A. Pandemi COVID-19 yang menyerang dunia, termasuk Indonesia, mengubah kebiasaan dan gaya
hidup masyarakat. Sesuai dengan anjuran pemerintah, masyarakat melakukan social distancing di
mana masyarakat dihimbau untuk tidak pergi ke tempat yang ramai dan selalu menjaga jarak aman.
Akhirnya, pusat perbelanjaan ditutup, masyarakat sudah beraktivitas dari rumah, permintaan
menurun, dan kebanyakan bisnis tidak dapat beroperasi seperti biasanya. Dalam situasi ini, pelaku
usaha perlu memutar otak agar mampu menjaga bisnis tetap stabil saat permintaan sedang menurun.
Nah, agar dapat menyusun strategi yang tepat untuk bisnis, berikut 4 (empat) strategi agar bisnis tetap
bertumbuh saat hadapi pandemi COVID-19.
2.Lingkungan bisnis makro hanya memberikan sinyal yang lemah (periferal) kepada manajemen. Amat
jarang ditemukan sinyal perubahan yang transparan. Manajemen perlu melakukan deteksi sinyal yang
berada di pinggiran. Kecenderungan perubahan biasanya baru dapat dilihat dalam jangka panjang.
3.Dilihat dari kepentingan perusahaan, lingkungan bisnis makro juga memiliki sifat tidak dapat
dikendalikan.Manajemen sama sekali tidak memiliki kendali manajerial terhadap besaran dan arah
perubahan lingkungan makro. Oleh karena itu, biasanya pilihan yang paling lazim adalah
menyesuaikan (adaptasi) dengan perubahan lingkungan bisnis