Anda di halaman 1dari 6

TUGAS SELF LEARNING AGENDA III

KEDUDUKAN DAN PERAN PNS UNTUK MEWUJUDKAN SMART GOVERNANCE

Nama : Yuni Aries Viftiani, S.KM


NIP : 19940624 202203 2 017
Jabatan : Entomolog Kesehatan
Instansi : Dinas Kesehatan/ BLUD Puskesmas Cimerak

1. Artikel tentang Pemanfaatan Teknologi/ Internet/ Sosmed oleh ASN


a. Judul Artikel : Penggunaan Teknologi Informasi dalam Mendukung Kinerja ASN di
Masa Pandemi Covid-19
b. Link Artikel : https://bkpsdmd.babelprov.go.id/content/penggunaan-teknologi-
informasi-dalam-mendukung-kinerja-asn-di-masa-pandemi-covid-19
c. Isi Artikel
Pandemi Covid-19 tentu saja memberikan dampak yang besar di segala sektor
baik sektor swasta maupun pemerintah. Berbagai aktivitas yang biasa dilakukan diluar
rumah dibatasi. Bahkan sistem kerja Pegawai pun harus dilakukan dirumah yang
dikenal dengan istilah Work From Home (WFH).Di sektor pemerintahan, Kementerian
PAN RB selaku lembaga yang mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang
pendayagunaan aparatur negara dan RB untuk membantu Presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan negara segera menindaklanjuti dengan
mengeluarkan Surat Edaran Nomor 19 Tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja
Aparatur Sipil Negara dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan
Instansi Pemerintah. Hal ini dilakukan untuk mencegah dan meminimalisir penyebaran,
serta mengurangi resiko Covid-19, untuk memastikan pelaksanaan tugas dan fungsi
masing-masing Instansi Pemerintah dapat berjalan efektif untuk mencapai kinerja
masing-masing unit organisasi pada instansi pemerintah serta memastikan
pelaksanaan pelayanan publik di instansi Pemerintah dapat tetap berjalan efektif.
Sebagai tindak lanjut edaran dari Kementerian PAN RB, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung mengeluarkan Surat Edaran Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung Nomor 800/1102/VII tanggal 20 Maret 2020 tentang Pengaturan
Jadwal Sistem Masuk Kerja bagi ASN Pejabat Tinggi
Pratama/Administrator/Pengawas/Pelaksana dan PHL terhadap Penyelenggaraan
Pemerintahaan di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Dalam
Upaya Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid 19). Kemudian
disusul dengan surat Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Daerah
Kepulauan BangkaBelitung Nomor800/825/BKPSDMD tanggal 26 Maret 2020 tentang
Pemberitahuan tindak lanjut dari Edaran Sekretaris Daerah tersebut. Dalam surat
pemberitahuan tersebut, bahwa setiap Perangkat Daerah mengatur jadwal dan
menyesuaikan sistem masuk kerja dengan menugaskan 1 (satu) orang pejabat
Administrator, 1 (satu) orang pejabat Pengawas dan 4 (empat) orang pelaksana atau
disesuaikan dengan ruang lingkup jenis pelayanan, serta beban kerja masing-masing
Perangkat Daerah (maksimal 30% dari jumlah pegawai di lingkungan Perangkat
Daerah masing-masing, 70% bekerja di rumah dan dilakukan bergilir dalam setiap
minggunya). Perubahan pola dan kondisi kerja, sarana dan prasarana kerja yang
semula di kantor berubah menjadi pola bekerja dari rumah dan mengharuskan semua
bentuk tugas dan tanggung jawab dijalankan secara profesional. Dengan pola bekerja
dari rumah (Work From Home), sangat dibutuhkan teknologi informasi yang memadai.
Sehingga pelaksanaan tugas dan fungsi dapat terus berjalan. Salah satu teknologi
yang mulai digunakan pada saat pandemi Covid 19 ini adalah menggunakan Video
Conference.
Video Conference adalah teknologi yang memungkinkan pengguna yang berada
pada lokasi yang berbeda untuk mengadakan pertemuan tatap muka tanpa harus
pindah ke satu lokasi bersama. Teknologi ini sangat nyaman serta praktis bagi para
penggunanya. Video Conference memungkinkan untuk komunikasi 2 (dua) arah,
menghemat waktu dan biaya serta aman bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara dan
dapat diikuti oleh ratusan peserta. Jenis Video Conference yang dapat digunakan oleh
Pegawai Aparatur Sipil Negara bisa melalui Zoom Cloud, Google Meet, Skype, Web
Seminar (Webinar) dan masih banyak lagi. Tentu saja untuk menggunakan informasi
teknologi ini harus didukung infrastruktur yang dibutuhkan seperti laptop dan internet.
Pegawai yang mendapatkan shift bekerja dari rumah bisa melaksanakan koordinasi
baik dengan atasannya maupun dengan instansi terkait menggunakan teknologi
ini.Kepala Perangkat Daerah wajib melakukan pengawasan terhadap bawahannya,
agar tugas dan fungsi tetap dijalankan sesuai dengan tanggung jawab masing-masing.
Zoom meeting merupakan salah satu aplikasi yang sering digunakan untuk
rapat/pertemuan koordinasi di antara Perangkat Daerah yang ada di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung maupun koordinasi dengan Kementerian/Lembaga yang
ada di pusat. Selain Zoom Cloud Meeting, aplikasi yang sering digunakan oleh Pegawai
Aparatur Sipil Negara di masa Normal Baru saat ini adalah Webinar. Webinar adalah
suatu seminar, presentasi, pengajaran ataupun workshop yang dilakukan secara
online, dapat diibaratkan pertemuan (meeting) tatap muka secara online yang
disampaikan melalui media Internet yang dapat dihadiri oleh banyak orang yang
berada di lokasi berbeda-beda.
Sebagai instansi yang memiliki tugas dan fungsi sebagai pengembangan SDM
Pegawai Aparatur Sipil Negara khususnya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,
Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Daerah Kepulauan Bangka
Belitungmemanfaatkan teknologi informasi dalam pelaksanaan Pelatihan
Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan I. Pelatihan Kepemimpinan
Administrator (PKA) Angkatan I dilaksanakan dengan metode Distance Learning
menggunakan Aplikasi Zoom Meeting. Selain pelaksanaan Diklat secara daring,
berbagai pelayanan Kepegawaian pun mulai dilakukan secara daring, seperti
penerbitan Surat Izin Belajar, Pengajuan usulan Kartu Isteri (Karis) dan Kartu Suami
(Karsu) dan pembuatan ID Card Pegawai.
d. Analisa Artikel
 Penyebab : Pandemi Covid-19 merupakan suatu permasalahan serius yang
mengharuskan setiap orang jaga jarak, mematuhi protokol kesehatan dalam
rangka mencegah penularan dan pemutusan rantai penyebaran Covid-19. Hal
ini yang menjadikan dihindarinya sebuah pertemuan baik dalam skala kecil
maupun skala besar, penjadwalan kerja formal memberlakukan WFH (Work
From Home) dimana pegawai saling bergantian mendapatkan jadwal masuk
kantor dengan maksimal 30% pegawai perhari yang standby di kantor. Hal
tersebut yang menjadi suatu alasan adanya terobosan peningkatan teknologi
informasi secara daring atau online yang diberlakukan untuk melaksanakan
meeting atau koordinasi antar satu pegawai satu dengan lainnya, lintas
program bahkan lintas sektor. Seluruh pertemuan dilaksanakan secara daring
seperti menggunakan media video conference, zoom meeting, webinar, dll.
 Dampak : Terobosan penggunaan media online pada masa pandemi ini
memberikan dampak yang positif, dimana segala bentuk kegiatan, koordinasi
baik yang mencakup penanganan Covid-19 ataupun koordinasi terkait
pekerjaan lainnya bisa terlaksana dengan baik tanpa harus saling bertatap
muka. Hal ini juga mampu meningkatkan kemampuan seorang pegawai
termasuk ASN untuk dituntut mampu mengaplikasikan atau menggunakan
teknologi informasi yang terus berkembang untuk mendukung kelangsungan
dalam melaksanakan tugas atau kegiatan, dengan ini terjadilah peningkatan
kualitas SDM pada ASN di Kepulauan Bangka Belitung.

2. Artiket tentang Penyalahgunaan Teknologi/ Internet/ Sosmed oleh ASN


a. Judul Artikel : 3 Kasus PNS Kena Sanksi Akibat Kelakuan di Media Sosial
b. Link Artikel : https://www.liputan6.com/tekno/read/3551916/3-kasus-pns-kena-sanksi-
akibat-kelakuan-di-media-sosial
c. Isi Artikel
Liputan6.com, Jakarta - Badan Kepegawaian Nasional (BKN) baru-baru ini telah
mengeluarkan edaran yang berisi ujaran-ujaran di media sosial (medsos) yang bisa
berujung pada hukuman sedang dan berat.
Dalam edaran tersebut, Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) tidak diperbolehkan menyampaikan ujaran kebencian terkait suku, agama,
ras, dan antargolongan (SARA).
 Kasus pertama, seorang PNS menyebut “Teroris hanya drama”, dari seorang
Kepala Sekolah (Kepsek) di SMP yang berlokasi Kabupaten Payoung Utara,
Kalimantan Barat (Kalbar). Ketika ada kasus ledakan bom Surabaya, wanita
berinisial FSA (37) menyebut tragedi itu memiliki agenda-agenda terselebung. Tak
lupa, ia juga menghina dengan memakai kata bong (kecebong).
"Sekali mendayung, 2-3 pulau terlampaui. Sekali ngebom:
1. Nama islam dibuat tercoreng.
2. Dana trilyunan program anti teror cair.
3. Isu 2019 ganti presiden tenggelam.
Sadis lu, bong... Rakyat sendiri lu hantam juga. Dosa besar lu..!!!"
FSA juga turut menyebut kejadian tersebut adalah drama yang bertujuan
mencairkan anggaran antiteror.
"Bukankah terorisnya sudah dipindah ke NK (Nusa Kambangan)? Wah.. Ini pasti
program minta tambahan dana anti teror lagi nih? Si*lan banget sih sampe
ngorbankan rakyat sendiri? Drama satu kagak laku, mau bikin drama
kedua." Berkat aksinya, FSA diproses oleh pihak kepolisian dan dipecat.
 Kasus kedua, “Terorisme dianggap pengalihan Isu”
Seorang dosen Universitas Sumatera Utara (USU) berinisial HD dijemput polisi
akibat ucapannya terkait bom Surabaya. Perempuan yang mengajar Ilmu
Perpustakaan ini menyebut kasus pengeboman hanyalah pengalihan isu
Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Ia menuliskan kata-kata, 'Skenario pengalihan yg sempurna…
#2019GantiPresiden.'
Tulisan HD pun menjadi viral dan berujung ke kantor polisi.
"Motif dan tujuan pemilik akun Facebook HD yang dimilikinya tersebut karena
terbawa suasana dan emosi di dalam media sosial Facebook dengan maraknya
caption atau tulisan #2019GantiPresiden," kata Kabid Humas Polda Sumut, AKBP
Tatan Dirsan Atmaja.
 Kasus ketiga, “ Dianggap tidak netral akibat ‘like’ “
Seorang PNS yang tersandung masalah akibat memberikan 'like' ke sebuah status
politik. Sebagaimana dialami oknum PNS di Kutai Timur (Kutim), dia terpaksa
berurusan dengan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu). Pria berinisial IL ini
diketahui bekerja di salah satu UPTD pendidikan. Ia diduga melakukan
pelanggaran tentang kepemiluan. Padahal, tindakan semacam itu dilarang dalam
UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada. Sanksinya pun bisa berupa teguran
tertulis hingga penurunan pangkat.
''Saat kami klarifikasi, dia sudah mengakui perbuatannya. Dia mengaku
memberikan like terhadap postingan paslon,'' ujar Koordinator Divisi Penindakan
Pelanggaran Panwaslu Kutim Budi Wibowo.
Panwaslu Kutim sedang membidik beberapa PNS yang melakukan pelanggaran
serupa dan diharapkan kasus IL bisa menjadi peringatan bagi PNS agar tidak
bermain-main dalam urusan netralitas pilkada.
d. Analisa Artikel
 Penyebab : 3 orang oknum PNS yang terkena kasus penyalahgunaan media
sosial disebabkan tidak memilikinya etika dan etiket bermedia sosial sehingga
ia tidak mampu mengkontrol dirinya untuk tidak memberikan ujaran negatif
pada media sosial. Sebagai seorang ASN seharunya ia memiliki empat prinsip
etika untuk menjadi ujung tombak self-control individu mengakses,
berinteraksi, berpartisipasi dan berkolaborasi di ruang digital, sehingga media
digital benar-benar bisa dimanfaatkan secara kolektif untuk hal-hal yang
positif.
 Dampak : Memberikan ujaran negatif dan bermedia sosial tanpa memiliki etika
dan etiket yang baik maka akan merugikan diri sendiri. Seperti kasus yang
terjadi pada artikel diatas ketiga oknum PNS tersebut mendapatkan hukuman,
tercoreng nama baik pribadi bahkan nama baik instansi tempat kerja, selain
itu hal yang lebih merugikan lagi oknum kehilangan pekerjaannya karena
mendapat sanksi berat berupa diberhentikan sebagai PNS.
Dengan adanya mata pelatihan Smart ASN ini diharapkan hal-hal yang seperti
diatas tidak terulang kembali, seorang ASN harus mampu menjadi contoh
publik dalam beretika secara offline maupun dalam online. Melalui pelatihan
Smart ASN ini, ASN dituntut untuk memiliki jiwa yang taat pada aturan,
mempunyai panduan dalam bekerja seperti empat dimensi persiapan dalam
akses internet, cakap dalam menjalankan digital agar mampu menjadi ASN
yang mudah beradaptasi pada era diskrupsi ini.

Anda mungkin juga menyukai