Resiko kredit
1. Penyaringan
dengan menyaring debitur yang memenuhi kriteria sebaik
mungkin. Penyaringan ini penting dilakukan dalam manajemen
risiko kredit agar debitur dapat diseleksi secara memadai,
sehingga risiko kredit pun bisa diminimalisir
2. Pembatasan
batasan kredit yang bisa diambil atau disebut Batas Maksimal
Pemberian Kredit (BPMK) dan 3L yaitu Legal, Lending, Limit.
Pembatasan tersebut berguna untuk membatasi pemberian
kredit secara berlebihan.
3. Diversifikasi
pemberian kredit ini bisa diberikan berdasarkan jenis industri,
perusahaan, skala perusahaan, ataupun bidang usaha.
2. Resiko Likuiditas
3. Resiko pasar
2. Strategi stop-loss
Pencegahan terhadap terjadinya risiko pasar bisa dilakukan dengan cara
membuat dan menetapkan batas ambang kerugian. Strategi tersebut
dinamakan dengan istilah stop-loss. Batas ambang kerugian bisa
ditentukan dengan cara melihat perputaran modal dengan tren produktif,
dan membandingkan profil risiko secara keseluruhan
4. Teknologi informasi
teknologi informasi bisa membantu mencegah terjadinya risiko pasar,
karena data informasi diberikan secara aktual dan valid, sehingga
mengurangi hasil yang eror dalam kegiatan transaksi dan menetapkan
keputusan