Anda di halaman 1dari 10

STRATEGI PEMASARAN PRODUK PAKAIAN THRIFT DI MASA PANDEMI

Aulia Rahmah1), Nisrina Aulia2), Kamila Faradila3), Tasya Maharani4), Andi Amri5)
1), 2), 3), 4)
Perbankan Syariah, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA
1)
auliaarahmah25@gmail.com , 2) nisrinaauliacute@gmail.com , 3) kamila.barok18@gmail.com ,
4)
16tasya08maharani02@gmail.com , 5) andiamri@uhamka.ac.id .

Abstrak. Pandemi yang bermula dengan ditemukannya virus corona pada tahun 2019
di pasar kota Wuhan, China and telah menyebar cukup pesat ke berbagai negara –
negara di dunia termasuk di Indonesia yang mengakibatkan terjadinya pandemi covid-
19 dengan waktu yang cukup lama. Adanya pandemi di indonesia memiliki dampak
yang cukup besar bagi perekonomian dari berbagai sektor, terutama pada sektor
bisnis pakaian. Pelaksanaan kegiatan bisnis pakaian pun harus mulai beradaptasi lagi
dengan perilaku baru masyarakat yang menerapkan work from home serta social
distancing. Tujuan dari penelitian ini adalah agar dapat mengetahui strategi pemasaran
yang dinilai lebih relevan dan efektif yang dapat digunakan pada masa pandemi seperti
saat ini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan Case studies.
Penelitian ini menghasilkan beberapa upaya dan strategi yang dapat diterapkan oleh
pengusaha Pakaian Thrift yang sudah terlebih dulu masuk dalam usaha thrift maupun
masyarakat yang baru ingin memulai usaha thrift di masa pandemi seperti saat ini.

Kata kunci : covid-19, strategi, pemasaran, pakaian, pandemi

Abstract. The pandemic that began with the discovery of the corona virus in 2019 in the
market of the city of Wuhan, China and has spread quite rapidly to various countries in
the world, including Indonesia, which resulted in the occurrence of the covid-19
pandemic for a long time. The existence of a pandemic in Indonesia has a fairly large
impact on the economy of various sectors, especially in the clothing business sector. The
implementation of clothing business activities must begin to adapt again to the new
behavior of people who implement work from home and social distancing. The purpose of
this study is to find out which marketing strategies are considered more relevant and
effective that can be used during the current pandemic. This research is a qualitative
research with a case studies approach. This research resulted in several efforts and
strategies that can be applied by Thrift Clothing entrepreneurs who have already entered
the thrift business and people who just want to start a thrift business during the current
pandemic.

Keywords: covid-19, strategy, marketing, clothing, pandemic

PENDAHULUAN
Persaingan usaha yang semakin ketat di era globalisasi harus disikapi dengan baik oleh
para pelaku bisnis atau usaha dengan menerapkan langkah - langkah strategis bagi
kelangsungan usahanya. Munculnya pandemi covid-19 memiliki dampak yang cukup besar
bagi perekonomian dari berbagai sektor, terutama pada sektor bisnis pakaian thrift.
Pelaksanaan kegiatan bisnis pun harus mulai beradaptasi lagi dengan perilaku baru
masyarakat yang menerapkan work from home serta social distancing. Alasan inilah yang
membuat seorang wirausahawan mengubah strategi pemasaran pada saat sebelum pandemi
kepada strategi pemasaran yang dinilai lebih relevan dengan situasi saat ini.
Memulai dan menjalankan bisnis thrift pada saat perekonomian Indonesia terdampak
virus Corona sedikit lebih sulit dilakukan. Sebagian besar pembisnis tengah dilanda kesulitan
dalam mencapai target-target usaha yang harus dicapai serta kesulitan melakukan kegiatan
usaha diluar rumah karena adanya pemberlakuan pembatasan sosial. Beberapa perusahaan
atau pembisnis juga mengalami gangguan keuangan karena menurunnya pemasukan atau
pendapatan perusahaan yang mengakibatkan keseimbangan usaha terganggu.
Adanya pandemi covid-19 yang sudah mewabah hampir di seluruh dunia juga
menyebabkan sendi-sendi kehidupan seperti pendidikan dan perekonomian mengalami
kelumpuhan yang berdampak pada sekolah-sekolah yang ditutup serta pembisnis atau
perusahaan tidak sedikit yang mengurangi kegiatan produksi dan bahkan banyak yang
melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya. Perekonomian
menjadi shock baik secara perorangan, rumah tangga, perusahaan makro dan mikro bahkan
perekonomian negara di dunia. Oleh karenanya, terdapat beberapa rumusan masalah dalam
penelitian ini, seperti:
1. Pengaruh apa saja yang diakibatkan adanya pandemi covid-19 terhadap bisnis
atau usaha thrift pakaian?
2. Elemen apa saja yang terdapat di dalam bauran pemasaran dan dapat
diterapkan?
3. Strategi pemasaran apa yang dapat diterapkan para pelaku usaha dalam
memasarkan produk pakaian thrift di masa pandemi?
4. Bagaimana cara agar memperoleh dan mempertahankan keuntungan
(pendapatan) dari bisnis thrift di masa pandemi?

LITERATUR REVIEW
Pemasaran merupakan rangkaian kegiatan secara keseluruhan dan terencana yang
dilakukan oleh pelaku usaha seperti perusahaan ataupun pembisnis dan institusi dengan tujuan
untuk mendapatkan keuntungan dengan menerapkan strategi pemasaran dan untuk memenuhi
permintaan pasar.
Thrift dalam Bahasa Indonesia memiliki arti ‘hemat’, sedangkan dalam dunia usaha thrift
merupakan barang (pakaian, tas, sepatu dll) second atau bekas yang sudah pernah digunakan
yang berasal dari barang import meskipun barang thrift tersebut tidak selalu 100% mulus,
barang tersebut masih memilki nilai jual dan masih sangat layak digunakan.
Di masa pandemi covid-19 seorang pembisnis harus mulai beradaptasi kembali dengan
perubahan perilaku masyarakat karena adanya pembatasan social. Dengan itu para pelaku
usaha harus mencari dan menerapkan strategi pemasaran yang sesuai dengan kebiasaan
masyarakat di masa pandemi covid-19. Pembisnis pakaian thrift yang menjual pakaian second
atau bekas dan sudah pernah dipakai dan akhirnya dijual karena adanya rasa bosan maupun
karena pakaian tersebut sudah tidak digunakan, juga harus memulai strategi pemasaran yang
sesuai dengan perilaku masyarakat dan dapat memenuhi permintaan pasar.

METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan jenis metode penelitian kualitatif
yaitu penelitian yang cenderung menggunakan analisis yang menekankan kepada kedalaman
data yang telah dikumpulkan. Di masa pandemi covid-19 ini, Pengumpulan data dalam
penelitian ini didapatkan dari beberapa artikel terkait dan telah di dalami serta dapat
dipertanggung jawabkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN (Heading Level 1 (12 pt, spasi 1,5)


Adanya pandemi Covid-19 membawa perubahan yang sangat besar bagi masyarakat di
dunia bahkan di Indonesia. Terutama perubahan terhadap perilaku masyarakat. Pandemi virus
corona juga mempengaruhi sektor perekonomian industry pakaian atau fashion. Hal ini ditandai
dengan munculnya berbagai macam trend pakaian dengan waktu yang sangat singkat.
Perubahan perilaku masyarakat tersebut harus ditanggapi oleh para pelaku usaha. Sebagai
pelaku usaha harus bisa menentukan strategi yang dapat menyesuaikan trend fashion
masyarakat terutama di kalangan remaja. Bisnis Thrift pakaian yang merupakan bisnis
penjualan pakaian second atau pakaian bekas yang masih memilki nilai harga jual tentu masih
sangat layak digunakan merupakan salah satu bisnis yang dapat di jalankan di masa pandemi
seperti saat ini.
Perkembangan dalam dunia pemasaran saat ini terjadi begitu cepat,salah satunya yaitu
Thrift baju di Indonesia.Thrift ini tentu saja sangat mempengaruhi gaya hidup masayarakat
dalam kebutuhan pokok sandang salah satunya, fashion. Hal ini memberi pengaruh besar
terhadap pelajar maupun mahasiswa di kota besar.Yang memiliki gaya hidup dengan berbagai
merek terkenal,dan juga memiliki harga yang sangat miring seperti thrift shop import. Hasil
dari pembahasan ini memiliki daya tarik untuk konsumen membeli pakaian thrift.Masyarakat
modern sudah tidak lepas oleh gaya hidup dari segi fashion,agar menunjukan dirinya selalu
mengikuti perkembangan zaman yang terlihat stylish yang selalu mementingkan gengsi atas
apa yang mereka pakai.
Remaja-remaja merupakan salah satu individu yang dapat dengan mudah dipengaruhi oleh
modernitas. Namun, dibalik itu muncul suatu hasrat untuk menuruti gengsi agar tidak
ketinggalan trendfashion dan terlihat fashionable.Karena itu,dengan adanya bisnis thrift
pakaian tidak harus membeli barang branded di shopping mall dengan harga yang sangat
mahal.

Gambar 1
Pakaian Thrift.

Thrift ini merupakan sebuah barang fashion yang meliputi baju, celana, kemeja, jaket,
cardingan, sepatu, sweeter, tas, yang memiliki barang yang bagus dan sudah dipakai oleh
orang lain dan dijual kembali atau dapat dikatakan mode, merek dagang dengan kualitas
yang sama seperti membeli barang di shopping mall. Perbedaan pakaian atau barang thrift
lainnya dan pakaian yang biasa di jual atau barang baru adalah pakaian thrift dapat dijual
dengan setengah harga dari harga aslinya, akan tetapi barang thrift ini memiliki
kekurangan yaitu terdapat cacat pada pakaian atau barang lainnya, sekitar 5-10% dari
pada pakaian yang di jual dalam keaadaan masih baru dishopping mall. Cacat tersebut
seperti, robek, luntur, kotor, warna yang sudah memudar di pakaian dan terdapat bercak
noda.
Dalam memasarkan produk pakaian thrift di masa pandemi seperti saat ini tentu harus
memiliki strategi yang efektif dan efesien yang dapat diterapkan agar dapat mendapat
target omset yang telah ditentukan sebelumnya. Pada saat menentukan stretegi pemasaran
yang dapat diterapkan untuk memasarkan produk thrift pakaian di masa pandemi harus
memerhatikan jumlah permintaan pasar dan perilaku dari masyarakat ataupun keinginan
masyarakat yang sering berubah. Oleh karenanya, sebagai pelaku bisnis senantiasa dapat
mengimbanginya.
Sebelum menentukan metode atau strategi pemasaran yang dapat di terapkan, sebagai
pelaku usaha kita juga perlu memperhatikan bauran pemasaran agar dapat mencapai
target sasaran yang tepat. Bauran pemasaran tersebut terdiri dari empat elemen atau 4P
yaitu, product, price, promotion dan place.
Product atau barang dalam bauran pemasaran merupakan semua barang atau produk
yang dijual dan ditawarkan oleh penjual kepada konsumen. Bauran produk meliputi merk
barang dalam usaha pakaian thrift berarti merk dari pakaian thrift tersebut, variasi produk
atau jenis dari pakian thrift yang ditawarkan, rancangan produk, kualitas pakaian thrift,
dan pengemasan.
Selanjutnya price atau harga s merupakan salah satu dalam kegiatan pemasaran yang
berupa promosi atau memperkenalkan produk yang ditawarkan seperti keunggulan
maupun manfaatnya agar dapat menarik perhatian pembeli dan akhirnya dibeli.
Terakhir ada place yaitu tempat terjadinya pengalihan kepemilikan produk dari penjual
kepada pembeli. Pada elemen tempat dalam bauran pemasran ini sangat penting karena
dapat meningkatkan merk produk serta dapat memastikan daya saing produk thrift
pakaian yang kita jual di pasar.
Dalam keempat elemen tersebut elemen place pada masa pandemi dapat kita ganti kan
dengan pemasaran melalui online shop maupun social media lainnya. Dengan adanya
online shop tersebut sebagai pelaku usaha menjadi lebih mudah memasarkan produk thrift
pakaian dan dapat mengurangi beban pemasaran, pemasaran produk thrift pakaian yang
dipasarkan secara offline cenderung lebih mahal dan menguras tenaga akan tetapi dengan
adanya pemasaran produk pakaian thrift secara online lebih hemat dan dapat menjangkau
lebih banyak orang sehingga semakin banyak kemungkinan untuk mendapatkan omset
yang banyak.
Seorang pembisnis wajib mempunyai strategi marketing untuk dapat mempromosikan
produknya yang dijual kepada customer ataupun pembeli secara maksimal. Dengan adanya
strategi akan membantu pelaku usaha untuk dapat menganalisis suatu hal yang
membedakan antara bisnis yang kita jalani dengan kompetitor bisnis lainnya juga dapat
mengetahui keunggulan produk mereka.
Dengan penentuan strategi marketing produk pakaian thrift yang baik, akan
membentuk langkah-langkah kreatif yang dapat menciptakan identitas pembisnis thrift
pakaian dalam benak publik. Strategi pemasaran berkaitan dengan keuangan. tidak hanya
target keuntungan yang akan dicapai, pelaku usaha juga dapat memperhitungkan anggaran
keuangan yang akan dikeluarkan toko. Pelaku usaha bisa menyusun anggaran agar dapat
melaksanakan strategi pemasaran dengan biaya seefektif mungkin.
Maka strategi yang dapat digunakan dan diterapkan para pelaku usaha untuk
memasarkan pakaian thrift antara lain, yaitu:
1. Konsisten dan membuat perencanaan
Dalam menjalankan bisnis pakaian thrift di masa pendemi maupun tidak di masa
pandemi tentu seorang pembisnis harus selalu konsisten dengan bisnis yang saat ini di
jalankan dengan kata lain pelaku usaha harus menjalankan bisnis dengan baik hingga
akhir yaitu mencapai tujuan berupa keuntungan yang melebihi omset yang sudah
ditargetkan.
Pelaku usaha juga harus memiliki rencana atau perencanaan yang matang dalam
menghadapi persaingan pelaku usaha yang lain. Serta perencanaan pemasaran agar
mendapatkan banyak pelanggan yang tertarik untuk membeli.

2. Menyasar target market atau pasar


Target pasar adalah kelompok konsumen atau pelanggan yang menjadi sasaran
bisnis untuk melakukan pendekatan. Tujuannya adalah agar kelompok konsumen
tersebut membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Biasanya, target pasar atau market
dikelompokkan berdasarkan sifat, rentang umur, ataupun karakter serta kebiasaan yang
dinilai selaras atau relevan.
Dalam menentukan target market, pebisnis harus berupaya untuk
mengelompokkan masyarakat dengan segmentasi tertentu. Melalui kegiatan segmentasi
ini, pebisnis mampu mendapatkan data dan mengolahnya guna menentukan segmen
pasar atau konsumen manakah yang dirasa paling sesuai dengan karakteristik dari
bisnis yang sedang dijalankan. Jadi, bisa dibilang bahwa target pasar adalah istilah
fundamental dan wajib diketahui oleh para pelaku usaha atau pebisnis.
Target market dapat diartikan sebagai kelompok konsumen yang disasar pebisnis
atau pemilik perusahaan agar bisa membeli produk atau jasa yang ditawarkan.
Tentunya, target pasar tidak akan bisa dipilih atau ditentukan tanpa melakukan apa
yang disebut dengan segmentasi pasar. Yang dimaksud dengan segmentasi market
adalah kegiatan membagi kelompok heterogen atas calon pembeli ke kelompok
homogen yang lebih kecil. Oleh karena itu, kegiatan segmentasi pasar ini harus
dilakukan terlebih dahulu oleh pebisnis sebelum mampu menentukan target pasar
bisnisnya secara akurat.
Dalam usaha thrift pakaian ini target pasar yang dituju sebagian besar adalah
kelompok remaja, dimana kelompok remaja sendiri banyak yang sedang mengikuti tend
fashion sehingga tentunya mereka mencari pakaian thrift yang harga nya lebih
terjangkau.
3. Menentukan marketing atau pemasaran mix
Promoting mix merupakan harga, produk, dan juga tempat promosi. Sebagai seorang
pengusaha, produk dan jasa harus diputuskan secara spesifik. Serta harus ditentukan
pula dimana dan bagaimana Anda dapat mendistribusikan produk. Selain itu, bagaimana
cara supaya orang lain bisa mengetahui produk yang ditawarkan juga merupakan
bagian dari promoting blend
4. content marketing
Dimana strategi ini mengutamakan pembuatan informasi yang cocok dengan kebutuhan
prospek. jika dilakukan secara terus-menerus, maka kita dapat menarik minat dan
mendorong mereka untuk membeli pakaian thirft.
Karena strategi ini berbentuk konten maka kita dapat melakukan seperti video pakaian
thirft, atau membuat artikel yang unik mengenai pakaian thirft untuk menarik mereka
membeli produk tersebut.
5. Pemasaran secara online
Dalam pemasaran online pelaku usaha memanfaatkan beberapa aplikasi dan layanan
yang tersedia dalam laptop ataupun handphone yang mereka miliki, beberapa
layanan dan aplikasi yang dapat digunakan untuk memasarkan produk online, yaitu:
a. Facebook yang merupakan salah satu social media yang saat ini sedang booming
di dunia maya. Banyak masyarakat dunia yang menggunkan facebook sehingga
dapat memasarkan produk pakaian thrift secara luas.
b. Twitter, social media satu ini tdak kalah dengan sosmed facebook baanyak
pengguna facebook beralih ke twiter dan menggunakan layanan ini. Mulai dari
tampilan yang simpel dan mudah dioperasikan oleh masyarakat banyak hingga
fitur realtime
c. Instagram merupakan aplikasi yang memiliki fitur unggulan yang ada di
smartphone yang memudahkan para pengguna untuk berbagi foto. Pada apk ini
juga sudah terdapat layanan untuk menjual atau memasarkan produk thrift
pakaian.
d. Shopee
e. Tokopedia
f. Lazada
g. Bukalapak dan aplikasi layanan lainnya yang dapat digunakan untuk
memasarkan produk thrift pakaian di masa pandemi.
6. Pelaku usaha juga dapat menggunakan empat elemen atau 4P yaitu, product, price,
promotion dan place.
Yang pertama ada Product atau barang dalam bauran pemasaran merupakan
semua barang atau produk yang dijual dan ditawarkan oleh penjual kepada
konsumen. Bauran produk meliputi merk barang dalam usaha pakaian thrift berarti
merk dari pakaian thrift tersebut, variasi produk atau jenis dari pakian thrift yang
ditawarkan, rancangan produk, kualitas pakaian thrift, dan pengemasan.
Yang kedua yaitu price atau harga barang dalam bauran pemasaran yaitu nilai
barang atau pakian thrift yang ditawarkan. Dalam menentukan harga produk
keputusan harus dilakukan dengan hati-hati. Untuk menentukan bauran harga ada
beberapa hal yang dapat dipertimbangkan seperti, benefit, pemberian diskon, dan
kebijakan kredit.
Ketiga yaitu Promotion atau promosi dalam bauran pemasaran merupakan salah
satu dalam kegiatan pemasaran yang berupa promosi atau memperkenalkan produk
yang ditawarkan seperti keunggulan maupun manfaatnya agar dapat menarik
perhatian pembeli dan akhirnya dibeli.
Keempat place yaitu tempat terjadinya pengalihan kepemilikan produk dari
penjual kepada pembeli. Pada elemen tempat dalam bauran pemasran ini sangat
penting karena dapat meningkatkan merk produk serta dapat memastikan daya
saing produk thrift pakaian yang kita jual di pasar.

PENUTUP
Simpulan
Dalam penelitian ini dapat di simpulkan bahwa terdapat beberapa strategi yang dapat di
terapkan para pelaku usaha dalam memasrkan produk pakaian thrift di masa pandemi, yaitu:
1. Konsisten dan membuat perencanaan
Dalam menjalankan bisnis pelaku usaha harus menjalankan bisnis dengan baik hingga
akhir yaitu mencapai tujuan berupa keuntungan yang melebihi omset yang sudah
ditargetkan dan memiliki rencana atau perencanaan yang matang dalam menghadapi
persaingan pelaku usaha yang lain. Serta perencanaan pemasaran agar mendapatkan banyak
pelanggan yang tertarik untuk membeli.
2. Menyasar target market atau pasar
Dalam usaha thrift pakaian ini target pasar yang dituju sebagian besar adalah kelompok
remaja, dimana kelompok remaja sendiri banyak yang sedang mengikuti tend fashion
sehingga tentunya mereka mencari pakaian thrift yang harga nya lebih terjangkau.
3. Menentukan marketing atau pemasaran mix
Promoting mix merupakan harga, produk, dan juga tempat promosi. Sebagai seorang
pengusaha, produk dan jasa harus diputuskan secara spesifik.
4. Content marketing
Dimana strategi ini mengutamakan pembuatan informasi yang cocok dengan kebutuhan
prospek. jika dilakukan secara terus-menerus, maka kita dapat menarik minat dan
mendorong mereka untuk membeli pakaian thirft.
Karena strategi ini berbentuk konten maka kita dapat melakukan seperti video pakaian
thirft, atau membuat artikel yang unik mengenai pakaian thirft untuk menarik mereka
membeli produk tersebut.
5. Pemasaran secara online
Dalam pemasaran online pelaku usaha memanfaatkan beberapa aplikasi dan layanan yang
tersedia dalam laptop ataupun handphone yang mereka miliki, beberapa layanan dan
aplikasi yang dapat digunakan untuk memasarkan produk online, yaitu:
a. Facebook
b. Twitter,
c. Instagram
d. Shopee
e. Tokopedia
f. Lazada
g. Bukalapak dan aplikasi layanan lainnya yang dapat digunakan untuk memasarkan
produk thrift pakaian di masa pandemi.
6. Pelaku usaha juga dapat menggunakan empat elemen atau 4P yaitu, product, price,
promotion dan place.

Saran
Dalam menyusun artikel ini kami sebagai penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan
artikel yang berjudul "Strategi Pemasaran Pakaian Thrift di Masa Pandemi" ini masih sangat
jauh dari kesempurnaan, dengan ini kami para penulis mengharapkan kritik dan sarannya yang
dapat membangun. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan dikarenakan
kurang dan terbatasnya informasi dan suber artikel referensi yang kami dapatkan, Semoga
artikel bermanfaat baik bagi penyaji maupun pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Audia , R. (n.d.). Thrift Shop Online, Solusi Bisnis Di Kala Pandemi. Bayu Ilham Pradana, SE, MM,
https://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/download/6864/5938.

Ergi, W. S. (2021). Mengenal Bisnis Thrift Shop, Cuma Butuh Modal Kecil Tapi Bisa Untung Besar.
Akbar Hari Mukti, 28 Oktober 2021.,
https://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/download/6864/5938.

Fatkhul , M. (2020). Perilaku Konsumen Berubah, Ini Rekomendasi Nielsen untuk Pusat Belanja.
Mutiara Nabila, 15 Juni 2020,
https://ekonomi.bisnis.com/read/20200615/47/1252728/perilaku-konsumen-berubah-ini-
rekomendasi-nielsen-untuk-pusat-belanja.

Writer, B. (2021). Geliat Bisnis Fesyen Thrift di Era Digital. 18 Maret 2021.,
https://emiten.com/info/bisnis-fesyen-thrift-era-digital/.

Anda mungkin juga menyukai