DISUSUN OLEH:
HABILL MAESA
2020522019
Pandemi Covid-19 yang telah terjadi di berbagai belahan dunia telah menjangkiti
Indonesia, tepatnya pada pertengahan Februari tahun lalu. Akibat penanganan yang tidak jelas dan
peraturan yang selalu berubah-ubah, hingga saat ini virus tersebut masih banyak menginfeksi
masyarakat di negara ini. Masyarakat yang semakin lelah akibat ketidakjelasan peraturan dan
kebijakan yang diambil oleh pemerintah, menjadi semakin lalai dan cenderung tidak peduli
terhadap protocol kesehatan sehingga menimbulkan kenaikan jumlah pasien tertular setiap
harinya.
Pandemi ini memberikan pengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat. Dimulai dari
banyaknya usaha yang ditutup, perekonomian yang terganggu, hingga kegiatan persekolahan atau
belajar mengajar terpaksa dilakukan secara online. Untuk yang bejualan, semakin banyak yang
beralih pada penjualan secara online melalui marketplace yang ada. Untuk pekerja kantoran
diberlakukan sistem WFH atau work from home, untuk mengurangi penyebaran virus pada tempat
kerja.
Dengan adanya system WFH, maka kapasitas kantor tidak boleh berjumlah lebih dari 50%,
dan setiap karyawan wajib melakukan pemeriksaan swab/antigen minimal sebulan sekali.
Sedangkan untuk perjalanan dinas keluar kota ditiadakan untuk mengurangi resiko terjangkit virus
tersebut. Dengan adanya kebijakan tersebut diharapkan pekerja yang bekerja dikantor dapat
bekerja secara maksimal dengan resiko terjangkit yang minimal.
Organisasi yang akan penulis bahas pada materi kali ini adalah PT Bank Pembangunan
Daerah Sumatra Barat atau yang biasa disebut Bak Nagari. Sebagai Badan Usaha Milik Daerah,
Bank Nagari memiliki peran penting dalam perkembangan ekonomi masyarakat khususnya pada
daerah Sumatra Barat. Dengan adanya Covid-19 akan sangat berdampak terhadap operasional
bank dimana mayoritas transaksi mengharuskan adanya tatap muka antara pihak bank dengan
konsumen. Maka dari itu akan penulis bahas dampak dari Covid-19 tersebut terhadap perubahan
struktur kantor, teknologi, system kerja dan nilai-nilai dari organisasi.
PEMBAHASAN
Pada pembahasan ini terdapat beberapa perubahan yang dapat dilihat dari langkah-langkah
yang diambil dari sisi strategi, struktur, system dan nilai dari organisasi ini.
Untuk perubahan strategi yang terjadi pada pandemic ini adalah dengan mengadakan WFH
bagi sebagian karyawan, baik itu yang baru kembali bepergian dari luar daerah ataupun
bagi yang merasa tidak fit/tidak enak badan. Kemudian dilakukan tes swab minimal 2
minggu sekali untuk mengetahui apakah ada karyawan yang terpapar virus covid-19 ini,
sehingga dapat diantisipasi dan dilakukan pencegaha penyebaran dan cluster baru.
Tidak ada perubahan Struktur Bank Nagari pada saat Covid-19 menyebar di Indonesia,
selama 1 tahun lebih struktur pada Bank Nagari tidak mengalami perubahan, karena hal ini
tidak mempengaruhi pada susunan organisasi. Posisi untuk Direktur serta Kepala Divisi
lainnya dan Kepala Cabang tetap pada orang yang sama seperti sebelum covid-19 saat ini.
Apabila posisi struktur terjadi perubahan hal itu bukan di sebabkan oleh dampak dari covid-
19 tetapi disebabkan oleh lain hal seperti di mutasi atau telah berada pada masa pensiun.
Maka dari itu struktur organisasi Bank Nagari tidak mengalami perubahan yang di
sebabkan Covid-19.
• Perubahan teknologi pada Bank Nagari
Ada beberapa perubahan teknologi yang terjadi selama pandemic untuk mengantisipasi dan
meperkecil resiko:
1. Absensi
Untuk yang bekerja secara WFO dilakukan face scan untuk mengambil
absen, dan disediakan hand sanitizer serta jika melakukan pengambilan absen tidak
boleh dengan jarak terlalu dekat, sedangkan bagi yang melakukan WFH absensi
digunakan selfie wajah dan share location pada whatsapp group.
2. Rapat
Untuk melakukan rapat atau meeting menggunakan aplikasi zoom atau
google meet dari ruangan masing-masing, sebelum pandemic rapat dilakukan pada
ruang meeting khusus yang ada pada kantor.
3. Mobile banking
Untuk pemilik rekening saat ini disarankan melakukan transaksi melalui
mobile banking dari rumah masing-masing, sehingga tidak perlu lagi ke teller untuk
melakukan transaksi dan mengurangi resiko penularan
Pada perubahan Sistem Bank Nagari pada masa pandemi Covid-19 saat ini tentunya
mengalami perubahan. Perubahan sistem kerja yang paling terlihat dan bahkan juga sama
dengan perusahaan ataupun organisasi lain yaitu mengenai bekerja dirumah atau WFH
ataupun dapat di bagi-bagi untuk mengurangi penumpukan karyawan dikantor agar dapat
mencegah dengan terhindarnya dari virus Covid-19. Perubahan Sistem kerja di Bank
Nagari dapat kita lihat yaitu:
1. Pada posisi teller dipasang pembatas dan sekat untuk menjaga jarak dan
melindungi konsumen, jumlah antrian dibatasi agar tidak terjadi penumpukan
konsumen.
2. Penambahan alat cuci tangan maupun hand sanitizer pada lokasi-lokasi tertentu
seperti ATM dan Kantor Cabang
3. Melakukan rapat secara online, tidak ada lagi rapat secara tatap muka secara
langsung, sehingga terjadi efisiensi waktu dan fleksibel.
4. Adanya relaksasi kreditbagi pihak yang berhutang.
• Change agent Bank Nagari
Pada Bank Nagari yang menjadi Change Agent adalah Direktur Utama beserta
Dewan direksi, karena sebagai top management, tugas mereka adalah memberikan contoh
dan motivasi bagi karyawan lainnya.
Perubahan strategi Bank Nagari dalam melakukan perubahan pada masa pandemi
covid-19 saat ini tentunya dengan melakukan pendekatan pada karyawan terlebih dahulu,
memberikan motivasi kepada para karyawan, memberikan pencerahan kepada karyawan
agar karyawan dapat mengerti dan pahami penting nya perubahan sistem kerja pada masa
pandemi covid 19 saat ini yang tentunya berguna untuk mengurangi dampak penyebaran
virus covid-19 di kantor yang dapat membawa kerumah kekeluarga. Namun apabila
karyawan yang telah di beri pencerahan tetap enggan melakukan perubahan maka akan di
beri peringatan secara lisan karena perubahan ini menyangkut pada kesehatan karyawan
semua agar tidak terjangkin virus covid-19
• Proses perubahan yang terjadi mulai dari mendiagnosis perlunya melakukan perubahan,
implementasi dan menghadapi oposisi selama proses implementasi.
• Analisis kelemahan dan kelebihan dari proses perubahan yang di lakukan Bank Nagari
dan berikan masukan menjadi efektif
Analisis kelebihan dan kekurangan dari perubahan Bank Nagari pada masa
pandemi dilihat dari efektifitas operasional. Pada bidang ini, pihak sales dan marketing
sedikit terhambat dalam melakukan pencarian nasabah baru, karena pertumbuhan ekonomi
yang melambat. Dengan adanya covid-19 saat ini ada sebagian masyarakat pekerjaannya
terganggu sehingga jumlah pengangguran menjadi meningkat, dan mengakibatkan
terjadinya NPL. Pemerintah melakukan program relaksasi kredit untuk membantu
masyarakat yang terdampak covid-19 ini.
Analisis dari upaya-upaya perubahan yang di lakukan pada Bank Nagari pada masa
pandemi covid-19 dari mulai perubahan mengenai teknologi, sistem kerja. Perubahan dari
masa sebelum pandemi covid-19 ke masa pandemi covid-19 memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Salah satu contoh kelebihan dengan adanya perubahan sistem
kerja pada masa pandemi yaitu ketika ingin melakukan rapat cabang dilakukan via zoom
saja sehingga tetap bisa melaksanakan rapat di manapun berada, hal ini tentu dapat
mengurangi biaya perjalanan yang cukup besar, menghabiskan biaya transportasi,
penginapan, hotel dan biaya SPJ lainnya, dan menghabiskan waktu untuk melaksanakan
rapat. Namun dengan adanya pandemi saat ini dengan adanya perubahan sistem kerja ini
maka pekerjaan menjadi lebih efisien dan efektif dalam melaksanakan pertemuan, rapat
dan diskusi sebagainya yang tentunya tidak membuang-buang waktu dan biaya perjalanan
yang biasanya di keluarkan. Untuk penunjang rapat agar berjalan lancar maka harus
dipastikan koneksi dan jaringan harus baik agar tidak terjadi delay dan gangguan pada saat
melaksanakan rapat tersebut
Pembelajaran yang dapat kita liat dalam perubahan pada masa pandemi saat ini
dapat dilihat sesuai dengan materi oleh Bernard Burnes yang telah dipelajari sebelumnya
pada chapter 8 dimana dijelaskan terdapat lima definisi strategi menurut Mintzberg yaitu:
Perubahan dan peralihan dari masa sebelum pandemi hingga saat ini yaitu adanya
pandemi covid-19, seperti yang telah diamati, Bank Nagari mengimplementasikan strategi
sebagai pola, hal ini terlihat dari bagaimana Bank Nagari melakukan pengamatan setelah
adanya peristiwa, yaitu penyebaran virus covid-19. Bank Nagari melakukan tindakan
secara konsisten dari waktu ke waktu secara sadar dalam melakukan perubahan pada sistem
kerja pada saat pandemi saat ini yaitu memberlakukan beberapa aturan baru dan di
berlakukan nya sistem kerja WFH untuk menghindari terjadinya cluster baru. Karena
adanya covid-19 ini tidak ada yang menduga hal ini terjadi maka dari menurut saya strategi
yang di lakukan Bank Nagari adalah strategi pola.
Kemudian pada chapter 11 pada buku Bernard Burnes yaitu di jelaskan menurut
Kanter et al (1992) dalam menyikapi isu perubahan transformational, berpendapat bahwa
hal itu dapat di capai dengan:
Pada perubahan yang di lakukan oleh Bank Nagari dalam perubahan sistem,
teknologi hal ini termasuk perubahan yang cepat karena pandemic ini sangat cepat dan
mudah menginfeksi dan menularkan antar satu manusia ke manusia lainnya. Maka dari itu
perubahan sistem kerja harus cepat diubah dan tidak bisa tetap menggunakan sistem kerja
yang lama yang dimana situasi kantor penuh dan tidak melakukan protocol kesehatan yang
baik, namun pada saat ini berbeda, karena dalam bekerja diwajibkan untuk tidak adanya
kerumunan/keramaian di kantor. Penggunaan masker wajib dikantor dan selalu menjaga
kebersihan diri dan wajib menuci tangan sebelum masuk kantor maupun berpindah
ruangan. Perubahan seperti ini terbilang sangat cepat dan mau tidak mau harus di lakukan.
Perubahan yang dilakukan ini pun tidak hanya di tetapkan di kantor Bank Nagari
saja, tetapi pihak pemerintah telah menghimbau agar selalu menjaga kebersihan dan wajib
menggunakan masker dan menjaga jarak. Pendekatan perubahan ini menurut saya sesuai
dengan pendekatan Bold Stroke dimana saat ini terjadinya perubahan keseluruhan yang
cepat, hingga saat ini sudah 1 tahun covid-19 masih ada di Indonesia dan aturan perubahan
itu masih berlaku sampai saat ini.
Dapat diambil kesimpulan bahwa Bank Nagari telah melakukan perubahan untuk
mengantisipasi adanya pandemic covid-19 ini. Hal ini tercermin dari beberapa langkah yang sudah
dilakukan oleh perusahaan, dan tetap berpegang pada aturan pemerintah sehingga tidak melakukan
pelanggaran, bekerja secara efisien dan tetap meminimalisir resiko penyebaran pandemic ini.
Perubahan dapat dilihat tetapi nilai-nilai dasar perusahaan tidak berubah dan tetap berpegang pada
visi dan misi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Untuk kedepannya, Bank Nagari dapat merencanakan Long March atau Long-term plan
untuk melakukan perubahan lebih lanjut, dan juga untuk mengantisipasi agar perusahaan tetap
berjalan baik ditengah pandemic yang tidak jelas kapan akan berakhir ini. Jika tidak ada long term
plan, maka dikhawatirkan perusahaan akan sulit untuk menghadapi masa depan dan pandemic
yang tidak pasti ini.
DAFTAR PUSTAKA