Anda di halaman 1dari 6

PENGERTIAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

Pengertian manajemen keuangan Islam adalah proses atau Kerangka kerja yang berkaitan
dengan uang yang melibatkan perencanaan, pengorganisasian, bimbingan, dan evaluasi dalam
prakteknya dan terkait perilakunya dengan nilai-nilai keimanan dan ketauhidan dan sesuai dengan
tuntunan ajaran Islam yaitu Alquran dan hadis.

Manajemen keuangan syariah adalah pengaturan kegiatan perusahaan berdasarkan prinsip-


prinsip syariah.

Kegiatan dalam manajemen keuanagan mencakup kegiatan

perencanaan keuangan, analisis keuangan dan pengendalian keuangan. Manajemen keuangan


syariah bisa diartikan sebagai manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan dengan bingkai syariah
islam yang berkaiatan dengan masalah keuanagan perusahaan. Secara garis besar fungsi-fungsi
perusahaan bisa dikelompokkan ke dalam empat fungsi,

yaitu:Fungsi pemasaran, fungsi keuangan, fungsi produksi, fungsi personalia.

Keempat fungsi tersebut merupakan fungsi pokok suatu perusahaan . fungsi-fungsi


manajemen bisa dipecah dalam beberapa hal :

a. Perencanaan (palnning)

b. Pengorganisasian

c. Staffing

d. Pelaksanaan

e. Pengendalian

Dengan demikian, manajemen keuanagan syariah dapat diartikan sebagai kegiatan


perencanaan, pengorganisasian, staffing, pelaksanaan dan pengendalian fungsi-fungsi keuanmgan
yang dituntun oleh prinsip prinsip syariah.

LINGKUNGAN INDUSTRI KEUANGAN SYARIAH


Industri keuangan syariah di Indonesia memiliki potensi untuk terus bertumbuh dan
memiliki kemanfaatan yang besar bagi perekonomian. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)
yang berbasis syariah pun menjadi satu pilar kekuatan di industri keuangan syariah, yang
perkembangannya diharapkan bisa ikut menumbuhkembangkan perekonomian syariah di
Indonesia.

IKNB Syariah adalah bidang kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas di industri
asuransi, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya, yang
dalam pelaksanaannya tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah. Secara umum,
kegiatannya memang tidak memiliki perbedaan dengan IKNB konvensional. Namun terdapat
beberapa karakteristik khusus, dengan produk dan mekanisme transaksi yang berdasarkan
prinsip syariah.

Di antaranya yang dilakukan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) berbasis Hukum


Syariah yang difatwakan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI)
adalah Pembiayaan Mudharabah (Qiradh), Pembiayaan Musyarakah, Pembiayaan Ijarah,
Wakalah, Akad Mudharabah Musytarakah, dan Akad Kafalah.

OJK sebagai lembaga pengatur dan pengawas di keuangan syariah juga memiliki
fungsi dan kewenangan untuk melakukan integrasi arah kebijakan, strategi, dan tahapan
pengembangan di industri keuangan syariah, termasuk di IKNB Syariah. Tentu instrumen
regulasi yang dikeluarkan juga sesuai dengan prinsip syariah, dengan melibatkan DSN MUI.

Ruang lingkup manajemen keuangan syariah yaitu a) Lembaga keuangan bank: Bank
umum syariah dan bank pembiayaan rakyat syariah; b) Lembaga keuangan non-bank: Pasar
modal, pasar uang, perusahaan asuransi, dana pensiun, perusahaan modal venture, lembaga
pembiayaan (Lembaga sewa guna usaha, Perusahaan anjak piutang, Perusahaan kartu plastik,
Pembiayaan konsumen, Perusahaan pegadaian), Lembaga keuangan syariah mikro (lembaga
pengelola zakat, lembaga pengelola wakaf, BMT)

BENTUK ORGANISASI PERUSAHAAN SYARIAH


Perusahaan adalah sutu organisasi dimana sumber daya (input) dasarseperti bahan dan
tenaga kerja dikelola serta diproses untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada
pelanggan. Hampir di semua perusahaanmempunyai tujuan yang sama, yaitu memaksimalkan
laba. Jenis perusahaandibedakan menjadi tiga, yaotu: perusahaan manufaktur, perusahaan
dagang,dan perusahaan jasa. Sedangkan bentuk dari perusahaan itu sendiri
dibedakanmenjadi: perusahaan perseorangan dan persekutuan (perseroan).Dalam
perekonomian Islam bentuk organisasi- organisasi bisnis yang adasecara umum antara
lain dikelompokan menjadi tiga bentuk atau jenis utama ,antara lain yaitu: organisasi
bisnis perusahaan perorangan (sole proprietorship), bentuk persekutuan/syirkah
(partnership), dan organisasi bisnis mudharabah.

1. Perusahaan perorangan (sole proprietorship)

Perusahaan perorangan (sole proprietorship) merupakan format organisasi bisnis yang


paling sederhana yang hampir ada dalam setiap sistem ekonominon- sosialis. Perusahaan
perseoranagan adalah suatu bentuk badan usahayang dimiliki oleh perseorangan yang
berusaha untuk memperolehkeuntungan bagi dirinya sendiri. Bentuk perusahaan
perseorangan ini padaumumnya kecil tetapi merupakan bentuk perusahaan yang paling
banyak dijumpai baik di Indonesia maupuun di negara-negara lain. Contoh perusahaan
perorangan adalah usaha kecil atau UKM (Usaha Kecil Menengah) seperti bengkel, penatu,
salon kecantikan, rumah makan, persewaan komputer dan internet, toko kelontong, tukang
bakso keliling, dan pedagang asongan.

2, Persekutuan (partnership)/ Syirkah

Persekutuan atau partnership adalah salah suatu hubungan antaradua orang atau lebih
untuk mendistribusikan laba atau kerugian darisuatu bisnis atau usaha yang dijalankan oleh
seluruhnya atau salahsatu dari mereka sebagai pengelolaan atas yang lain.

3.Mudharabah

Mudharabah adalah suatu hubungan antara dua orang atau lebihdimana salah satu
pihak menyediakan modal (investor) kepada pihaklain yang berkedudukan sebagai pengelola
untuk menjalankan suatu isnis (mudharib) dengan kesepakatan untuk mendapatkan
tingkatkeuntungan tertentu. Secara bahasa, mudharabah berasal dari kata

Dharb yang artinya melakukan perjalanan yang umumnya untuk berniaga. Istilah

Dharb popular digunakan oleh penduduk Irak.

Dari definisi di atas , dapat memberikan implikasi sebagai berikut:Persetujuan tidak


terbatas hanya antara dua orang saja, akan tetapidapat terjadi lebih dari jumlah tersebut.
Dalam setiap persetujuanterdapat dua pihak yang terlibat. Pertama, pihak yang
berkedudukansebagai penyedia modal usaha tersebut sebagai pihak utama, dankedua, pihak
yang berkedudukan sebagai pengelola, yang disebutsebagai enterpreneur.Dalam hal ini pihak
pengelola dapat membawa modalnya sendiriuntuk kepentingan bisnis atau usaha yang
dijalankanya, akan tetapi halini perlu juga mendapat persetujuan dari pihak pemilik modal.
Dalamhal ini, modal yang berada pada pihak pengelola bukan merupakansuatu bentuk
pinjaman, akan tetapi berfungsi untuk dijalankan dalam bisnis yang telah disepakati oleh
pemilik modal dengan kesepakatanmendapatkan porsi keuntungan dari usaha tersebut

Perusahaan jenisini merupakan bentuk usaha pelaksanaan bisnis tertua yang terus
berkembangsesuai dengan kompleksitas dan kebutuhan hidup sosial dan
ekonomimanusia.Sebagaimana dalam system ekonomi kapitalis, system ekonomi
Islammengizinkan perusahaan swasta yang dikelola oleh setiap individu dan tidakmengikat
mereka secara khusus, selama usaha atau bisnis yang dijalankannyaterikat dengan ketentuan
syariah. Dalam perusahaan ini pemilik bebas untukmemutuskan modal, apakah melalui
pinjaman atau menjual barang-barangnyadengan cara kredit.

Mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua atau lebih pihak di mana pemilik
modal (shahibul amal) mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan
suatu perjanjian di awal. Bentuk ini menegaskan kerja sama dengan kontribusi seratus persen
modal dari pemilik modal dan keahlian dari pengelola.
Misalnya, dalam dua pihak saja shahibul maal bermitra terhadap usaha untuk usaha
percetakan yang berjalan selama sembilan bulan. Shahibul maal memberikan uang sebagai
modal usaha sebesar Rp20 juta, sehingga bagi hasil yang terjadi adalah 40:70.

Kebijakan Dan Penentuan Tujuan Perusahaan Syariah


Ekonomi islam merupakan ilmu yang dihasilkan oleh pemikir muslim dari sebuah
upaya untuk keluar dari persoalan ekonomi yang ada dengan cara yang sistematis,sehingga
menumbuhkan keyakinan akan kebeneran al-quran dan hadits.

 Perusahan Dalam Islam

Berbagai usaha yang dipandang dari sudut ekonomi mempunyai tujuan yang
sama,yaitu mencari keuntungan optimum dengan jalan mengatur penggunaan faktor-faktor
produksi seefisien mungkin,sehingga usaha mengoptimalkan keuntungan dapat dicapain
dengan cara yang paling efisien. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bisnis syariah
mengacu pada konsep halal dan haram, sehingga produk yang dijual baik barang maupun jasa
harus produk-produk yang halal, seperti kosmetik halal, kuliner halal, jasa travel dan umroh,
salon Muslimah, dan lain sebagainya

 ·Profit optimum merupakan tujuan perusahaan

Al – habshi juga menemukan konsep dari seorang produsen dimana peran produsen
sebagai produsen itu sendiri adalah menghasilkan barang kemudian menyalurkan sesuai
dengan perencanaan awal. sebuah perencanaan dalam perusahaan ketika menghasilkan
barang merupakan suatu yang spesipik kepada semua faktor seperti dalam menghasilkan
barang. Al – habshi menjelaskan tentang teknik efisien terletak pada proses produksi barang
dia hanya membatasi pembatasnya dengan technical efficient produk bersih,oleh karena itu
perusahaan bermaksud untuk memproduksi barang yang lebih banyak .dalam kriteria
ekonomi suatu sistem produksi dikatakan lebih efisien apabila memenuhi kriteria.

1. Meminimalkan biaya untuk memproduksi jumlah barang yang sama

2. Mengoptimalkan produksi dengan biaya yang sama

Tujuan perusahaan islami adalah tercapainya maqoshid syariah yang memiliki lima
faktor, yaitu pencapaian agama, meningkatkan kualitas sumber daya insani (SDI),
meningkatkan kualitas ilmu, meningkatkan kualitas keturunan dan meningkatkan kuantitas
kekayaan.
sedangkan Tujuan dari produksi dalam Islam adalah untuk menciptakan mashlahah
yang optimum bagi konsumen atau bagi manusia secara keseluruhan. Dengan mashlahah
yang optimum ini, maka akan tercapai falah yang merupakan tujuan akhir dari kegiatan
ekonomi sekaligus tujuan hidup manusia.
 Profit optimal

Dalam teori ekonomi konvensionak profit maksimal merupakan tujuan dasar atau
utama suatu perusahaan. Perusahaan yang bertujuan selalu memaksimalkan keuntungan
sering disebut dengan perusahaan yang berprilaku rasional. Al – habshi mengangkat dua
kasus yang berkaitan dengan hal ini.

Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar yang ditandai oleh tidak adanya sama
sekali persaingan yang bersifat pribadi diantara perusahaan-perusahaan individu,dimana
dalam pasar persaingan sempurna para individu tidak bisa mempengaruhi harga jual dipasar
dan pasar ini menunjukkan sebuah pasar yang baik.

Profit adalah jumlah dana yang didapatkan oleh para pelaku usaha dari hasil penjualan
yang berjalan dalam periode tertentu. Jumlah profit adalah hasil dari laba kotor dikurangi
dengan HPP dan biaya-biaya lainnya. Istilah terkenal lainnya dari profit adalah laba bersih
atau keuntung

Cara Meningkatkan Profit Perusahaan dalam waktu singkat adalah

1.Menambah produk atau layanan

2.Tampilkan demo yang menarik

3.Tawarkan produk dalam ukuran besar

4.Menaikan nilai jual

5.Memperluas target penjualan

6.Perbanyak pintu penjualan

7.Selalu follow-up calon pembeli

8.Mengurangi biaya operasional

9.Tidak terpengarus dengan kompetisi harga

10.Memanfaatkan koneksi pribadi

 Profit Normal Dan Profit Tidak Normal

Al – habshi mendefenisikan profit normal sebagai tingkat keuntungan ketika biaya


rata-rata sama dengan pendapatan. Profit normal ini mencakup keuntungan pengusaha dalam
faktor produksi. Sedangkan profit tidak normal, dibagi menjadi dua yaitu profit super normal
dan subnormal. Profit super normal diperoleh ketika penghasilan rata-rata melebihin biaya
rata-rata dan ketika pengasilan rata-rata kurang dari biaya rata-rata maka perusahaan
dikatakan memperoleh profit subnormal atau rugi. Laba Normal adalah normal profit yaitu
jumlah laba yang tidak terlalu tinggi, tetapi juga tidak terlalu rendah sehingga suatu usaha
masih layak untuk tetap dipertahankan.

Profit adalah jumlah dana yang didapatkan oleh para pelaku usaha dari hasil
penjualan yang berjalan dalam periode tertentu. Jumlah profit adalah hasil dari laba kotor
dikurangi dengan HPP dan biaya-biaya lainnya. Istilah terkenal lainnya dari profit adalah laba
bersih atau keuntungan.

Sebagai contoh, kamu punya online shop yang menjual makanan ringan. Ketika ada
orang yang membeli, lalu jualanmu habis, bisa dibilang kamu mendapatkan laba.

 ·Tujuan Perusahaan Menurut Perspektif Islam

Kegiatan produksi merupakan respon terhadap kegiatan konsumsi,maka kegiatan


produksi diharapkan menciptakan manfaat (maslahah) untuk masyarakat. Produksi perspektif
islam tidak hanya berorientasi untuk memperoleh keuntungan yang setinggi-
tingginya,meskipun mencari keuntungan juga tidak dilarang. Jadi produsen yang islami tidak
dapat sebagai profit optimalizer.optimalisasi falah juga harus menjadi tujuan
produksi,sebagaimana juga konsumsi. Oleh karena itu,secara spesifik siddiqi (1972)
mengungkapkan perlunya dalam memperoleh profit maksimal,namun dia juga menyebutkan
bahwa perlunya konsep suka sama suka didalam islam akan mengarah pada keadilan
masyarakat dan memperhatikan kesejahteraan orang lain harus menjadikan tujuan utama.
Beberapa tujuan utama kegiatan produksi

1. Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan sendiri secara wajar.

2. Pemenuhuan kebutuhan masyarakat.

3. Persediaan terhadap kemungkinan-kemungkinan di masa mendatang

4. Persediaan bagi generasi yang akan datang

5. Pemenuhan sarana bagi kegiatan sosial dan ibadah kepada allah

Anda mungkin juga menyukai