Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

“Negara dan Konstitusi”

Oleh:

Dimas Rizki Fauzi


205062
dimasrizkixrplb@gmail.com

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


TRIDHARMA
2021
ABSTRAK

Konstitusi merupakan hukum dasarnya suatu Negara. Penelitian ini bertujuan untuk


mengetahui pengertian dari Negara, bentuk Negara, unsur-unsur Negara, dan juga, pengertian
Konstitusi, jenis-jenis Konstitusi, peran Konstitusi, serta Konstitusi di Negara Indonesia.

Metode yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah dengan menggunakan metode
Studi Pustaka, dimana audit mengumpulkan materi dari beberapa sumber, baik itu dari internet
maupun buku. Basarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa Konstitusi penting bagi
suatu Negara karena berfungsi sebagai mata angin dimana sebuah negara tersebut akan dibawa
untuk sebuah tujuan yang jelas. Tanpa adanya sebuah konstitusi kemungkinan tercapainya sebuah
tujuan negara sangat kecil karena tidak tercipta sebuah persepsi yang sama antar individu dalam
sebuah negara.

Kata Kunci: Konstitusi, Negara, Hukum

i
Daftar Isi

Abstrak i
Daftar Isi ii
BAB 1 Pendahuluan 1
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 1
Tujuan 1
BAB 2 Pembahasan 2
Negara 2
Unsur Negara 2
Bentuk Negara 3
Konstitusi 5
Jenis-jenis Konstitusi 5
Peran Konstitusi 6
Konstitusi di Negara Indonesia 8
BAB 3 Penutup 10
Kesimpulan 10
Saran 10
Daftar Pustaka11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Negara adalah organisasi kekuasaan yang berdaulat dengan tata pemerintahan yang
melaksanakan tata tertib atas orang-orang di daerah tertentu. Negara juga merupakan suatu wilayah
yang memiliki suatu egara atau konstitusi yang berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut,
dan berdiri secara independen. Negara tidak memiliki konstitusi berarti tidak memiliki landasan
dan tidak memiliki aturan. Tentunya apabila tidak ada aturan atau landasan maka sebuah egara
akan berantakan karena seluruh masyarakat tentu berbuat sesuai keegoisan masing-masing.
Setiap Negara membutuhkan Konstitusi didalamya. Konstitusi memegang peran yang sangat
penting dikarenakan dapat menjadikan suatu egara itu mencapai tujuan yang diinginkan atau
diharapkan, dan dapat mengatur secara mengikat cara suatu pemerintahan yang diselenggarakan
dalam suatu egara. Konstitusi sebagai pemberi pegangan dan pemberi batas dan sekaligus
pegangan dalam mengatur bagaimana kekuasaan egara itu akan dijalankan.
Makalah ini akan difokuskan pada penjelasan, apa itu Negara dan Konstitusi, unsur-unsur yang
ada di dalamnya, serta penjelasan lainnya tentamg Negara dan Konstitusi.

1.2. Rumusan Masalah


 Apa itu Negara dan Konstitusi?
 Apa fungsi Konstitusi?
 Apa saja benuk Negara?
 Apasaja unsur Negara dan Konstitusi?
 Bagaimana Konstitusi di Negara Indonesia?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
 Untuk mengetahui apa itu Negara
 Untuk mengetahui apa itu Konstitusi
 Untuk mengetahui apa saja bentuk Negara
 Mengetahui fungsi Konstitusi
 Mengetahui Konstitusi di Indonesia

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Negara

Negara merupakan suatu kelompok masyarakat yang diintegrasikan karena mempunyai


wewenang yang sifatnya memaksa dan secara sah lebih agung daripada (personal) individu atau
kelompok yang merupakan bagian dari rakyat atau masyarakat. [1]
Negara adalah suatu organisasi yang berada dalam suatu wilayah tertentu, yang di dalamnya
terdapat rakyat, dan pemerintahan yang sah. Pemerintah tersebut memiliki kekuasaan dan
wewenang untuk mengatur rakyatnya. Tujuannya, untuk mewujudkan kepentingan bersama. [2]

2.1.1. Unsur Negara

Terdapat 4 macam unsur pembentuk Negara, dimana unsur terbentuknya negara dibedakan
menjadi 2 macam yaitu unsur konstitutif dan unsur deklaratif.

Unsur Konstutif adalah unsur yang mulak harus ada pada saat Negara tersebut didirikan.
Unsur Konstutif ini mencangkup:

 Rakyat
Rakyat suatu Negara adalah semua orang yang secara nyata berada dalam wilayah
suatu Negara yang tunduk dan patuh pada peraturan dalam Negara tersebut. Rakyat
suatu Negara dapat dibedakan atas hal-hal berikut.
- Penduduk, yaitu orang-orang yang mendomisili secara tetap dalam suatu Negara
untuk jangka waktu yang lama. Penduduk suatu Negara ini dapat dibedakan lagi
menjadi warga Negara, yaitu orang-orang yang secara sah menurut hokum menjadi
anggota suatu Negara, dengan status kewarganegaraan warga Negara asli atau
waarga Negara keturunan asing; dan bukan warga Negara, yaitu mereka yang
menurut hokum tidak diakui atau bukan menjadi warga suatu Negara. Status
kewarganegaraan mereka adalah WNA (Warga Negara Asing).
- Bukan Penduduk, yaitu mereka yang berada dalam suatu Negara tidak secara
menetap atau tinggal di suatu wilayah Negara hanya untuk sementara waktu. Status
kewarganegaraan yang dimiliki adalah WNA.

 Wilayah
Wilayah merupakan unsur mutlak suatu Negara. Jika warga Negara merupakan
dasar personal suatu Negara, maka wilayah merupakan landasan atau material fisik
Negara. Suatu bangsa nomaden (berpindah-pindah) tidak mungkin memiliki Negara,
walauun mereka memiliki warga dan penguasa sendiri.
Luas wilayah Negara ditentukan oleh perbatasan. Di dalam batas-batas itu Negara
menjalankan yurisdiksi territorial atas orang dan benda yang berada dalam wilayah itu,
kecuali beberapa golongan orang dan benda yang dibebaskan dari yurisdiksi itu.
Contohnya adalah perwakilan diplomatic Negara asing dengan harta benda mereka.

1
G. Pringgodigdo, SH “Negara adalah suatu organisasi kekuasaan atau organisasi kewibawaan yang harus memenuhi persyaratan unsur-
unsur tertentu, yaitu harus memiliki pemerintahan yang berdaulat, wilayah tertentu, dan rakyat yang hidup teratur sehingga merupakan
suatu bangsa.”
2
bobo.grid.id/pengrtian dan unsur negara

2
Wilayah Negara scara umum dapat dibedakan atas wilayah daratan, wilayah
lautan, wilayah lautan, dan wilayah ekstrateritorial.

 Pemerintah yang Berdaulat


Adanya suatu pemerintahan yang berkuasa atas seluruh wilayahnya dan sgenap
rakyatnya merupakan syarat mutlak keberadaan Negara. Pemerintahan lain atau Negara
lain tidak berkuasa di wilayah dan atas rakyat Negara itu. Kekuaasaan seperti itu disebut
kedaulatan. Jadi, kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi dalam suatu Negara yang
berlaku terhadap seluruh wilayah dan sgenap rakyat Negara itu.
Kedaulatan Negara bersifat (1) asli, karena bukanbedaasarkan kekuasaan lain;
(2)tertinggi, karena tidak ada kekuasaan yang lebihg tinggi diatasnya; dan (3) tidak
dapat dibagi-bagi, karena Negara berdaulat sepenuhnya ke dalam maupun keluar.

 Unsur Deklaratif ialah unsur pengakuan dari negara lain yang mengakui bahwa negara
tersebut telah berdiri dan diakui menjadi suatu negara. Unsur Deklaratif ini mencangkup;

 Pengakuan dari Negara Lain

Pengakuan dari Negara lain merupakan unsur pelengkap yang memperkuat


terbentuknya sebuah Negara. Pengakuan dari Negara lain merupakan unsur yangfg
menerangkan bahwa suatu Negara telah berdiri sehingga Negara tersebut dikenal oleh
Negara-negara lain. Pengakuan dari Negara lain terbagi atas dua macam yaitu;

- Pengakuan de facto, pengakuan berdasarkan kenyataan yang ada atau fakta yang
sungguh-sungguh nyata tentang brdirinya suatu Negara.
- Pengakuan de jure, pengakuan bedasarkan pernyataan resmi menurut hukum
internasional.[3]

2.1.2. Bentuk Negara

Bentuk-bentuk Negara yang diknal hingga saat ini terdiri atas tiga bentuk, yaitu Konfederesi,
Kesatuan, dan Federal. Meskipun demikian, bentuk Negara Konfederasi jarang diterapkan di
dalam bentuk-bntuk Negara masa kini.

 Negara Konfederasi
Negara Konfederasi adalah sebenarnya bukan suatu Negara melainkan merupakan
gabungan dari beberaa Negara berkdaulatan penuh. Hal itu untuk mempertahankan
kedaulatan ekstern (ke luar) dan intern bersatu atas dasar perjanjian internasional yang
diakui dengan mnyelenggarakan beberapa alat perlengkapan tersendiri yang mempunyai
kekuasaan tertentu terhadap Negara anggota Konfedernsi, ttapi tidak terhadap warga
negara anggota Konfederensi itu.
Dengan kata lain, konfedrensi adalah Negara yang terdiri atas persatuan beberapa
Negara yang berdaulat. Persatuan tersebut di atarannya dilakukan demi
mempertahankan kedaulatan dari Negara-negara yang masuk ke dalam Konfederensi
tersebut.

3
Retno Listyarti Seiadi, Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK dan MAK kelas X (Jakarta, PT Glora Aksara Pratama, 2008) h 5-12

3
 Negara Kesatuan
Negara Kesatuan adalah Negara yang pemerintah pusat atau nasional memegang
kedudukan dan memiliki kekuasaan penuh dalam pemerintahaan sehari-hari. Tidak ada
bidang kegiatan pemrintah yang diserahkan konstitusi kepada satuan-satuan
pemerintahan yang lebih kecil (seprti daerah atau provinsi).
Dalam Negara Kesatuan pemerintah pusat (nasional) bisa melimpahkan banyak
tugas (melimpahkan wewenang) kepada kota-kota, kabpaten-kabupaten, atau satuan-
satuan pemeruintahan local. Namun, pelimpahan wewenang ini hanya diatur oleh
undang-undang yang dibuat parlemen pusat, bukan diatur di dalam konstitusi, yang
pelimpahan wewenang tersebut bisa saja ditarik sewaktu-waktu.
Pemerintahaan pusat mempunyai wewenang untuk menyerahkan sebagian
kekuasaannya kpada daerah bedasarkan hak otonomi, yang dikenal pula sebagai
desentralisasi. Namun, kekuasaan tertinggi tetap berada di tangan pemerintahan pusat
dan dengan demikian, baik kedaulatan ke dalam maupun ke luar berada pada
pemerintahan pusat.[4]
 Negara Federasi

Federasi atau negara berserikat, dari bahasa Belanda, federatie dan berasal


dari bahasa Latin; foeduratio yang artinya "perjanjian". Federasi pertama dari arti ini
adalah "perjanjian" daripada Kerajaan Romawi dengan suku bangsa Jerman yang lalu
menetap di provinsi Belgia, kira-kira pada abad ke 4 Masehi. Kala itu, mereka berjanji
untuk tidak memerangi sesama, tetapi untuk bekerja sama saja. Di Malaysia, bentuk
pemerintahan ini dikenal dengan istilah Persekutuan.
Dalam pengertian modern, sebuah federasi adalah sebuah bentuk pemerintahan
yang beberapa negara bagian bekerja sama dan membentuk kesatuan yang disebut
negara federal. Masing-masing negara bagian memiliki beberapa otonomi khusus dan
pemerintahan pusat mengatur beberapa urusan yang dianggap nasional. Dalam sebuah
federasi setiap negara bagian biasanya memiliki otonomi yang tinggi dan bisa mengatur
pemerintahan dengan cukup bebas. Ini berbeda dengan sebuah negara kesatuan, yang
biasanya hanya ada provinsi saja. Kelebihan sebuah negara kesatuan, ialah adanya
keseragaman antar semua provinsi.
Federasi mungkin multi-etnik, atau melingkup wilayah yang luas dari sebuah
wilayah, meskipun keduanya bukan suatu keharusan. Federasi biasanya ditemukan
dalam sebuah persetujuan awal antara beberapa negara bagian "berdaulat". Bentuk
pemerintahan atau struktur konstitusional ditemukan dalam federasi dikenal
sebagai federalisme.[5]

2.2. Konstitusi

Konstitusi berasal dari bahasa Latin, yaitu constitution.istilah ini berkaitan erat dengan kata
“jus” atau “ius” yang berarti hukum atau prinsip-prinsip. Secara sederhana, menurut Brian
4
Muh Nur El Brahimi, Bentuk Negara dan Pemerintahan RI (Aranca Pratama) h 14-16
5
id.wikipedia.org/wiki/Federasi

4
Thompson, pertanyaan: “ what is a constitution” dapat dijawab dengan menyatakan, “… a
coctitution s a document wich constains the rules for the operation of an oranzation”. Dokumen
yang disebut sebagai konstitusi itu berisi rules atau aturan-aturan untuk beroprasinya suatu
organisasi.
Organisasi dimaksud beragam bentuk dan kompleksitas struktumya. mulai organisasi
mahasiswa, perkumpulan masyarakat di daerah tertentu, perrkumpulan sosial (Vereeniging), serikat
buruh, badan hukum yayasan, organisasi kemasyarakatan, politik, bisnis, sampai ke organisasi
tingkat dunia ASEAN (Association of South-East Asian Nations), European Union (UE). World
Trade Organization (WTO), Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan sebagainya. Semua bentuk
organisasi itu, dengan segala kompleksitas struktur dan mekanisme kerjanya, membutuhan
dokumen dasar yang disebut konstitusi.6

2.2.1. Jenis-jenis Konstitusi


K.C. Wheare (1975) membagi konstitusi menjadi empat jenis, yaitu sebagai berikut:

Konstitusi tertulis dan konstitusi tidak dalam bentuk tertulis.


Konstitusi tertulis adalah suatu konstitusi (UUD) yang dituangkan dalam dokumen
formal. Sedangkan konstitusi yang bukan dalam bentuk tertulis adalah suatu konstitusi
yang tidak dituangkan dalam dokumen formal, contohnya konstitusi yang berlaku di
Inggris, Israel, New Zaeland. 

Konstitusi fleksibel dan konstitusi rigid.


Konstitusi fleksibel bersifat elastis, diumumkan dan diubah dengan cara yang sama
seperti undang-undang. Sedangkan konstitusi rigid mempunyai kedudukan dan derajat
yang jauh lebih tinggi dari peraturan perundang-undangan yang lain, hanya dapat
diubah dengan cara yang khusus atau istimewa atau dengan persyaratan yang berat. 

Konstitusi derajat tinggi dan konstitusi derajat tidak derajat tinggi.


Konstitusi derajat tinggi adalah suatu konstitusi yang mempunyai kedudukan
tertinggi dalam negara. Sedangkan konstitusi derajat tidak derajat tinggi adalah suatu
konstitusi yang tidak mempunyai kedudukan seperti derajat tinggi, sehingga persyaratan
mengubah konstitusi ini tidak sesulit mengubah konstitusi derajat tinggi, melainkan
sama dengan pengubahan undang-undang. 

Konstitusi Negara Serikat dan Negara Kesatuan.

6
Jimly Asshiddiqie, Konstitusi Ekonomi ( Jakarta, PT Kompas Media Nusantara, 2010) h 3-5

5
Negara serikat didapatkan sistem pembagian kekuasaan antara pemerintah negara
serikat dengan pemerintah negara bagian. Pembagian tersebut diatur dalam
konstitusinya atau undang-undang dasar. Dalam negara kesatuan pembagian kekuasaan
tersebut tidak dijumpai, karena seluruh kekuasaannya tersentralkan di pemerintah pusat,
walaupun dikenal juga dalam desentralisasi. [7]

Konstitusi Pemerintahan Presidensial dan Pemerintahan Parlementer.


Pemerintahan Presidensial didapatkan sistem meneruskan estafet kepemimpinan
presiden-presiden sebelumnya.  Apa yang belum tercapai sebelumnya maka akan
dilanjutkan oleh presiden yang akan datang. Semua pemimpin bekerja sama, bukan
saling menjatuhkan. Pada sistem parlementer ada dua pemimpin presiden sebagai
pemimpin kepala negara dan perdana menteri yang menjalankan kepala
pemerintahan.tentunya keberagaman ini sangat  membuat sistem kepresidenan makin
berwarna.[8]

2.2.2. Peran Konstitusi


Ada beberapa peranan konstitusi di sebuah Negara, diantaranya:

 Konstitusi berperan sebagai Dasar Pembentukan Negara

Secara istilah, konstitusi diartikan sebagai pembentukan. Asal muasal penggunaan


kata “pembentukan” sebagai makna dari istilah konstitusi berawal dari terjemahan kata
constituer (Perancis) yang memiliki arti membentuk dalam artian membentuk suatu
negara. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa konstitusi mengandung arti
berawalnya segala aturan atau kaidah dasar mengenai hal-hal untuk membentuk suatu
Negara. Dalam ketatanegaraan, konstitusi diartikan sebagai aturan dasar pembentukan
suatu negara atau menyatakan sebuah negara.
Dalam konteks Indonesia, UUD 1945 sebagai dasar hukum tertulis tertinggi dapat
disebut sebagai Deklarasi Kemerdekaan Indonesia dan Dasar Pembentukan Negara. Hal
ini secara jelas tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang memuat pernyataan
kemerdekaan serta tujuan nasional yang berlandaskan Pancasila. UUD 1945 juga
mengatur kerangka ketatanegaraan serta tugas dan wewenang lembaga Negara.

Konstitusi berperan sebagai Perekat Bangsa


Konstitusi merupakan bentuk konsensus yang mencerminkan keanekaragaman
yang dibalut dalam suatu ikatan kebangsaan dan kenegaraan. Heterogenitas dalam
Negara demokrasi diakui dan dilindungi keberadaannya. Heterogenitas ini menuntut
adanya sikap saling menghargai dan menghormati di antara warga masyarakat. Sikap ini
dibutuhkan guna meraih cita-cita dan tujuan Negara yang telah disepakati. Sikap saling
menghargai dan menghormati inilah yang memicu tumbuh kembangnya sikap toleransi
dalam masyarakat.

7
Kajianpustaka.com, jenis-jenis konstitusi
8
Agilmuhkamal, kompasiana.com, konstitusi-sistem-presidensial-dan-parlementer

6
Heterogenitas yang dimiliki Indonesia tidak lantas membuat Indonesia menjadi
bangsa yang tercabik-cabik. Namun, heterogenitas ini justru menguatkan Indonesia
sebagai satu bangsa yang besar. Heterogenitas menuntut setiap anak bangsa Indonesia
untuk dapat saling menghargai dan menghormati. Sikap seperti ini telah menjadikan
Indonesia dikenal sebagai Negara yang memiliki toleransi yang tinggi. Heterogenitas
Indonesia dikenal dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika (berbeda-beda tetapi satu
jua).
Heterogenitas Indonesia merupakan fakta yang harus diterima oleh setiap bangsa
Indonesia. Untuk itu, Negara menjamin heterogenitas Indonesia dalam UUD 1945 yang
tersurat jelas dalam tujuan Negara Indonesia dalam Pembukaan UUD 1945 dan
berlandaskan falsafah negara. Dengan dijaminnya heterogenitas di Indonesia, maka
semangat rasa persatuan dapat terjalin sejalan dengan fungsi toleransi yang diterapkan
oleh setiap warga negara.

 Konstitusi berperan sebagai Hukum Dasar


Konstitusi dalam Negara demokrasi hanya memuat hal-hal atau aturan-aturan
kehidupan berbangsa dan bernegara yang bersifat prinsip atau mendasar. Konstitusi
merupakan hukum dasar yang disusun untuk mengatur kedudukan dan fungsi lembaga
pemerintahan dan hubungan kerjasama antara Negara dengan rakyat
UUD 1945 merupakan hukum dasar tertulis bagi Negara Indonesia. Di dalamnya
mengatur hal-hal mendasar mengenai tata cara penyelenggaraan Negara, mekanisme
pemberian kekuasaan serta tata cara penggunaan kekuasaan itu oleh lembaga Negara.

 Konstitusi berperan sebagai Hukum Paling Tinggi


Konstitusi disebut sebagai sumber hukum tertinggi dalam tata hukum suatu
Negara. Konstitusi merupakan acuan awal atau rujukan disusunnya peraturan
perundangan yang berada di bawah konstitusi. Dengan demikian, tidak boleh ada satu
pun peraturan perundangan yang bertentangan dengan konstitusi.
UUD 1945 adalah sumber hukum tertulis yang paling tinggi di Indonesia. Hal ini
berarti, sesuai dengan pernyataan di atas, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertulis
tertinggi dan dasar bagi setiap pembentukan peraturan perundangan di bawahnya agar
tidak bertentangan dengan UUD 1945.

 Konstitusi berperan sebagai Perangkat Kehidupan Yang Demokratis


Konstitusi dalam Negara demokrasi mengatur kehidupan kemasyarakatan,
kebangsaan, dan kenegaraan. Melalui konstitusi yang demokratis, suatu kekuasaan dan
pemerintahan yang demokratis dapat terwujud dengan menerapkan nilai-nilai
demokratis yang tersirat dalam konstitusi oleh setiap anak bangsa secara konsisten.

 Konstitusi sebagai Pelindung HAM dan Hak-hak Warga Negara


Konstitusi pada hakekatnya disusun guna mencegah terjadinya penyalahgunaan
kekuasaan Negara yang dapat berakibat pada adanya pelanggaran HAM dan hak warga
negara. Hal ini berdasarkan kilasan sejarah yang menunjukkan banyaknya jenis-jenis
pelanggaran hak-hak asasi manusia yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan kekuasaan
yang dilakukan penguasa.

7
Bentuk atau jenis pelanggaran HAM tidak hanya berupa penghilangan hak hidup
manusia saja. Namun, dapat juga karena akibat adanya penyalahgunaan wewenang yang
dilakukan oleh penyelenggara Negara. Korupsi adalah contohnya. Doktrin International
Covenant Economic and Social Right menyatakan bahwa tindak pidana korupsi yang
dapat digolongkan sebagai pelanggaran HAM berat. Hal ini karena korupsi
menghilangkan hak warga Negara untuk dapat menikmati pembangunan.
Untuk mencegah selalu berulangnya masalah pelanggaran hak-hak asasi manusia
yang dilakukan oleh Negara maka diperlukan pembatasan kekuasaan Negara melalui
konstitusi. Pembatasan ini diperlukan guna melindungi hak-hak asasi manusia seperti
hak untuk hidup, kesejahteraan hidup, dan hak kebebasan.
Disebutkan sebelumnya bahwa unsur penting bagi Negara demokrasi adalah
konstitusi yang demokratis dan perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia dan hak-
hak warga negara. Sebagai negara yang menganut paham demokrasi, Indonesia juga
tidak terlepas dari dua unsur tadi. Hubungan demokrasi dan hak-hak asasi manusia di
Indonesia tersurat dengan jelas dalam UUD 1945. Dalam Dalam UUD 1945 ketentuan
mengenai hak-hak asasi manusia serta hak dan kewajiban warga Negara telah diatur
dengan begitu jelas terutama setelah dilakukannya Perubahan UUD 1945. Diaturnya
hak-hak asasi manusia serta hak dan kewajiban warga Negara dalam UUD 1945 sebagai
bukti bahwa sebagai Negara demokrasi, Indonesia menjamin dan melindungi hak-hak
asasi manusia serta hak dan kewajiban warga Negara. 9

2.2.3. Konstitusi di Negara Indonesia


Di Indonesia sudah ada tiga konstitusi yang pernah berlaku sejak proklamasi
kemerdekaanya. Pemberlakuan konstitusi tersebut tidak lepas dari perubahan kehidupan tata
negara.
Berikut konstitusi yang pernah ada di Indonesia, yaitu:

 Undang-Undang Dasar 1945


Undang-Undang Dasar 1945 dirancang oleh BPUPKI sebelum proklamasi
kemerdekaan bangsa Indonesia. Rancangan tersebut kemudian disahkan oleh PPKI
menjadi konstitusi Negara Republik Indonesia. UUD 1945 disahkan sebagai langkah
untuk meneruskan proklamasi kemerdekaan RI. Setelah proklamasi kemerdekaan,
Indonesia lahir sebagai negara. Indonesia sebagai negara harus memiliki konstitusi
untuk mengatur kehidupan ketatanegaraannya, sehingga UUD 1945 disahkan menjadi
konstitusi.

 Konstitusi RIS 1949


Sejak akhirn tahun 1949 terjadi pergantian konstitusi di Inoensia. Hal ini karena
situasi politik dalam negeri Indonesia akibat campur tangan Belanda. Nama Republik
Indonesia berganti menjadi Republik Indonesia Serikat, akibat dari perundingan damai
Indonesia dan Belanda. Sebagai undang-undang dasar digunakan Konstitusi RIS yang
dibuat pada 1949.

9
guruppkn.com, Peran Konstitusi

8
 UUDS 1950
Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia, saat RIS ternyata menimbulkan banyak ketidakpuasaan di kalangan rakyat
Indonesia. Apalagi diyakini ada pembentukan negara bagian lewat RIS merupakan
rencana Belanda untuk memecah belah Indonesia. Untuk memenuhi tuntutan rakyat
yang tidak setuju dengan bentuk negara serikat, melalui sebuah pemerintah RI dan
pemerintah RIS pada 19 Mei 1950 dibuat Piagam Persetujuan. Negara kesatuan yang
akan dibentuk merupakan hasil pengubahan Konstitusi RIS dengan prinsip-prinsip
pokok dalam UUD 1945. Kemudian terbentuk undang-undang dasar bersifat sementara,
yang terkenal disebut Undang-Undang Dasar Sementara 1950.

 Kembali ke UUD 1945


Konstitusi permanen sebagai pengganti UUDS 1950 ternyata tidak berjalan dengan
baik. Sehingga Presiden Sukarno mengusulkan untuk kembali ke UUD 1945. Untuk
menyelamatkan Indonesia, Presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden pada 5 Juli
1959 yang berisi tiga hal, yaitu:

- Membubarkan konstituante.
- Berlakunya kembali UUD 1945.
- Membentuk MPRS dan DPAS dalam waktyu sesingkat-singkatnya. 10

10
Kompas.com/Konstitusi-yang-pernah-ada-di-indonesia

9
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Bedasarkan uraian pada pembahasan, dapal disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Negara adalah suatu organisasi yang berada dalam suatu wilayah tertentu, yang di dalamnya
terdapat rakyat, dan pemerintahan yang sah.
2. Konstitusi dapat diartikan sebagai peraturan yang mengatur suatu kelompok, baiik itu
kelompok besar seperti Negara, maupun kelompok yang tidak begitu besar, seperti
contohnya organisasi mahasiswa.
3. Antara Negara dan Konstitusi mempunyai hubungan yang sangat erat. Karena melaksanakan
Konstitusi pada dasarnya melakukan dasar Negara.
4. Konstitusi yang digunakan di Indoenesia saat ini adalah UUD 1945. Yang merupakan hasil
rancangan BPUPKI, dan disahkan pada siding PPKI.

3.2. Saran

Saran penulis untuk pembaca agar lebih memperdalam ilmu yang berkaitan dengan Negara atau
Konstitusi agar dapat memhami hal tersebut lebih dalam.

10
DAFTAR PUSTAKA

A. Sumber Buku
 Retno Listyarti Seiadi, Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK dan MAK kelas X
(Jakarta, PT Glora Aksara Pratama, 2008) h 5-12
 Muh Nur El Brahimi, Bentuk Negara dan Pemerintahan RI (Aranca Pratama) h 14-16
 Jimly Asshiddiqie, Konstitusi Ekonomi ( Jakarta, PT Kompas Media Nusantara,2010)h 3-5

B. Sumber Lainnya

 https://www.seputarpengetahuan.co.id/2015/03/10-pengertian-negara-menurut-para-ahli-
unsurnya.html#:~:text=Negara%20adalah%20suatu%20organisasi%20kekuasaan%20atau
%20organisasi%20kewibawaan%20yang%20harus,teratur%20sehingga%20merupakan
%20suatu%20bangsa.
 https://bobo.grid.id/read/082429567/pengertian-negara-dan-unsur-unsur-dari-negara-
beserta-fungsinya?page=all
 https://www.kompasiana.com/agilmuhkamal/5e955e4897159470c93f17b3/konstitusi-sistem-
presidensial-dan-parlementer
 https://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-jenis-fungsi-dan-tujuan-konstitusi.html
 https://guruppkn.com/peran-konstitusi-dalam-negara-demokrasi#:~:text=Konstitusi
%20berperan%20sebagai%20Hukum%20Dasar&text=Di%20dalamnya%20mengatur
%20hal%2Dhal,kekuasaan%20itu%20oleh%20lembaga%20Negara
 https://www.kompas.com/skola/read/2020/09/17/170000369/konstitusi-yang-pernah-ada-
di-indonesia?page=all
 https://id.wikipedia.org/wiki/Federasi

11

Anda mungkin juga menyukai