KATA PENGANTAR
Assalamuallaikum wr.wb
Bismillahirrahmanirrahim. Puji syukur penulis hatur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat-
nya sehingga ini dapat terwujud. Untuk itu penulis sampaikan rasa terima kasih kepada seluruh
pihak yang telah memberi.
Harapan penulis, makalah ini dapat memberi tuntunan konseptual yang praktis bagi mereka, baik
praktisi maupun mahasiswa dalam memahami basis data. Penulis menyadari, isi maupun cara
penyampaian makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun dari para membaca sehingga penulis bisa mengembangangkan
buku ini menjadi lebih baik.
Walaikumsallam wr.wb
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BAB II PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan didalam komputer secara sistematik
sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari
database tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah dan mengambil kueri (query)
basis data disebut sistem manajemen basis data.
Pemrosesan basis data sebagai perangkat andalan sangat diperlukan oleh berbagai institusi dan
perusahaan. Dalam pengembangan sistem informasi diperlukan basis data sebagai media
penyimpanan data. Kehadiran basis data dapat meningkatkan Daya saing perusahaan tersebut.
Basis data dapat mempercepat upaya pelayanan kepada pelanggan, menghasilkan informasi
dengan cepat dan tepat sehingga membantu pengambilan keputusan untuk segera memutuskan
suatu masalah berdasarkan informasi yang ada. Banyak aplikasi yang dibuat dengan berlandaskan
pada basis data antara lain semua transaksi perbankan, aplikasi pemesanan dan penjadwalan
penerbangan, proses regristasi dan pencatatan data mahasiswa pada perguruan tinggi, aplikasi
pemrosesan penjualan, pembelian dan pencatatan data barang pada perusahaan dagang, pencatatan
data pegawai beerta akrifitasnya termasuk operasi penggajian pada suatu perusahaan, dan
sebagainya. Beberapa informasi pada perusahaan retail seperti jumlah penjualan, mencari jumlah
stok penjualan, mencari jumlah stok yang tersedia, barang apa yang paling lakudijual pada bulan
ini, dan berapa laba bersih perusahaan dapat diketahui dengan mudah dengan basis data. Pada
perpustakaan, adanya aplikasi pencarian data buku berdasarkan judul, pengarang atau kriteria lain
dapat mudah dilakukan dengan basis data. Pencarian data peminjam yang terlambat
mengembalikan juga mudah dilakukan sehingga bisa dibuat aplikasi pembuatan surat berdasarkan
informasi yang tersedia.
BAB II
LANDASAN TEORI
Banyak sekali definisi tentang basis data yang diberikan oleh para pakar di bidang ini. Basis data
atau juga disebut database, terdiri dari dua penggalan kata yaitu data dan base, yang artinya
berbasiskan pada data, tetapi secara konseptual, database diartikan sebuah koleksi atau kumpulan
data-data yang saling berhubungan (relation), disusun menurut aturan tertentu secara logis,
sehingga menghasilkan informasi. Selain itu, untuk mengelola dan memanggil query basis data
agar dapat disajikan dalam berbagai bentuk yang diinginkan dibutuhkan perangkat lunak yang
disebut Sistem Manajemen Basis Data atau juga disebut Database Management System (DBMS).
Penggabungan Database Management System (DBMS) dengan Basis Data akan membentuk satu
kesatuan yang disebut Sistem Basis Data. Sistem Basis Data adalah suatu sistem penyusunan dan
pengelolaan record-record dengan menggunakan komputer, dengan tujuan untuk menyimpan atau
merekam serta memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga
mampu menyediakan informasi yang diperlukan pemakai untuk kepentingan proses pengambilan
keputusan.
Seiring dengan berjalannya waktu, lambat laun sistem pemrosesan file mulai ditinggalkan karena
masih bersifat manual, yang kemudian dikembangkanlah sistem pemrosesan dengan pendekatan
basis data.
Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai,
mahasiswa, pembeli), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam
dalam bentukangka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
B. Komponen Dasar Basis Data
Dalam membuat basis data harus memiliki komponen dasar. Agar terciptanya basis data maka hal
yang diperhatikan adalah tersedianya:
Data: representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek yang direkam dalam bentuk
angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
Hardware: terdiri dari semua peralatan perangkat keras komputer yang digunakan untuk
mengelola sistem basis data berupa: peralatan penyimpanan (disk, drum, tape), peralatan input dan
output, atau peralatan komunikasi.
Software: sebagai perantara antara pemakai dengan data fisik pada basis data, dapat berupa:
Database Management System (DBMS) atau program- program aplikasi dan prosedur-prosedur.
1. System Engineer: tenaga ahli yang bertanggung jawab atas pemasangan sistem basis data, dan
juga mengadakan peningkatan dan melaporkan kesalahan dari sistem tersebut kepada pihak
penjual.
2. Administrator Basis Data: tenaga ahli yang mempunyai tugas untuk mengontrol sistem basis
data secara keseluruhan, meramalkan kebutuhan akan sistem basis data, merencanakannya dan
mengaturnya.
3. Programmer: membuat program aplikasi yang diperlukan oleh pemakai akhir dengan
menggunakan data yang terdapat dalam sistem basis data.
Pemakai Akhir: tenaga ahli yang menggunakan data untuk mengambil keputusan yang diperlukan
untuk kelangsungan usaha.
C. Istilah-Istilah Basis Data
Enterprise
Suatu bentuk organisasi seperti : bank, universitas, rumah sakit, pabrik, dsb. Data yang disimpan
dalam basis data merupakan data operasional dari suatu enterprise. Contoh data operasional : data
keuangan, data mahasiswa, data pasien.
Entitas
Suatu obyek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan dalam basis data. Contoh
Entitas dalam lingkungan bank terdiri dari : Nasabah, Simpanan, Hipotik. Contoh Entitas dalam
lingkungan universitas terdiri dari : Mahasiswa, mata kuliah. Kumpulan dari entitas
disebut Himpunan Entitas. Contoh : semua nasabah, semua mahasiswa.
Karakteristik dari suatu entitas. Contoh : Entitas Mahasiswa atributnya terdiri dari Nim, Nama,
Alamat, Tanggal lahir.
Isi data / informasi yang tercakup dalam setiap elemen data. Contoh Atribut Nama Mahasiswa
dapat berisi Nilai Data : Diana, Sulaeman, Lina
Tanda pengenal yang secara unik mengidentifikasikan entitas dari suatu kumpulan entitas. Contoh
Entitas Mahasiswa yang mempunyai atribut-atribut npm, nama, alamat, tanggal lahir
menggunakan Kunci Elemen Data npm.
Record Data
Kumpulan Isi Elemen data yang saling berhubungan. Contoh : kumpulan atribut npm, nama,
alamat, tanggal lahir dari Entitas Mahasiswa berisikan : "10200123", "Sulaeman", "Jl. Sirsak 28
Jakarta", "8 Maret 1983".
Seperti yang telah dikemukakan di awal, pada bagian ini kita akan mengulas lebih spesifik lagi
mengenai Sistem Manajemen Basis Data atau populernya disebut Database Management System
atau disingkat DBMS. Yang mana adalah perangkat lunak yang berfungsi untuk mengelola
database, mulai dari membuat database itu sendiri sampai dengan proses-proses yang berlaku
dalam database tersebut, baik berupa entry, edit, hapus, query terhadap data, membuat laporan dan
lain sebagainya secara efektif dan efisien. Salah satu jenis DBMS yang sangat terkenal saat ini
adalah Relational DBMS (RDBMS), yang merepresentasikan data dalam bentuk tabel-tabel yang
saling berhubungan. Sebuah tabel disusun dalam bentuk baris (record) dan kolom (field). Banyak
sekali berkembang perangkat lunak RDBMS ini, misalnya MySQL, Oracle, Sybase, dBase, MS.
SQL, Microsoft Access (MS. Access) dan lain-lain. Ada 3 kelompok perintah yang digunakan
dalam mengelola dan mengorganisasikan data dalam RDBMS, yaitu :
a. Data Definition Language: merupakan perintah-perintah yang digunakan oleh seorang Database
Administrator untuk mendefinisikan struktur dari database, baik membuat tabel baru, menentukan
struktur penyimpanan tabel, model relasi antar tabel, validasi data, dan lain sebagainya.
Penambahan data
Penyisipan data
Penghapusan data
Pengubahan data
c. Data Control Language: bagian ini berkenaan dengan cara mengendalikan data, seperti siapa
saja yang bisa melihat isi data, bagaimana data bisa digunakan oleh banyak user, dan lain-lain.
Lebih mengarah ke segi sekuritas data.
Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya,
penjelasan ini disebut skema. Arsitektur sistem basis data memberikan kerangka kerja bagi
pembangunan basis data. Menurut ANSI/SPARC, arsitektur basis data terbagi atas tiga level yaitu
:
b. External/View Level: level user, berhubungan dengan bagaimana data di representasikan dari
sisi setiap user. Yang dimaksud dengan user adalah programmer, end user atau DBA. Setiap user
mempunyai ‘bahasa’ yang sesuai dengan kebutuhannya.
F. Database Independence
Dalam kebebasan data, aplikasi disekat dari bagaimana data disimpan dan distrukturkan.
Kebebasan data adalah salah satu keuntungan utama dari penggunaan DBMS. Tujuan utama dari
arsitektur 3 level di atas adalah untuk menyediakan data independence, dimana level di atasnya
tidak berpengaruh oleh perubahan untuk level di bawahnya.
G. Model Basis Data
Model data adalah kumpulan konsep yang terintegrasi yang menggambarkan data, hubungan
antara data dan batasan-batasan data dalam suatu organisasi. Fungsi dari sebuah model data untuk
merepresentasikan data sehingga data tersebut mudah dipahami. Untuk menggambarkan data pada
tingkat eksternal dan konseptual digunakan model data berbasis objek atau model data berbasis
record.
a. Model Data Berbasis Objek menggunakan konsep entitas, atribut dan hubungan antar entitas.
Beberapa jenis model data berbasis objek yang umum adalah : Entity-
Relationship, Semantic, Functional, Object-Oriented
b. Model Data Berbasis Record, basis data terdiri dari sejumlah record dalam bentuk yang tetap
yang dapat dibedakan dari bentuknya. Ada 3 macam jenis model data berbasis record yaitu :
1. Model Data Relasional (Relational), merupakan model data yang paling populer saat ini.
Menggunakan model berupa tabel berdimensi dua yang disebut relasi atau tabel. Memakai kunci
tamu (foreign key) sebagai penghubung dengan tabel lain.
2. Model Data Hierarkhi (Hierarchical), dikenal pula sebagai model pohon. Model Data Jaringan
(Network), disebut jjuga model CODASYL. Setiap anak bisa memiliki llebih dari satu orangtua.
Bahasa query yaitu pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Dan bahasa query ini
adalah bahasa pada model data relasional yang terbagi menjadi 2, yaitu:
Bahasa Que\\ry Formal : bahasa query yang diterjemahkan dengan menggunakan simbol-
simbol matematis terdiri dari :
1. Prosedural, yaitu pemakai memberi spesifikasi data apa yang dibutuhkan dan bagaimana cara
mendapatkannya. Contoh: Aljabar Relasional, yaitu dimana query diekspresikan dengan cara
menerapkan operator tertentu terhadap suatu tabel/relasi.
2. Non Prosedural, yaitu pemakai menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan tanpa
menspesifikasikan bagaimana untuk mendapatkannya. Contohnya Kalkulus Relasional, dimana
query menjelaskan set tuple yang diinginkan dengan cara menjelaskan predikat tuple yang
diharapkan. Kalkulus Relasional ini terbagi 2:
Query Komersial: bahasa query yang dirancang sendiri oleh programmer menjadi suatu
program aplikasi agar pemakai lebih mudah menggunakannya (user friendly). Contoh :
Structure Query Language (SQL) merupakan komponen bahasa relational database system. SQL
merupakan bahasa baku (ANSI/SQL), non procedural, dan berorientasi himpunan (set-oriented
language). SQL dapat digunakan baik secara interaktif atau ditempelkan (embedded) pada sebuah
program aplikasi.
Komponen-Komponen SQL
c. Data Control Language (DCL). Digunakan untuk mengontrol hak para pemakai data dengan
perintah : grant, revoke.
1. Terkontrolnya kerangkapan data dalam basis data hanya mencantumkan satu kali saja field yang
sama yang dapat dipakai oleh semua aplikasi yang memerlukannya.
2. Terpeliharanya keselarasan (kekonsistenan) data apabila ada perubahan data pada aplikasi yang
berbeda maka secara otomatis perubahan itu berlaku untuk keseluruhan.
3. Data dapat dipakai secara bersama (shared) data dapat dipakai secara bersama-sama oleh
beberapa program aplikasi (secara batch maupun on-line) pada saat bersamaan.
4. Dapat diterapkan standarisasi dengan adanya pengontrolan yang terpusat maka DBA dapat
menerapkan standarisasi data yang disimpan sehingga memudahkan pemakaian, pengiriman
maupun pertukaran data.
5. Keamanan data terjamin DBA dapat memberikan batasan-batasan pengaksesan data, misalnya
dengan memberikan password dan pemberian hak akses bagi pemakai (misal : modify, delete,
insert, retrieve).
6. Terpeliharanya integritas data jika kerangkapan data dikontrol dan kekonsistenan data dapat
dijaga maka data menjadi akurat.
7. Terpeliharanya keseimbangan (keselarasan) antara kebutuhan data yang berbeda dalam setiap
aplikasi struktur basis data diatur sedemikian rupa sehingga dapat melayani pengaksesan data
dengan cepat.
8. Data independence (kemandirian data) dapat digunakan untuk bermacam-macam program
aplikasi tanpa harus merubah format data yang sudah ada.
2. Kompleks
4. Mahal
BAB III
KESIMPULAN
1. Basis data atau juga disebut database artinya berbasiskan pada data, tetapi secara konseptual,
database diartikan sebuah koleksi atau kumpulan data-data yang saling berhubungan (relation),
disusun menurut aturan tertentu secara logis, sehingga menghasilkan informasi. Untuk mengelola
dan memanggil query basis data agar dapat disajikan dalam berbagai bentuk yang diinginkan
dibutuhkan perangkat lunak yang disebut Sistem Manajemen Basis Data atau juga disebut
Database Management System (DBMS). Penggabungan Database Management System (DBMS)
dengan Basis Data akan membentuk satu kesatuan yang disebut Sistem Basis Data.
2. Komponen dasar dalam pembuatan basis data dengan adanya data, hardware, software, dan user.
Istilah- istilah dalam basis data juga seyogyanya kita tahu, yaitu: enterprise, entitas, atribut, nilai
data, kunci elemen data, record data.
3. Menurut ANSI/SPARC, arsitektur basis data terbagi atas tiga level yaitu: Internal/ Physical
Level, External/View Level, Conceptual/Logical Level. Tujuan utama dari arsitektur 3 level
tersebut adalah untuk menyediakan data independence yang terbagi dua: Logical Data
Independence (kebebasan data secara logika) dan Physical Data Independence (kebebasan data
secara fisik). Untuk menggambarkan data pada tingkat eksternal dan konseptual digunakan model
data berbasis objek atau model data berbasis record. Bahasa query formal dan komersial adalah
bahasa pada model data relasional, yang mana model data relasional merupakan salah satu dari
model data berbasis record. Agar terciptanya basis data, maka butuh proses pembuatan. Langkah-
langkah yang dapat diambil dalam perancangan basis data sebagai berikut: mendefinisikan
kebutuhan data, rancangan konseptual, rancangan implementasi, rancangan fisik, langkah
perbaikan. Suatu teknik untuk mengorganisasikan data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi
kebutuhan pemakai di dalam suatu ogranisasi disebut normalisasi.
Tujuan normalisasi: untuk menghilang kerangkapan data, untuk mengurangi kompleksitas,
untuk mempermudah pemodifikasian data. Sedangkan Tahapan normalisasi: bentuk tidak normal,
bentuk normal pertama (1NF), bentuk normal kedua (2NF), bentuk normal ketiga (3NF), bentuk
normal boyce-codd (BCNF), bentuk normal keempat (4NF), bentuk normal kelima.
BAB IV
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah
ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di
kesempatan - kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya
juga para pembaca yang budiman pada umumnya.