai tujuan.
– Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih
kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga
untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi
anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh
instansi pemerintah.
– Analisis adalah menginterpretasikan tingkat strategis dan
pentingnya isu-isu dan kecenderungan
– Isu-isu strategis adalah isu-isu yang berkaitan dengan
keterkaitan organisasi yang dikaji dengan lingkungannya
(internal dan eksternal) dimana isu tersebut banyak
mempengaruhi organisasi. Semua isu strategis adalah penting,
tapi tidak semua isu penting adalah strategis
9
GLOBAL NASIONAL
PROPINSI
INTERNAL
(KAB/KOTA)
EKSTERNAL
KEKUATAN
-
-
KELEMAHAN
-
-
TOTAL BOBOT 1.00
• CATATAN : (Sumber T.L Wheelen and J.D Hunger, “IFAS”. 1991 by W and H Associates)
Daftar Kekuatan dan Kelemahan (masing2 5-10) pada kolom 1
Bobot tiap faktor 1.0 (Paling Penting) ke 0.0 (Tidak Penting) di kolom 2 berdasarkan
kemungkinan pengaruh faktor pada posisi strategik organisasi. Total bobot harus 1.00
Nilai tiap faktor dari 5 (Kuat) ke 1 (Lemah) di kolom 3 berdasarkan respon organisasi
terhadap faktor tersebut
Kalikan tiap bobot faktor dengan nilainya, untuk memperoleh tiap nilai tertimbang di kolom 4
Gunakan kolom 5 (keterangan) untuk penggunaan rasional tiap faktor
Jumlah skor tertimbang untuk memperoleh total tertimbang organisasi di kolom 4. Angka
ini menggambarkan tingkat respon organisasi terhadap faktor strategik
11
FAKTOR STRATEGIK BOBOT RATING TERTIMBANG KETERANGAN
EKSTERNAL (RANGKING)
1 2 3 4 5
PELUANG
ANCAMAN
• CATATAN : (Sumber T.L Wheelen and J.D Hunger, “EFAS”. 1991 by W and H Associates)
Daftar Peluang dan Ancaman (masing2 5-10) pada kolom 1
Bobot tiap faktor 1.0 (Paling Penting) ke 0.0 (Tidak Penting) di kolom 2 berdasarkan
kemungkinan pengaruh faktor pada posisi strategik organisasi. Total bobot harus 1.00
Nilai tiap faktor dari 5 (Kuat) ke 1 (Lemah) di kolom 3 berdasarkan respon organisasi
terhadap faktor tersebut
Kalikan tiap bobot faktor dengan nilainya, untuk memperoleh tiap nilai tertimbang di
kolom 4
Gunakan kolom 5 (keterangan) untuk penggunaan rasional tiap faktor
Jumlah skor tertimbang untuk memperoleh total tertimbang organisasi di kolom 4.
12
Angka ini menggambarkan tingkat respon organisasi terhadap faktor strategik
Analisis SWOT suatu pendekatan yang sistematis dan terstruktur yang biasa
digunakan dalam perencanaan strategis :
– Secara Sistematis : Kajian aspek-aspek selalu didasarkan pada Aspek
Internal dan Aspek Eksternal. Aspek Internal meliputi faktor
Potensi/Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness). Sedangkan Aspek
Eksternal meliputi faktor Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats)
– Secasa Terstruktur : Langkah-langkah perumusan strategi selalu diawali
dengan mengidentifisir dan mengkaji Aspek Internal dan Aspek Eksternal
yang kemudian dilanjutkan dengan mengawinsilangkan kedua aspek tersebut
Kajian lingkungan menghasilkan banyak isu, tapi kemudian pilih isu yang strategis
saja (berdasarkan kesepakatan stakeholders)
Pemilihan isu-isu strategis juga mempertimbangkan visi dan misi serta SWOT
Berdasarkan isu-isu strategis, kemudian disusun strategi-strategi pengembangan
13
• KEGAGALAN DALAM MEREPRESENTASIKAN HASIL ANALISIS SWOT
DISEBABKAN OLEH BEBERAPA FAKTOR:
– The missing link problem (masalah hilangnya unsur keterkaitan) :
Hal ini menunjuk pada kegagalan dalam menghubungkan evaluasi
terhadap faktor eksternal dengan evaluasi terhadap faktor internal.
– The blue sky problem (masalah langit biru) : Langit biru selalu
membawa kegembiraan karena cuaca yang cerah, ini berarti para
pengambil keputusan bersikap terlalu cepat optimis melihat peluang
dalam lingkungan. Kekuatan yang dimiliki terlalu dibesar2kan atau
sebaliknya.
– The silver lining problem (suatu harapan dalam kondisi yang kurang
menggembirakan) : Ini merupakan situasi yang melahirkan masalah
karena pengambil keputusan mengharapkan sesuatu dalam suasana
tidak menguntungkan
– The all things to all people problem : adalah suatu falsafah yang
mendorong pengambil keputusan cenderung memusatkan
perhatiannya pada kelemahan2 organisasi.
– The putting the cart before the horse problem: menempatkan kereta
didepan kuda, adalah suatu aktivitas terbalik. Para pengambil
keputusan langsung mengembangkan strategi dan rencana tindak
lanjut sebelum mereka mampu menguraikan secara jelas akan
pilihan kebijaksanaan strategik yang akan dijalankan
14
ASUMSI
Scan
Scan
Lingkungan
Lingkungan IFAS
Internal
Internal
Kekuatan (Strength)
Kekuatan (Strength) TOWS FAKTOR KRITIS
Kelemahan (Weakness)
Kelemahan (Weakness) KEBERHASILAN
CRITICAL
SFAS SUCCESS
FACTOR
Scan
Scan
Lingkungan
Lingkungan
EFAS
Eksternal
Eksternal
Peluang
Peluang
(Opportunities) Ancaman
(Opportunities) Ancaman
(THREATS)
(THREATS)
15
Matrik TOWS adalah identifikasi dari strategi ketanggapan
(stragic response) pada analisis SWOT. Diberikan dalam
bentuk tabel. Studi kategori adalah sebagai berikut
COMPARATIVE MOBILIZATION
Daftar 5-10 Peluang
eksternal disini ADVANTAGE
MENENGAH
TER -
PANJANG
paling penting dari EFAS
PENDEK
BOBOT RATING KETERANGAN
serta Kekuatan/ Kelemahan TIMBANG
yang paling penting dari
IFAS)
1 2 3 4 5 6
TOTAL SKOR
• CATATAN : (Sumber T.L Wheelen and J.D Hunger, “EFAS”. 1991 by W and H Associates)
Daftar tiap kunci strategi yang dikembangkan pada tabel IFAS dan EFAS pada kolom 1
Bobot tiap faktor 1.0 (Paling Penting) ke 0.0 (Tidak Penting) di kolom 2 berdasarkan
kemungkinan pengaruh faktor pada posisi strategik organisasi. Total bobot harus 1.00
Nilai tiap faktor dari 5 (Kuat) ke 1 (Lemah) di kolom 3 berdasarkan respon organisasi
terhadap faktor tersebut
Kalikan tiap bobot faktor dengan nilainya, untuk memperoleh tiap nilai tertimbang di
kolom 4
Untuk waktu di kolom 5, cek kolom yang tepat (jk pdk < 1 thn, jk menengah 1-3 thn, jk
pjg > 3 thn)
Gunakan kolom 6 (keterangan) untuk penggunaan rasional tiap faktor
Jumlah skor tertimbang untuk memperoleh total tertimbang organisasi di kolom 4. 18
Angka ini menggambarkan tingkat respon organisasi terhadap faktor strategik
BERBAGAI ALTERNATIF HUBUNGAN VISI, MISI,
TUJUAN DAN STRATEGI
PENYUSUNAN
MUSRENBANG PASCA MUSREN
RKPD PROVINSI PROVINSI PROVINSI RKPD
PENYUSUNAN
RENJA SKPD
FORUM SKPD RENJA RENJA
PROVINSI SKPD SKPD
PROVINSI
PENYUSUNAN
RENJA SKPD
FORUM SKPD RENJA RENJA
KABUPATEN/
KAB/KOTA SKPD SKPD
KOTA
MUSRENBANG
KECAMATAN
MUSRENBANG
DESA/KEL
SUMBER : SEB MPPN/Kepala Bappenas dan Mendagri tentang Tata Cara Penyelenggaraan Musrenbang 2005
21