Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
1.
Jan
DI SUSUN OLEH :
1. Tina Elizabeth : 11111382
2. Elies Nopita : 11111580
KATA PENGANTAR,
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmatNya sehingga
dapat terwujud. Untuk itu penulis sampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak
yang yang telah mendukung. Harapan penulis, makalah ini dapat menjadi tuntunan
konseptual bagi mereka, baik praktisi maupun mahasiswa dalam memahami basis
data. Penulis menyadari, isi maupun penyampaian makalah ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu penulis mengaharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari para pembaca sehingga penulis bisa mengembangkan makalah ini
menjadi lebih baik.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
I. Teknik Normalisasi
DAFTAR PUSTAKA
Tambahkan komentar
2.
Jan
Pendahuluan, Pembahasan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara
sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk
memperoleh suatu informasi dari database tersebut. Perangkat lunak yang digunakan
untuk mengolah dan mengambil query basis data disebut sistem manajement basis data.
Pemrosesan basis data sebagai perangkat andalan sangat diperlukan oleh berbagai
institusi dan perusahaan. Dalam pengembangan sistem informasi diperlukan basis data
sebagai media penyimpanan data. Kehadiran basis data dapat meningkatkan daya saing
perusahaan tersebut. Basis data dapat mempercepat upaya pelayanan kepada pelanggan,
menghasilkan informasi dengan cepat dan tepat sehingga membantu pengambilan
keputusan untuk segera memutuskan suatu masalah berdasaran informasi yang ada.
Banyak aplikasi yang dibuat dengan berlandaskan pada basis data antara lain semua
transaksi perbankan, aplikasi pemesanan, penjadwalan penerbangan, proses registrasi dan
pencatatan data mahasiswa pada perguruan tinggi, aplikasi pemrosesan penjualan,
pembelian dan pecatatan data barang pada perusahaan dagang, pencatatan data pegawai
beserta akivitasnya termasuk operasi penggajian pada suatu perusahaan, dan sebagainya.
Beberapa informasi pada perusahaan retail seperti jumlah penjualan, mencari jumlah stok
yang tersedia, barang apa yang paling laku dijual pada bulan ini, dan berapa laba bersih
perusahaan dapat diketahui dengan mudah menggunakan basis data.
BAB II
PEMBAHASAN
Banyak sekali definisi tentanb basis data yang diberikan oleh pakar di bidang ini. Basis
data atau disebut juga database, terdiri dari dua penggalan kata yaitu data dan base, yang
artinya berbasiskan pada data, secara konseptual, database diartikan sebuah koleksi atau
kumpulan data-data yang saling berhubungan (relation), disusun menurut aturan tertentu
secara logis, sehingga menghasilkan informasi. Selain itu, untuk mengelola dan
memanggil query basis data agar dapat disajikan dalam berbagai bentuk yang dibutuhkan
perangkat lunak yang disebut Sistem Manajement Basis Data atau disebut juga Sistem
Database Management System (DBMS). Penggabungan Sistem Database Management
System (DBMS) dengan Basis Data akan membentuk satu kesatuan yang disebut Sistem
Basis Data. System Basis Data adalah suatu system penyusunan dan pengelolaan record-
record dengan menggunakan computer, dengan tujuan untuk menyimpan atau merekam
serta memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga
mampu menyediakan informasi yang diperlukan pemakai untuk kepentingan proses
pengambilan keputusan.
Dalam membuat basis data harus memiliki komponen dasar. Agar terciptanya basis data
maka hal yang diperhatikan tersedianya :
a. Data : representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek yang direkam
dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.
b. Hardware : terdiri dari semua peralatan perangkat keras computer yang digunakan
untuk mengelola system basis data berupa : peralatan penyimpanan (disk, drum,
tape), peralatan input dan output, atau peralatan komunikasi.
c. Software : sebagai perantara antara pemakai dengan data fisik pada basis data,
berupa: Database Mangement System (DBMS) atau program-program aplikasi
dan prosedur – prosedur.
d. User (pemakai) : terbagi menjadi 4 klasifikasi, yaitu :
Dalam penyusunan basis data ada beberapa istilah yang akan sering digunakan. Oleh
karena itu, kita sebagai obyek yang mempelajari lebih jauh lagi tentang ilmu
pengetahuan basis data sepatutnya mengenal :
a. Enterprise : suatu bentuk organisasi seperti : bank, universitas, rumah sakit,
pabrik, dsb. Data yang disimpan dalam basis data merupakan data operasional
dari suatu enterprise. Contoh data operasional : data keuangan, data mahasiswa,
data pasien, data karyawan.
b. Entitas : suatu obyek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan
dalam basis data. Contoh entitas dalam lingkungan bank terdiri dari : nasabah,
simpanan, hipotik. Contoh entitas dalam lingkungan universitas terdiri dari :
mahasiswa, mata kuliah. Kumpulan dari entitas disebut Himpunan Entitas.
Contoh : semua nasabah, semua mahasiswa.
c. Atribut (Elemen Data) : karakteristik dari suatu entitas. Contoh: entitas
mahasiswa atributnya terdiri dari npm, nama, alamat, tgl lahir.
d. Nilai Data (Data Value) : isi data/informasi yang tercakup dalam setiap elemen
data. Contoh: atribut nama mahasiswa dapat berisi nilai data: Dani, Dewi, Diaz.
e. Kunci Element Data (Key Data Element): tanda pengenal yang secara unik
mengidentifikasikan entitas dari suatu kumpulan entitas. Contoh entitas
mahasiswa yang mempunyai atribut – atribut npm, nama, alamat, tgl lahir,
menggunakan kunci element data npm.
f. Record Data: kumpulan isi element data yang saling berhubungan. Contoh:
kumpulan atribut npm, nama, alamat, tgl lahir dari entitas mahasiswa:
“4109073”, “Dani”, “Jl. Jend. Sudirman No. 4 Makassar”, “4 April 1983”.
Seperti yang telah dikemukakan diawal, pada bagian ini kita akan mengulas lebih spesifik
lagi mengenai Sistem Mangement Basis Data atau populernya disebut Database
Managament System (DBMS). Yang mana adalah perangkat lunak yang berfungsi untuk
mengelola database, mulai dari membuat database itu sendiri sampai dengan proses –
proses yang berlaku dalam database tersebut, baik berupa entry, edit, hapus, query
terhadap data, membuat laporan dan lain sebagainya secara efektif dan efisien. Salah satu
jenis DBMS yang sangat terkenal saat ini adalah Relational DBMS (RDBMS), yang
mempresentasikan data dalam bentuk tabel – tabel yang saling berhubungan. Sebuah
tabel disusun dalam bentuk baris (record) dan kolom (field). Banyak sekali berkembang
perangkat lunak RDBMS ini, misalnya : MySQL, Oracle, Sybase, dBase, MS. SQL
Microsoft Access (MS. Access) dan lain-lain. Ada 3 kelompok perintah yang digunakan
dalam mengelola dan mengorganisasikan data dalam RDBMS, yaitu :
Penambahan Data
Penyisipan Data
Penghapusan Data
Pengubahan Data
c. Data Control Language: bagian ini berkenaan dengan cara mengendalikan data,
seperti siapa saja yang bisa melihat isi data, bagaimana data bisa digunakan oleh
banyak user, dan lain-lain. Lebih mengarah ke segi sekuritas data.
F. Database Independence
Dalam kebebasan data, aplikasi disekat dari bagaimana data disimpan dan distrukturkan.
Kebebasan data adalah salah satu keuntungan utama dari penggunaan DBMS. Tujuan
utama dari arsitektur 3 level diatas adalah untuk menyediakan data independence,
dimana level diatasnya tidak berpengaruh oleh perubahan untuk level dibawahnya. Ada 2
jenis data independence:
Model basis data adalah kumpulan konsep yang terintegrasi yang menggambarkan data,
hubungan antara data dan batasan-batasan data dalam suatu organisasi. Fungsi dari suatu
model data untuk mempresentasikan data sehingga data tersebut mudah dipahami. Untuk
menggambarkan data pada tingkat eksternal dan konseptual digunakan model data
berbasis objek atau model data berbasis objek atau model data berbasis record.
a. Model Data Berbasis Objek menggunakan konsep entitas, atribut dan hubungan
antar entitas. Beberapa jenis model data berbasis objek yang umum adalah:
Entity – Relationship
Semantic
Functional
Object – Oriented
b. Model Data Berbasis Record, basis data terdiri dari sejumlah record dalam bentuk
yang tetap yang dapat dibedakan dari bentuknya. Ada 3 macam jenis model data
berbasis record yaitu:
Bahasa query yaitu pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Dan bahasa
query ini adalah bahasa pada model data relasional yang terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Procedural, yaitu pemakai memberi spesifikasi data apa yang dibutuhkan dan
bagaimana cara mendapatkannya.
b. Bahasa Query Komersial: bahasa query yang dirancang sendiri oleh programmer
menjadi suatu program aplikasi agar pemakai lebih mudah menggunakannya (user
friendly). Contoh :
Perancangan basis data adalah proses pembuatan (develop) struktur database sesuai
dengan data yang dibutuhkan oleh user. Dalam perancangan basis data tentu sangat
dibutuhkan model data seperti apa yang diinginkan, dan hal itu sudah dibahas pada
bagian sebelumnya. Selanjutnya mengambil langkah-langkah dalam perancangan basis
data, yaitu:
Diagram Entity-Relationship
Normalisasi
Spesifikasi hardware/software
J. Teknik Normalisasi
a. Istilah Normalisasi berasal dari E. F.Codd, salah seorang perintis teknologi basis
data. Selain dipakai sebagai metodologi tersendiri untuk menciptakan struktur
tabel 9 relasi dalam basis data (dengan tujuan mengurangi kemubadziran data),
normalisasi terkadang hanya dipakai sebagai perangkat verifikasi terhadap tabel-
tabel yang dihasilkan oleh metodologi lain (misalnya : E-R).
b. Kroenke mendefinisikan normalisasi sebagai proses untuk mengubah suatu relasi
yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua belah relasi atau lebih yang tidak
memiliki masalah tersebut. Masalah yang dimaksud oleh Kroenke ini sering
disebut dengan istilah anomaly.
c. Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam logical desain sebuah basis
data/database, teknik pengelompokkan atribut dari suatu relasi sehingga
membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redudansi).
d. Normalisasi adalah suatu proses memperbaiki/membangun dengan model data
relasional, dan secara umum lebih tepat dikoneksikan dengan model data logika.
Proses normalisasi adalah proses pengelompokkan data elemen menjadi tabel-tabel yang
menunjukkan entity dan relasinya. Pada proses normalisasi dilakukan pengujian pada
beberapa kondisi apakah ada kesulitan pada saat menambah/menyisipkan, menghapus,
mengubah dan mengakses pada suatu basis data. Bila terdapat kesulitan pada pengujian
tersebut maka perlu dipecahkan relasi pada beberapa beberapa tabel lagi atau dengan kata
lain perancangan basis data belum optimal.
Teknik Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam logical desain sebuah basis data,
teknik pengelompokkan atribut dari suatu relasi sehingga membentuk struktur relasi
yang baik (tanpa redudansi).
Aturan Kedua: sudah memenuhi dalam bentuk normal kesatu, sudah tidak
ada ketergantungan parsial, dimana seluruh field hanya tergantung pada
sebagian field kunci.
Normalisasi Pertama
Disini kita akan terlebih dahulu membuat dan menentukan primary key pada tablenya,
supaya setiap data atau field field lainnya tergantung hanya pada satu field.
Data table yang saya buat ini, Primay Key nya adalah idPeminjam
Tbl_peminjam
Normalisasi Kedua
Pada aturan ini kita akan memisahkan field field yang tergantung pada satu field, seperti
field jualDvd dengan idDvd dan genre dengan idGenre. Field tersebut harus dipisahkan
dari tbl_peminjam.
Tbl_peminjam
Tbl_dvd
Tbl_genre
Normalisasi Ketiga
Pada tahap ini kita akan membenahi data, data-data yang telah dibuatkan tabel baru yang
akan dicek apabila terjadi redudansi maka data tersebut akan dihilangkan. Misalkan saya
mempunyai data sebagai berikut.
Tbl_dvd
Pada tabel ini terjadi redudansi data, yakni terdapat peluang judulDvd dan idDvd, maka
data tersebut akan dihapuskan.
Tbl_dvd
Kira-kira seperti itulah teknik normalisasi pada database. Masih banyak lagi contoh
normalisasi lainnya pada database.
Berikut ini adalah salah satu contoh bagan ERD Surat Penjualan
Lihat komentar
2.
Jan
9
BAB. III
KESIMPULAN
1. Basis data atau juga disebut database artinya berbasiskan pada data, tetapi secara
konseptual, database diartikan sebuah koleksi atau kumpulan data-data yang
saling berhubungan (relation), disusun menurut aturan tertentu secara logis,
sehingga menghasilkan informasi. Untuk mengelola dan mengambil query basis
data agar dapat disajikan dalam berbagai bentuk yang diinginkan dibutuhkan
perangkat lunak yang disebut Sistem Management Basis Data atau juga disebut
Data Base Management System (DBMS). Penggabungan Database Management
System (DBMS) dengan Basis Data akan membentuk satu kesatuan yang disebut
Sistem Basis Data.
2. Komponen dasar dalam pembuatan basis data dengan adanya data, hardware,
software dan user. Istilah-istilah dalam basis data juga seyogyanya kita tahu yaitu:
enteprise, entitas, atribut, nilai data, kunci element data, record data.
3. Menurut ANSI/SPARC, arsitektur basis data terbagi atas tiga level yaitu:
Internal/Physical Level, External/View Level, Conceptual/Logical Level. Tujuan
utama dari arsitektur 3 level tersebut adalah untuk menyediakan data
independence yang terbagi dua: Logical Data Independence (kebebasan data
secara logika), Physical Data Independence (kebebasan data secara fisik). Untuk
menggambarkan data pada tingkat eksternal dan konseptual digunakan model data
berbasis objek atau model data berbasis record. Bahasa query formal dan
komersial adalah bahasa pada model data relasional, yang mana model data
relasional merupakan salah satu dari model data berbasis record. Agar terciptanya
basis data, maka butuh proses pembuatan. Langkah-langkah yang dapat diambil
dalam perancangan basis data sebagai berikut: mendefinisikan kebutuhan data,
rancangan konseptual, rancangan implementasi, rancangan fisik, langkah
perbaikan. Suatu teknik untuk mengorganisasikan data kedalam tabel-tabel untuk
memenuhi kebutuhan pemakai didalam suatu organisasi disebut normalisasi.
Tujuan normalisasi: untuk menghilang kerangkapan data, untuk mengurangi
kompleksitas, untuk mempermudah pemodifikasian data. Sedangkan Tahapan
Normalisasi: bentuk tidak normal, bentuk normal pertama (1NF), bentuk normal
kedua (2NF), bentuk normal ketiga (3NF), bentuk normal boyce-codd (BCNF),
bentuk normal keempat (4NF), bentuk normal kelima.
BAB. IV
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya
makalah ini dan dipenulisan makalah dikesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga
makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya. Kritik dan saran http//elies_tina@blogspot.com
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
Lihat komentar
Memuat