Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI MSDM DALAM MENGELOLA DAN MEMONITOR

KINERJA KARYAWAN SELAMA WFH

Farah Azzahra Destya Safitri


Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta

Geza Mahesa Putra


Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta

Diajeng Ariesta Maharani


Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta

ABSTRAK

Munculnya pandemi Covid-19 di Indonesia awal Maret lalu mendorong perintah


untuk mengeluarkan suatu kebijakan pemberlakuan social distancing dalam
rangka memutus rantai penyebaran wabah Covid-19. Para pekerja turut menjadi
sasaran penting dalam kebijakan ini melalui pembatasan jam kerja dan
pembelakuan sistem bekerja dari rumah (Work From Home). Akan tetapi,
berbagai kendala dan permasalahan banyak ditemui dalam pelaksanaannya. Baik
dari sisi perusahaan maupun personal mengungkapkan bahwa keduanya perlu
melakukan banyak adaptasi terhadap sistem kerja ini. Para HRD perusahaan pun
memperoleh tugas baru untuk mengelola kinerja para karyawan sebagai akibat
banyaknya ditemui fenomena tak terduga, seperti turunnya motivasi karyawan,
komunikasi yang menjadi tidak efektif hingga pada akhirnya berdampak pada
produktivitas kinerja karyawan. Berbagai upaya dilakukan untuk memperbaiki
pelaksanaan WFH melalui berbagai penyusunan strategi Manajemen Sumber
Daya Manusia atau MSDM, salah satunya dalam rangka mengelola serta
memonitoring kinerja karyawan selama bekerja dari rumah. Upaya ini dilakukan
agar produktivitas perusahaan tetap terjaga dengan baik sehingga perusahaan
mampu survive ditengah krisis pandemi yang terjadi di Indonesia.

Kata Kunci: Work From Home, Motivasi, Komunikasi, Kinerja, Strategi MSDM
I. PENDAHULUAN

Awal 2020 lalu, dunia dikejutkan dengan munculnya sebuah wabah baru
dengan nama Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang penyebarannya telah
tesebar diberbagai negara. Pada awal Maret 2020, WHO sendiri telah
mempublikasikan wabah ini sebagai pandemi global. Hingga mendekati akhir
Maret, didapati sebanyak 634.835 kasus dan 33.106 jumlah kematian diseluruh
dunia. Sementara di Indonesia angka kematian sudah mencapai 136 kematian
dengan jumlah kasus positif sebanyak 1.528 kasus. (Susilo et al., 2020). Berita ini
direspon pemerintah dengan serangkaian kebijakan guna menanggulangi
penyebaran virus Covid-19. Pemerintah sendiri telah menerbitkan protokol
kesehatan guna penanganan dan penanggulangan Covid-19, seperti cuci tangan,
menghindari perkumpulan, jaga jarak, membatasi keluar rumah, isolasi mandiri
hingga PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar.

Sebagai salah satu akibatnya, kehidupan perkantoran serta pabrik terpaksa


dilakukan dengan kerja jarak jauh melalui skema WFH atau bekerja dari rumah.
Work From Home dianggap sebagai salah satu solusi paling ideal dalam metode
kerja dimasa pandemi, karena mampu mengurangi resiko para karyawan terpapar
virus Covid-19 dikantor maupun tempat kerja. Work From Home sendiri
merupakan sistem pelaksanakan kerja, dimana para karyawan tidak harus
berangkat kekantor untuk menyelesaikan pekerjaannya dan dapat dituntaskan di
rumah karyawan itu sendiri. Sistem ini diberlakukan apabila terdapat satu atau
beberapa hal yang tidak memperkenankan karyawan untuk datang ke kantor atau
tempat kerja (Susilawati, 2020).

Konsep Work From Home ini sendiri bukan suatu hal baru dalam dunia
kerja karena WFH merupakan bagian dari konsep kerja jarak jauh. Bahkan konsep
ini sudah jauh dikenal sejak tahun 1970-an sebagi upaya mengatasi kemacetan
lalulintas pada jam pulang-pergi kantor. Hanya saja, jika pada kondisi normal
metode ini menjadi suatu pilihan namun sebagai akibat mewabahnya Covid-19
metode ini menjadi suatu keharusan. Berbagai permasalahan baru muncul, baik
dari sisi company maupun personal. Mulai dari turunnya motivasi karyawan,
keterbatasan alat kerja dan akses komunikasi yang terkendala. Berbagai
permasalahan tersebut secara keseluruhan berakhir pada tingkat kinerja karyawan
yang terus menurun. Perusahaan sebagai penanggung jawab SDM didalamnya
juga mengalami kesulitan akses dalam mengelola serta memonitoring para
karyawannya. Jika terus dibiarkan tanpa perbaikan akan berakhir pada turunnya
produktivitas perusahaan dan bukan tidak mungkin jika perusahaan tidak mampu
survive ditengah kondisi perekonomian negara yang tidak stabil.

Sebagai komponen penting dalam suatu perusahaan, maka perlu dirancang


berbagai strategi MSDM guna menjaga kinerja karyawan tetap stabil.
Pembentukan strategi MSDM ini dalam upaya mengetahui rencana implementasi
paling strategis agar perusahaan tetap mampu mengelola serta memonitoring
kinerja para karyawannya. Berbagai kecanggihan teknologi yang tersedia harus
dimanfaatkan semaksimal mungkin dan diimplementasikan pada tiap bagian,
mulai dari bagian paling sederhana seperti absensi hingga yang cukup kompleks
seperti kebutuhan meeting baik dengan klien maupun rapat divisi. Diharapkan
dengan tersusunnya strategi MSDM yang baik mampu memberi kenyamanan
serta kemudahan bagi kedua pihak, baik personal maupun perusahaan.

II. TINJAUAN PUSTAKA


III. STUDI KASUS
IV. PEMBAHASAN
V. PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Susilawati, R. (2020). Penerapan Sistem WFH ( Work From Home ) dan


Dampaknya terhadap Kinerja Staf dan Dosen Unipdu Jombang selama
Pandemi Covid-19. 6(2), 229–240.
Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. W., Santoso, W. D., Yulianti, M.,
Herikurniawan, H., Sinto, R., Singh, G., Nainggolan, L., Nelwan, E. J., Chen,
L. K., Widhani, A., Wijaya, E., Wicaksana, B., Maksum, M., Annisa, F.,
Jasirwan, C. O. M., & Yunihastuti, E. (2020). Coronavirus Disease 2019:
Tinjauan Literatur Terkini. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 7(1), 45.
https://doi.org/10.7454/jpdi.v7i1.415

Anda mungkin juga menyukai