Anda di halaman 1dari 15

FUNGSI MANAJEMEN

DALAM
PENGEMBANGAN
KOPERASI
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 9 :
~FELLEN AFIFAH
~FITRI AISA
~MARINUS GOMGOM
IPS 3 / SEMESTER 4
Matkul : EKONOMI
KOPERASI
Dosen Pengampu : Ripho Delzy
Perkasa, S.Pd M.Pd
LATAR BELAKANG
Manajemen merupakan salah satu bagian penting dari organisasikoperasi. Berhasil tidaknya suatu koperasi sangat
tergantung padamutu dan kerja dalam bidang manajemennya. Manajemen merupakan kebutuhan mutlak bagi
setap organisasi. Sebagaimana diketahui, hakikat manajemen adalah mencapai tujuan melalui tangan orang lain.
Pencapaian tujuan melalui tangan orang lain itu dilakukan oleh manajemen dengan melakukan dan melaksanakn
fungsi-fungsi manajemen yaitu fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Dengan
demikian, keberhasilan manajemen sebuah organisiasi akan sangat tergantung pada pelaksanaan masing-masing
fungsi tersebut.
Walaupun tingkat kerumitan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen beragam antar satu organisasi dengan
organisasi lainnya, namun tidak ada organisasi yang ingin mencapai tujuannya secara efektif, dan dapat mengelak
dari keharusan melaksanakan fungsi-fungsi tersebut.

3
LET’S START THE
PRESENTATION 

4
Fungsi Manajemen Dalam Pengembangan Koperasi
Manajemen merupakan salah satu bagian penting dari organisasi koperasi. Berhasil tidaknya suatu koperasi sangat
tergantung pada mutu dan kerja dalam bidang manajemennya. Apabila orang-orang dalam organisasi tersebut dalam
manajemen memiliki kejujuran, kecakapan dan giat dalam bekerja maka besarlah kemungkinannya koperasi akan
maju pesat atau setidaknya tendensi untuk terjadinya kebangkrutan dapat ditanggulangi.

Istilah Manajemen berasal dari bahasa itali: Managio yang artinya pengurusan. Kemudian dalam bahasa inggris
menjadi Manajemen, diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dengan tata laksana, pengelolaan atau pengurusan. Di
dalam menggerakan orang-orang dan mengerahkan fasilitas, manager melakukan lima pola perbuatan: perencanaan,
pembuatan keputusan, pembimbinga, pengorganisasian, pengendalian.

5
1)Perencanaan (Planning)
Perencanaan dapat didefinisikan sebagai penentuan terlebih dahulu apa yang harus dikerjakan, kapan harus dikerjakan dan siapa yang
mengerjakan. Dalam perencanaan ini terlibat unsur penentuan, yang berarti bahwa dalam perencanan tersebut tersirat pengambilan
keputusan.
Perencanaan adalah suatu proses perumusan program beserta anggarannya, yang harus dilakukan oleh sebuah koperasi sebagai tindak
dari pelaksanaan strategi yang hendak dilaksanakan.
Ada Empat langkah penting dalam perencanaan:
1. Menentukan tujuan/sasaran.
2. Mencari alternatif-alternatif.
3. Menyeleksi alternatif-alternatif.
4. Perumusan perencanaan

Perencanaan berarti pemikiran yang cermat dalam mempertimbangkan, menentukan dan mengatur faktor-faktor yang dibutuhkan
dalam menjalankan koperasi. Perencanaan memberikan pola-pola untuk tindakan-tindakan yang akan dijalankan. Ada beberapa sebab
mengapa perencanaan itu penting dalam koperasi: (1) karena ada hal-hal yang tidak pasti dan perubahan-perubahan keadaan Ekonomi
yang terus menerus. (2) karena adanya hal-hal yang tidak pasti, berarti ada kekurang-sempurnaan pengetahuan kita mengenai keadaan
yang akan datang. (3)apabila ada penyimpangan dari jalan yang telah ditentukan dalam rencana, pengurus akan segera mengetahuinya.

6
Tiap-tiap organisasi koperasi yang menginginkan keberhasil dalam usahanya diharuskan membuat rencana. Teknik-teknik
rencana ini dapat dijelaskan dengan Langkah-langkah yang diambil pembuatan suatu pola untuk menggariskan jalannya
koperasi di masa datang. Adapun Langkah-langkah itu adalah sebagai berikut :
● Menetapkan tujuan atau titik akhir suatu perusahaan. Titik akhir ini memberi petunjuk kearah mana perusahaan itu
harus berjalan, apa yang di tuju.
● Mencari dan meneliti bermacam-macam cara untuk mencapai titik akhir itu. Untuk setiap tujuan yang ingin dicapai
pasti terdapat lebih dari satu alternatif atau cara-cara mencapainya. Bukannya harus ada lebih dari satu jalan tetapi
memang bermacam-macam cara itu harus di cari, dan harus di buat.
● Langkah ketiga adalah menilai masing-masing alternatif tersebut. Mungkin alternatif yang satu memberi keuntungan
tetapi hanya untuk jangka waktu yang pendek, dan pada akhirnya merusak reputasi. Karena hal ini banyak terjadi pada
perusahaan-perusahaan. Ada peristiwa-peristiwa yang memberi kesempatan memperoleh keuntungan besar. Tetapi
karena ada unsur risiko, unsur untung-untungan dan juga karena tujuan perusahaan itu selalu keuntungan maksimal,
tidak semua perusahaan harus menanggung risiko, atau mengambil cara untung-untungan demikian.
● Dari sekian banyak alternatif yang sudah ditemukan diambil suatu cara, jalan atau alternatif yang menurut
pertimbangan pengurus paling sesuai dengan perusahaaanya sesudah dipertimbangkan dan dipikirkannya dengan
betul. Ini merupakan fungsi manajemen yang sangat penting.

7
Mungkin memutuskan untuk mengambil dua acara sekaligus, inilah tugas yang berat bagi pengurus.
5) Selanjutnya dari putusan dalam mengambil suatu jalan tertentu, yaitu menunjuk orang-orang yang diperlukan.
6) Memerinci tanggung jawab dan kekuasaan dari masing-masing orang yang telah ditunjuk itu, hingga masing-
masing tahu dengan jelas apa tugasnya, sampai di mana kekuasaannya dan bertanggung jawab kepada siapa dan atas
apa.
 
Dapat diliat dari beberapa perencanan dan ciri-ciri dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu:
1) Kebijakan ialah penyampaian berbagai pemikiran dan tidakan dalam mengambil keputusan. kebijakan dapat
dibagi menjadi kebijakan umum,kebijakan bagian, dan kebijakan turunan atau yang lebih rendah. Ada juga terdapat
kebijakan yang berpengaruh dari luar yaitu adanya inpres, perpem dan lainnya.
2) Aturan (Rules) ialah suatu kegiatan atau tindakan yang lebih khusus yang di dalamnya terdapat larangan dan
perintah.
3) Anggaran (Budget), Dalam perencaannya budget biasanya berbentuk angka-angka dan merupakan standar yang
harus di capai. Jadi anggaran merinci pendapat dan pengeluaran memberikan target bagi kegiatan yang ada.
4) Program, Kombinasi antara kebijakan, alokasi tugas, dan urutan yang menimbulkan serangakian tindakan atau
program yang dapat dibagi menjadi program primer dan program minor.
5) Prosedur, Beberapa intruksi yang terperinci untuk melakukan kegiatan yang terjadi secara teratur.
6) Strategi, Merupakan perencaan yang di buat untuk mengatasi kesulitan atau kasus.

8
engorganisasian (Organizing)
Asal kata organisasi ialah dari bahasa Yunani "organon" berarti alat, badan, anggota maupun bagian. Adapun ilmuan ahli teori
rganisasi memandang organisasi ialah merupakan suatu hubungan kerja sama antara pengurus yang menjalankan kekuasaan dan
nggota yang bertanggung jawab atas perannya.  
ecara lebih ringkas ciri-ciri organisasi ialah sebagai berikut ini:
Didalamnya terdapat sekelompok orang.
Hubungan didalamnya ialah saling bekerja sama.
Kerja sama yang terjalin atas dasar adanya hak, tanggung jawab, dan kewajiban seluruh orang dalam organisasi tersebut.
Organisasi dalam keseharian juga bisa diartikan sebagai perkumpulan. Namun arti organisasi dalam manajemen berbeda, yaitu
merincikan kewajiban serta tanggung jawab individual. Mewujudkan rancangan yang telah disusun, membagikan setiap tugas individual.
Pengorganisasian juga dapat dijabarkan sebagai suatu proses yang terjadi untuk menciptakan suatu hubungan yang dapat mencapai
ujuan bersama. Hasil yang biasanya dianggap baik ialah hasil yang terlihat pasti dan formal. Susunan yang seperti ini diharapkan dapat
membantu dalam mengatur dan mengarahkan usaha dalam organisasi sehingga dapat berjalan dengan sesuai tujuan.
uatu tindakan yang harus diambil sebagai langkah awal manajemen adalah menentukan sebuah tujuan yang akan dicapai kedepannya.
ada langkah ini perencanaan merupakan suatu realisasi dari tujuan yang ingin dicapai. Perencanaan ialah wujud nyata dari tujuan yang
elah disusun dalam organisasi tersebut. Berdasarkan rencana yang ada tersebut dibuatlah organisasi yang sesuai dengan organisasi yang
emestinya.
Selanjutnya hal yang penting diperhatikan dalam suatu organisasi adalah pembagian kerja yang terorganisir dapat dihasilkan dari job
escription yang baik pula, agar tugas, wewenang maupun tanggung jawab bisa berjalan dengan lancar keseluruhannya.

9
rencana koperasi itu. Walaupun secara umum perangkat organisasi koperasi telah terbagi dengan jelas, yaitu yang meliputi
kelengkapan organisasi koperasi, pengelola teknis koperasi, dan dewan penasehat, namun dalam melaksanakan fungsi
kepengurusannya pengurus koperasi memiliki kewajiban untuk menyusun organisasi kepengurusan koperasi secara lebih
terperinci. Organizing atau orgainisasi dapat berarti memerinci kewajiban-kewajiban dan tanggung jawab personal,
melaksanakan rencana yang sudah dibuat lebih dulu, membagi-bagi tugas, tanggung jawab dan kekuasan.
Adapun tugas dari pengurus koperasi ialah mengumpulkan sumber-sumber yang diperlukan seperti sumber dana, fasilitas,
personalia dan penyusunan tugas maupun kegiatan untuk mencapai tujuan bersama, yang dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut:

1. Struktur sebuah organisasi yang paling baik ialah yang memenuhi kebutuhan, struktur ini harus jelas dalam menjabarkan
tentang tanggung jawab atas pekerjaan yang telah dilakukan dan wewenangnya masing-masing.
2. Susunan organisasi harus diperkirakan agar dapat meningkatkan perkembangan usaha yang dijalankan.
3. Memastikan kebutuhan setiap pekerjaserta promosi keterampilan yang dimiliki dalam melaksanakan tugas yang
dijalankan agar semakin berkembang.
4. Menjamin personalia yang memiliki ketenangan dalam bekerja, dan kesejahteraan dalam bekerja yang memaSelain
pengorganisasian dalam pelaksanaan tugas terdapat juga hal yang sama pentingnya yaitu pengorganisasian dalam
kepengurusan. Ketua pengurus organisasi harus benar-benar dapat memimpin dan memiliki tanggung jawab yang besar
dalam menjalankan tugasnya. Pemimpin harus paham akan seluk beluk usaha dalam koperasi dan memiliki semangat yang
baik untuk mengelolanya dan bisa mengembangkan usaha tersebut. Selain itu pemimpin yang ditunjuk harus paham akan
administrasi keuangan sehingga dapat mengelola keuangan dengan bendahara bersama. Pengurus organisasi juga harus
memiliki tanggung jawab dalam mengkoordinasikan dan melaksanakan tugas dari unit yang ia tempati.

10
Pengarahan (Directing)
 
Pengarahan adalah pengarahan agar para karyawan lebih mengkonsentrasikan diri dalam bertugas. Mereka diarahkan pada tujuan
koperasi yang sudah ditetapkan. Melalui pengarahan ini bukan berarti karyawan bergerak sendiri dalam menuju arah itu tetapi mereka
harus mengerjakan pekerjaan yang diserahkan padanya sebaik-baiknya.
 
Fungsi manajemen ketiga berarti menuntun dan mengawasi apparat pegawai yang ada dalam tanggung jawab antar pengurus agar
dapat diarahkan pada suatu titik akhir, Seorang yang bekerja dalam perusahaan di bawah pimpinan pengurus akan menerima tugas
dalam bentuk tertentu, Sesudah menerima tugas ini maka kewajiban penguruslah untuk menggerakkan orang ini bekerja disertai
pengawasan dalam mencapai titik akhir bersama dengan orang lain dalam suatu kerja sama yang serasi. Titik akhir yang akan dicapai
oleh semua orang dalam perusahaan adalah tujuan perusahaan itu sendiri.
 
Dalam masing-masing orang yang bekerja pasti sudah mempunyai tujuan hidup yang berbeda-beda. Misalnya ada tujuan untuk
memperoleh gaji yang sebesar besarnya, kedudukan tinggi, pangkat, pengaruh dan sebagainya. Dalam mencapai tujuan penguruslah yang
harus berusaha menyelaraskan seseorang dalam mencapai tujuannya. Misalnya ada tujuan seseorang untuk memeperoleh gaji yang cukup
besar untuk menghidupi keluarganya. Karena ia harus rajin dan giat untuk mencari nafkah. Sehingga dengan kerajinannya itu tidak saja
ia mendapat proomosi tetapi tujuan perusahaanya akan tertuju karena dikerjakan lebih baik.
Pengarahan selain berhubungan dengan memberikan suatu perintah juga masih berhubungan dengan bagaimana kita bisa memberikan
motivasi kepada orang lain. Motivasi sendiri terbagi menjadi 2 yaitu motivasi yang positif dan motivasi yang negatif. Contoh dari motivasi
positif ialah memotivasi seseorang agar bermanfaat bagi orang lain. Contoh motivasi negatif ialah bekerja dengan terpaksa agar tidak
terkena sanksi atau hukuman. Dari pernyataan ini dapat disimpulkan bahwa seorang pemimpin dalam memberikan perintah haruslah
sangat diperhatikan, hingga dapat mendorong anggota nya untuk bekerja dengan senang hati tanpa adanya paksaan. Perintah yang
diberikan juga harus bersifat positif.

11
Dalam melaksanakan fungsi pengarahan dalam koperasi ada beberapa
Agar pemberian perintah atau pengarahan dapat dilaksanakan
fungsi personalia, antara lain:
secara baik, maka harus memenuhi beberapa syarat syarat yaitu
sebagai berikut:
1. Pengarahan dari pengurus kepada anggota koperasi. Hal ini meliputi
memberikan petunjuk dalam melaksanakan tugas. Ini menunjukkan
1) Pengarahan harus berkaitan dengan keadaan yang nyata.
bahwa anggota berperan aktif dan ikut berpartisipasi dalam organisasi
2) Pengarahan juga harus mempunyai suatu latar belakang yang
koperasi tersebut.
sesuai dengan sarana dan prasarana yang ada, seperti waktu dan
2. Pemberian pengarahan dari ketua kepada pengurus lainnya. Ini
kemampuan yang diperintahkan.
dimaksudkan agar pengurus benar-benar bertanggung jawab atas tugas
3) Pengarahan dan perintah harus lengkap, tepat, jelas, singkat,
yang diembannya.
padat, dan konsisten.
3. Pemberian pengarahan dari pengawas kepada pengurus. Hal ini
4) Perintah juga jangan bersifat pemaksaan, akan tetapi harus
dimaksudkan agar pengurus lebih baik lagi dalam mengurus organisasi
memberikan dengan bahasa yang tepat dan mudah untuk
koperasi tersebut.
dimengerti.
4 Pemberian pengarahan dari dewa penasihat kepada pengurus mengenai
 
keselarasan koperasi tersebut.
5. Pengarahan dari suatu instansi mengenai koperasi tersebut.
6. Pemberian penghargaan dari manajer kepada karyawan. Yang demikian
ini dimaksudkan agar pekerja lebih bersungguh-sungguh dalam
menjalankan tugas nya.
7. Pemberian pengarahan dari manajer kepada anggota.

12
Dalam koordinasi ada 3 prinsip yang harus diperhatikan, sebagai
4. Penyelarasan (Coordinating) berikut :
• Koordinasi dapat dicapai dengan sangat baik jika ada
Fungsi ini dapat juga diartikan sebagai koordinasi. Fungsi
hubungan yang bersifat horizontal, maksud dari hubungan
koordinasi ini masih sangat berhubungan erat dengan fungsi-
horizontal ini ialah hubungan sesama dalam suatu organisasi.
fungsi lain. Yang kita ketahui dalam suatu perusahaan terdiri dari
Selain hubungan horizontal ada juga hubungan vertikal yang
banyak bagian. Untuk menghasilkan suatu barang maupun jasa
dpaat diartikan sebagai hubungan antar atasan dan bawahan
biasanya dikerjakan oleh lebih dari 1 bagian. Jika dalam 1 barang
menurut bagiannya dalam sebuah organisasi. Hubungan
maupun jasa dikerjakan oleh setiap bagian yang ada maka akan
horizontal dan vertikal ini sangat erat kaitannya dengan proses
saling bertabrakan dan kacau karena berlainan arah. Dari fungsi
produksi. Seringkali Bagan organisasi perusahaan disesuaikan
inilah diperlukan koordinasi ataupun penyelarasan pada semua
dengan proses produksi. Pekerja yang bekerja menurut urutan
bagian dal suatu organisasi. Dapat disimpulkan bahwa koordinasi
bahan adalah pekerja dalam hubungan vertikal. Dalam suatu
adalah penyatuan seluruh bagian dalam suatu organisasi yang
koordinasi diperlukan adanya kerja sama yang kuat antar
meliputi penyatuan orang-orang, sarana dan prasarana, sumber
sesama pekerja.
dana agar bekerja secara keseluruhan.
• Koordinasi bisa dicapai jika dijalankan sesuai dengan urutan,
  Namun, koperasi pada saat sekarang ini kemungkinan besar
dimulai dari perencanaan, perumusan kebijakan. Atau bisa
koordinasi tidak terlalu dirasakan. Namun semakin besarnya
dikatakan koordinasi mulai dijalankan dari kesulitan-kesulitan
badan usaha koperasi maka fungsi ini akan sangat diperlukan.
yang ada. Dan harus dibarengi dengan kerjasama antar bagian.
• Setiap bagian suatu organisasi salaing mempengaruhi dan
berhubungan erat antara satu sama lain. Bagian perencanaan
bisa mempengaruhi bagian pelaksanaan, bagian produksi juga
bisa mempengaruhi bagian penjualan, begitu pula seterusnya.

13
5. Pengawasan (Controlling)
Controlling atau appraising yaitu suatu pengamatan atau pengawasan operasi, menganalisa arah gerak yang disertai hasilnya,
dan dapat mengetahui yang mana, dimana dan bagaimana mengatasi atau menanggulangi dari penyimpangan atau melenceng dari
jalur yang sudah ditetapkan pada suatu perusahaan. Ada arti lain dari kata control ialah semua kegiatan yang dilakukan ditunjukkan
untuk membuat suatu peristiwa dalam perusahaan dan sesuai dengan yang ada di dalam rencana. Dengan arti lain, controlling adalah
suatu pengukuran dan pengoreksian dari semua kegiatan atau tindakan bawahan untuk menjamin tercapainya suatu tujuan dari
perusahaan.
Tanpa adanya sebuah rencana maka pengurus tidak akan bisa mengukur pekerjaan seorang bawahan atau seseorang yang dalam
pengawasan atau juga seseorang yang ada dibawah tanggung jawabnya, dan tidak akan bisa mengetahui bahwa seorang bawahan
tersebut bekerja kearah tujuan yang sama atau tidak. Selain itu juga ada yang perlu kita tekankan bahwa controlling atau pengamatan
di jalankan atas operasi perusahaan di waktu yang akan datang nantinya.

Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk bisa menjalankan suatu pengamatan ialah:
1. Membuat ukuran atau standar, lalu penilaian dari tindakan yang di harapkan dan kemudian menanggulangi kalau ada
tejadi penyimpangan.
2. Pengujian semua kegiatan atau aktivitas seseorang bawahan yang menyimpang atau tidaknya.
3. Yang terakhir yaitu memperbaiki, membenarkan dan meluruskan dari tindakan-tindakan yang melenceng atau
menyimpang dari rencana. 14
Seorang pimpinan atau manajemen di dalam organisasi memiliki tugas mengamati dan mengawasi seorang bawahan atau staf
karyawannya. Di dalam koperasi seorang yang akan berkuasa atau penguasa tertinggi adalah anggota atau pemilik koperasi. Dari
rapat anggota yang memberikan mandatnya pada pengurus dan pengawas untuk melaksanakan tugas rutin dari koperasi. Yang di
mana dalam pengurusannya, paling utama sekali adalah mengenai urusan usaha, dan tugas-tugas tersebut akan diserahkan kepada
seorang manajer.
Controlling memiliki prinsip bahwa pengawasan dapat dengan mudah dijalankan kalau adanya rencana tertentu, adanya
perintah dan intruksi, untuk mengerjakannya, dan juga adanya wewenang kepada seseorang bawahan atau orang lain. Seain dari itu
ada juga beberapa prinsip-prinsip pendukung seperti :
1) Pengawasan haruslah ekonomis.
2) Pengawasan bersifat fleksibel dan sangat mudah untuk dipahami.
3) Pengawasan haris bisa menjamin di adakannya koreksi yang adil, sehingga pengawas dapat meluruskan dan memperbaiki
berjalannya organisasi yang menyimpang.
4) Pengawasan juga harus bisa melaporkan penyimpangan-penyimpangan yang mana nantinya bisa saja terjadi atau yang sudah
terjadi, serta bagaimana usaha dalam memperbaikinya.
5) Pengawasan haruslah bisa mengetahui dengan pasti dari sifat atau kebutuhan dari suatu kegiatan yang memang harus diawasi.
Sehingga secara preventif bisa di cegah dari adanya penyimpangan.
 

15

Anda mungkin juga menyukai