This study aims to determine the effect of work from home on the productivity of
APP staff at PT Cyberindo Aditama. The method used in this study is to use
The data analysis technique used is simple regression analysis. The hypothesis used
is: (1). H1: Work from home can affect employee work productivity (2). H2: There
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh work from home dengan
produktivitas staff APP di PT Cyberindo Aditama. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan analsa deskriptif kuantitatif yang melibatkan staff
APP dengan menggunakan teknik random sampling maksimal 30 orang .
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana . Hipotesis
yang digunakan : (1). H1: Work from home dapat mempengaruhi produktivitas kerja
karyawan (2). H2: Terdapat beberapa kendala yang dialami karyawan saat work from
home.
Penelitian ini mengambil objek penelitian pada staff APP (Activation Provisioning
Process) Departemen Internal Control pada PT CBN (Cyberindo Aditama) . PT
Cyberindo Aditama (CBN), perusahaan penyedia layanan komunikasi data dan solusi
teknologi informasi (TI), menuntaskan paruh awal transformasinya dari perusahaan
penyedia layanan internet (ISP) menjadi sebuah grup perusahaan yang menyediakan
berbagai jasa terintegrasi di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
.Khususnya staff APP (Activation Provisioning Process) , produktivitas sangat
dibutuhkan karena pola kerja sehari hari adalah mensupport sales dalam memproses
SO(sales ordes) SA (sales activation) dan beberapa keperluan sales lainnya dimana
kita dituntut untuk cepat dan tepat dalam memproses SO dan SA tersebut.
Dalam KPI (Key Performance Indikator), ada 5 penilaian yang harus dipenuhi
diantaranya : attendance,tardiness,QM score, productivity. Untuk sehari hari nya
produktivitassetiap staff APP di monitoring di sistem blackpine.Di sistem yang kita
pakai ini , kita bisa melihat tingkat produktivitas setiap staff APP (Activation
Provisioning Process) setiap hari nya .Untuk itu , untuk mengetahui produktivitas
setiap staff APP setiap harinya di saat work from home yang dimulai sejak Maret
2020 , penulis tertarik mengadakan penelitian berjudul :
“ANALISIS PRODUKTIVITAS STAFF APP (Activation Provisioning Process) DI
PT CBN (Cyberindo Aditama)”
WFH adalah singkatan dari work from home yang berarti bekerja dari rumah. Secara
umum biasanya work from home diartikan dengan cara kerja karyawan yang berada di
luar kantor. Entah dari rumah, dari cafe atau restoran sesuai dengan keinginan
karyawan. Sistem kerja wfh memang memiliki fleksibilitas yang tinggi. Hal ini guna
mendukung keseimbangan karyawan antara pekerjaan dan kehidupan.
Tapi nyatanya kini wfh sedang menjadi solusi karena adanya wabah virus corona. Hal
ini agar mengurangi risiko penularan virus corona dan keselamatan karyawan.
Bagi karyawan, kerja dari rumah dapat menghemat biaya makan dan biaya
transportasi yang harus dikeluarkan. Berbeda halnya, jika berangkat ke kantor.
Biarpun mendapat biaya transportasi dan makan dari kantor, tapi biasanya dengan
keluar rumah, cobaan untuk membeli makanan di restoran tertentu membuat biaya
yang dikeluarkan lebih dari budget yang telah ditetapkan.
2. Fleksibel
Bekerja dari rumah memang membuat karyawan lebih fleksibel dan dapat
menentukan sesuai keinginan ingin bekerja pada jam berapa. Pasalnya, setiap orang
memiliki jam produktif yang berbeda satu sama lain. Jam kerja tidak lagi terpaku lagi
pada sistem jam 8-5 atau 9-6. Posisi duduk, pakaian serta jam makan bisa disesuaikan
sesuai keinginan.
Kerja dari rumah tentu akan sangat menguntungkan seseorang yang telah berkeluarga.
Momen ke momen bersama keluarga akan didapatkan seiring waktu berjalan.
Meskipun begitu, Anda tetap harus membatasi antara pekerjaan dan keluarga Anda di
rumah.
2.2 Kekurangan Work From Home (WFH)
1. Terganggu Keluarga
Tidak dapat dipungkiri, kedekatan Anda dengan keluarga juga bisa berakhir menjadi
gangguan. Terlebih jika Anda telah memiliki Anak. Anda tidak mungkin
mengabaikan mereka begitu saja. Batasan yang Anda lewati dapat menyebabkan
Anda meninggalkan pekerjaan.
Sistem kerja dari rumah memang fleksibel, tapi jika Anda terlalu memfleksibelkan
diri, Anda tidak akan memiliki batasan jam kerja seperti yang seharusnya. Anda bisa
saja terlalu mementingkan pekerjaan di semua hari Anda selama 24/7 atau justru
Anda mengabaikan pekerjaan Anda dan menundanya secara terus menerus. Anda
3. Kurang Termotivasi
Bagi sebagian orang, melihat cara orang lain bekerja di kantor adalah sebuah motivasi
tersendiri. Lingkungan dengan situasi yang kompetitif di kantor juga menjadi acuan
bagi sebagian orang untuk terus melangkah lebih maju lagi. Cara kerja dari rumah
yang sendirian ini cenderung mengakibatkan Anda menjadi tidak termotivasi dan
kurang kompetitif.
Dengan demikian jelaslah bahwa WFH merupakan strategi bagi banyak organisasi
dengan segala kelebihan dan kekurangan yang harus diterima baik oleh organisasi
maupun karyawannya. Fleksibilitas, kepercayaan, keseimbangan hidup antara
pekerjaan, sosial, dan kerugian yang harus diterima seperti kurangnya kepercayaan,
biaya tambahan dan juga multitasking karyawan yang berbeda gender tentunya
merupakan fenomena yang menarik untuk dikaji sehingga perkembangan WFH
konsep menjadi lebih luas dan berkontribusi untuk meningkatkan produktivitas kerja
sumber daya manusia dalam organisasi, lihat (Krasulja, Vasiljevic-Blagojevic, &
Radojevic, 2015).
1) Sikap Mental. Sikap mental merupakan motivasi kerja. Motivasi adalah daya
dorong yang dimiliki, baik secara intrinsik maupun secara ekstrinsik yang membuat
karyawan mau dan rela untuk bekerja sekuat tenaga menggunakan seluruh
kemampuannya dalam mencapai tujuan.
3) Keterampilan. Pada aspek tertentu, apabila karyawan semakin terampil, akan lebih
mampu bekerja serta menggunakan fasilitas kerja dengan baik. Pegawai akan menjadi
lebih terampil apabila mempunyai kecakapan (ability) dan pengalaman (experience)
yang cukup.Jurnal Manajemen/Volume XVIII, No. 03, Oktober 2014: 456-466459
C. Indikator Produktivitas
Sutrisno (2009) mengukur produktivitas pegawai dengan indikator-indikator berikut:
a) Kemampuan. Kemampuan dari seorang pegawai dilihat dari keterampilan yang
dimilikinya dan tingkat profesionalitas dalam bekerja.
b) Meningkatkan hasil yang dicapai. Pegawai diharapkan dapat melakukan
peningkatan terhadap hasil yang dicapai, dimana hasil adalah apa yang telah
diperoleh dari kerja keras dalam suatu pekerjaan.
c) Semangat kerja. Semangat kerja berarti usaha untuk menjadi lebih baik dari
sebelumnya yang berarti adanya perbandingan antara hari ini dan sebelumnya.
d) Pengembangan diri. Dengan melihat harapan serta tantangan yang akan dihadapi,
maka pengembangan diri dapat dilakukan.
e) Mutu. Kualitas kerja pegawai dapat dikatakan sebagai mutu. Tujuan peningkatan
mutu adalah memberikan hasil terbaik bagi diri sendiri dan organisasi.
f) Efisiensi. Efisiensi dapat dilihat dengan membandingkan hasil yang diperoleh
dengan sumber daya yang digunakan secara menyeluruh.
D. Peneliti Terdahulu
3. Duta Mustajab, Azies Bauw, Abdul Rasyid, Andri Irawan , Muhammad Aldrin
Akbar, & Muhammad Amin Hamid. Judul : Bekerja dari Rumah Fenomena
sebagai Upaya Mencegah Serangan COVID-19 dan Dampaknya terhadap
Produktivitas Kerja. Hasil penelitiannya adalah : WFH telah terbukti memberikan
perubahan besar dalam budaya organisasi dan produktivitas kerja di
Indonesia.WFH dalam perspektif gender memberikan banyak kerugian bagi
perempuan di mana mereka harus melakukan multitasking yang mengharuskan
mereka untuk melakukan pekerjaan kantoran dan juga pekerjaan rumah pada saat
yang bersamaan
Mengingat masa pandemi yang masih berlangsung sampai sekarang dan belum ada
penelitian yang bisa membuktikan kapan pandemi akan berakhir, maka
keberlangsungan wfh akan terus dijalankan bagi perusahaan . Untuk itu, produktivitas
setiap pekerja sangat dibutuhkan meskipun bekerja dari rumah. Berdasarkan
pemikiran diatas , maka dibentuklah kerangka pemikiran sebagai berikut :
Produktivitas Kerja
WFH (work from home)
Lingkungan Kerja
2.7 Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalah
penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 1998:67).
H1 : Work from home dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan
H2 : Terdapat beberapa kendala yang dialami karyawan saat work from home
BAB III
Metode Penelitian
1. Kajian Literatur
Tahap ini adalah melakukan pengumpulan bahan literatur dan informasi yang
berkaitan dengan judul penelitian (Work From Home , produktivitas dan
Lingkungan Kerja)
2. Identifikasi Masalah
Melakukan identifikasi tentang masalah apa yang dibahas berkaitan dengan Work
From Home , produktivitas dan Lingkungan Kerja berdasarkan literatur dan
informasi yang diperoleh .
b. Uji Reliabilitas
Menurut Anastasia dan Susana (1997), reliabilitas adalah sesuatu yang
merujuk pada konsistensi skor yang dicapai oleh orang yang sama ketika
mereka diuji ulang dengan tes yang sama pada kesempatan yang berbeda,
atau dengan seperangkat butir-butir ekuivalen (equivalent items) yang
berbeda, atau di bawah kondisi pengujian yang berbeda.
Y = a + bX
Keterangan:
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X) berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel dependen (Y). Signifikan berarti pengaruh yang
terjadi dapat berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasikan).
Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk melihat apakah suatu hipotesis yang diajukan
ditolak atau dapat diterima. Hipotesis merupakan asumsi atau pernyataan yang
mungkin benar atau salah mengenai suatu populasi. Dengan mengamati seluruh
populasi, maka suatu hipotesis akan dapat diketahui apakah suatu penelitian itu benar
atau salah. Untuk keperluan praktis, pengambilan sampel secara acak dari populasi
akan sangat membantu. Dalam pengujian hipotesis terdapat asumsi/ pernyataan istilah
hipotesis nol. Hipotesis nol merupakan hipotesis yang akan diuji, dinyatakan oleh H0
dan penolakan H0 dimaknai dengan penerimaan hipotesis lainnya yang dinyatakan
oleh H1