Secara umum fungsi manajemen koperasi dibedakan dalam lima fungsi berikut:
a. Perencanaan
Suatu proses perumusan program beserta anggarannya yang harus dilakukan
oleh sebuah koperasi sebagai tundak lanjut dari pelaksanaan strategi yang hendak
dilaksanakan. Ada 4 langkah penting dalm perencanaan:
1) Menentukan tujuan / sasaran
2) Mencari alternatif-alternatif
3) Menyeleksi alternatif-alternatif
4) Perumusan perencanaan
Rencana yang baik akan merumuskan tujuan dan sasaran apa yang ingin
dicapai. Penentuan tujuan atau sasaran adalah penting bagi setiap organisasi karena
tujuan atau sasaran bersifat memberikan arah, memfokuskan usaha kita, menjadi
pedoman bagi penyusunan rencana strategis maupun rencana operasional organisasi
serta pemilihan alternatif-alternatif keputusannya, membantu kita mengevaluasi
kemajuan yang kita capai.
Perencanaan dengan strategi erat kaitannya, pengertian strategi sendiri adalah:
Cara-cara yang hendak ditempuh oleh suatu organisasi dalam melaksanakan misi dan
mencapai tujuannya.
Karena strategi merupakan titik tolak bagi sebuah koperasi dalam melakukan
perencanaan, maka selain harus mengacu pada tujuan dan misi koperasi itu,
penentuan strategi harus mempertimbangkan hal-hal berikut:
1) Kekuatan-kekuatan internal koperasi;
2) Kelemahan internal yang dimiki;
3) Kesempatan atau peluang bisnis yang tersedia untuk dimanfaatkan untuk
mencapai tujuan koperasi;
4) Hambatan atau kendala bisnis yang diperkirakan akan mengganggu pencapaian
tujuan koperasi.
Perencanaan penting dalam koperasi, karena:
1) Ada hal-hal yang tidak pasti dan perubahan-perubahan keadaan ekonomi yang
terus menerus;
2) Karena ada hal yang tidak pasti, berarti ada kekurangansempurnaan
pengetahuan kita mengenai keadaan yang akan dating;
3) Apabila ada penyimpangan dari jalan yang telah ditentukan dalm rencana,
pengurus akan segera ,mengetahuinya.
b. Pengorganisasian
Pembagian tugas dan wewenang dalam koperasi diantara para pelaku yang
bertanggung jawab atas pelaksanaan rencana-rencana koperasi itu, yang tujuannya
mengelompokkan kegiatan, sumber daya manusia dan sumber daya lainnya yang
dimiki koperasi agar pelaksanaan dari suatu rencana dapat dicapai secara efektif dan
ekonomis.
Jenis struktur organisasi:
1) Struktur fungsional, membagi wewenang pengelolaan koperasi berdasarkan
fungsi-fungsinya
2) Struktur unit, berdasarkan unit-unit usahanya
3) Struktur matrik, gabungan antara struktur fungsional dengan struktur unit
usaha.
Dalam memilih struktur organisasi perlu mempertimbangkan:
1) Efektivitas struktur organisasi tersebut dilihat dari segi pencapaian tujuan
koperasi
2) Efisiensi struktur organisasi itu dilihat dari segi biaya penyelenggaraannya.
c. Pengarahan
Pengarahan agar para karyawan lebih lebih mengkonsentrasikan diri dalam
bertugas. Mereka diarahkan pada tujuan koperasi yang telah ditetapkan, bukan berarti
karyawan bergerak sendiri dalam menuju arah itu tetapi mereka harus mengerjakan
pekerjaan yang telah diserahkan padanya dengan sebaik-baiknya.
d. Kepemimpinan
1) Menurut Ralp M. Stogdill: ialah suatu proses mempengaruhi aktivitas
kelompok yang ditujukan pada pencapaian tertentu.
2) Menurut James A.F. Stoner: ialah suatu proses pengarahan dan pemberian
pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling
berhubungan tugasnya.
3 gaya kepemimpinan:
1) Otoriter (authoritarian)
2) Demokratis (democratic)
3) Kebebasan (laissez faire)
Gaya demokratis yang paling tepat bagi kepemimpinan dalam koperasi, sifat
dari kepemimpinan yang demokratis dilihat pada:
1) Rapat anggota, dimana para anggota diajak serta membicarakan dan
memutuskan tujuan yang akan dicapai oleh organisasi.
2) Didiskusikannya aktifitas yang akan dilakukan dalam kelompok atau dengan
bawahan.
3) Sifat demokrasi kooperatif dari koperasi yaitu dimana pengelolaan dan
pengendalian koperasi dan usahanya supaya berada ditangan anggota.
Teknik kepemimpinan yang dapat digunakan sebagai dasar dari seluruh macam
kepemimpinan adalah sebagai berikut:
1) Teknik menyiapkan orang-orang supaya menjadi pengikut
2) Teknik memperlakukan orang-orang sebagai manusia, bukan sebagai alat
belaka
3) Teknik menjadi teladan bagi pengikut-pengikutnya.
e. Pengendalian
Menurut Robert J. Mockler: ialah suatu upaya yang sistematis untuk
menetapkan standar prestasi dengan sasaran-sasaran perencanaan, merancang sistem
umpan balik informasi membandingkan prestasi sesungguhnya dengan standar yang
terlebih dahulu ditetapkan, menentukan apakah ada penyimpangan dan mengukur
signifikasi penyimpangan tersebut dan mengambil tindakan perbaikan-perbaikan
yang diperlukan untuk menjamin bahwa sumber daya perusahaan yang digunakan
sedapat mungkin dengan cara yang paling efektif dan efisien guna tercapainya suatu
perusahaan.
Tujuan utama pengendalian yaitu: Memastikan bahwa hasil kegiatan sesuai
dengan apa yang telah direncanakan. Pengendalian tidak bersifat restriktif, tetapi
korektif. Artinya bahwa bilamana terjadi penyimpangan-penyimpangan supaya
diketahui sedini mungkin. Jadi bukan merupakan fungsi yang negatif dari
manajemen. Dengan pengendalian tersebut diharapkan :
1) Dapat diketahui atau dipastikan kemajuan yang diperolah dalam pelaksanakan
perencanaan.
2) Dapat meramalkan arah perkembangan dan hasil yang akan dicapai.
3) Dapat menentukan tindakan pencegahan apa yang diperlukan untuk
menghadapi permasalahan-permasalahan.
4) Memberikan masukan yang dapat digunakan untuk memperbaiki perencanaan
yang akan datang.
5) Mengetahui adanya penyimpangan terhadap perencanaan sedini mungkin.
Fungsi manajemen dalam koperasi adalah sama dengan fungsi manajemen dalam
perusahaan pada umumnya. Perbedaan pada fungsi manajemen itu dilakukan rapat
anggota, pengurus, badan pemeriksa dan oleh manajer. Jenis atau macam koperasi yang
perlu didirikan ialah koperasi konsumsi untuk menyediakan serta mengusahakan barang-
barang kebutuhan sehari-hari anggota-anggotanya dengan mudah dan murah serta terjamin
mutunya.
3. Konsep Manajemen Koperasi
Manajemen koperasi tidak didasarkan pada pemaksaan wewenang, melainkan
melalui keterlibatan dan partisipasi. Para manajer professional koperasi menggunakan
metode yang sama seperti manajemen pada umumnya. Hanya saja nilai-nilai dan tujuan
yang harus diperjuangkan metode itulah yang membuat manajemen koperasi unik dan
berbeda dari manajemen lainnya. Fungsi utamanya adalah mengupayakan kepemimpinan
koperasi bagi anggota dan pengurus terpilih di dalam pengembangan kebijakan dan strategi
yang akan memberdayakan koperasi dalam mewujudkan cita-cita atau tujuannya.
Dengan menyatukan manajemen Koperasi sebagai bagian dari koperasi dan sebagai
representasi prinsip-prinsip penting koperasi itu sendiri, kita dapat mengembangkan
manajemen dan demokrasi di dalam koperasi sebagaimana dinyatakan Peter Davis, sebagai
berikut: “pengembangan prinsip-prinsip manajemen koperasi, akan membuat perusahaan
koperasi harus dikelola secara professional dan kooperatif sedemikian rupa sehingga
keterlibatan anggota dan demokrasi, akan tetap menjadi kunci keberhasilan dalam praktek
koperasi. Dengan memiliki prinsip-prinsip manajemen koperasi kita juga meletakkan dasar
sebagai criteria untuk menilai pelatihan-pelatihan manajemen koperasi, serta menilai
kinerja manajemen dalam koperasi “.
6. Manajemen Koperasi
Tujuan dan Output Manajemen Koperasi
1) Output koperasi sebagai perusahaan.
2) Output koperasi sebagai lembaga sosio ekonomi
Perangkat Organisasi Koperasi
Perangkat organisasi koperasi ada tiga bagian antara lain Rapat Anggota Pengurus,
dan Pengawas.
1) Rapat Anggota
Tugas dan wewenang Rapat Anggota adalah :
a) Membahas dan mengesahkan pertanggung jawaban Pengurus dan Pengawas
untuk tahun buku yang bersangkutan.
b) Membahas dan mengesahkan Rencana Kerja dan RAPB tahun buku
berikutnya.
c) Membahas dan menetapkan AD, ART dan atau Pembubaran Koperasi.
d) Memilih dan memberhentikan Pengurus dan Pengawas.
e) Menetapkan pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU).
2) Pengurus
Jumlah Pengurus sekurang-kurangnya 3 orang yang terdiri dari unsur ketua,
sekretaris dan bendahara. Tugas pengurus secara kolektif:
a) Memimpin organisasi dan kegiatan usaha, membina dan membimbing anggota.
b) Memelihara kekayaan koperasi, menyelenggarakan rapat anggota, mengajukan
rencana RK dan RAPB.
c) Mengajukan laporan keuangan dan pertanggung-jawaban kegiatan.
d) Menyelenggarakan pembukuan keuangan secara tertib serta memelihara buku
daftar anggota, daftar pengurus dan buku daftar pengawas.
3) Pengawas
Jumlah pengawas sekurang-kurangnya tiga orang atau sesuai dengan AD
Koperasi. Unsur Pengawas terdiri dari ketua merangkap anggota, sekretaris
merangkap anggota dan anggota. Tugas, fungsi, wewenang dan tanggung-jawab
Pengawas antara lain :
Secara Kolektif bertugas melakukan pengawasan dan pemeriksaan sekurang-
kurangnya 3 bulan sekali atas tata kehidupan koperasi yang meliputi organisasi,
manajemen, usaha, keuangan, pembukuan dan kebijaksanaan pengurus. Pengawas
berfungsi sebagai Pengawas dan Pemeriksa. Berwenang melakukan pemeriksaan
tentang catatan dan atau harta kekayaan koperasi, serta bertanggung-jawab kepada
Rapat Anggota.
Sifat-sifat khusus koperasi yang tidak ditemukan pada perseroan terbatas adalah:
Tidak semata-mata mencari keuntungan, tetapi mengutamakan pemberian pelayanan
kepada anggota-anggotanya.
Agar pengendalian koperasi tetap berada ditangan anggota sebagai perwujudan dari sifat
demokrasi dari koperasi dan menghindari terjadinya konsentrasi kekuasaan berada di
beberapa tangan.
KOPERASI
Adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang – orang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan Prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berlandaskan asas kekeluargaan.
• Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya. Karateristik utama koperasi yang
membedakan dengan badan usaha lain adalah anggota koperasi memiliki identitas ganda.
Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa
koperasi.
• Kelebihan :
• Sisa hasil Usaha yang dihasilkan oleh koperasi akan dibagi kepada anggota.
• Anggota koperasi berperan jadi konsumen dan produsen sekaligus.
• Seseorang yang akan menjadi anggota koperasi atau yang ingin atau yang sudah
menjadi anggota, bukan karena terpaksa, melainkan keinginanya sendiri untuk
memperbaiki hidupnya.
• Mengutamakan kepentingan Anggota.
• Kekurangan :
• Modal terbatas.
• Daya saing lemah.
• Tidak semua anggota memiliki kesadaran berkoperasi.
• Sumber daya manusia terkadang kurang.
DAFTAR PUSTAKA
http://alifarasmi.blogspot.co.id/2014/11/organisasi-manajemen-koperasi.html
http://detadear.blogspot.com/2013/10/pengertian-prinsip-prinsip-koperasi-dan.html
http://filipuslodwick.blogspot.com/2013/06/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
http://gioakram13.blogspot.com/2013/05/makalah-fungsi-fungsi-manajemen-dalam.html
http://isalrhamadanus.blogspot.com/2013/11/pengertian-struktur-organisasi.html
http://junetroslina.blogspot.com/2013/03/makalah-manajemen-koperasi.html
http://linaenggel.wordpress.com/2013/01/05/pengertian-manajemen-koperasi/
http://slideplayer.info/slide/2818750
http://www.indonesian.my.id/2016/02/proses-manajemen-di-koperasi.html
http://yuyunchelsea.wordpress.com/2011/10/02/bab-3-bentuk-organisasi-dan-manajemen-
koperasi/