Anda di halaman 1dari 13

Managemen Sumber Daya Manusia Ketika Menghadapi Suatu Wabah Dan Rencana Untuk

Pandemi Covid-19

Nama : Febrina Dzuldah Yudistira

Offering : F1

Matkul : OIM

NIM : 190516649212
Managemen Sumber Daya Manusia Ketika Menghadapi Suatu Wabah Dan Rencana Untuk
Pandemi Covid-19
Indonesia merupakan salah satu negara yang terdampak covid, hari demi hari angka positif terus
bertambah berbagai kebijakan juga telah dilakukan oleh pemerintah indonesia untuk bisa
terbebas dari cengkraman covid-19. Covid-19 ini disebabkan oleh adanya virus corona yang
awalnya terdeteksi di negara cina tepatnya di Wuhan. Virus corona ini telah menggungcam
stabilitas negara baik negara yang maju, berkembang maupun negara miskin serta berbagai aspek
kehidupan seperti ekonomi dan kesehatan dan sosial.

Covid-19 juga memberikan dampak yang sangat besar bagi pemilik supermarket. Supermaket
adalah tempat yang menyediakan berbagai kebutuhan konsumen. Pada saat ini supermarket
menjadi rawan akan penularan penyakit Covid-19 ini tetapi disatu sisi supermarket juga yang
menyediakan berbagai kebutuhan bagi masyarakat tidak heran banyak masyarakat yang rela
melakukan hal-hal yang harusnya tidak lazim dilakukan hanya untuk sekedar melindungi diri
untuk memenuhi kebutuhan selama pandemi virus corona. Salah satu contohnya adalah banyak
masyakarat indonesia yang menggunakan sarung tangan lateks, bahkan adapula yang
menggunakan APD lengkap yang harusnya dibutuhkan para petugas medis serta panic buying
yang membuat kelangkaan barang sehingga harga bahan pokok menjadi mahal. Menurut asosiasi
perusahaan ritel Indonesia penurunannya sekitar 10-15 persen.

Hal-hal tersebut tentunya bukan menjadi tanggung jawab pemerintah melainkan juga pemilik
dari supermarket dan dukungan dari masyarakat. Supermarket itu sendiri pastinya mempunyai
sistem management yang mendukung kelancaran operasional pada saat wabah seperti ini yang
biasanya di tangani oleh managemen sumber daya manusia.

Manajemen sumber daya manusia didefinisikan sebagai pendekatan strategis dan koheren untuk
pengelolaan aset paling berharga yang dimiliki organisasi yaitu orang-orang yang bekerja di sana
yang secara individual dan kolektif berkontribusi pada pencapaian tujuan.Tujuan utama dari
manajemen sumber daya manusia adalah untuk memastikan bahwa organisasi mampu mencapai
keberhasilan melalui sumber daya manusia.
Human Resource Management harus mempunyai diantaranya 9 kemampuan yaitu, mengatur,
multitasking, menghadapi masalah yang abu-abu, kemampuan negosiasi, komunikasi, disiplin
dan etika baik, fokus, kemampuan manajemen konflik dan penyelesaian masalah, manajemen
kritis. HR merupakan pelindung dari perusahaan atau organisasi di tengah pandemi ini. Para HR
dapat membuat kebijakan yang dapat membuat aset perusahaan tetap terjaga dan aman. 

Saat terjadi wabah seperti ini pasti yang akan rentan adalah sumber daya manusianya. Untuk itu
diharapkan management sumber daya manusia dapat berperan untuk mengurangi tingkat resiko
dari wabah tersebut. Pada saat ini wabah yang sedang kita hadapi adalah covid 19. Untuk
membuat kebijakan pada perusahaan hendaknya kita harus melihat kebijakan yang dibuat oleh
pemerintah dan menyesuaikan dengan kebijakan yang akan kita tetapkan, Kemudian membuat
managment krisis.

Manajemen krisis dapat diartikan sebagai proses yang membahas organisasi dengan sebuah
peristiwa besar yang mengancam merugikan organisasi, Pemangku kepentingan, atau masyarakat
umum. Ada tiga elemen yang paling umum untuk mendefinisikan krisis yaitu, ancaman bagi
organisasi, unsur kejutan, dan keputusan waktu singkat. Dalam manajemen krisis terdapat
komunikasi krisis. Komunikasi krisis merupakan kunci keberhasilan dari manajemen krisis itu
sendiri. Kondisi krisis harus dapat tersampaikan pada semua elemen yaitu masyarakat,
konsumen, dan juga karyawan perusahaan.

Tingkat menajemen krisis dibedakan menjadi 3 yaitu, prodromal atau mengenali gejala krisis,
akut dan pasca kritis. Pada tahap prodromal segaja kejadian atau sinyak krisis sudah mulai
muncul tetapi belum menggangu tingkat produktivitas perusahaan. Pada tahap ini hendaknya
HRD sudah mulai membuat perencanaan, merektrut atau melatih tim khusus penanggulangan
covid-19 dan mulai melakukan latihan untuk mengimplementasikan rencana tersebut, membuat
skala sesuai dengan perkembangan kasus covid-19 yang terjadi di daerah perusahaan.
Kemudian memasuki tahap akut, pada tahap ini sudah muncul intervensi pemerintah dan
mempengaruhi seluruh proses bisnis secara keseluruhan karena perusahaan sudah berdampak
terhadap krisis. Pada tahap ini perusahaan menerapkan kebijakan strategis agar bisnis tetap bisa
berjalan. Setelah itu adalah pasca kritis, ini adalah tahap di mana krisis sudah reda atau berlalu.
Akan tetapi, proses penanggulangan krisis dimana harus mengevaluasi strategi dalam
menanggulangi krisis, apakah sudah berjalan efektif atau perlu ada perbaikan. Ini akan
membantu perusahaan untuk lebih siap ketika menghadapi krisis lain di masa depan.

Berikut ini adalah penjelasan lengkap ketika ingin membuat perencanaan management kritis.

a. pada tahap gejala

Para HRD dari perusahaan harus membuat perencanaan dan skema untuk menghadapi krisis
dengan langkah-langkah seperti berikut

1. Mempersiapkan tim untuk menangani krisis covid-19


Tim pengawas, edukasi, managemen
2. Mengindetifikasi seberapa besar dampak yang dibisa terjadi pada perusahaan Ada
beberapa contoh variabel yang bisa dipergunakan, seperti SDM untuk SDM, material
produksi, fasilitas peralatan, keuangan, pemasaran, manajemen informasi, dan lain-lain.
dan membuat skala. Terdapat tiga skala perusahaan yang dapat diberlakukan dalam
menghadapi virus corona yang sesuai dengan perkembangan kasus positif di daerah
terjangkit.
Level 1 : Kasus Positif 1-100
Cuci tangan dengan benar, tetap di rumah jika merasa tidak enak badan, tidak ada
perjalanan bisnis internasional, gunakan hand sanitizer secukupnya, gunakan masker jika
batuk atau bersin, pemberian vitamin kepada seluruh karyawan dan medical check up.

Level 2 : Kasus Positif 101-500


Kurangi karyawan yang harus pergi ke kantor, kurangi perjalanan ke daerah terjangkit,
komunikasikan dengan karyawan tentang kesehatan. Mengurangi meeting yang terdiri
dari 50 orang dan menerapkan sosial distancing. Menerapkan sistem daring untuk tetap
menunjang produktivitas perusahaan
Level 3 : Kasus Positif 500 atau lebih
Karyawan wajib work from home (WFH), lakukan komunikasi dan arahan dengan jelas
dan terarah, tanyakan kondisi kesehatan karyawan dan imbau karyawan untuk tetap di
rumah agar tidak berpergian dengan berbagai alasan kecuali jika benar-benar mendesak.
Kita semua tau bahwa ada sebagian besar perkerjaan bisa dilakukan dengan sistem daring
meskipun ada juga perkerjaan yang tidak bisa dilakukan dirumah seperti kasir, office boy,
cleaning service, satpam dll.
3. Melakukan analisis bisnis
4. Analisis kemampuan (capability) perusahaan
Komponen terkahir yang perlu diperhatikan dalam melakukan penilaian risiko adalah
kemampuan dari perusahaan itu sendiri dalam mengendalikan setiap skenario ancaman
pandemi covid-19 . Variabel-variabel yang dapat dipergunakan untuk melakukan skoring
terhadap kemampuan perusahaan adalah: 1. Kemampuan sumber daya manusia 2.
Kemampuan teknis (fasilitas dan peralatan) 3. Kemampuan finansial
5. Memperhartikan segala bentuk perjalanan karyawan
6. Mempersiapkan rekayasa prosedur penjualan jikalau supermarket harus tutup atau
mengurangi jam kerja sehingga tetap mendapatkan demand yang baik agar tidak bangkut.
Bisa dengan berkerja sama dengan mitra pelayanan antar barang sehingga tetap bisa
berjualan meskipun supermarket harus tutup atau mengurangi jam kerja.
7. Mempersiapkan pemasok barang yang terdekat sehingga bisa memenuhi kebutuhan jika
pemasok barang utama tidak bisa atau terganggu

B. PADA TAHAP AKUT


Perusahaan ritel khususnya supermarket harus segera menerapkan kebijakan yang telah disusun.
Perusahaan yang bergerak dibidang bahan pokok mempunyai keuntungan sendiri karena tetap
boleh membuka tokonya tetapi harus menerapkan prtokol-protokol yang telah dibuat oleh
pemerintah untuk menangani covid-19 ini. Pada tahap ini sangat perlu memperhatikan

1. Perkerja

Upaya-upaya pencegahan penularan di tempat kerja misalnya

 Menjaga kebersihan perusahaan , pembatasan sosial (social distancing),


penyediaan alat pelindung diri (APD) dan pemberian antiseptic gratis bagi
karyawan, membuat tempat pencuci tangan yang baik dan mewajibkan para
perkerja untuk terus mencuci tangan.
 Memastikan bahwa pekerja telah dibekali dengan informasi yang cukup tentang
upaya pencegahan penularan dan cara-cara penggunaan APD dengan benar. Serta
memperhartikan sarana transportasi yang aman bagi pekerja, tergantung dari
keseriusan dampak covid-19 ini dan kebutuhan perusahaan.
 Mendata dan mewajibkan perkerja yang baru saja melakukan perjalanan dari luar
negeri atau dari daerah transmisi virus corona, menghimbau karyawan untuk tidak
berpergian dan melapor jika ada gejala virus corona.
 Bagi para perkerja yang tidak bisa berkerja dirumah hendaknya dibuat peraturan
untuk mengatur shift kerja bagi karyawan. Sehingga jatah work from home akan
lebih banyak.
 Mengatur kembali ruang kerja sehingga tercipta ruangan yang sesuai SOP untuk
pencegahan corona.
 Mendata dan memberikan waktu bagi para perkerja yang pernah melakukan
perjalanan ke negara/ daerah transmisi untuk karantina mandiri serta melakukan
tugasnya dirumah.
 Memberikan kemudahan kepada karyawan dan keluarga untuk mendapatkan
pertolongan medis jika terbukti mengalami gejala covid ataupun kontak atau
tinggal di daerah yang ada orang berstatus positif.
 Melakukan pendokumentasian dan pencatatan untuk evaluasi pada akhir masa
pandemi.

Secara umum untuk pembagian tugas-tugas pada manajemen minimarket terbagi menjadi 2
macam bagian, yaitu: Bagian Front Office dan Bagian Back Office.

Bagian-bagian yang ada pada Front Office adalah:

• Bagian Kasir

Langkah yang dilakukan untuk menghindari kontak kasir dengan konsumen yaitu, dengan
memberikan apd seperti sarung tangan lateks , membuat seperti sekat transparan yang membatasi
antara konsumen dengan kasir, menyarankan konsumen menggunakan alat pembayaran virtual
untuk lebih mencegah kontak, menyiapkan antiseptic yang aman untuk kulit manusia di area
kasir sehingga dapat digunakan oleh konsumen. Menerapkan sosial distancing pada saat antre,
mengerjakan laporan penjualan dirumah jika telah berlaku kebijakan work from home dan di
upload pada softwere yang telah disediakan oleh manager, selalu memberikan antiseptic pada
alat-alat yang digunakan kasir ketika serah terima kasir dilakukan.
• Etalase Arrangement (Pengaturan Etalase)

Langkah yang diberikan untuk bagian Etalase Arrangement yaitu, memberikan sarung tangan
lateks, menyiapkan face shield ataupun kacamata serta masker. Memberlakukan shift,
memberikan antiseptic yang bisa dipakai ketika berkerja. Menjaga jarak dengan pelanggan ketika
sedang melakukan greeting. Membuat arahan dengan tulisan yang jelas untuk dipahami bagi
konsumen tentang penataan barang-barang sehingga meminimalisir kontak dengan pelanggan.

• Miscellaneous

Langkah-langkah yang dilakuan untuk miscellaneous yaitu memberikan sarung tangan lateks,
menyiapkan face shield ataupun kacamata serta masker. Memberlakukan shift, memberikan
antiseptic yang bisa dipakai ketika berkerja. Menjaga jarak dengan pelanggan ketika sedang
melakukan greeting. Membuat arahan dengan tulisan yang jelas untuk dipahami bagi konsumen
tentang penataan barang-barang sehingga meminimalisir kontak dengan pelanggan. Memberikan
antiseptic dan menjaga keberishan terhadap rak-rak dan barang-barang penjualan.

 Keamanan

Tentunya harus lebih meningkatkan keamanan agar suasana berbelanja juga tetap nyaman,
ingatkan para konsumen untuk sosial distancing, mencuci tangan ketika selesai berbelanja,
memakai masker.

Back office

 Manager

1. Mengatur jadwal kerja shift saat WFH dilakukan.

2. Memantau terjadinya proses jual-beli produk di swalayan (minimarket).

3. Membuat target minimum/maksimum penjualan saat pandemic corona .


4. Membuat kebijakan untuk melindungi karyawan dan konsumen dari pandemic virus corona
pada supermarket.

5. Membuat system penjualan online serta berkerja sama dengan mitra pengiriman barang.

6. Selalu mempersiapkan keadaan barang yang stabil, menghubungi pemasok terdekat.

7. Memastikan kerapihan dan Kebersihan dari barang-barang penjualan.

8. Mengatur ruang kerja sehingga sesuai dengan social distancing.

9. Menerapkan semua aturan pencegahan covid-19 di kantor.

10. Memberikan jaminan kesehatan bagi karyawan dengan memberikan vitamin serta vaksin
untuk menjaga daya tahan.

11. Melaksanakan aturan baru mengenai operasional. Seperti membuat jadwal khusus bagi
lansia yang ingin berbelanja saat 2 jam pertama dari jam operasional pertama, menutup
supermarket dari biasanya.

12. melaksanakan aturan mengenai panic buying.

 Gudang

1. mengecek barang-barang yang datang (receiving) sesuai dengan tanggal nota pengiriman
pembelian dengan mennggunakan APD seperti sarung tangan dan masker saat berkerja.

2. Kepala gudang wajib mengedukasi dan mengawasi semua perkerjaan yang dilakukan sesuai
dengan SOP untuk menghindari corona.

3. Menyediakan alat cuci tangan.

Kasir Besar
1. Menyetorkan uang kas besar ke Bank

2. Mengambil uang dari Bank jika kas besar mengalami kekurangan dana (atas instruksi
manager), berdasarkan nominal terendah dari batas minimal kas besar.

Untuk melakukan tugas 1 dan 2 kasir besar harus bersedia melindungi dirinya untuk
mencegah penularan covid-19 dengan fasilitas yang sudah disediakan.

2. Pemasok

Pemasok adalah bagian yang sangat penting bagi perusahaan ritel supermarket. Harus
memepertahankan komunikasi yang baik. Pada keadaan seperti ini pasti dapat
menyebabkan terganggunya pemasokan sehingga susah untuk supply barang, tentunya
kita harus menggunakan pemasok terdekat sebagai alternatif yang dapat memenuhi
kebutuhan.

3. Pelanggan

Mempertahankan komunikasi dengan pelanggan menampilkan citra bahwa perusahaan


telah siap dan sanggup menghadapi kondisi pandemi ini. Memperbaharui data-data
pelanggan, dan usahakan dapat memenuhi kebutuhan mereka. memberikan aksi nyata
bagi konsumen untuk memberikan rasa nyaman untuk bisa berbelanja dan
mempromosikannya dengan iklan. Memberika edukasi cara berbelanja yang benar saat
menghadapi pamdemi ini. Kemudian Hal-hal yang bisa dilakukan kepada pelanggan
yaitu, memberikan space bagi pelanggan untuk mencuci tangan atau menggunakan
antiseptic yang telah disediakan, mengecek suhu tubuh pelanggan, selalu memberikan
antiseptic pada barang-barang yang digunakan bergantian oleh pelanggan seperti troly
dan gagang pintu.
C. PADA TAHAP PASCA KRITIS

Pada saat sudah selesai pandemi ini harus melakukan evaluasi dari kebijakan-kebijakan yang
telah dibuat sehingga bisa menjadi dasar ketika terjadi pandemi kembali. Hendaknya melakukan
evaluasi berdasarkan data-data yang telah diambil sehingga hasilnya akan lebih akurat
Daftar link

https://www.jurnal.id/id/blog/kenali-manajemen-krisis-perusahaan-di-tengah-wabah/

https://www.talenta.co/blog/insight-talenta/strategi-hrd-dalam-menghadapi-virus-corona/

https://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---asia/---ro-bangkok/---ilo-jakarta/documents/
publication/wcms_120083.pdf

Anda mungkin juga menyukai