Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN BISINIS

Disusun untuk memenuhi tugas Bisnis Pengantar

Dosen Pengampu : Alldila Nadhira Ayu Setyaning, S.E., MBA. 1

Disusun oleh:

1. Abdu Arsy Poetra Kinanta (19311499)


2. Alexandro Manuel (20311514)
3. Mu’arif Muqarah (20311507)
4. Nerisa Putri Yasshinta (20311217)
5. Sonia Anuar (20311511)

KELAS G
FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2020

BAB I
PENDAHULUAN

PROFIL PRATAMA JAYA


Toko Pratama Jaya merupakan perusahaan infrastruktur yang terintegrasi dengan
kompetensi inti dalam sektor infrastruktur dan sector konstruksi bangunan seperti proses
pondasi hingga finishing, serta jasa pemeliharaan. Toko ini sudah berdiri pada tahun 1994 di
Yogyakarta oleh Pak Budi Hartono. Dan memiliki 16 karyawan tetap yang sudah
berpengalaman.

LATAR BELAKANG

Bangunan merupakan kebutuhan pokok baik dalam kehidupan sehari-hari maupun


kegiatan usaha. Untuk membuat sebuah bangunan, diperlukan jasa dari perusahaan
konstruksi. Menurut Dewan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional, jasa
konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan konstruksi yang disediakan
oleh perencana konstruksi dan/atau layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang
disediakan oleh pelaksana konstruksi, dan/atau layanan jasa konsultansi pengawasan
pekerjaan konstruksi yang disediakan oleh pengawas konstruksi. Dalam menjalankan
usahanya, perusahaan konstruksi melakukan pembelian berulang-ulang. Namun, pembelian
yang dilakukan oleh perusahaan konstruksi berbeda dengan perusahaan pada umumnya.
Perusahaan konstruksi memiliki proyek sesuai keinginan pelanggan, sehingga bahan
bangunan dan kuantitas yang dibeli akan selalu berbeda

Perusahaan dan pembisnis  negara banyak yang mengalami kerugian. Masyarakat menjerit
karena banyak yang tidak bisa bekerja mencari nafkah, sementara itu kebutuhan hidup terus
menuntut, sebelum terjadi wabah virus Corona, orang-orang bebas berpergian  hingga malam
hari, seperti liburan, shopping , anak-anak pergi bersekolah, orang tua mencari nafkah, dan
mahasiswa pergi ke kampus. Akibat wabah ini membuat banyak orang tidak keluar rumah,
dan pemerintah mengeluarkan peraturan bagi siapa yang berkeliaran di luar rumah akan
dipenjarakan. Peraturan ini menjadikan masyarakat benar-benar harus tinggal di dalam rumah
(stay at home). Kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah tersebut tentu sangat
berpengaruh terhadap segala sisi kehidupan, hal ini sangat berdampak terhadap
perekonomian dunia usaha.

ANALISIS KASUS

Perusahaan dan pembisnis  negara banyak yang mengalami kerugian. Masyarakat


menjerit karena banyak yang tidak bisa bekerja mencari nafkah, sementara itu kebutuhan
hidup terus menuntut, sebelum terjadi wabah virus Corona, orang-orang bebas berpergian 
hingga malam hari, seperti liburan, shopping , anak-anak pergi bersekolah, orang tua mencari
nafkah, dan mahasiswa pergi ke kampus. Akibat wabah ini membuat banyak orang tidak
keluar rumah, dan pemerintah mengeluarkan peraturan bagi siapa yang berkeliaran di luar
rumah akan dipenjarakan. Peraturan ini menjadikan masyarakat benar-benar harus tinggal di
dalam rumah (stay at home). Kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah tersebut tentu
sangat berpengaruh terhadap segala sisi kehidupan, hal ini sangat berdampak terhadap
perekonomian dunia usaha.

Virus Corona memberikan dampak yang cukup signifikan bagi perekonomian, itulah yang
sedang dirasakan oleh bisnis Pak Budi saat ini. Dampak yang sangat terasa bagi pak budi
adalah penurunan omset, dari bulan maret- mei omsetnya menurun hingga 50%. Dan pada
bulan juni-juli sudah ada kemajuan dengan peningkatan omset yang masih terbilang lumayan.

Pak budi mengaku tidak memberhentikan karyawannya dengan alasan pandemi, ia tetap
mempekerjakan mereka dan memberikan gaji seperti biasanya. Tanpa adanya pengurangan
gaji maupun jam kerja.

RUMUSAN MASALAH

- Bagaimana mengatasi dampak covid bagi perusahaan?


- Apa tindakan perusahaan dalam menjamin kebersihan selama pandemi?
TUJUAN

- Dapat mengetahui apa yang mempengaruhi turunnya omset perusahaan.


- Dapat mengetahui apa saja dampak yang dialami perusahaan akibat covid
- Dapat mengetahui tindakan/ cara perusahaan tersebut dapat bertahan.

BAB II

PEMBAHASAN

CARA MENGATASI DAMPAK COVID BAGI PERUSAHAAN

Menjalankan bisnis di tengah situasi pandemi Covid-19 adalah tantangan tersendiri.


Selain pembatasan sosial yang membuat masyarakat tak leluasa beraktifitas, banyaknya
pemutusan hubungan kerja atau PHK hingga menurunnya daya beli masyarakat. Sebagai
pelaku usaha, diperlukan beberapa langkah untuk dapat bertahan. Salah satunya adalah
dengan melakukan skema perubahan pada pengaturan arus keuangan perusahaan serta
berbagai inovasi  perlu dilakukan untuk tetap dapat mempertahankan bisnis agar
berkelanjutan. 

Pak Budi ternyata telah melakukan metode cadangan keuangan usahanya sehingga dana
tersebut dapat mengansitipasi dalam keadaan pada saat-saat sulit seperti saat ini. kendala
yang dirasakan dapat terbantu dengan adanya cadangan dana yang sudah dipersiapkan pada
keadaan omset naik.

Pandemik COVID-19 dinilai akan membawa perubahan dalam bisnis kedepan. Hal itu
terutama dalam perilaku konsumen dan konsumsi. Oleh karena itu, pentingnya identifikasi
perilaku konsumsi dan konsumen, karena merebaknya virus corona baru yaitu Sars-CoV-2
yang sebabkan COVID-19 mempengaruhi industri dan sektor usaha.
Yang dimana Pemimpin harus memastikan sistem diperusahaan bisa berfungsi dengan
baik,dengan  memeriksa status keuangan secara menyeluruh, membuat strategi baru yang
lebih fleksible dan juga berkomunikasi terus menerus dengan team untuk bisa bekerjasama-
sama keluar dari badai  dan guncangan. .
TINDAKAN PERUSAHAAN DALAM MENJAMIN KEBERSIHAN DI MASA PANDEMI

Seberapa perlukah mematuhi protokol kesehatan di tengah merebaknya COVID-


19? Wabah yang menyebar dengan sangat cepat ke seluruh penjuru dunia, termasuk di
Indonesia. Segala upaya diterapkan, termasuk PSBB demi mencegah terjadinya penyebaran
virus lebih jauh. Berbagai perusahan ikut merasakan dampak dari Virus Corona, bahkan tidak
sedikit yang sampai gulung tikar.

Dengan dilonggarkannya PSBB, perusahaan-perusahaan mulai beringsut dari keterpurukan


dan mulai membuka kembali operasi secara bertahap. Namun demikian, pemerintah
mengimbau seluruh perusahaan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan saat memasuki fase
kenormalan baru (new normal).

Karyawan merupakan salah satu aset yang penting di dalam perusahaan. Oleh karena itu,
perusahaan perlu mematuhi protokol kesehatan COVID-19 agar karyawan terhindar dapat
dari virus. 

Perusahaan dan karyawan harus bekerja sama untuk dapat mengurangi atau bahkan memutus
rantai penularan COVID-19 di area perkantoran. Solusi paling tepat adalah dengan
menerapkan dan mematuhi protokol kesehatan COVID-19 sebagaimana telah ditetapkan
pemerintah yang dirangkum sebagai berikut.

 Membentuk tim internal perusahaan yang ditugaskan untuk menangani masalah


COVID-19 yang meliputi pimpinan, bagian kepegawaian, bagian K3, dan petugas medis.
 Mewajibkan penggunaan masker medis saat memasuki area perkantoran, termasuk
ketika menuju atau dari kantor. 
 Membatasi jumlah pekerja yang masuk ke kantor sebanyak 50% agar tidak terlalu
padat.
 Menyesuaikan jam kerja di masa pandemi serta mengatur jadwal kerja bergilir dan
sistem work from home jika memungkinkan. 

Pemeriksaan Karyawan

 Memberlakukan jaga jarak fisik atau physical distancing antar-karyawan serta


mengatur jarak aman bilik kerja sejauh dua hingga tiga meter. Selain itu, perusahaan juga
harus menyerukan larangan berkerumun di area perkantoran, seperti di kantin, ruang kerja,
tempat beribadah, dan lain sebagainya.
 Memeriksa suhu tubuh pekerja dengan termometer sebelum memasuki gedung kantor.
Karyawan yang sakit dapat diminta beristirahat di rumah alih-alih bekerja dan tanpa sengaja
menularkan virus ke karyawan lain.

Kebersihan dan Sanitasi

 Meminimalisasi kontak fisik dengan inovasi teknologi yang dioptimalkan, seperti


beralih dari mesin absensi sidik jari ke mesin absensi online.
 Menyediakan peralatan sanitasi seperti tisu, hand sanitizer, tempat cuci tangan, sabun,
dan cairan disinfektan
 Memastikan seluruh area dan fasilitas perkantoran steril dan higienis dengan
membersihkannya setiap 4 jam sekali, khususnya yang kerap digunakan bersama-sama
seperti toilet, masjid, lobi, pegangan pintu, tombol lift, toilet, dan lain sebagainya.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

SARAN

Anda mungkin juga menyukai