Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL PENELITIAN

Pengakuan Biaya Tanaman Kelapa Sawit


Dan PengaruhannyaTerhadap Laporan Keuangan
Pada Industri Perkebunan Kelapa Sawit Julong Group Indonesia

Oleh :
IMAM HENDRAWANTO
NPM 2013310212

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian


Semester Gasal Tahun Akademik 2015(1)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA


(STIE INDONESIA) BANJARMASIN

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya sebagai penysusun dapat menyelesaikan proposal
penelitian ini.
Adapun proposal penelitian yang berjudul Pengakuan Biaya Tanaman Kelapa Sawit
Dan Pengaruhnya Terhadap Laporan Keuangan Pada Industri Perkebunan Kelapa Sawit Julong
Group Indonesia ini telah kami usahakan semaksimal mungkin guna untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah Metodologi Penelitian Untuk itu sayt tidak lupa menyampaikan bayak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan proposal penelitian ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, saya masih menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan
lapang dada dan tangan terbuka saya membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin
memberikan saran dan kritik kepada saya sehingga saya dapat memperbaiki tulisan karya ilmiah
ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari proposal ini dapat diambil manfaatnya
sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Banjarmasin. November 2015

Imam Hendrawanto

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................................

KATA PENGANTAR..

ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii


BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .....................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................
1.3 Batasan Masalah ..................................................................................
1.4 Tujuan Penelitian ..................................................................................
1.5 Manfaat Penelitian ...............................................................................
1.5.1 Manfaat Teoritis .........................................................................
1.5.2 Manfaat Praktis ...........................................................................

1
3
3
3
3
3
4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian Biaya ..................................................................................... 5
2.2 Penggolongan Biaya ............................................................................. 6
2.3 Sumber Sumber Biaya.......................................................................... 11
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat Penelitian.....................................................................................
3.2 Desain Penelitian. ................................................................................
3.3 Jenis Sumber Data ................................................................................
3.4 Prosedur Pengambilan & Pengumpulan Data.......................................
3.5 Teknik Analisis Data.....................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................

17
17
18
18
18
20

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Republik Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya alam yang sangat
beraneka ragam dan memiliki iklim tropis yang sangat cocok untuk mengembangakan
berbagai usaha bisnis baik itu sektor industri maupun sektor perkebunan. Mengingat akan
hal itu, seiring dengan berjalannya waktu dunia bisnis di negara Indonesia berkembang
dengan pesat. Semua perusahaan bisnis berupaya keras untuk meningkatkan kualitas
bisnisnya. Tidak sedikit perusahaan industri yang awal mulanya hanya mengelola bahan
alam dan kemudian juga memproduksi hasil bahan alam sendiri. Hal itu disadari para
pembisnis - pembisnis besar untuk memperoleh profit yang lebih tinggi saat mereka bisa
menghasilkan bahan baku alam sendiri dari pada memperoleh bahan baku dari perusahaan
lain. Selain itu suatu perusahaan juga bisa memperlebar usaha dengan jenis usaha yang
berbeda akan tetapi memiliki satu tujuan. Tidak berhenti, disitu tetapi juga perusahaan
harus memiliki kualitas yang baik dalam menjalankan usaha yang didirikan setiap tahunnya
salah satunya dari sisi adminitrasinya. Peningkatan kualitas perusahaan bergantung pada
informasi ekonomi yang bisa menjelaskan keberadaan dan perkembangan perusahaan
tersebut bagi pihak-pihak lain yang berhubungan langsung dengan perusahaan. Penyajian
informasi terkait dengan aktivitas ekonomi perusahaan dapat dilakukaan melalui penyajian
laporan keuangan. Pemilihan metode akuntansi yang tepat diperlukan untuk memastikan
setiap elemen-elemen dalam laporan keuangan telah diperlakukan sesuai dengan perlakuan
akuntasi yang berlaku.
Sebagai contohnya Julong Group Indonesia, salah satu perusahaan swasta asal
negara Cina yang mempunyai banyak perkebunan kelapa sawit di Indonesia khususnya di
Kepulauan Kalimantan. Dalam segi administrasi khususnya, tidak banyak bedanya dengan
administrasi akuntansi pada perusahaan perushaan industri lainnya pada umunya, karena
pada intinya laporan keuanganlah yang merupakan laporan inti yang digunakan untuk
mengetahui seberapa besar hasil yang diperoleh perusahaan selama perusahaan dijalankan.
Hanya saja elemen elemen laporan keuangan yang berbeda, sehingga bentuk laporan
keuangannyapun tampak sedikit berbeda bila dibandingkan dengan bidang usaha yang
umum lainnya

Menurut PSAK No. 1 (2009: 13), laporan keuangan adalah penyajian terstruktur
dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu perusahaan. Tujuan laporan keuangan
adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas
perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam
pembuatan keputusan ekonomi (PSAK No.1,2009:05). Laporan keuangan juga menjadi
wujud pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya-sumber daya yang
dimiliki perusahaan dan digunakan untuk menjalankan roda bisnis perusahaan. Tingginya
peranan laporan keuangan dalam sebuah sistem industri membuat keberadaan laporan
keuangan sangat dibutuhkan, tentunya dengan kualitas laporan keuangan yang baik.
Mengingat fungsi penting dari laporan keuangan, maka mutlak bagi perusahaan untuk
melakukan penyusunan laporan keuangan dengan baik, benar, dan sesuai standar yang
berlaku.
Seperti di perkebunan kelapa sawit lainnya peranan dan cara menjalankan sistem
akuntansi di perkebunan PT. Palmina Utama Julong Group Indonesia semuanya berakhir
pada tanaman kelapa sawit hanya saja dibedakan menjadi beberapa golongan yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.

Biaya Pembukaan Lahan ( Land Clearing Cost )


Biaya Pembibitan ( Nursery Cost )
Biaya Tanaman Belum Menghasilkan ( Immature Cost )
Biaya Tanaman Menghasilkan ( Mature Cost )
Biaya Umum ( General Expense )

Dari kelima golongan tersebut masing masing golongan memiliki fungsi masing
masing pada laporan keuangan dan dan golongan golongan tersebut juga empat komponen
yang lebih rinci yaitu terdiri upah, material, kontrak, dan vra ( vehicles running account ).
Komponen komponen tersebut masing masing memiliki sumber sumber dari mana
komponen biaya itu diperoleh.
Berdasarkan uraian dari atas, saya membuat suatu judul penelitian yaitu Pengakuan
Biaya Tanaman Kelapa Sawit Dan Pengaruhannya Terhadap Laporan Keuangan
pada Industri Perkebunan Kelapa Sawit di Indonesia
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan ilmiah ini adalah :
a) Bagaimana pengakuan biaya terhadap tanaman kelapa sawit di perkebunan kelapa
swit PT. Palmina Utama .
b) Bagaimana alur pencatatan yang di lakukan di perkebunan kelapa sawit di PT.
Palmina Utama terhadap tanaman kelapa sawit.
c) Apakah pengaruhnya atas pencatat yang telah dilakukan terhadap laporan keuangan.
1.3 Batasan Masalah

Penelitian ini merupakan studi kasus dan saya tidak akan mempengaruhi perusahaan
perkebunan PT Palmina Utama sebagai objek penelitian yang saya lakukan. Selain itu saya
juga membatasi penelitian ini dengan mengambil objek penelitian hanya pada prosedur
pengakuan biaya terhadap tanaman perkebunan yang dimiliki oleh perusahaan perkebunan
PT Palmina hanya sampai batas ruang lingkup kebun ( estate ) tanpa melebar ke kantor
regional dan kantor pusat.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas di dapatkan tujuan penelitian ini yaitu:
a) Mengetahui darimana saja sumber sumber biaya tanaman kelapa sawit diperoleh dan
di akui sebagai biaya di perkebunan PT. Palmina Utama.
b) Mengetahui ayat ayat jurnal yang digunakan di perkebunan kelapa sawit di PT.

Palmina Utama.
c) Mengetahui pengaruh biaya tanaman kelapa sawit terhadap laporan keuangan
khusunya nerca dan laporan laba rugi.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada :
a. Manfaat bagi penulis
Dengan adanya penelitian ini saya sebagai peneliti bisa mengetahui prosedur akuntasi
biaya

yang

terjadi

pada

perusahaan

perkebunan

kelapa

sawit

dan

bisa

membandingkannya dengan perusahaan perusahaan industry lainnya.


b. Manfaat bagi perusahaan
Dengan adanya penelitian ini diharapkan didapatkan masukan dari peneliti guna untuk
lebih menyempurnakan admintrasi akuntansi pada objek yang diteliti yaitu adminstrasi
perusahaan perkebunan kelapa sawit

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Biaya

Biaya merupakan salah faktor penting dalam menentukan harga pokok


produksi

dan harga jual produk. Dalam akuntansi dikenal dua istilah, yaitu cost

(biaya) dan expense (beban). Biaya merupakan pengorbanan yang harus dibuat dalam
setiap transaksi pendapatan dan biaya diukur dengan pengeluaran-pengeluaran
barang dan jasa yang dipertemukan dengan penghasilan untuk menentukan laba
yang diperoleh dalam periode tertentu, sedangkan beban

( expenses)

adalah

pengeluaran untuk mendapatkan pendapatan pada suatu periode tertentu. Beban atau
expense dikurangkan pada pendapatan untuk memperoleh laba.
Menurut Mulyadi (2009:8) menyatakan bahwa pengertian biaya dalam
arti luas adalah : Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur
dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk
tujuan tertentu.
Menurut Hansen and mowen (2009;47) menyatakan bahwa : Biaya adalah
asset kas atau nonkas yang dikorbankan untuk barang

dan

jasa

yang

diharapkan keuntungannya bagi perusahaan pada masa sekarang atau masa


yang akan datang
Menurut Bastian Bustami dan Nurlela (2009:7) menyatakan bahwa : Biaya
atau cost adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan
uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan
tertentu. Biaya ini belum habis masa pakainya dan digolongkan sebagai
aktiva yang dimasukkkan dalam neraca.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan bila kita membicarakan masalah biaya
antara lain :
a) Nilai yang diakui baru dianggap sebagai biaya apabila nilai tersebut
dipergunakan

untuk

menunjang

tujuan

perusahaan

dan

perkembangan

perusahaan.
b) Biaya selalu dikaitkan dengan resiko perusahaan dalam menjalankan usahanya,
dan resiko pengeluaran kas untuk biaya merupakan hal biasa.
c) Pengertian tentang biaya dihubungkan dengan metode untuk mengukur nilai
yang diakui sebagai biaya
2.2 Penggolongan Biaya
Menurut Mulyadi (2005:13) Dalam

akuntansi

biaya, biaya digolongkan

dengan berbagai macam cara. Umumnya penggolongan ini ditentukan atas dasar
tujuan yang hendak dicapai dengan pengolongan tersebut, karena dalam akuntansi
biaya dikenal konsep Different Costs For Different Purposes
Menurutnya biaya yang dapat digolongkan menjadi :
a) Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran
b) Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan
c) Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai
d) Penggolongan biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan

e)

Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya.


Penggolongan biaya dalam unit industri usaha sektor perkebunan pada

dasarnya sama seperti unit usaha industri lainnya, hanya saja yang perbedaan yang
mencolok pada industri perkebunan terletak pada nomor rekening yang digunakan atau
yang biasa disebut dengan COA (Chart Of Accunt). Pada sektor perkebunan untuk
mendapatkan tatanan administrasi keuangan yang baik digunakan beberapa golongan
dalam COA tersebut yang terdiri dari beberapa golongan yaitu :
1.
Biaya Pembukaan Lahan ( Land Clearing )
Biaya pembukaan lahan ini merupakan biaya yang terjadi disaat pada awal
mulanya perkebunan / perusahaan dibuka, jangka waktu yang diperlukan untuk
membuka lahan ini tergantung luas area yang dibuka, biaya biaya yang terjadi
pada proses ini masih cenderung sedikit jenis komponen biayanya yang terjadi
pada PT Palmina Utama yaitu :
a. Biaya penebangan pohon pohon liar ( Under Brushing )
b. Biaya pembersihan anakan kayu / dongkel ( Felling )
c. Biaya pengukuran lahan ( Blocking )
d. Biaya pembentukan lahan ( Stacking )
e. Biaya pembuatan parit ( Drains )
f. Biaya pembuatan jalan ( Road Gravelling )
g. Biaya semprot gulma secara menyeluruh ( Blanked Spraying )
Setelah biaya terkumpul dari jenis jenis biaya diatas akan di
akumulasikan per satuan luas lahan yang biasa di sebut dengan blok. Pada
perkebunan swasta ini 1 blok seluas 30 hektar dengan panjang 300 meter x lebar
1.000 meter. Biaya yang tergolong dari pembukaan lahan ini akan dipindahkan
ke golongan berikutnya jika proses pembukaan lahan ini selesai.
Setiap jenis golongan biaya dibedakan lagi menjadi empat elemen biaya,
yakni upah, material, kontrak, dan transport.
2.

Biaya Tanaman Belum Menghasilkan ( Immature )


Setelah proses pembukaan selesai, maka semua biaya yang dikeluarkan
untuk area yang bersangkutan akan dimasukan ke pos golongan biaya tanaman
belum menghasilkan (TBM). Berbeda dengan tahap sebelumnya, pada tahan ini
pos pos rekening yang digunakan pada perkebunan PT. Palmina Utama semakin
lebih tambah banyak jenis komponen biayanya yaitu :
a. Pengendalian gulma ( Weeding ), yang terdiri dari :
1. Blanked Spraying
2. Selective Spraying
3. Circle & Path Spraying
4. Harvesting Path
5. Cricle Weeding / Decreeping
6. Slashing
7. Lallang Control
b. Jalan dan Jembatan ( Road & Bridges ), yang terdiri dari :

1. New Road Gravelling


2. Road Maintenance
3. Roadside Spraying
4. New Bridges Contruction
5. Bridges Maintenance
6. New Culvert Contruction
7. Culvert Maintenance
8. Foot Bridges
9. New TPH & TPH Maintenance
c. Parit ( Drains Upkeep ), yang terdiri dari :
1. Drains / River Maintenance
2. Other Insfrastucture
d. Tanaman Penutup Tanah ( Planting Cover Crop ) yang terdiri dari :
1. Cover Crop Planting
2. Cover Crop Fertililizer
3. Cover Crop Pets Control
e. Konservasi Tanah & Air ( Soil & Water Conservation ) yang terdiri

f.

g.
h.

i.
j.

dari :
1. Planting Platform
2. Consolidation Palm
Sensus & Tanam Sisip ( Census & Supplying ) yang terdiri dari :
1. Oil Palm Census
2. Thinning
3. Supplying
Potong Pelepah ( Sanitation )
Hama & Penyakit Tanaman ( Pets & Deases ) yang terdiri dari :
1. Pets Detection
2. Mamalian Control
3. Caterpillar & Warm
4. Beneficial Weeds Plant Upkeep
5. Other Pets & Deases Control
Pembuangan Buah Pasir ( Castration )
Pemupukan ( Manuring ) yang terdiri dari :
1. EFB / Solid Manuring
2. Straight Manuring
3. Compound Manuring

k. Scout Harvesting
Dari komponen biaya biaya diatas dibagi juga menjadi beberapa
elemen biaya yaitu upah, material, kontrak, dan transport.
Status tanaman kelapa sawit menjadi tanaman belum menghasilkan
kurang lebih selama 3 tahun dari tanaman mulai ditanam, selama itu pula
biaya - biaya yang terkumpul dan akumulasikan selama 3 tahun itu yang
kemudian akan dilakukan pengakuan asset final dengan ditambahkan juga
dari allokasi biaya umum tiap periode akuntansi dan selama area tersebut
dibuka lahan yang kemudian akan di amortisasikan setiap tanggal pelaporan
keuangan. Artinya setelah status tanaman kelapa sawit berubah menjadi

tanaman menghasilkan tanaman tersebut akan diakui sebagai asset yang akan
3.

muncul pada laporan keuangan neraca.


Biaya Tamaman Menghasilkan ( Mature )
Setelah usia tanaman kelapa sawit lebih dari 3 tahun maka status tanaman
tersebut menjadi tanaman menghasilkan (TM) karena di usia ini tanaman kepala
sawit mulai berproduksi dan siap untuk dipanen. Tidak jauh berbeda dengan pos
pos rekening yang digunakan pada TBM, hanya saja terdapat tambahan pos pos
rekeninng untuk biaya panen dan pengurangan beberapa pos pos rekening yang
ada di TBM yang memang biaya tersebut benar benar tidak akan muncul pada
tanaman kelapa sawit berstatus TM, berikut pos pos rekening yang digunakan :
a. Pengendalian gulma ( Weeding ), yang terdiri dari :
1. Selective Spraying
2. Circle & Path Spraying
3. Cricle Weeding / Decreeping
4. Slashing
5. Lallang Control
b. Jalan dan Jembatan ( Road & Bridges ), yang terdiri dari :
1. New Road Gravelling
2. Road Maintenance
3. Path Maintenance
4. New Bridges Contruction
5. Bridges Maintenance
6. New Culvert Contruction
7. Culvert Maintenance
8. Foot Bridges
9. New TPH & TPH Maintenance
c. Parit ( Drains Upkeep ), yang terdiri dari :
1. Drains / River Maintenance
2. Other Insfrastucture
d. Konservasi Tanah & Air ( Soil & Water Conservation ) yang

e.

f.
g.

h.

terdiri dari :
1. Planting Platform
2. Consolidation Palm
Sensus & Tanam Sisip ( Census & Supplying ) yang terdiri dari :
1. Oil Palm Census
2. Thinning
3. Supplying
Potong Pelepah ( Prunning )
Hama & Penyakit Tanaman ( Pets & Deases ) yang terdiri dari :
1. Pets Detection
2. Mamalian Control
3. Caterpillar & Warm
4. Beneficial Weeds Plant Upkeep
5. Other Pets & Deases Control
6. Pembuangan Buah Pasir ( Castration )
Pemupukan ( Manuring ) yang terdiri dari :
1. EFB / Solid Manuring
2. Straight Manuring

3. Compound Manuring
i. Produksi ( Harvesting ) yang terdiri dari :
1. Harvesting
2. Loose Of Fruits
3. Transport FFB / Dispatch To Mill
Dari komponen biaya biaya diatas dibagi juga menjadi beberapa
elemen yaitu upah, material, kontrak, dan transport.
Berbeda dengan tanaman belum menghasilkan, biaya yang terkumpul
pada pos pos rekening tanaman menghasilkan ini akan menjadi pengurang
hasil produksi ( buah yang dipanen ) dalam artian pos pos ini akan muncul
pada laporan keuangan laba rugi pada laporan keuangan perusahaan.
4.

Biaya Umum ( General Expenses )


Pada biaya umum ini pos pos rekening yang digunakan tidak jauh
berbeda dengan industri usaha lainnya. Biaya biaya yang ada dikelompok biaya
umum ini adalah biaya biaya yang terjadi diluar lahan tanaman kelapa sawit yakni
biaya biaya tidak berhubungan langsung dengan proses pertumbuhan kelapa
sawit, seperti :
1.
Biaya Gaji Staff Kantor
2.
Biaya Alat Tulis Kantor
3.
Biaya Transportasi Staff
4.
Biaya Listrik
5.
Biaya Depresiasi, dll

2.3 Sumber Sumber Perolehan Biaya


Semua biaya - biaya yang terjadi memiliki bersumber dan jelas darimana
biaya itu diperoleh . Sumber sumber biaya yang diperoleh itu terbagi menjadi
beberapa bagian yaitu :
1. Transaksi Uang Tunai Dan Atau Kredit
Biaya yang terjadi secara kas hampir 90% terallokasikan di biaya
umum, seperti biaya internet, biaya air minum, biaya pembelian pulsa, biaya
tiket perjalanan, biaya akomodasi staff, biaya rekruitmen karyawan, biaya
donasi, biaya entertainment, biaya service mobil pada dealer resmi, dll. Biaya
ini diakui pada saat terjadinya biaya.
Ayat jurnal yang digunakan yaitu :
Jenis Biaya ( Debit )
xxx
Kas / Hutang ( Kredit )
xxx
2. Biaya Tenaga Kerja ( Payroll )
Dengan menggunakan system accrual basis biaya diakui pada periode
akuntansi dan dilakukan pencatan biaya terlebih dahulu, dengan mendebitkan
jenis biaya gaji yang sesuai dan mengkreditkan utang gaji. Dan utang gaji ini

akan didebitkan jika pemabayan gaji dan upah sudah dilakukan, sehingga
saldo utang gaji balance yakni nol setiap periodenya. Untuk biaya tenaga
kerja dibedakan menjadi beberapa pos pos rekening yaitu :
1. Biaya Tenaga Kerja Langsung, merupakan upah atas pekerjaan lahan
yang berhubungan langsung dengan jenis pekerjaan ( sesuai penjelasan
point penggolongan biaya ) yang bersangkutan baik itu kelompok biaya
LC, TBM, maupun TM pada elemen upah.
Ayat jurnal yang digunakan yaitu :
Jenis Biaya Upah ( Debit )
xxx
Hutang Gaji ( Kredit )
xxx
2. Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung, merupakan gaji tenaga kerja yang
tidak bisa diallokasikan pada jenis perkerjaan yang ada pada kelompok
biaya LC, TBM, maupun TM. Biaya tenaga kerja tidak langsung itu
sendiri juga dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Diallokasikan ke pos rekening sementara yang kemudian akan
diallokasikan kembali sesuai jenis biaya yang lebih rinci, pos
rekening sementara ini juga terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Pos rekening bengkel ( workshoop ). Biaya tenaga kerja tidak
langsung yang tergolong dalam

rekening ini adalah upah

mekanik bengkel.

Ayat junal yang digunakan yaitu :


Upah Mekanik ( debit )
xxx
Hutang Gaji ( kredit )
xxx
2. Pos rekening kendaraan ( VRA / Vehicles Running Account ).
Biaya tenaga kerja tidak langsung yang tergolong dalam rekening
ini adalah upah sopir dan atau upah operator alat berat.
Ayat junal yang digunakan yaitu :
Upah Sopir / Operator ( debit )
xxx
Hutang Gaji ( kredit )
xxx
b. Diallokasikan ke pos rekening biaya umum, seperti gaji staff
administrasi, gaji perawat, dll.
Ayat jurnal yang digunakan yaitu :
Gaji Staff ( debit )
xxx
Hutang Gaji ( kredit )
xxx
3. Biaya Material.
Biaya material yang merupakan hasil pengeluaran barang dari
gudang yang diallokasikan sesuai fungsi barang tersebut dikeluarkan baik itu
material yang digunakan untuk kebutuhan tanaman kelapa sawit yang
termasuk kelompok LC, TBM, mapun TM pada element material. Sedangkan

dipandang dari sisi gudang material ini merupakan persediaan. Pengeluaran


barang untuk kebutuhan tanaman contohnya adalah bahan obat obatan untuk
pengendalian

gulma, mapun bahan yang digunakan untuk pertumbuhan

tanaman kelapa sawit seperti pupuk, dan juga peralatan yang digunakan
untuk panen maupun merawat kelapa sawit juga merupakan biaya material.
Ayat jurnal yang digunakan yaitu :
Jenis Biaya - Material ( debit )
xxx
Persediaaan ( kredit )
xxx
Selain itu juga terdapat biaya material yang diallokasikan pada pos
rekening sementara contohnya pengeluaran bahan bakar solar maupun bensin
untuk kendaraan dan juga pengeluaran spare part. Tidak hanya itu terdapat
juga pengeluaran barang yang diallokasikan ke biaya umum seperti
pengeluaran lampu untuk perumahan karyawan ataupun pengeluaran barang
lainnya.
4. Biaya Kontrak.
Biaya ini diakui perusahaan jika perusahaan telah menerbitkan surat
perjanjian kerja kepada pihak lain baik itu badan maupun perorangan. Dapat
diposkan ke element kontrak jika segala sesuatu yang dikerjakan pihak lain
menggunakan

material bukan milik perusahaan, di PT Palmina Utama

biasanya jenis pekerjaan pada elemen kontrak ini merupakan jenis pekerjaan
atas tanaman kelapa sawit ( LC, TBM, atau TM ) yang tidak menggunakan
material, seperti angkut buah kelapa sawit dari lahan ke pabrik hingga buah
sampai di pabrik.
Ayat jurnal yang dipakai yaitu :
Jenis Biaya Kontrak ( debit ) xxx
Hutang / Kas ( kredit )
xxx
5. Biaya Transport.
Biaya Transport ini merupakan hasil allokasi dari pos pos rekening
sementara. Terdapat 2 kategori rekening sementara yang ada di PT. Palmina
Uatama, yaitu :
1. Bengkel ( workshoop ) komponen dari rekening sementara ini antara
lain :
a. Upah Mekanik ( Wages ) yang merupakan hasil distribusi biaya dari
payroll ( biaya tenaga kerja tidak langsung ) yaitu upah mekanik
bengkel
b. Perlengkapan ( Consumnables ) adalah distribusi biaya material /
pengeluaran barang dari gudang untuk kebutuhan bengkel perusahaan
c. Peralatan ( Tools ) adalah merupakan distribusi juga dari biaya
material pengeluaran barang dari gudang untuk kebutuhan bengkel
perusahaan.

Setelah biaya bengkel workshoop terkumpul dalam satu periode


akuntansi maka berdasarkan aktivitas bengkel tersebut biaya yang
terkumpul tersebut disistribusikan ke unit unit kendaraan atau alat berat
yang diperbaiki dalam periode yang bersangkutan. Sehingga saldo pada
rekening workshoop pada akhir bulan menunjukan posisi nol.
Ayat jurnal yang digunakan untuk allokasi workshoop yaitu :
Biaya Perbaikan Internal ( debit )
Allokasi Workshoop ( kredit )
2. Vehicle Running Account

xxx
xxx

( VRA ) merupakan akun kendaraan,

dibukukan setiap aktivitas kendaraan tersebut sesuai jenis kegiatan baik


itu pada kelompok biaya LC, TBM, TM, mapun biaya umum. Satu unit
kendaraan ataupun alat berat memiliki satu akun / rekening hal ini
bertujuan untuk mengontrol seberapa besar biaya yang sudah dikeluarkan
untuk kendaraan atau alat berat yang bersangkutan. Komponen pada pos
rekening ini meliputi :
a. Upah Operator ( Driver Wages ) yang merupakan hasil distribusi
biaya dari payroll ( biaya tenaga kerja tidak langsung ) yaitu upah
sopir atau operator alat berat yang bersangkutan
b. Bahan Bakar ( Fuel ) yang merupakan hasil distribusi biaya material
dari pengeluaran barang dari gudang. Contoh : Pengeluaran solar
maupun bensin
c. Pelumas ( Lubricant ) yang merupakan hasil distribusi biaya material
dari pengeluaran barang dari gudang. Contoh : Pengeluaran Oli
d. Suku Cadang ( Spare Part ) yang merupakan hasil distribusi biaya
material dari pengeluaran barang dari gudang. Contoh : Pengeluaran
Fuel Filter, dll
e. Ban ( Tyres & Tubes ) yang merupakan hasil distribusi biaya material
dari pengeluaran barang dari gudang. Contoh : Pengeluaran ban luar
mapun ban dalam
f. Perbaikan Internal ( Repairs Internal ) yang merupakan hasil
distribusi dari allokasi workshoop.
g. Perbaikan Eksternal ( Repairs Eksternal ) yang merupakan hasil
dari transaksi tunai maupun kredit atas perbaikan kendaraan atau alat
berat atas jasa pihak luar. Contoh : Service mobil di dealer resmi
h. Biaya Lain Lain ( Other Expense ) yang merupakan allokasi dari
biaya tunai maupun kredit. Contoh biaya perpanjangan kendaraan, dll

Setelah semua komponen biaya itu terkumpul selama periode akuntansi


pada proses akhir adalah mengalokasikan / mendistribusikan biaya
tersebut berdasarkan aktivitas kendaraan ataupun alat berat yang
bersangkutan, sehingga pada akhir periode rekening VRA sementara ini
menunjukan saldo nol. Jika aktivitas perkerjaan alat berat tersebut
merupaka kelompok jenis biaya LC, TBM, dan TM maka diallokasikan
ke elemen transport, tidak harus kedalam kelompok tersebut aktivitas
kendaraan juga dapat diallokasikan ke biaya umum.
Ayat jurnal yang digunakan yaitu
Jenis Biaya Transport ( debit )

xxx

Biaya Umum ( debit )

xxx

Allokasi VRA

xxx

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan disebuah perusahaan swasta bergerak pada sektor
perkebunan kelapa sawit yaitu PT. Palmina Utama Julong Group Indonesia yang
terletak di Desa Makmur Karya, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Banjar
Kalimantan Selatan dengan luas area 3.437.78 ha.
Julong Group adalah salah satu perusahaan kelapa sawit paling awal dengan
skala terbesar dan pengaruh terluas di Cina. Berkantor pusat di Tianjin Binhai New
Area , memiliki beberapa anak perusahaan masing-masing di Kota Tianjin di
sepanjang pantai Laut Bohai , Jingjiang Kota Provinsi Jiangsu di jangkauan lebih
rendah dari Sungai Yangtze , dan Republik Indonesia , yang meliputi Tianjin Longwit
Oil dan Grains Industrial Co.Ltd, dan Tianjin Julong Oil dan Grains Co.Ltd., Jingjiang
Longwit Oil dan Grains Port Co.Ltd., serta di Indonesia yang berkantor pusat di
daerah Kemayoran - Jakarta Pusat yang meliputi PT Graha Inti Jaya, PT Palmina
Utama, PT Putra Bangun Bersama, dan beberapa perusahaan yang masih dalam
pengembangan. Bisnis inti Julong Group berfokus pada produksi minyak sawit dan
pemasaran.
3.2 Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah survei. Menurut Nazir (2003), metode
survei adalah salah satu metode pengumpulan data yang dilakukan untuk memperoleh
fakta dari gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara actual atau nyata.
Survei bertujuan untuk mengkaji masalah sehingga mendapatkan pembenaran atas
masalah yang dihadapi, sehingga hasilnya dapat digunakan untuk membuat perencanaan
dan pengambilan keputusan di masa mendatang. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan sampel, artinya tidak semua jenis biaya dalam golongan golongan biaya
yang sudah dijelaskan sebelumnya melainkan jenis jenis biaya yang paling sering terjadi
dan jenis biaya yang dapat menghasilkan input quantity. Hasilnya diharapkan dapat
menjelaskan jenis biaya

secara keseluruhan. Metode penelitian ini dipilih karena

dianggap paling sesuai dengan permasalahan yang ada pada perkebunan kelapa sawit di
PT. Palmina Utama ini.
3.3 Jenis Sumber Data
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh dengan observasi, wawancara serta pencatatan
yang dilakukan secara langsung dari sumber data pertama (primer).
2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dengan studi pustaka dan studi literatur lain
dari sumber data kedua (sekunder) yang dapat digunakan untuk mendukung
permasalahan.
3.4 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi merupakan salah satu teknik operasional pengumpulan data melalui
proses pencatatan secara cermat dan sistematis terhadap obyek yang diamati secara
langsung (Teguh, 1999). Observasi dilakukan dengan partisipasi yaitu peneliti
terlibat
langsung ke dalam obyek yang diamati agar dapat mengetahui fenomena yang
diamati secara lebih mendalam dan rinci, dalam hal ini penelitian ini mengamati
beberapa laporan manajemen estate sebagai data.
2. Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan tanya jawab
langsung yang dilakukan oleh peneliti terhadap responden dan informan kunci.
Responden dalam penelitian ini adalah kepala tata usaha ( KTU ) PT Palmina
Utama Berlian

Estate I dan informan kuncinya adalah Estate Manager yang

merupakan sebagai penanggung jawab.


3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara
menghitung jumlah biaya yang sudah dikeluarkan untuk setiap jenis biaya pada
organisasi tersebut dengan membagi jumlah / kuantitas yang dihasilkan. Contohnya
setiap periode akan diketahui hasil atau jumlah biaya setiap jenis pekerjaan, bedasarkan
data itu akan dilakukan analisis :
a. Untuk biaya yang terdapat pada rekening Pembukaan Lahan ( LC ) dan
Tanaman Belum Menghasilkan ( TBM ) setiap jenis biaya akan dibagi
dengan hasil area yang sudah direalisasi dengan satuan hektar, maka setiap
jenis pekerjaan akan diperoleh biaya per hektar.
Biaya Per Hektar = Jumlah Biaya
Hektar Realisasi
b. Untuk biaya yang terdapat pada rekening Tanaman Menghasilkan ( TM )
setiap jenis biaya akan dibagi dengan hasil produksi yang diperoleh dengan
satuan kilogram, maka setiap jenis pekerjaan akan diperoleh biaya per kg.

Biaya Per Kg

= Jumlah Biaya
Kilogram Produksi

Setelah setiap jenis biaya diperoleh berdasarkan perhitungan yang berlaku maka
akan dilaporkan kepada pimpinan,disitu akan dilakukan dan tindak lanjut jika biaya
yang diperoleh terlalu tinggi.

Anda mungkin juga menyukai