Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PERANCANGAN BASIS DATA

 Klasik
 Kartu Lipat
 Majalah
 Mozaik
 Bilah Sisi
 Cuplikan
 Kronologis

1.

Jan

Cover, Kata Pengantar, Daftar Isi


11.3C 25

DI SUSUN OLEH :
1. Tina Elizabeth : 11111382
2. Elies Nopita : 11111580

KATA PENGANTAR,

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmatNya sehingga
dapat terwujud. Untuk itu penulis sampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak
yang yang telah mendukung. Harapan penulis, makalah ini dapat menjadi tuntunan
konseptual bagi mereka, baik praktisi maupun mahasiswa dalam memahami basis
data. Penulis menyadari, isi maupun penyampaian makalah ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu penulis mengaharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari para pembaca sehingga penulis bisa mengembangkan makalah ini
menjadi lebih baik.

Jakarta, January 2013


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Basis Data

B. Komponen Dasar Basis Data

C. Istilah – Istilah Basis Data

D. Data Base Management System (DBMS)

E. Data Base Independence

F. Model Basis Data

G. Bahasa Query Formal Dan Komersial

H. Perancangan Basis Data

I. Teknik Normalisasi

BAB III. KESIMPULAN


BAB IV. PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Diposting 9th January 2013 oleh elies novita

Tambahkan komentar

2.

Jan

Pendahuluan, Pembahasan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara
sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk
memperoleh suatu informasi dari database tersebut. Perangkat lunak yang digunakan
untuk mengolah dan mengambil query basis data disebut sistem manajement basis data.
Pemrosesan basis data sebagai perangkat andalan sangat diperlukan oleh berbagai
institusi dan perusahaan. Dalam pengembangan sistem informasi diperlukan basis data
sebagai media penyimpanan data. Kehadiran basis data dapat meningkatkan daya saing
perusahaan tersebut. Basis data dapat mempercepat upaya pelayanan kepada pelanggan,
menghasilkan informasi dengan cepat dan tepat sehingga membantu pengambilan
keputusan untuk segera memutuskan suatu masalah berdasaran informasi yang ada.
Banyak aplikasi yang dibuat dengan berlandaskan pada basis data antara lain semua
transaksi perbankan, aplikasi pemesanan, penjadwalan penerbangan, proses registrasi dan
pencatatan data mahasiswa pada perguruan tinggi, aplikasi pemrosesan penjualan,
pembelian dan pecatatan data barang pada perusahaan dagang, pencatatan data pegawai
beserta akivitasnya termasuk operasi penggajian pada suatu perusahaan, dan sebagainya.
Beberapa informasi pada perusahaan retail seperti jumlah penjualan, mencari jumlah stok
yang tersedia, barang apa yang paling laku dijual pada bulan ini, dan berapa laba bersih
perusahaan dapat diketahui dengan mudah menggunakan basis data.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Basis Data

Banyak sekali definisi tentanb basis data yang diberikan oleh pakar di bidang ini. Basis
data atau disebut juga database, terdiri dari dua penggalan kata yaitu data dan base, yang
artinya berbasiskan pada data, secara konseptual, database diartikan sebuah koleksi atau
kumpulan data-data yang saling berhubungan (relation), disusun menurut aturan tertentu
secara logis, sehingga menghasilkan informasi. Selain itu, untuk mengelola dan
memanggil query basis data agar dapat disajikan dalam berbagai bentuk yang dibutuhkan
perangkat lunak yang disebut Sistem Manajement Basis Data atau disebut juga Sistem
Database Management System (DBMS). Penggabungan Sistem Database Management
System (DBMS) dengan Basis Data akan membentuk satu kesatuan yang disebut Sistem
Basis Data. System Basis Data adalah suatu system penyusunan dan pengelolaan record-
record dengan menggunakan computer, dengan tujuan untuk menyimpan atau merekam
serta memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga
mampu menyediakan informasi yang diperlukan pemakai untuk kepentingan proses
pengambilan keputusan.

B. Komponen Dasar Basis Data

Dalam membuat basis data harus memiliki komponen dasar. Agar terciptanya basis data
maka hal yang diperhatikan tersedianya :

a. Data : representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek yang direkam
dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.
b. Hardware : terdiri dari semua peralatan perangkat keras computer yang digunakan
untuk mengelola system basis data berupa : peralatan penyimpanan (disk, drum,
tape), peralatan input dan output, atau peralatan komunikasi.
c. Software : sebagai perantara antara pemakai dengan data fisik pada basis data,
berupa: Database Mangement System (DBMS) atau program-program aplikasi
dan prosedur – prosedur.
d. User (pemakai) : terbagi menjadi 4 klasifikasi, yaitu :

1. System Engineer : tenaga ahli yang bertanggung jawab atas pemasangan


system basis data, dan juga mengadakan peningkatan dan melaporkan
kesalahan dari system tersebut kepada pihak penjual.

2. Administrator Basis Data : tenaga ahli yang mempunyai tugas untuk


mengontrol system basis data secara keseluruhan, meramalkan kebutuhan
akan system basis data, merencanakannya dan mengaturnya.

3. Programmer : membuat program aplikasi yang diperlukan oleh pemakai akhir


dengan menggunakan data yang terdapat dalam system basis data. Pemakai
akhir : tenaga ahli yang menggunakan data untuk mengambil keputusan yang
diperlukan untuk kelangsungan usaha.

C. Istilah - Istilah Basis Data

Dalam penyusunan basis data ada beberapa istilah yang akan sering digunakan. Oleh
karena itu, kita sebagai obyek yang mempelajari lebih jauh lagi tentang ilmu
pengetahuan basis data sepatutnya mengenal :
a. Enterprise : suatu bentuk organisasi seperti : bank, universitas, rumah sakit,
pabrik, dsb. Data yang disimpan dalam basis data merupakan data operasional
dari suatu enterprise. Contoh data operasional : data keuangan, data mahasiswa,
data pasien, data karyawan.
b. Entitas : suatu obyek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan
dalam basis data. Contoh entitas dalam lingkungan bank terdiri dari : nasabah,
simpanan, hipotik. Contoh entitas dalam lingkungan universitas terdiri dari :
mahasiswa, mata kuliah. Kumpulan dari entitas disebut Himpunan Entitas.
Contoh : semua nasabah, semua mahasiswa.
c. Atribut (Elemen Data) : karakteristik dari suatu entitas. Contoh: entitas
mahasiswa atributnya terdiri dari npm, nama, alamat, tgl lahir.
d. Nilai Data (Data Value) : isi data/informasi yang tercakup dalam setiap elemen
data. Contoh: atribut nama mahasiswa dapat berisi nilai data: Dani, Dewi, Diaz.
e. Kunci Element Data (Key Data Element): tanda pengenal yang secara unik
mengidentifikasikan entitas dari suatu kumpulan entitas. Contoh entitas
mahasiswa yang mempunyai atribut – atribut npm, nama, alamat, tgl lahir,
menggunakan kunci element data npm.
f. Record Data: kumpulan isi element data yang saling berhubungan. Contoh:
kumpulan atribut npm, nama, alamat, tgl lahir dari entitas mahasiswa:
“4109073”, “Dani”, “Jl. Jend. Sudirman No. 4 Makassar”, “4 April 1983”.

D. Database Mangement System (DBMS)

Seperti yang telah dikemukakan diawal, pada bagian ini kita akan mengulas lebih spesifik
lagi mengenai Sistem Mangement Basis Data atau populernya disebut Database
Managament System (DBMS). Yang mana adalah perangkat lunak yang berfungsi untuk
mengelola database, mulai dari membuat database itu sendiri sampai dengan proses –
proses yang berlaku dalam database tersebut, baik berupa entry, edit, hapus, query
terhadap data, membuat laporan dan lain sebagainya secara efektif dan efisien. Salah satu
jenis DBMS yang sangat terkenal saat ini adalah Relational DBMS (RDBMS), yang
mempresentasikan data dalam bentuk tabel – tabel yang saling berhubungan. Sebuah
tabel disusun dalam bentuk baris (record) dan kolom (field). Banyak sekali berkembang
perangkat lunak RDBMS ini, misalnya : MySQL, Oracle, Sybase, dBase, MS. SQL
Microsoft Access (MS. Access) dan lain-lain. Ada 3 kelompok perintah yang digunakan
dalam mengelola dan mengorganisasikan data dalam RDBMS, yaitu :

a. Data Definition Language: merupakan perintah – perintah yang digunakan oleh


seorang Database Administrator untuk mendefinisikan struktur dari database, baik
membuat tabel baru, menentukan struktur penyimpanan tabel, model relasi antar
tabel, validasi data, dab lain sebagainya.
b. Data Manipulation Language (DML): perintah-perintah yang digunakan untuk
memanipulasi dan mengambil data pada suatu database. Manipulasi yang dapat
dilakukan terhadap data adalah :

 Penambahan Data

 Penyisipan Data

 Penghapusan Data

 Pengubahan Data

c. Data Control Language: bagian ini berkenaan dengan cara mengendalikan data,
seperti siapa saja yang bisa melihat isi data, bagaimana data bisa digunakan oleh
banyak user, dan lain-lain. Lebih mengarah ke segi sekuritas data.

E. Arsitektur Basis Data


Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di
dalamnya, penjelasan ini disebut skema. Arsitektur system basis data memberikan
kerangka kerja bagi pembangunan basis data. Menurut ANSI/SPARC, arsitektur basis
data terbagi atas 3 level yaitu:

a. Internal/Physical Level: level terendah untuk mempresentasikan basis data,


berhubungan dengan bagaimana data disimpan secara fisik (physical storage).
Record disimpan dalam media penyimpanan dalam format byte. Didefinisikan
sebagai sebuah Skema Internal.
b. External/View Level: level user, berhubungan dengan bagaimana data
direpresentasikan dari sisi setiap user. Yang dimaksud dengan user adalah
programmer, end user atau DBA. Setiap user mempunyai ‘bahasa’ yang sesuai
dengan kebutuhannya.

 Programmer menggunakan bahasa pemograman seperti C, COBOL, atau


PL/I

 End User menggunakan bahasa query atau menggunakan fasilitas yang


tersedia pada program aplikasi. Pada level eksternal ini, user dibatasi pada
kemampuan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan aplkasi
basis data. Didefinisikan sebagai sebuah Skema Eksternal.

c. Conceptual/Logical Level: sebuah representasi seluruh muatan informasi yang


dikandung basis data yang menghubungkan antara level internal dan level
eksternal. Tidak seperti level eksternal, maka pada level conceptual,
keberadaannya tidak memperhitungkan kekurangan perangkat keras maupun
perangkat lunak pembangun aplikasi basis data. Didefinisikan sebagai sebuah
Skema Konseptual.

F. Database Independence

Dalam kebebasan data, aplikasi disekat dari bagaimana data disimpan dan distrukturkan.
Kebebasan data adalah salah satu keuntungan utama dari penggunaan DBMS. Tujuan
utama dari arsitektur 3 level diatas adalah untuk menyediakan data independence,
dimana level diatasnya tidak berpengaruh oleh perubahan untuk level dibawahnya. Ada 2
jenis data independence:

a. Logical Data Independence (kebebasan data secara logika): perlindungan dari


perubahan struktur logika suatu data. Logical data independence menunjuk
kepada kekebalan dari skema eksternal untuk perubahan-perubahan dalam skema
konseptual. Perubahan skema konseptual, seperti : memungkinkan penambahan
atau penghapusan entity, atribut, atau relationship tanpa harus mengganti skema
eksternal atau harus menulis kembali program aplikasi yang sudah ada.
b. Physical Data Independence (kebebasan data secara fisik): perlindungan dari
perubahan struktur fisik suatu data. Physical data independence menunjuk kepada
kekebalan dari skema konseptual untuk perubahan-perubahan dalam skema
internal. Perubahan skema internal, seperti: penggunaan organisasi file atau
struktur penyimpanan yang berbeda, penggunaan media penyimpanan yang
berbeda, perubahan algoritma indeks atau hashing tanpa harus
mengganti/merubah konseptual atau skema eksternal.

G. Model Basis Data

Model basis data adalah kumpulan konsep yang terintegrasi yang menggambarkan data,
hubungan antara data dan batasan-batasan data dalam suatu organisasi. Fungsi dari suatu
model data untuk mempresentasikan data sehingga data tersebut mudah dipahami. Untuk
menggambarkan data pada tingkat eksternal dan konseptual digunakan model data
berbasis objek atau model data berbasis objek atau model data berbasis record.

a. Model Data Berbasis Objek menggunakan konsep entitas, atribut dan hubungan
antar entitas. Beberapa jenis model data berbasis objek yang umum adalah:

 Entity – Relationship

 Semantic

 Functional

 Object – Oriented

b. Model Data Berbasis Record, basis data terdiri dari sejumlah record dalam bentuk
yang tetap yang dapat dibedakan dari bentuknya. Ada 3 macam jenis model data
berbasis record yaitu:

 Model Data Relasional (Relational), merupakan model data yang popular


saat ini. Menggunakan model berupa tabel berdimensi dua yang disebut relasi
atau tabel. Memakai kunci tamu (foreign key) sebagai penghubung dengan
tabel lain.

 Model Data Hierarkhi (Hierarchical), dikenal pula sebagai model pohon.

 Model Data Jaringan (Network), disebut juga model CODASYL. Setiap


anak biasa memiliki lebih dari satu orangtua.

H. Bahasa Query Formal dan Komersial

Bahasa query yaitu pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Dan bahasa
query ini adalah bahasa pada model data relasional yang terbagi menjadi 2 yaitu :

a. Bahasa Query Formal: bahasa query yang diterjemahkan dengan menggunakan


symbol-simbol matematis terdiri dari:

1. Procedural, yaitu pemakai memberi spesifikasi data apa yang dibutuhkan dan
bagaimana cara mendapatkannya.

2. Non procedural, yaitu pemakai menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan


tanpa menspesifikasikan bagaimana untuk mendapatkannya.

b. Bahasa Query Komersial: bahasa query yang dirancang sendiri oleh programmer
menjadi suatu program aplikasi agar pemakai lebih mudah menggunakannya (user
friendly). Contoh :

 QUEL : berbasis pada bahasa kalkulus relasional

 QBE : berbasis pada bahasa kalkulus relational

SQL : berbasis pada bahasa kalkulus relasional dan aljabar relasional

I. Perancangan Basis Data

Perancangan basis data adalah proses pembuatan (develop) struktur database sesuai
dengan data yang dibutuhkan oleh user. Dalam perancangan basis data tentu sangat
dibutuhkan model data seperti apa yang diinginkan, dan hal itu sudah dibahas pada
bagian sebelumnya. Selanjutnya mengambil langkah-langkah dalam perancangan basis
data, yaitu:

a. Mendefinisikan kebutuhan (Requirements definition) tujuannya: untuk


mengidentifikasikan dan mendeskripsikan data yang dibuat oleh user dalam
sebuah organisasi.
b. Rancangan konseptual (Conceptual Design) tujuannya: untuk membuat sebuah
model data konseptual (atau arsitektur informasi) yang akan mendukung
perbedaan kebutuhan informasi dari beberapa user dalam sebuah organisasi.
c. Rancangan Implementasi (Implementation Design) tujuannyal: untuk memetakan
model data logis (logical data model) kedalam sebuah skema yang dapat diproses
oleh DBMS tertentu melalui transformasi ER-D ke Relasi.
d. Rancangan fisik (Physdical Design). Pada tahap terakhir ini, logical database
structured (normalized relation, trees, network, dll) dipetakan menjadi physical
storage structure seperti file dan tabel. Rancangannya seperti:

 Model detail oleh Database Specialist

 Diagram Entity-Relationship

 Normalisasi

 Spesifikasi hardware/software

J. Teknik Normalisasi

Pengertian normalisasi ada beberapa yang berpendapat:

a. Istilah Normalisasi berasal dari E. F.Codd, salah seorang perintis teknologi basis
data. Selain dipakai sebagai metodologi tersendiri untuk menciptakan struktur
tabel 9 relasi dalam basis data (dengan tujuan mengurangi kemubadziran data),
normalisasi terkadang hanya dipakai sebagai perangkat verifikasi terhadap tabel-
tabel yang dihasilkan oleh metodologi lain (misalnya : E-R).
b. Kroenke mendefinisikan normalisasi sebagai proses untuk mengubah suatu relasi
yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua belah relasi atau lebih yang tidak
memiliki masalah tersebut. Masalah yang dimaksud oleh Kroenke ini sering
disebut dengan istilah anomaly.
c. Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam logical desain sebuah basis
data/database, teknik pengelompokkan atribut dari suatu relasi sehingga
membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redudansi).
d. Normalisasi adalah suatu proses memperbaiki/membangun dengan model data
relasional, dan secara umum lebih tepat dikoneksikan dengan model data logika.

Proses normalisasi adalah proses pengelompokkan data elemen menjadi tabel-tabel yang
menunjukkan entity dan relasinya. Pada proses normalisasi dilakukan pengujian pada
beberapa kondisi apakah ada kesulitan pada saat menambah/menyisipkan, menghapus,
mengubah dan mengakses pada suatu basis data. Bila terdapat kesulitan pada pengujian
tersebut maka perlu dipecahkan relasi pada beberapa beberapa tabel lagi atau dengan kata
lain perancangan basis data belum optimal.

Tujuan dari normalisasi itu sendiri adalah:

a. Untuk menghilangkan kerangkapan data


b. Mengurangi kompleksitas
c. Untuk mempermudah pemodifikasian data.
Tahapan normalisasi dapat diurai sebagai berikut:

a. Bentuk Tidak Normal: menghilangkan perulangan group.

a. Bentuk Normal Pertama (1NF): menghilangkan ketergantungan sebagian. Bentuk


normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam file flat, data
dibentuk dalam satu record demi satu record dan nilai dari field berupa “atomic
value”.
b. Bentuk Normal Kedua (2NF): menghilangkan ketergantungan transitif. Bentuk
normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk
normal kesatu.
c. Bentuk Normal Ketiga (3NF): menghilangkan anomali-anomali hasil dari
ketergantungan fungsional. Untuk menjadi bentuk Normal Ketiga maka relasi
haruslah dalam bentuk Normal Kedua dan semua atribut bukan primer tidak
punya hubungan yang transitif. Artinya setiap atribut bukan kunci harus
bergantung hanya pada kunci primer secara menyeluruh.
d. Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF): menghilangkan ketergantungan multivalue.
Boyce-Codd Normal Form mempunyai paksaan yang lebih kuat dari bentuk
Normal Ketiga. Untuk menjadi BNCF, relasi harus dalam bentuk Normal Kesatu
dan setiap atribut dipaksa bergantung pada fungsi pada atribut super key.
e. Bentuk Normal Keempat (4NF): menghilangkan anomali-anomali yang tersisa.
f. Bentuk Normal Kelima: pengujian untuk memastikan kebenaran isi tabel dan
hubungan antara tabel tersebut.

Teknik Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam logical desain sebuah basis data,
teknik pengelompokkan atribut dari suatu relasi sehingga membentuk struktur relasi
yang baik (tanpa redudansi).

Pada normalisasi terdapat 3 aturan, yakni:

 Aturan Pertama: mendefinisikan atribut kunci, tidak adanya group berulang ,


semua atribut bukan kunci tergantung pada atribut kunci.

 Aturan Kedua: sudah memenuhi dalam bentuk normal kesatu, sudah tidak
ada ketergantungan parsial, dimana seluruh field hanya tergantung pada
sebagian field kunci.

 Aturan Ketiga: sudah berada dalam bentuk normal kedua, tidak


ketergantungan transitif(dimana field bukan kunci tergantung pada field
bukan kunci lainnya), bentuk normal seharusnya berada dalam bentuk normal
tertinggi dan bergerak dari bentuk normal satu dan seterusnya untuk setiap
kali membatasi hanya satu jenis redudansi. Keseluruhannya Cuma ada lima
bentuk normal. Tiga bentuk normal pertama menekankan redudansi yang
muncul dari Function Dependencies sedangkan bentuk keempat dan kelima
menekankan redudansi yang muncul dari kasus Multi Valued Dependencies.

Contoh Normalisasi pada kasus lain:


Contoh Normalisasi sampai dengan aturan ke 3

Normalisasi Pertama

Disini kita akan terlebih dahulu membuat dan menentukan primary key pada tablenya,
supaya setiap data atau field field lainnya tergantung hanya pada satu field.

Data table yang saya buat ini, Primay Key nya adalah idPeminjam

Tbl_peminjam

Normalisasi Kedua

Pada aturan ini kita akan memisahkan field field yang tergantung pada satu field, seperti
field jualDvd dengan idDvd dan genre dengan idGenre. Field tersebut harus dipisahkan
dari tbl_peminjam.

Tbl_peminjam

Tbl_dvd

Tbl_genre

Normalisasi Ketiga

Pada tahap ini kita akan membenahi data, data-data yang telah dibuatkan tabel baru yang
akan dicek apabila terjadi redudansi maka data tersebut akan dihilangkan. Misalkan saya
mempunyai data sebagai berikut.

Tbl_dvd
Pada tabel ini terjadi redudansi data, yakni terdapat peluang judulDvd dan idDvd, maka
data tersebut akan dihapuskan.

Tbl_dvd

Kira-kira seperti itulah teknik normalisasi pada database. Masih banyak lagi contoh
normalisasi lainnya pada database.

Berikut ini adalah salah satu contoh bagan ERD Surat Penjualan

Diposting 9th January 2013 oleh elies novita

Lihat komentar

2.

Jan
9

Kesimpulan, Penutup, Daftar Pustaka

BAB. III

KESIMPULAN

1. Basis data atau juga disebut database artinya berbasiskan pada data, tetapi secara
konseptual, database diartikan sebuah koleksi atau kumpulan data-data yang
saling berhubungan (relation), disusun menurut aturan tertentu secara logis,
sehingga menghasilkan informasi. Untuk mengelola dan mengambil query basis
data agar dapat disajikan dalam berbagai bentuk yang diinginkan dibutuhkan
perangkat lunak yang disebut Sistem Management Basis Data atau juga disebut
Data Base Management System (DBMS). Penggabungan Database Management
System (DBMS) dengan Basis Data akan membentuk satu kesatuan yang disebut
Sistem Basis Data.
2. Komponen dasar dalam pembuatan basis data dengan adanya data, hardware,
software dan user. Istilah-istilah dalam basis data juga seyogyanya kita tahu yaitu:
enteprise, entitas, atribut, nilai data, kunci element data, record data.
3. Menurut ANSI/SPARC, arsitektur basis data terbagi atas tiga level yaitu:
Internal/Physical Level, External/View Level, Conceptual/Logical Level. Tujuan
utama dari arsitektur 3 level tersebut adalah untuk menyediakan data
independence yang terbagi dua: Logical Data Independence (kebebasan data
secara logika), Physical Data Independence (kebebasan data secara fisik). Untuk
menggambarkan data pada tingkat eksternal dan konseptual digunakan model data
berbasis objek atau model data berbasis record. Bahasa query formal dan
komersial adalah bahasa pada model data relasional, yang mana model data
relasional merupakan salah satu dari model data berbasis record. Agar terciptanya
basis data, maka butuh proses pembuatan. Langkah-langkah yang dapat diambil
dalam perancangan basis data sebagai berikut: mendefinisikan kebutuhan data,
rancangan konseptual, rancangan implementasi, rancangan fisik, langkah
perbaikan. Suatu teknik untuk mengorganisasikan data kedalam tabel-tabel untuk
memenuhi kebutuhan pemakai didalam suatu organisasi disebut normalisasi.
Tujuan normalisasi: untuk menghilang kerangkapan data, untuk mengurangi
kompleksitas, untuk mempermudah pemodifikasian data. Sedangkan Tahapan
Normalisasi: bentuk tidak normal, bentuk normal pertama (1NF), bentuk normal
kedua (2NF), bentuk normal ketiga (3NF), bentuk normal boyce-codd (BCNF),
bentuk normal keempat (4NF), bentuk normal kelima.

BAB. IV

PENUTUP

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya
makalah ini dan dipenulisan makalah dikesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga
makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya. Kritik dan saran http//elies_tina@blogspot.com

DAFTAR PUSTAKA

www.google.com

Diposting 9th January 2013 oleh elies novita

Lihat komentar

Memuat

Anda mungkin juga menyukai