Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL

“SUMBER-SUMBER PEMBIAYAAN INTERNASIONAL”


Dosen Pengampu : I Putu Juana Wiraatmaja, S.E.,M.Si

OLEH KELOMPOK 7
KELAS C12

Ni Putu Vira Diah Nathania 1832121603


Made Mayra Sukma Dewi 1832121555
Gus Made Sudarta 1832121007
Putu Ayu Ariesta Pradnya Paramitha 1832121008
Made Bella Purnama Devi 1832121576

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS WARMADEWA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengertian Manajemen Keuangan mengalami perkembangan mulai dari
pengertian manajemen yang hanya mengutamakan aktivitas memperoleh dana saja
sampai yang mengutamakan aktivitas memperoleh dan menggunakan dana serta
pengelolaan terhadap aktiva. Khususnya penganalisisan sumber dana dan
penggunaan-nya untuk merealisasikan keuntungan maksimum bagi perusahaan
tersebut. Seorang manajemen keuangan harus memahami arus peredaran uang baik
eksternal maupun internal. Perusahaan yang sudah bertaraf internasional tentu tidak
hanya terfokus pada bisnis domestik saja. Pada dasarnya tidak ada perusahaan yang
tidak terkait dengan pasar internasional, kecuali negara tertutup yang tidak terkena
dampak dari aktivitas negara lain. Dalam perkembangannya ilmu tentang manajemen
keuangan, khususnya manajemen keuangan internasional merupakan sesuatu yang
penting untuk dipelajari. Hal ini bertujuan untuk menghadapi fenomena globalisasi
yang semakin lama, semakin berkembang.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu bank internasional ?
2. Ap aitu obligasi internasional ?
3. Bagaimana pendanaan melalui saham internasional ?
4. Apa itu swap ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian bank internasional.
2. Untuk mengetahui obligasis internasional.
3. Untuk mengetahui pendanaan melalui saham internasional.
4. Untuk mengetahui pengertian swap.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bank Internasional
Bank dunia adalah sebuah organisasi internasional yang menyediakan
dukungan dana, penasihat, dan penelitian bagi negara berkembang untuk memajukan
perekonomian. Organisasi Bank Dunia dibentuk untuk memerangi kemiskinan pada
negara-negara dengan pendapatan rendah dan menengah. Pada tahun 2018, negara
yang menerima pinjaman terbanyak dari Bank Dunia adalah India (USD 859 juta) dan
Cina (USD 370 juta). Bank Dunia menyediakan dukungan finansial yang teknis pada
negara berkembang di seluruh dunia. Bank Dunia memposisikan dirinya sebagai
rekan dari negara-negara miskin dan berkembang untuk memajukan perekonomian.
Bank Dunia memiliki lima lembaga internasional yang saling berkaitan.
1. Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan
International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) adalah
sebuah lembaga yang memberikan pinjaman dana pada pemerintah sebuah
negara yang pendapatannya masuk kategori kelas menegah. Lembaga ini
dibentuk bersama dengan Bank Dunia pada tahun 1944.
2. Asosiasi Pembangunan Internasional
International Development Association (IDA) merupakan lembaga keuangan
internasional yang memberikan pinjaman dana pada pemerintah negara
berkembang miskin di dunia. IDA dibentuk pada tahun 1960 untuk
melengkapi IBRD, namun dengan sasaran berbeda, yaitu negara miskin.
3. International Finance Corporation (IFC)
IFC adalah lembaga keuangan Bank Dunia yang fokus pada sektor privat,
menyediakan investasi keuangan dan layanan konsultasi keuangan pada negara
berkembang.
4. Badan Penjamin Investasi Multilateral
Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA) adalah lembaga keempat
dari Bank Dunia. Lembaga ini memberikan jaminan pada investor untuk
melindungi investasi asing langsung dari resik politik dan non-komersil pada
negara berkembang.
5. International Centre for Settlement of Investment Disputes (ICSID)
ICSID adalah lembaga yang melayani arbitrase atau penyelesaian hukum
dalam sengketa investasi internasional.
2.2 Obligasi Internasional
Obligasi internasional atau dikenal juga dengan nama sovereign bond adalah
suatu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah suatu negara dalam denominasi mata
uang asing. Negara dengan tingkat inflasi yang tinggi atau bergejolak sehingga sulit
diprediksi maupun negara yang memiliki nilai tukar mata uang yang tidak stabil
sering kali menyadari bahwa adalah sesuatu tindakan yang tidak menguntungkan
apabila mereka menerbitkan obligasi dalam mata uang setempat sehingga negara
tersebut memutuskan untuk menerbitkan obligasi dalam denominasi mata uang asing
(valuta asing) yang dinilai lebih stabil. Hal ini meningkatkan masalah gagal
bayar apabila negara tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhannya dalam
menyediakan mata uang asing pada saat jatuh tempo pembayaran obligasinya. Oleh
karena risiko gagal bayar tersebut maka investor meminta imbal hasil yang tinggi atas
obligasi yang diterbitkan tersebut, sehingga membuat beban biaya utang ini menjadi
lebih tinggi dan meningkatkan risiko gagal bayar.
Pada saat terjadinya gagal bayar, sebuah negara tidak dapat
dinyatakan pailit seperti halnya suatu perusahaan ataupun lembaga pemerintah,
namun dalam praktiknya negara yang mengalami gagal bayar ini mengajukan
penawaran berupa suatu pertukaran bagi pemegang obligasinya guna melakukan
restrukturisasi atas utang negara tersebut seperti yang pernah terjadi dalam kasus
obligasi yang diterbitkan oleh Peru dalam denominasi mata uang dollar Amerika pada
tahun 1996 dan kasus penerbitan obligasi Argentina pada tahun 2001. Namun, upaya
untuk memperoleh persetujuan dari para pemegang obligasi atas usulan pertukaran
adalah sangat sulit oleh karena biasanya para pemegang obligasi akan melakukan
penolakan. Sepanjang era pada awal tahun 1980an, obligasi internasional dari negara-
negara berkembang merupakan tujuan investasi yang menarik bagi bank Barat. Ini
menciptakan banyak sekali masalah sewaktu banyak negara penerbit obligasi yang
mengalami kesulitan dalam melakukan pembayaran obligasi mereka.
2.3 Pendanaan Melalui Saham Internasional
Metode-metode umum pendanaan melalui ekuitas (equity financing) adalah
saldo laba (laba ditahan) dan penerbitan saham.
- Saldo Laba ditahan
Sebuah perusahaan dapat memperoleh pendanaan melalui ekuitas dengan
menahan laba dan tidak membagikannya ke para pemilik. Dewan direksi setiap
perusahaan harus memutuskan berapa banyak laba triwulanan perusahaan yang
sebaiknya dipertahankan (diinvestasikan kembali ke dalam perusahaan) atau
dibagikan sebagai deviden ke para pemilik. Keputusan ini yang disebut kebijakan
deviden (dividend policy).
- Menerbitkan Saham
Perusahaan dapat juga memperoleh pendanaan melalui ekuitas dengan
menerbitkan saham. Saham biasa (common stock) adalah sekuritas yang
menunjukkan kepemilikan parsial atas sebuah perusahaan tertentu. Saham
preferen adalah sekuritas yang menunjukan kepemilikan parsial atas sebuah
perusahaan tertentu dan menawarkan beberapa prioritas khusus diatas saham
biasa. Jika sebuah perusahaan tidak membayarkan deviden selama jangka waktu
tertentu, perusahaan harus membayar kepada seluruh pemegang saham preferen
semua deviden yang telah diabaikan sebelum membayar kepada deviden ke para
pemegang saham biasa.
2.4 SWAP
SWAP adalah transaksi pertukaran dua valas melalui pembelian tunai dengan
penjualan kembali secara berjangka, atau penjualan tunai dengan pembelian kembali
secara berjangka. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kepastian kurs (kurs bersifat
tetap selama kontrak), sehingga dapat menghindari keugian selisih kurs.
Menurut ketentuan fiskal, SWAP menghasilkan keuntungan/kerugian bagi
wajib pajak pada saat terjadinya realisasi pembayaran (jatuh tempo). Pada tanggal 1
Feb 1999, PT Zaki menerima pinjaman dari luar negeri sebesar USD 10,000, dengan
jangka waktu 1 tahun, bunga 9 % per tahun. Spot rate USD 1 adalah Rp 8.000,00.
Selanjutnya, PT Zaki membuka kontrak SWAP dengan bank devisa jangka waktu 12
bulan dengan premi 10% atau sebesar = (Rp 8.000,00 x 360 x 10)/(360 x 100) = Rp
800,00. Apabila pada 1 Feb 2000 terjadi realisasi, maka keugian selisih kurs yang
terjadi adalah :

Penjualan devisa tanggal 1 Feb 1999 = 10,000 x Rp 8.000 = Rp 80.000.000,00


Pembelian devisa tanggal 1 Feb 2000 = 10,000 x Rp 8.800 = Rp 88.000.000,00

  __________________
Kerugian selisih kurs = Rp 8.000.000,00

BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Bank dunia adalah sebuah organisasi internasional yang menyediakan
dukungan dana, penasihat, dan penelitian bagi negara berkembang untuk memajukan
perekonomian.
Obligasi internasional atau dikenal juga dengan nama sovereign bond adalah
suatu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah suatu negara dalam denominasi mata
uang asing.
Metode-metode umum pendanaan melalui ekuitas (equity financing) adalah
saldo laba (laba ditahan) dan penerbitan saham.
SWAP adalah transaksi pertukaran dua valas melalui pembelian tunai dengan
penjualan kembali secara berjangka, atau penjualan tunai dengan pembelian kembali
secara berjangka. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kepastian kurs (kurs bersifat
tetap selama kontrak), sehingga dapat menghindari keugian selisih kurs.
3.2 Saran
Penulis berharap paper ini bermanfaat bagi pembaca, dan bisa menjadi salah
satu pedoman dalam mata kuliah bisnis internsional. Tanpa kritik dan saran yang
membangun, tentu banyak terdapat kesalahan yang disengaja atau tidak disengaja,
semoga kedepannya penulis dapat lebih baik dalam membuat sebuah paper.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/9002257/Pendanaan_dan_Investasic
https://id.wikipedia.org/wiki/Obligasi_internasional
https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Dunia
https://www.coursehero.com/file/21047056/Makalah-Manajemen-Keuangan-Internasional-
EMIL/

Anda mungkin juga menyukai