Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN KOPERASI

1. Definisi Manajemen Koperasi Menurut Para Ahli

Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli


Salah satu definisi yang lengkap diungkapkan oleh Griffin dalam bukunya
Management (Ensiklopedia ekonomi, Bisnis dan Manajemen, 1992), sebagai berikut :
“Manajemen adalah proses merencanakan dan mengambil keputusan, mengorganisasikan,
memimpin, dan mengendalikan sumber daya manusia, keuangan, fisik dan informasi guna
mencapai sasaran organisasi secara efektif dan efisien.”
Istilah manajemen juga mengacu pada dua hal, yaitu sebagai fungsi dan sebagai
institusi (Helmut Wagner, 1986). Manajemen sebagai fungsi berarti sejumlah tugas yang
harus dilaksanakan oleh orang-orang yang diberi wewenang dan tanggung jawab tertentu
untuk menjamin keandalan organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya. Tugas-tugas itu
adalah: Perencanaan dan pengembilan keputusan, Pengorganisasian, kepemimpinan dan
pengendalian. Tugas-tugas tersebut sering juga disebut sebagai fungsi-fungsi atau prinsip-
prinsip manajemen, yang merupakan proses manajemen yang dinamis dan berkelanjutan.
Lalu Menurut MC Farland, manajemen adalah suatu proses dimana orang-orang
yang diberi wewenang menciptakan dan menjalankan organisasi dalam memilih dan
mencapai tujuan.
Pengertian Manajemen Koperasi Menurut Peter Davis
Peter Davis, 1999, memformulasikan bahwa manajemen koperasi diselenggarakan
oleh orang-orang yang bertanggung jawab untuk mengelola koperasi, nilai-nilai dan
kekayaannya. Mereka ini mengerahkan segala kemampuan kepemimpinannya dan memilih
kebijakan untuk mengembangkan koperasi berdasarkan hasil latihan professional
perkoperasian. Manajemen koperasi adalah kegiatan professional yang dilakukan koperasi
untuk membantu seluruh keanggotaan koperasi di dalam mencapai tujuannya.
Jadi dapat disimpulkan manajemen koperasi adalah penerapan ilmu manajemen di
koperasi dimana orang-orang yang diberi wewenang dan tanggungjawab melaksanakan
proses perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian sumber daya yang dimiliki oleh
koperasi untuk mencapai tujuan koperasi yaitu meningkatkan kesejahteraan berdasarkan
nilai dan prinsip-prinsip koperasi.
2. Fungsi Manajemen Koperasi
Fungsi manajemen merupakan hal yang tidak dapat ditinggalkan dalam memimpin
koperasi. Hal ini mengingat pada koperasi adalah tugas pokok yang berbeda dengan badan
usaha lain, yaitu:
a. Memelihara atau mempertinggi moral atau jiwa koperasi pada anggota;
b. Mencapai keberhasilan usaha, dalam melaksanakn usaha ini koperasi membagi
persoalan dalam dua hal:
1) Persoalan organisasi eksternal: semua persoalan yang berhubungan dengan
pihak luar. Misalnya: usaha meningkatkan penjualan, mempersiapkan barang-
barang yang berhubungan dengan distribusi barang fisik;
2) Persoalan organisasi internal: yaitu persoalan yang berhubungan dengan
keadaan koperasi itu sendiri.Misalnya: soal pembelanjaan, akuntansi, personal,
dan lain-lain.

Secara umum fungsi manajemen koperasi dibedakan dalam lima fungsi berikut:
a. Perencanaan
Suatu proses perumusan program beserta anggarannya yang harus dilakukan
oleh sebuah koperasi sebagai tundak lanjut dari pelaksanaan strategi yang hendak
dilaksanakan. Ada 4 langkah penting dalm perencanaan:
1) Menentukan tujuan / sasaran
2) Mencari alternatif-alternatif
3) Menyeleksi alternatif-alternatif
4) Perumusan perencanaan
Rencana yang baik akan merumuskan tujuan dan sasaran apa yang ingin
dicapai. Penentuan tujuan atau sasaran adalah penting bagi setiap organisasi karena
tujuan atau sasaran bersifat memberikan arah, memfokuskan usaha kita, menjadi
pedoman bagi penyusunan rencana strategis maupun rencana operasional organisasi
serta pemilihan alternatif-alternatif keputusannya, membantu kita mengevaluasi
kemajuan yang kita capai.
Perencanaan dengan strategi erat kaitannya, pengertian strategi sendiri adalah:
Cara-cara yang hendak ditempuh oleh suatu organisasi dalam melaksanakan misi dan
mencapai tujuannya.
Karena strategi merupakan titik tolak bagi sebuah koperasi dalam melakukan
perencanaan, maka selain harus mengacu pada tujuan dan misi koperasi itu,
penentuan strategi harus mempertimbangkan hal-hal berikut:
1) Kekuatan-kekuatan internal koperasi;
2) Kelemahan internal yang dimiki;
3) Kesempatan atau peluang bisnis yang tersedia untuk dimanfaatkan untuk
mencapai tujuan koperasi;
4) Hambatan atau kendala bisnis yang diperkirakan akan mengganggu pencapaian
tujuan koperasi.
Perencanaan penting dalam koperasi, karena:
1) Ada hal-hal yang tidak pasti dan perubahan-perubahan keadaan ekonomi yang
terus menerus;
2) Karena ada hal yang tidak pasti, berarti ada kekurangansempurnaan
pengetahuan kita mengenai keadaan yang akan dating;
3) Apabila ada penyimpangan dari jalan yang telah ditentukan dalm rencana,
pengurus akan segera ,mengetahuinya.
b. Pengorganisasian
Pembagian tugas dan wewenang dalam koperasi diantara para pelaku yang
bertanggung jawab atas pelaksanaan rencana-rencana koperasi itu, yang tujuannya
mengelompokkan kegiatan, sumber daya manusia dan sumber daya lainnya yang
dimiki koperasi agar pelaksanaan dari suatu rencana dapat dicapai secara efektif dan
ekonomis.
Jenis struktur organisasi:
1) Struktur fungsional, membagi wewenang pengelolaan koperasi berdasarkan
fungsi-fungsinya
2) Struktur unit, berdasarkan unit-unit usahanya
3) Struktur matrik, gabungan antara struktur fungsional dengan struktur unit
usaha.
Dalam memilih struktur organisasi perlu mempertimbangkan:
1) Efektivitas struktur organisasi tersebut dilihat dari segi pencapaian tujuan
koperasi
2) Efisiensi struktur organisasi itu dilihat dari segi biaya penyelenggaraannya.
c. Pengarahan
Pengarahan agar para karyawan lebih lebih mengkonsentrasikan diri dalam
bertugas. Mereka diarahkan pada tujuan koperasi yang telah ditetapkan, bukan berarti
karyawan bergerak sendiri dalam menuju arah itu tetapi mereka harus mengerjakan
pekerjaan yang telah diserahkan padanya dengan sebaik-baiknya.
d. Kepemimpinan
1) Menurut Ralp M. Stogdill: ialah suatu proses mempengaruhi aktivitas
kelompok yang ditujukan pada pencapaian tertentu.
2) Menurut James A.F. Stoner: ialah suatu proses pengarahan dan pemberian
pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling
berhubungan tugasnya.
3 gaya kepemimpinan:
1) Otoriter (authoritarian)
2) Demokratis (democratic)
3) Kebebasan (laissez faire)

Gaya demokratis yang paling tepat bagi kepemimpinan dalam koperasi, sifat
dari kepemimpinan yang demokratis dilihat pada:
1) Rapat anggota, dimana para anggota diajak serta membicarakan dan
memutuskan tujuan yang akan dicapai oleh organisasi.
2) Didiskusikannya aktifitas yang akan dilakukan dalam kelompok atau dengan
bawahan.
3) Sifat demokrasi kooperatif dari koperasi yaitu dimana pengelolaan dan
pengendalian koperasi dan usahanya supaya berada ditangan anggota.

Teknik kepemimpinan yang dapat digunakan sebagai dasar dari seluruh macam
kepemimpinan adalah sebagai berikut:
1) Teknik menyiapkan orang-orang supaya menjadi pengikut
2) Teknik memperlakukan orang-orang sebagai manusia, bukan sebagai alat
belaka
3) Teknik menjadi teladan bagi pengikut-pengikutnya.
e. Pengendalian
Menurut Robert J. Mockler: ialah suatu upaya yang sistematis untuk
menetapkan standar prestasi dengan sasaran-sasaran perencanaan, merancang sistem
umpan balik informasi membandingkan prestasi sesungguhnya dengan standar yang
terlebih dahulu ditetapkan, menentukan apakah ada penyimpangan dan mengukur
signifikasi penyimpangan tersebut dan mengambil tindakan perbaikan-perbaikan
yang diperlukan untuk menjamin bahwa sumber daya perusahaan yang digunakan
sedapat mungkin dengan cara yang paling efektif dan efisien guna tercapainya suatu
perusahaan.
Tujuan utama pengendalian yaitu: Memastikan bahwa hasil kegiatan sesuai
dengan apa yang telah direncanakan. Pengendalian tidak bersifat restriktif, tetapi
korektif. Artinya bahwa bilamana terjadi penyimpangan-penyimpangan supaya
diketahui sedini mungkin. Jadi bukan merupakan fungsi yang negatif dari
manajemen. Dengan pengendalian tersebut diharapkan :
1) Dapat diketahui atau dipastikan kemajuan yang diperolah dalam pelaksanakan
perencanaan.
2) Dapat meramalkan arah perkembangan dan hasil yang akan dicapai.
3) Dapat menentukan tindakan pencegahan apa yang diperlukan untuk
menghadapi permasalahan-permasalahan.
4) Memberikan masukan yang dapat digunakan untuk memperbaiki perencanaan
yang akan datang.
5) Mengetahui adanya penyimpangan terhadap perencanaan sedini mungkin.

Fungsi manajemen dalam koperasi adalah sama dengan fungsi manajemen dalam
perusahaan pada umumnya. Perbedaan pada fungsi manajemen itu dilakukan rapat
anggota, pengurus, badan pemeriksa dan oleh manajer. Jenis atau macam koperasi yang
perlu didirikan ialah koperasi konsumsi untuk menyediakan serta mengusahakan barang-
barang kebutuhan sehari-hari anggota-anggotanya dengan mudah dan murah serta terjamin
mutunya.
3. Konsep Manajemen Koperasi
Manajemen koperasi tidak didasarkan pada pemaksaan wewenang, melainkan
melalui keterlibatan dan partisipasi. Para manajer professional koperasi menggunakan
metode yang sama seperti manajemen pada umumnya. Hanya saja nilai-nilai dan tujuan
yang harus diperjuangkan metode itulah yang membuat manajemen koperasi unik dan
berbeda dari manajemen lainnya. Fungsi utamanya adalah mengupayakan kepemimpinan
koperasi bagi anggota dan pengurus terpilih di dalam pengembangan kebijakan dan strategi
yang akan memberdayakan koperasi dalam mewujudkan cita-cita atau tujuannya.
Dengan menyatukan manajemen Koperasi sebagai bagian dari koperasi dan sebagai
representasi prinsip-prinsip penting koperasi itu sendiri, kita dapat mengembangkan
manajemen dan demokrasi di dalam koperasi sebagaimana dinyatakan Peter Davis, sebagai
berikut: “pengembangan prinsip-prinsip manajemen koperasi, akan membuat perusahaan
koperasi harus dikelola secara professional dan kooperatif sedemikian rupa sehingga
keterlibatan anggota dan demokrasi, akan tetap menjadi kunci keberhasilan dalam praktek
koperasi. Dengan memiliki prinsip-prinsip manajemen koperasi kita juga meletakkan dasar
sebagai criteria untuk menilai pelatihan-pelatihan manajemen koperasi, serta menilai
kinerja manajemen dalam koperasi “.

4. Proses Manajemen di Koperasi


a. Perencanaan (Planning)
Proses yang paling penting adalah fungsi perencanaan, yang merupakan fungsi
paling utama yang harus dijalankan oleh pihak manajemen koperasi. Pengurus dan
manajer di koperasi harus menyusun perencanaan penggunaan sumber daya manusia,
modal, sarana fisik, dan informasi yang dimiliki koperasi untuk mencapai tujuan
koperasi yang telah disepakati oleh para anggotanya. Perencanaan menyangkut masa
depan. Bagaimana dengan kemampuan, masalah, dan potensi yang dimiliki koperasi
saat ini diarahkan untuk mencapai target-target koperasi kearah yang lebih baik.
Karenanya sebelum menyusun perencanaan pengurus dan manejer koperasi harus
melakukan identifikasi dan evaluasi terlebih dahulu apa target atau sasaran apa saja
yang sudah tercapai, kebutuhan pelayanan apa yang diinginkan oleh anggota dan
belum dipenuhi oleh koperasi, bagaimana kemampuan permodalan koperasi,
termasuk juga situasi persaingan usaha di lingkungan koperasi juga harus
diperhitungkan.
Adapun langkah-langkah proses perencanaan yang dapat dilakukan oleh
pengurus dan manajer koperasi, diantaranya:
1) Pengurus bersama manajer menyusun rencana strategis dan taktis baik untuk
jangka panjang maupun jangka pendek.
2) Pengurus meminta manajer menyusun garis besar program operasional,
selanjutnya dibahas bersama dengan pengurus dan pengawas
3) Manajer juga membuat anggaran untuk mencapai hasil yang dikehendaki,
tanpa mengabaikan struktur keuangan yang ada.
4) Berdasarkan rencana yang ada, dibuatlah kebijakan sebagai pedoman seluruh
pelaksanaan.
5) Secara bersama menetapkan kebijakan personalia, karyawan usaha keuangan
dan anggota guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
6) Pengurus membuat rencana penerimaan dan belanja koperasi (RAPBK).
Rencana yang telah disusun dan RAPBK disampaikan dalam rapat anggota
untuk dibahas dan mendapatkan pengesahan
b. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian (organizing) merupakan Perancangan dan pemeliharaan
sistem peran, atau Proses pengaturan dan pengalokasian kerja, wewenang dan
sumber daya di kalangan anggota organisasi dalam upaya mencapai tujuan organisasi
secara efektif dan efisien.
Faktor Penting dalam Proses Pengorganisasian di Koperasi
1) Pembagian tugas (division of work) 
2) Departementasi  
3) Rentan manajemen/kendali (span of control), yang terdiri dari:
a) Kompetensi dari pengurus, pengawas dan pengelola,  
b) Kompetensi dari bawahan (staff),
c) Derajat variasi pekerjaan,
d) Teknologi yang digunakan dalam organisasi 
4) Pendelegasian wewengan (delegation of authority)
c. Actuating dan Leadership
Actuating dan leadership merupakan suatu proses menggerakkan dan
menjalankan organisasi agar orang-orang yang diberi tugas, wewenang dan tanggung
jawab dapat bekerja menjalankan tugas untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.
Fungsi Penting:
 Mengarahkan (Directing) :
 Perintah (Tertulis : SOM, SOP, Juklak, Juknas, Lembar Tugas/disposisi
tugas; Lisan) 
 Disiplin 
 Partisipasi 
 Komunikasi (formal, informal, vertikal, horizontal
d. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah suatu proses untuk menetapkan pekerjaan apa yang sudah
dilaksanakan, menilainya dan mengoreksinya dengan maksud agar pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.”
Jenis - Jenis Pengawasan :
1) Pengawasan preventif, pengawasan yang bersifat pencegahan yang
dilaksanakan melalui suatu sistem pembinaan SDM pada semua eselon dalam
organisasi dan menentukan prosedur, pembagian tugas dan wewenang,
termasuk di dalamnya perencanaan dan pelaporan 
2) Pengawasan korektif, pengawasan untuk memperbaiki bias, penyimpangan
atau kebocoran dari rencana, standar dan prosedur yang sudah ada ditentukan
dalam suatu organisas

5. Prinsip - Prinsip Koperasi


Pengertian Koperasi – Secara harfiah kata “Koperasi” berasal dari bahasa Inggris
“Coperation” yang terdiri dari dua suku kata; Co (Bersama) dan Operation (Bekerja). Jadi
secara keselurhan koperasi berarti bekerja sama. Koperasi adalah Asosiasi orang-orang
yang bergabung dan melakukan usaha bersama atas dasar prinsip-prinsip koperasi,
sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan biaya rendah melalui perusahaan
yang dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh anggotanya. Asosiasi berbeda dengan
kelompok, asosiasi terdiri dari orang orang yang memiliki kepentingan yang sama,
lazimnya yang menonjol adalah kepentingan ekonomi.
Menurut UU No. 25 Tahun 1992, Koperasi didefinisikan sebagai: “Badan usaha yang
beranggotakan orang seorang, atau Badan Hukum Koperasi, dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan azas kekeluargaan.
Prinsip koperasi yaitu sebuah sistem berbentuk ide abstrak yang merupakan panduan
untuk membangun koperasi yang tahan lama dan efektif. Saat ini sudah ada prinsip
koperasi baru yang digagas oleh sebuah federasi koperasi internasional non-pemerintah
atau disebut sebagai International Cooperative Alliance. Prinsip ini adalah sebagai berikut:
1) Keanggotaan koperasi bersifat terbuka dan sukarela tanpa paksaan
2) Pengelolaan koperasi menggunakan sistem demokratis
3) Ada partisipasi anggota dalam kegiatan ekonomi koperasi
4) Koperasi harus bersifat bebas dan otonom
5) Adanya pengembangan di bidang pendidikan, pelatihan serta informasi bagi
manajemen
6) koperasi.

Berdasarkan UU No. 25 tahun 1992, koperasi Indonesia memiliki pengertian sebagai


suatu badan usaha yang anggotanya bersifat individu atau badan hukum koperasi yang
kegiatannya berlandaskan prinsip koperasi. Koperasi Indonesia adalah sebagai gerakan
ekonomi kerakyatan yang berlandaskan asas kekeluargaan. Prinsip koperasi dicantumkan
pada UU No. 12 tahun 1967 juncto UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian. Prinsip
koperasi Indonesia sama persis dengan yang berlaku di internasional, hanya memiliki
tambahan pada masalah pembagian SHU. Prinsip koperasi dalam UU No. 25 tahun 1992
tentang Perkoperasian, selengkapnya adalah sebagai berikut:
1) Keanggotaan koperasi di Indonesia bersifat sukarela dan terbuka
2) Pengelolaan koperasi dijalankan dengan cara demokrasi
3) Pembagian sisa hasil usaha (SHU) dilaksanakan dengan seadil-adilnya berdasarkan
jasa usaha setiap anggota koperasi.
4) Pemberian balas jasa dalam koperasi bersifat terbatas terhadap modal
5) Kemandirian harus ada dalam koperasi
6) Adanya pendidikan perkoperasian
7) Adanya kerjasama antar koperasi

Beberapa prinsip lain diantaranya:


a. Prinsip Raiffeisen sebagai berikut :
 Swadaya
 Daerah kerja terbatas
 SHU untuk cadangan
 Tanggung jawab anggota tidak terbatas
 Pengurus bekerja atas dasar kesukarelaan
 Usaha hanya kepada anggota
 Keanggotanya atas dasar watak, bukan uang.
Inti Prinsip Schuzle adalah : swadaya, daerah kerja tak terbatas, SHU untuk
cadangan dan untuk dibagikan kepada anggota, tanggung jawab anggota terbatas,
pengurus bekerja dengan mendapatkan imbalan, usaha tidak terbatas tidak hanya
untuk anggota saja.
b. Prinsip Rochdaleantara sebagai berikut :
 Pengawasan secara demokratis
 Keanggotaan yang terbuka
 Bunga atas modal dibatasi
 Pembagian SHU kepada anggota sebanding dengan jasa masing-masing
anggota.

Penjualan sepenuhnya dengan tunai.


 Barang-barang yang dijual harus asli dan tidak dipalsukan
 Menyelenggarakan pendidikan kepada anggota dengan prinsip-prinsip koperasi
Netral dengan politik dan agama.

6. Manajemen Koperasi
Tujuan dan Output Manajemen Koperasi
1) Output koperasi sebagai perusahaan. 
2) Output koperasi sebagai lembaga sosio ekonomi
Perangkat Organisasi Koperasi
Perangkat organisasi koperasi ada tiga bagian antara lain Rapat Anggota Pengurus,
dan Pengawas.
1) Rapat Anggota
Tugas dan wewenang Rapat Anggota adalah :
a) Membahas dan mengesahkan pertanggung jawaban Pengurus dan Pengawas
untuk tahun buku yang bersangkutan.
b) Membahas dan mengesahkan Rencana Kerja dan RAPB tahun buku
berikutnya.
c) Membahas dan menetapkan AD, ART dan atau Pembubaran Koperasi.
d) Memilih dan memberhentikan Pengurus dan Pengawas.
e) Menetapkan pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU).
2) Pengurus
Jumlah Pengurus sekurang-kurangnya 3 orang yang terdiri dari unsur ketua,
sekretaris dan bendahara. Tugas pengurus secara kolektif:
a) Memimpin organisasi dan kegiatan usaha, membina dan membimbing anggota.
b) Memelihara kekayaan koperasi, menyelenggarakan rapat anggota, mengajukan
rencana RK dan RAPB.
c) Mengajukan laporan keuangan dan pertanggung-jawaban kegiatan.
d) Menyelenggarakan pembukuan keuangan secara tertib serta memelihara buku
daftar anggota, daftar pengurus dan buku daftar pengawas.
3) Pengawas
Jumlah pengawas sekurang-kurangnya tiga orang atau sesuai dengan AD
Koperasi. Unsur Pengawas terdiri dari ketua merangkap anggota, sekretaris
merangkap anggota dan anggota. Tugas, fungsi, wewenang dan tanggung-jawab
Pengawas antara lain :
Secara Kolektif bertugas melakukan pengawasan dan pemeriksaan sekurang-
kurangnya 3 bulan sekali atas tata kehidupan koperasi yang meliputi organisasi,
manajemen, usaha, keuangan, pembukuan dan kebijaksanaan pengurus. Pengawas
berfungsi sebagai Pengawas dan Pemeriksa. Berwenang melakukan pemeriksaan
tentang catatan dan atau harta kekayaan koperasi, serta bertanggung-jawab kepada
Rapat Anggota.

Perangkat Hukum Koperasi


1) Perangkat Hukum Eksternal
a) UU No. 25/1992 
b) Peraturan Pemerintah, Inpres. 
c) Keputusan menteri, 
d) Perda yang dihubungkan dengan koperasi 
Pihak manajemen koperasi tidak dapat menghindar dari ketentuan perundangan
yang berlaku, melainkan harus dijadikan faktor pendorong bagi pengembangan
koperasi.
2) Perangkat Hukum Internal
a) Anggaran dasar 
b) Anggaran rumah tangga
Pihak manajemen dapat melakukan penyesuaian sedemikian rupa sesuai
dengan keputusan rapat anggota
Hal-hal yang penting di atur dalam AD/ART 
 Daftar nama pendiri 
 Nama dan tempat kedudukan koperasi  
 Maksud dan tujuan serta bidang usaha koperasi  
 Ketentuan mengenai keanggotaan 
 Ketentuan mengenai rapat anggota  
 Ketentuan mengenai pengelolaan  
 Ketentuan mengenai permodalan  
 Ketentuan mengenai pembagian SHU 
 Ketentuan mengenai sanksi

Sifat-sifat khusus koperasi yang tidak ditemukan pada perseroan terbatas adalah:
 Tidak semata-mata mencari keuntungan, tetapi mengutamakan pemberian pelayanan
kepada anggota-anggotanya.
 Agar pengendalian koperasi tetap berada ditangan anggota sebagai perwujudan dari sifat
demokrasi dari koperasi dan menghindari terjadinya konsentrasi kekuasaan berada di
beberapa tangan.
KOPERASI
Adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang – orang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan Prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berlandaskan asas kekeluargaan.
• Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya. Karateristik utama koperasi yang
membedakan dengan badan usaha lain adalah anggota koperasi memiliki identitas ganda.
Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa
koperasi.
• Kelebihan :
• Sisa hasil Usaha yang dihasilkan oleh koperasi akan dibagi kepada anggota.
• Anggota koperasi berperan jadi konsumen dan produsen sekaligus.
• Seseorang yang akan menjadi anggota koperasi atau yang ingin atau yang sudah
menjadi anggota, bukan karena terpaksa, melainkan keinginanya sendiri untuk
memperbaiki hidupnya.
• Mengutamakan kepentingan Anggota.
• Kekurangan :
• Modal terbatas.
• Daya saing lemah.
• Tidak semua anggota memiliki kesadaran berkoperasi.
• Sumber daya manusia terkadang kurang. 
DAFTAR PUSTAKA

http://alifarasmi.blogspot.co.id/2014/11/organisasi-manajemen-koperasi.html
http://detadear.blogspot.com/2013/10/pengertian-prinsip-prinsip-koperasi-dan.html
http://filipuslodwick.blogspot.com/2013/06/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
http://gioakram13.blogspot.com/2013/05/makalah-fungsi-fungsi-manajemen-dalam.html
http://isalrhamadanus.blogspot.com/2013/11/pengertian-struktur-organisasi.html
http://junetroslina.blogspot.com/2013/03/makalah-manajemen-koperasi.html
http://linaenggel.wordpress.com/2013/01/05/pengertian-manajemen-koperasi/
http://slideplayer.info/slide/2818750
http://www.indonesian.my.id/2016/02/proses-manajemen-di-koperasi.html
http://yuyunchelsea.wordpress.com/2011/10/02/bab-3-bentuk-organisasi-dan-manajemen-
koperasi/

Anda mungkin juga menyukai