Dibuat Oleh:
Menangsari Pramadita (211061201223)
Kelas 4.B Manajemen
2021
MANAJEMEN
UNIVERSITAS IBNU SINA BATAM
SISTEM INFORMASI SEBAGAI PENDUKUNG PROSES MANAJEMEN
A. Manajemen informasi
Peranan ini lebih cenderung kepada kerjasama individu untuk menumbuhkan iklim
solidaritas dan kebersamaan dalam organisasi agar berjalan dengan baik. Ada beberapa
hal perlu diterapkan dalan peranan ini yaitu:
1). Peranan yang bersifat simbolis yang bertujuan agar terjalinnya komunikasi
interpersonal dalam organisasi. Contohnya antara lain ialah keterlibatan langsung
dalam perayaan hari-hari besar nasional, perayaan ulang tahun organisasi, family
gathering dan lain-lain.
2). Peranan selaku pimpinan yaitu bahwa kemampuan memimpin yang efektif akan
turut menentukan keberhasilan atau kegagalan organisasi karena dengan
kepemimpinan itulah orang lain dibina, diarahkan, dan diberi motivasi yang tepat.
3). Peranan sebagai penghubung, terutama dalam arti eksternal yaitu peranan selaku
wakil organisasi dalam memberikan informasi kepada pihak diluar organisasi yang
mempunyai kemitraan atau hubungan kerja dengan organisasi yang
bersangkutan.
2. Peranan yang bersifat “Informasional”
Yang di maksud dengan peranan yaitu bahwa dalam kedudukannya selaku unsur
pemimpin dalam organisasi, manajemen menjadi pemantau arus informasi dalam
organisasi disamping peranan selaku penerima dan pembagi informasi. Yang disebut
terakhir ini termasuk peranan selaku juru bicara organisasi. Sebagai pemantau arus
informasi, manajemen berupaya untuk menjamin bahwa informasi yang diterima segera
sampai kepada satuan kerja yang memerlukannya dan sebaliknya arus informasi keluar
berjalan lancar dalam arti diterima oleh pihak luar yang memerlukannya dalam waktu
yang sesingkat mungkin.
Pada hal yang diperlukan oleh manajemen adalah informasi yang relevan, mutakhir,
lengkap, dan andal serta tersimpan sedemikian rupa sehingga mudah ditelusuri oleh
manajemen apabila diperlukan.
C. PROSES MANAJERIAL
1. Penentuan Tujuan
Dapat dinyatakan secara aksiomatis bahwa suatu organisasi dibentuk dan dikelola
untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
1). Tujuan organisasi biasanya ditentukan oleh pendiri organisasi tersebut dan
seluruh kegiatan yang diselenggarakan kemudian diarahkan kepada pencapaian
tujuan tersebut.
2). Semua anggota organisasi diharapakan mau menerima tujuan tersebut sebagai
sesuatu yang layak dan pantas untuk dicapai terlepas dari latar belakang,
preferensi pribadi, dan motivasi para anggota tersebut.
3). Tujuan dipandang sebagai sesuatu yang menjadi “bintang penuntun” dan
sekaligus sebagai “Titik kulminasi” seluruh kegiatan organisasi yang antara lain
berarti bahwa apa pun yang tejadi kemudian dalam organisasi harus berkaitan
langsung dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Tujuan akhir dari
sebuah organisasi memiliki empat ciri, yaitu:
(1) Jangkauan waktunya jauh ke depan dan bahkan biasanya tidak dinyatakan
secara tegas kapan tujuan tersebut akan dicapai, melainkan “diupayakan
akan tercapai satu kali kelak”.
(2) Tujuan merupakan sesuatu kondisi ideal yang diharapkan akan terwujud.
(3) Tujuan dinyatakan secara kualitatif.
(4) Sifat tujuan akhir tersebut tidak dimungkinkan untuk dirumuskan secara
konkret melainkan abstrak.
3. Perumusan Strategi
Salah satu instrumen ilmiah yang umum digunakan dalam menentukan dan
menetapkan strategi organisasi adalah analisis SWOT. SWOT merupakan akronim dari
kata strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats
(ancaman). Agar suatu organisasi meraih keberhasilan, manajemen mutlak perlu
mengenali faktor-faktor kekuatan organisasi, kelemahannya, peluang yang mungkin
timbul dan ancaman yang harus dihadapi.
4. Fungsi Perencanaan
6. Fungsi Pengorganisasian
Organisasi dapat didefinisikan sebagai sekelompok orang yang terikat secara formal
dan hirarki serta bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan
sebelumnya. 5 implikasi informasi:
1). Organisasi sebagai wadah, yaitu harus ada diinformasi yang dapat disampaikan.
2). Organisasi sebagai proses, baik itu proses manajerial, proses keuangan, proses
pelayanan dan lainnya.
3). Tipelogi organisasi, organisasi berbeda-beda ada organisasi publik, organisasi
pemerintah, organisasi sosial, organisasi bisnis dan lainnya.
4). Prinsip-prinsip organisasi, yaitu bagaimana organisasi menjalankan prinsip
organisasi yang telah disusun.
5). faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap organisasi.
Merupakan upaya pembandingan antara hasil yang nyata dicapai setelah satu tahap
tertentu selesai dikerjakan dengan hasil yang seharusnya dicapai untuk tahap tersebut.
Menunjukkan beberapa hal :
1). Penilaian berbeda dengan pengawasan.
2). Penilaian menghasilkan informasi tentang tepat tidaknya komponen dalam
proses manajerial.
3). Hasil penilaian menggambarkan apakah hasil yang dicapai sama dengan
sasaran yang telah ditentukan.
4). Informasi yang diperoleh harus dikaji ulang (dapat diperoleh melalui wawancara,
kuisioner, dll)
Umpan balik merupakan bahan masukan yang sangat penting dalam menentukan
arah dan langkah yang akan di tempuh di masa depan baik dalam peningkatan efisiensi,
efektifitas, dan produktivitas kerja tanpa perubahan komponen proses manajerial,
maupun melakukan perubahan kebijaksanaan, strategi, struktur, sistem imbalan, budaya
organisasi, dan pemanfaatan teknologi. Singkatnya umpan balik sangat diperlukan
sebagai bahan untuk menjadikan organisasi semakin tangguh mencapai tujuan dan
berbagai sasarannya .
Dari pembahasan di atas bahwa agar manajemen suatu organisasi semakin mampu
berperan dengan tingkat efektivitas yang tinggi, dukungan informasi yang mutakhir,
lengkap, akurat, dapat di percaya diproses dengan baik serta tersimpan sedemikian rupa
sehingga mudah di telusuri apabila tiba waktunya untuk digunakan merupakan suatu hal
yang mutlak diperlukan.