Anda di halaman 1dari 5

Nama : Milda zendriani.

Todje

Npm : 91911404122047

Kelas :B

UAS : Manajemen Syariah

1. Jelaskan 5 fungsi manajemen !


a. Perencanaan (planning)
Perencanaan merupakan serangkaian proses pemilihan/penetapan tujuan
organisasi dan penetuan berbagai strategi yang dibutuhkn untuk mencapai tutjuan.
T. Hani Handoko mengemukakan 4 tahap yang harus dilalui dalam proses
perencanaan yaitu:
1. Menetapkan serangkaian tujuan
Perencanaan dimulai dengan keputusan tentang keinginan kebutuhan
organisasi/kelompok kerja.
2. Merumuskan keadaan saat ini
Dengan menganalisis keadaan sekarang secara baik, maka dapat diperkirakan
keadaan dimasa yang akan datang.
3. Mengidentifikasi kemudahan dan hambatan
Dalam mengidentifikasi kemudahan dan hambatan dapat dipakai metode
SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, and Treats). Kemudahan,
hambatan, kekuatan, dan kelemahan dari organisasi perlu diidentifikasi untuk
mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan.
4. Mengembangkan rencana unutk mencapai tujuan
Tahap terakhir dari proses perencanaa diperlukan berbagai penilaian alternatif
dan pengambilan keputusan untuk menentukan pilihan terbaik di antara
berbagai alternatif yang ada.
Bagi sebuah organisasi, perencaaan sangat diperlukan, karena tanpa perencaan
yang baik kegiatan organisasi tidak akan berjlan dengan baik. Perencanaan yang
baik akan memberikan manfaat, antara lain sebagai berikut:
 Dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan
 Dapat menjamin tercapainya tujuan organisasi
 Dapat mengurangi resiko yang mungkin terjadi di masa yang akan datang
 Mudah dalam melakukan pengawasan.
b. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian merupakan rangkaian aktivitas pembagian tugas yang akan
dikerjakan, serta pengembangan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan,
agar pekerjaan dapat diselasaikan dengan baik. Fungsi pengorganisasian meliputi:
1. Perumusan tujuan secara jelas
2. Pembaagian tugas pekerjaan
3. Mendelegasikan wewenang
4. Mengandung menkanisme koordinasi
c. Penyusunan Personalia (Staffing)
Penyusunan personalia merupakan aktivitas kepegawaian yang ditujukan untuk
memperoleh tenaga kerja yang cakap dan dalam jumlah yang tepat. Fungsi
staffing berkenaan dengan penarikan, pelatihan, dan pengembangan serta
penempatan, dan pemberian orientasi pada karyawan dalam lingkungan kerjanya.
d. Pengarahan (Leading/Directing)
Pengarahan merupakan aktivitas dalam manajemen yang berhubungan dengan
pemberian bimbingan, saran-saran, motivasi, penugasan, perintah-perintah, atau
intruksi kepada bawahan untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan dalam
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
e. Pengendalian (Controlling)
Pengendalian merupakan serangkaian pengawasan agar pekerjaan berjalan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan.
Ada beberapa langkah dalam proses pengendalian yaitu:
1. Menetapkan standar dan metode untuk mengukur prestasi
2. Mengukur prestasi kerja
3. Membandingkan apakah prestasi kerja sesuai dengan standar yang telah
ditentukan
4. Pengambilan tindakan koreksi atau perbaikan

2. Apa yang dimaksud dengan manajemen syariah ?


Yang dimaksud dengan manajemen syariah adalah suatu kegiatan atau pengelolaan
manajerial keuangan yang mengatur organisasi untuk memperoleh hasil dan tujuan
yang optimal dengan memperhatikan kesesuaiannya pada prinsip-prinsip syariah
dalam agama Islam.

3. Sebutkan dan jelaskan praktek bisnis yang terlarang dalam manajemen syariah !
 Al-bathil
Al-bathil yang terambil dari kata dasar bathala dalam Al-Qur’an
yang berarti batil, yang palsu, yang tidak berharga, yang sia-sia. Al-
bathil juga berarti lawan dari kebenaran yaitu segala sesuatu yang
tak mengandung apa-apa di dalamnya ketika diteliti atau sesuatu
yang tidak ada manfaatnya di dunia maupun di akhirat.
Al-batil juga berasal dari al-buthlu dan al-buthlan yang berarti
kesia-siaan, dan kerugian, yang menurut syariat mengambil harta
tanpa pengganti hakiki dan tanpa keridhaan dari pemilik harta yang
diambil itu.
Dalam Al-Qur’an sendiri kata al-bathil dan derivasinya
digunakan dalam pengertian lawan dari yang benar atau yang hak.
Pengertian al-bathil dalam konteks bisnis dalam Al-Qur’an sering
kali dihubungkan dengan upaya memperoleh harta secara sengaja
dengan jalan yang tidak benar, bahkan sampai ke lembaga hukum.
 Al-fasad
Al-fasad berasal dari kata dasar f-s-d yang berarti kerusakan,
kebusukan, yang tidak sah, yang batal lawan dari perbaikan, atau
sesuatu yang keluar dari keadilan baik sedikit maupun banyak, atau
juga kerusakan yang terjadi pada diri manusia, dan lain-lain.
Terma al-fasad dan derivasinya dalam penggunaannya
kebanyakan mempunyai pengertian kebinasaan, kerusakan, keka-
cauan di muka bumi. Membuat kerusakan di muka bumi berkenaan
dengan prilaku ketidakadilan dan dengan perbuatan yang
merugikan.
 Azh-Zhulum
Selain al-bathil dan al-fasad, terma azh-zhulum mempunyai
hubungan makna yang erat terutama dalam konteks bisnis dan eko-
nomi yang bertentangan dengan etika bisnis. Azh-zhulum terambil
dari kata dasar zh-l-m yang bermakna: meletakkan sesuatu tidak pada
tempatnya, ketidakadilan, penganiayaan, penindasan, tindakan
sewenang-wenang, dan penggelapan.
Al-Qur’an pada beberapa surah menyatakan kandungan makna
kezaliman sebagai celah (pintu masuk) praktek yang berlawanan
dengan nilai-nilai etika, termasuk dalam mal bisnis. Al-Qur’an
mengatakan bahwa kita seharusnya tidak menganiaya dan tidak pula
dianiaya oleh pihak lain.

4. Jelaskan keunggulan dari masing-masing manajemen syariah dan manajemen


konvesional (bisa diambil dalam manajemen perbankan)tanpa menjelekan atau
menjatuhkan manajemen yang lainnya !
 Keunggulan manajemen syariah
1. Berpedoman pada prinsip-prinsip syariah
Segala kegiatan operasional yang dilakukan dengan berpedoman pada prinsip-
prinsip dan aturan islam, dengan pengawasan ketat dari MUI dan pemerintah.
2. Sistem pembagian keuntungan
Dalam kegiatan perbankan syariah dikenal istilah al-mudharabah (bagi hasil),
artinya bank memberikan bagi hasil kepada nasabah yang diperoleh dari
keuntungan aset atau dana yang diinvestasikan.
Besarnya bagi hasil ini sudah disepakati sejak awal akad. Pun pihak bank
menjalankan seluruh kegiatan operasionalnya dengan menggunakan hasil
keuntungan tersebut.
3. Pengelolaan dana sesuai syariat
Prinsip islami dalam kegiatan syariah juga diterapkan dalam hal pengelolaan
dana nasabah maupun aset milik bank itu sendiri.
4. Manajemen finansial yang aman dan tepercaya
Bagaimana subprime pada 2007 silam berhasil memorak-porandakan kondisi
perokonomian dunia. Namun, kondisi tersebut nyatanya tidak sedikit pun
mempengaruhi investasi pada perbankan syariah justru pasar keuangan
syariah semakin kuat. Hal ini dibuktikan dengan makin banyaknya bank
syariah baru yang bermunculan dan menbukan cabang.
Ini merupakan bukti nyata bahwa perbankan syariah memiliki sistem dan
manajemen finansial yang kuat dan aman.
5. Nasabah sebagai mitra
Lembaga keuangan syariah cenderung menganggap nasabh sebagai mitra
usaha yang saling bersinergi untuk memperoleh keuntungan lewat sistem bagi
hasil (mudharabah).
6. Jumlah angsuran tetap
Bank syariah tidak mengenal sistem bunga, maka nasabah hanya perlu
membayar cicilan atau angsuran yang jumlahnya tetap, dari awal akad kredit
sampai waktu pelunasan tiba.
7. Transparansi sistem
Berpedoman pada syariat islam yang menjunjung tinggi sikap jujur dan adil,
bank syariah menawarkan keunggulan lain berupa transparansi sistem.
Selain memberikan laporan kondisi keuangan secara berkala kepada para
investornya (nasabah), pihak bank juga lebih transparan dalam hal promosi
produk.
8. Menggunakanprinsip akad
Bank syariah mengedepankan prinsip akad sebagai alat utama untuk
menjembatani kegiatan finansialnya dengan nasabah. Akad yang dipakai
dalam perbankan syariah pun sangat beragam, seperti:
 Mudharabah (bagi hasil)
 Rahn
 Qard
 Musyarakah (perkongsian)
 Murabahah
 Ijarah (sewa-menyewa)
 Wakalah (keagenan)
 Salam
 Istishna
 Hawalah
 Wadiah
9. Kewajiban zakat 2,5%
Kewajiban mengeluarkan zakat sebesar 2,5% dari total harta kekayaan (aset)
yang dimiliki juga diterapkan oleh lembaga keuangan syariah.
Setiap tahunnya, bank syaraih megeluarkan zakat sebesar 2,5% untuk
diinfakkan kepada yang membutuhkan.
 Keunggulan manajemen konvesional
 Dukungan peraturan-undangan yang mapan sehigga bank dapat
bergerak lebih pasti
 Banyaknya bank konvesional menggairahkan persaingan
 Banka konvesional lebih kreatif membuat produk-produk baru
 Metode bunga telah lama dikenal masyarakat
 Nasabah telah terbiasa dengan sistem bunga tidak dengan metode bagi
hasil
Nasabah terbiasa dengan metode bunga dibandingkan dengan metode bagi
hasil. Benar atau tidaknya kembali pada anda, tapi begitulah kenyataannya.
Tidak beragama Islam atau agama yang lain, masyarakat indonesia lebih
mengenal dan terbiasa sistem bunga dari pada sistem bagi hasil, walaupun
dalam Islam sungguh diharamkan sistem bunga itu sendiri. Dari keterangan
tersebut nasabha lebihh memilih metode bunga yang telah dekenal rakyat kita
ini.
Alasan kedua dari kelebihan bank konvesional yaitu tentang bank konvesional
lebih beragam. Karena benar adanya bahwa di bank konvesional yang mana
menerapkan sistem bunga ini lebih kreatif dalam menciptakan produk-produk.

Anda mungkin juga menyukai