Anda di halaman 1dari 6

RESUME

MANAJEMEN KOPERASI
MANAJEMEN KOPERASI
adalah ”penerapan fungsi-fungsi manajemen pada unsur organisasi koperasi dan perusahaan koperasi
untuk mencapai visi dan tujuannya secara efektif – efisien – produktif berdasar atas nilai- nilai dan
prinsip koperasi”.

4 HAL POKOK YANG TERKANDUNG DALAM DEFINISI TERSEBUT,


YAITU :
1) Adanya 2 unsur utama dalam
manajemen koperasi yakni unsur: (1) Organisasi Koperasi/Kelompok koperasi (keanggotaan,
kepengurusan dan kepengawa-san); dan (2) Perusahaan koperasi;
2) Dilaksanakannya fungsi-
fungsi manajemen yang sesuai (minimal melaksanakan fungsi perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, implementasi dan pengendalian) secara konsisten, efektif dan efisien;
3) Tercapainya visi dan tujuan
koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan anggota – mempromosikan ekonomi anggota (RTK/
usaha/ perusahaan anggota) dan meningkatkan pengetahuan – keterampilan dan pengembangan diri
anggota;
4) Acuan dalam melaksanakan
fungsi-fungsi manajemen dan dalam mencapai tujuan organisasi dan perusahaan berdasar atas nilai-
nilai, prinsip-prinsip koperasi dan prinsip ekonomi (efisiensi – efektivitas dan produktivitas).

RUANG LINGKUP MANAJEMEN KOPERASI DITINJAU DARI SUDUT


TUGAS-FUNGSI DAN PERANNYA TERDIRI DARI 2 UNSUR, YAITU :
(1) Organisasi Koperasi/ Kelompok Koperasi (cooperative group);
(2) Perusahaan Koperasi (cooperative enterprise).

Pengelolaan unsur organisasi Koperasi/ kelompok koperasi


disebut
”MANAJEMEN ORGANISASI KOPERASI”,

Pengelolaan unsur perusahaan koperasi


Disebut
”MANAJEMEN PERUSAHAAN KOPERASI”.
RUANG LINGKUP MANAJEMEN ORGANISASI KOPERASI MELIPUTI 3
BIDANG, YAITU MANAJEMEN BIDANG :
(1) Keanggotaan;
(2) Kepengurusan; dan
(3) Kepengawasan.

RUANG LINGKUP MANAJEMEN PERUSAHAAN KOPERASI MELIPUTI 4


BIDANG, YAITU MANAJEMEN BIDANG:
(1) Pemasaran;
(2) Produksi – Operasi;
(3) Keuangan; dan
(4) Sumberdaya Manusia (SDM).

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN YANG DIOPERASIONALKAN DALAM


MANAJEMEN KOPERASI SEKURANG-KURANGNYA HARUS
MELAKSANAKAN 5 FUNGSI MANAJEMEN YANG UTAMA,
YAKNI FUNGSI :
(1) Perencanaan;
(2) Pengorganisa-sian;
(3) Kepemimpinan;
(4) Implementasi; dan
(4) Pengendalian.

FUNGSI PERENCANAAN KOPERASI

PERENCANAAN :
 Suatu proses sistematis penguraian – analisis pengambilan keputusan untuk tindakan-
tindakan dimasa yang akan datan.

 Terkait dengan 3 pertanyaan pokok, yaitu :


1) apa yang harus dikerjakan,
2) kapan harus dikerjakan, dan
3) siapa yang mengerjakan.

 4 langkah penting dalam perencanaan, yaitu terurut :


(1) Menentukan visi – tujuan dan sasaran yang harus dicapai;
(2) Merumuskan alternatif-alternatif yang memungkinkan dapat dilakukan;
(3) Memilih alternatif yang paling tepat sesuai dengan kondisi internal – ekternalnya;
(4) Perumusan rencana yang harus dicapai.
 Tahapan perencanaan :
A. Berdasarkan pendekatan management by objective (MBO) :

(1) Visi-misi koperasi;


(2) Tujuan koperasi;
(3) Sasaran dan target-target koperasi;
(4) Strategi-strategi koperasi;
(5) Kebijakan-kebijakan koperasi;
(6)Peraturan Khusus Koperasi : Juklak-juknis dan SOM-SOP untuk bidang :
Keanggotaan, Pelayanan, Bisnis, Keuangan dan SDM;
(7) Program Koperasi : Program Pelayanan dan Bisnis Jangka Panjang (PPBJP) atau
strategic plan, dan Program Operasional Pelayanan dan Bisnis Tahunan (POPBT)
atau tactical plan;
(8) Anggaran Koperasi : Anggaran Pelayanan dan Bisnis Jangka Panjang (APBJP);
Anggaran Pelayanan dan Bisnis Tahunan (APBT), Anggaran Keuangan dll.

B. Berdasarkan pendekatan Manajemen Strategik atau strategic management :


(1) Mengem-bangkan visi dan misi strategis koperasi;
(2) Menetapkan tujuan dan sasaran koperasi;
(3)Menciptakan strategi untuk mencapai sasaran koperasi;
(4) Mengimplementasikan strategi koperasi; dan
(5) Mengevaluasi strategi koperasi dan pengarahan koperasi.

FUNGSI PENGORGANISASIAN KOPERASI


PENGORGANISASIAN :
 Pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab atas pelaksanaan keseluruhan rencana yang telah
dirumuskan, sehingga sekalipun struktur koperasi sudah jelas, tetapi lebih baik selalu ditunjau secara
berkala menentukan jenis struktur mana yang paling tepat (struktur fungsional 1, struktur unit
2 3
kegiatan atau struktur matrik ).

 Pemilihan jenis struktur organisasi harus memperhitungkan efektivitas pencapaian visi - tujuan –
sasaran dan target koperasi, yang secara bersamaan dengan memperhatikan efisiensi biaya yang
ditimbulkan dari pemilihan jenis struktur tersebut.

 Semakin bervariasinya jenis, bentuk, cakupan wilayah kegiatan pelayanan koperasi kepada anggota
dan/ atau kegiatan bisnis dengan non-anggota menuntut ketepatan pembagian tugas, wewenang dan
tanggung jawab pada masing-masing bidang pekerjaan yang dilakukan oleh pengurus, manajer
beserta para karyawan lainnya.

FUNGSI KEPEMIMPINAN KOPERASI


KEPEMIMPINAN
 Kepemimpinan manajerial Menurut James A.F. Stoner (Hendrojogi, 2004) adalah,
Suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari
sekelompok orang yang saling berhubungan tugasnya.
1
Struktur Fungsional adalah, adalah yang membagi wewenang pengelolaan kegiatan koperasi berdasarkan fungsi-fungsinya
2
Struktur Unit Kegiatan adalah, yang membagi wewenang pengelolaan kegiatan koperasi berdasarkan unit-unit kegiatannya.
3
Struktur Matrik adalah, gabungan struktur fungsional dan struktur unit-unit kegiatan
 Kepemimpinan menurut Ralp M. Stogdill (Hendrojogi, 2004), adalah:
Proses mempengaruhi aktivitas yang ditujukan pada pencapaian tujuan tertentu.

 3 gaya kepemimpinan, yaitu :

(1) Otoriter – authoritarian;


(2) Demokratis – democratic; dan
(3) Kebebasan – laissez faire.
(4)Gaya (style) kepemimpinan demokratis (democratic) yang dinilai cocok untuk koperasi,
karena koperasi menganut kepada nilai ”kekeluargaan”, prinsip demokratis dan
pengambilan keputusan bersifat partisipatif dari para anggotanya pada rapat anggota
sebagai kekuasaan tertinggi dalam koperasi.

 Langkah yang paling tepat penelusuran gaya kepemimpinan seseorang pengurus dan/ atau
manajer – karyawan koperasi dilakukan pada saat sebelum dipilih atau diangkat.

FUNGSI IMPLEMENTASI
IMPLEMENTASI (PELAKSANAAN)
 Proses penerapan rencana-rencana koperasi oleh masing-masing unsur dan bidang dalam
organisasi koperasi.
 Menurut Revrisond Baswir (2000) bahwa, aspek terpenting pada tahap implementasi ini
adalah aspek koordinasi dan monitoring.
- Dengan melakukan koordinasi, maka berbagai unsur dalam organisasi diupayakan
untuk bekerja saling bahu-membahu dalam mencapai tujuan-tujuan koperasi.
- Piha-pihak yang terlibat dalam berbagai kegiatan koperasi terdiri dari kelompok :
Pengurus/ pengelola, pengawas, manajer – karyawan lainnya dan anggota.
- Fungsi koordinasi bergerak multi dimensi, baik koordinasi dalam kelompok maupun
antar kelompok bergantung substansi materinya.
- Penyusunan laporan dan monitoring pelaksanaan berbagai kegiatan koperasi sebagai
bahan dan arahan untuk melakukan fungsi pengendalian.
- Kebiasaan yang dilakukan oleh para pengelola dan pelaksana koperasi adalah, materi
laporan disusun dan disajikan secara rinci, sedangkan materi rencana umumnya
bersifat gelobal, sehingga fungsi monitoring dan evalusi menjadi kurang bermakna.

FUNGSI PENGENDALIAN KOPERASI


PENGENDALIAN
Pengendalian Menurut Robert J. Mockler (Hendrojogi, 2000), adalah
 Suatu upaya yang sistematis untuk menetapkan standar prestasi dengan sasaran
perencanaan,
 merancang sistem umpan-balik informasi membandingkan prestasi sesungguhnya dengan
standar yang terlebih dahulu ditetapkan,
 menentukan apakah ada penyimpangan dan mengukur signifikansi penyimpangan tersebut
dan mengambil tindakan perbaikikan-perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa
sumber daya perusahaan yang digunakan sedapat mungkin dengan cara yang paling efektif
dan efisien guna tercapainya sasaran perusahaan.
 Jadi tujuan utama dari pengendalian adalah, ”memastikan bahwa hasil kegiatan sesuai
dengan apa yang telah direncanakan”, atau dengan lain perkataan mengusahakan agar
usaha selalu berjalan dengan mulus.
 Pengendalian tidak bersifat restriktif, tetapi korektif dalam arti bahwa bilamana terjadi
penyimpangan-penyimpangan supaya diketahui sedini mungkin, dan bukan merupakan
fungsi yang negatif dari manajemen.
 Hasil dari pelaksanaan fungsi pengendalian diharapkan dapat :
(1) Diketahui atau dipastikan kemajuan yang diperoleh dalam pelaksanaan rencana
yang telah ditetapkan;
(2) Meramal arah perkembangan dan hasil yang akan dicapai;
(3) Menentukan tindakan pencegahan apa yang diperlukan untuk menghadapi
permasalahan-permasalahan;
(4) Memberikan masukan yang dapat digunakan untuk memperbaiki rencana yang
akan datang; dan
(5) Mengetahui adanya penyimpangan terhadap perencanaan sedini mungkin.

 Efektivitas pelaksanaan fungsi pengendalian sangat ditentukan oleh kualitas rencana koperasi
yang telah disusun. Kelemahan pada sebagian besar koperasi model penyusunan rencana
bersifat global, sehingga pelaksanaan fungsi pengendalian menjadi kaku dan tindakan-
tindakan korektif kurang terarah. Coba perhatikan dengan seksama dokumen RAPBK 4 (biasa
dimuat dalam dokumen Laporan Tahun/ bahan rapat anggota.

4
RAPBK seharusnya singkatan dari Rancangan Anggaran Pendapatan dan Biaya Koperasi, digunakan koperasi = Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Koperasi. Dihubungkan dengan Pedoman Akuntansi Perkoperasian Indonesia (PSAK 27/ Reformat 2007 atau Kepmen
No. 19.5/2007) RAPBK terbagi 2 bagian : RAPBBP (Rancangan Anggaran Partisipasi Bruto dan Beban Pelayanan) dan RAPBK (Rancangan
Anggaran Pendapatan dan Biaya Koperasi)

Anda mungkin juga menyukai