Anda di halaman 1dari 2

Lebih dari satu setengah tahun sudah

pandemi Covid-19 melanda tanah air,


bahkan mewabah ke seluruh negara
di dunia. Walaupun saat ini ada tren
peyebaran menunjukkan penurunan,
namun bisa saja terjadi kenaikan kembali
apabila kita lengah dalam menjalankan
disiplin protokol kesehatan.
Berbagai upaya telah dilakukan
pemerintah dalam menekan
perkembangan kasus Covid-19. Mulai
dari kebijakan Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB) sampai dengan
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat (PPKM). Harapannya, akan
terbangun kesadaran masyarakat
dan beradaptasi terhadap pelbagai
aktifitas sehari-hari di masa pandemi ini,
termasuk aktifitas birokrasi di lingkungan
pemerintahan, baik pusat maupun
daerah. Salah satu bentuk adaptasi
tersebut adalah melalui penyesuaian
sistem kerja, yakni melalui sistem work
from office (WFO) ataupun sistem work
from home (WFH). Sekaligus sistem kerja
tersebut dapat dilaksanakan secara
fleksibel dalam pengaturan lokasi
bekerja.

ehingga akan membantu pegawai


dalam melaksanakan tugas sesuai
dengan instruksi dan arahan pimpinan.
Program kerja ini sekaligus dapat
digunakan sebagai alat kendali dari
pimpinan dalam memonitor seberapa
jauh staf melaksanakan pekerjaan sesuai
jadwal dan target yang telah ditentukan.
Demikian pula dengan standar
operasional prosedur (SOP) dalam
pelaksanaannya disederhanakan dan
disesuaikan dengan kondisi pandemi.
Misalnya, semaksimal mungkin
menghindari tatap muka atau kontak fisik
dalam beberapa prosedur pelaksanaan
tugas, diganti dengan interaksi secara
online. Pelaksanaan rapat dan segala
macam kegiatan pertemuan dapat
dilaksanakan secara online dengan
memanfaatkan aplikasi zoom. Walapun
pelaksanaannya tanpa perlu tatap muka,
namun mendapatkan hasil yang efektif
dan efisien. Bahkan beberapa kegiatan
melaui sistem online telah berjalan
di lingkungan Kemenperin, seperti
pelaksanaan konsultasi, pelayanan
pengaduan masyarakat, serta pelayanan
publik telah berjalan jauh sebelum situasi
pandemi ini terjadi.
Selain dari pada itu, laporan kegiatan
baik secara individu maupun tim sebagai
alat untuk memastikan produktivitas
pegawai selama periode tertentu melalui
sistem elektronik, juga sudah lama
dibangun dan digunakan di lingkungan
Kemenperin sebagai konsekuensi dari
pelaksanaan reformasi birokrasi. Sistem
ini sejak beberapa tahun telah digunakan
sebagai alat penghitungan secara
otomatis terhadap tingkat disiplin dan
produktifitas pegawai setiap bulannya,
berkaitan dengan perhitungan tunjangan
kinerja yang akan diperoleh bagi setiap
pegawai.
Oleh : Liliek Widodo
Sekretaris Inspektorat Jenderal
Kementerian Perindustrian
b

Anda mungkin juga menyukai